NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

"Makhluk mengerikan apa, Sayang? Tolong ceritakan kepadaku lebih jelas," tanya Rio.

Tari terdiam sejenak. Dia harus mempersiapkan mentalnya sendiri untuk bisa menceritakan ulang apa yang dia hadapi saat berada di rumah sendirian.

"Begini, Mas Rio. Saat aku sedang menunggumu pulang, tiba-tiba listrik padam. Lalu ada sosok mengerikan menghampiriku," jawab Tari.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya, Sayang?" tanya Rio lagi, yang merasa sangat antusias dengan cerita sang istri.

"Makhluk itu sosok wanita cantik berwajah pucat dengan kuku panjang dan tajam. Namun dia tidak menyebutkan namanya," papar Tari.

"Dia hanya mengatakan kalau ingin berniat membuat perhitungan kepadaku. Karena Mas Rio selalu mencampuri urusannya," ungkap Tari yang membuat Rio kaget mendengar cerita istrinya itu.

'Gawat! Jangan-jangan dia adalah Fara. Sepertinya Fara udah meneror Luna dan juga istriku, pikir Rio.

"Apakah dia menyakitimu, Sayang?" tanya Rio lagi.

"Dia mengejarku dan mencekik leherku, Mas Rio. Tetapi saat mendengar deru motor Mas Rio. Dia kemudian menghempaskan aku ke lantai, dan aku tidak ingat apa-apa lagi," terang Tari.

"Aku sudah terkulai pingsan di lantai kamar," imbuh Tari. Rio tidak menyangka jika Fara akan mengincar istrinya.

'Kurang ajar kamu, Fara. Sepertinya kamu tidak bosan juga mengganggu kehidupanku, gerutu Rio.

Dia sebenarnya ingin membuat perhitungan lagi dengan Fara.

'Aku menyesal sudah mendengar permintaan Leon untuk tidak menghabisimu, pikir Rio.

Jikalau aku tahu kamu ingin menghabisi istriku, tentu aku udah melenyapkanmu tanpa mendengar permintaan Leon, ujar Rio.

"Ada apa, Mas Rio? Apakah Mas Rio pernah berurusan dengan makhluk mengerikan itu?" tanya Tari. Rio pun berusaha untuk menenangkan sang istri.

"Tenang saja, Sayang. Makhluk itu tidak akan lagi berani mengganggumu, aku janji," ucap Rio.

"Tetapi aku takut sekali. Oleh karena itu aku tidak ingin tinggal di rumah itu untuk sementara waktu," pinta Tari.

"Aku takut kalau makhluk itu akan datang lagi untuk menggangguku dan calon anak kita," imbuh Tari dengan wajah yang kembali pucat.

"Tenang saja, Sayang. Aku akan meminta ibu untuk menemanimu sampai kamu melahirkan," jawab Rio.

"Lalu bagaimana jika anak kita lahir makhluk itu akan tetap mengganggu kami?" Tari semakin panik.

"Jangan panik begitu, Sayang! Aku tak akan timggal diam. Aku nuga akan berbuat sesuatu agar makhluk itu berhenti mengganggu ketenangan kita," jawab Rio meyakinkam sang istri.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Mas Rio. Aku sungguh tidak mengerti," tanya Tari. Dia ingin sang suami berterus terang kenapa makhluk itu bisa sampai menyerangnya.

Rio sebenarnya enggan untuk menceritakan permasalahan Leon dan dan Fara.

Tok tok tok! Kebetulan saat itu Leon mengetuk pintu ruang rawat inap tersebut, sehingga Rio merasa lega dia tidak perlu lagi menceritakan tentang siapa sosok yang mengganggu Tari.

Rio pun segera menghampiri pintu dan menyambut sang sahabat. Kala itu Leon datang membawa sekeranjang buah-buahan.

"Bagaimana kondisi istrimu, Rio?" tanya Leon.

"Istriku baik-baik saja, tak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Rio.

“Lalu bagaimana dengan kandungannya?" tanya Leon lagi.

"Alhamdulillah calon anak kami pun dalam keadaan sehat walafiat," jawab Rio.

"Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan istrimu?" Leon masih penasaran.

Rio sebenarnya enggan untuk menceritakan tentang Fara. Namun dia harus tetap terus terang tentang kelakuan mantan kekasih Leon itu.

"Bisa kita bicara sebentar, Leon?" pinta Rio. Leon pun menganggukkan kepalanya.

Dia merasa ada yang tidak beres sehingga Rio harus menyampaikannya kepada Leon.

"Aku izin istriku dulu," tandas Rio berbalik badan menghampiri istrinya.

Leon pun menyempatkan diri bertemu dengan Tari untuk menanyakan kondisinya.

"Sayang, aku ingin bicara dengan Leon sebentar," tutur Rio. Namun Tari menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Mas Rio. Tetaplah di sini! Jangan tinggalkan aku seorang diri! Aku merasa sangat takut," cegah Tari, dia epertinya merasa trauma dengan kehadiran Fara yang bisa saja mengganggunya.

Rio pun bisa merasakan perasaan Tari yang begitu ketakutan. Bahkan Leon merasa heran dengan sikap Tari.

"Tenang saja, Sayang. Aku hanya berada di luar ruangan ini," jawab Rio.

Aku pastikan kamu selalu terpantau olehku," imbuhnya sambil membelai rambut Tari. Tari pun merasa tenang mendengarnya.

"Sekarang kamu istirahat aja, Sayang," kata Rio sambil mengecup kening Tari dengan mesra.

Tari hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Rio segera keluar bersama Leon.

"Ada apa, Rio. Apa yang ingin kamu sampaikan padaku?" tanya Leon.

Rio pun mengajak Leon untuk duduk di kursi panjang yang berada di depan ruang rawat inap itu.

Rio pun menceritakan apa yang terjadi dengan Tari. Leon pun merasa terkejut mendengar apa yang dialami oleh istri Rio.

"Astaga, kenapa Fara bisa sampai mengganggu istrimu?" kata Leon.

"Karena Fara sepertinya tahu kalau kamu menjalin hubungan dengan Luna. Lalu dia masih menganggap aku biang keladi hancurnya hubungan kalian," jawab Rio panjang lebar, yang membuat Leon kaget bukan main.

"Aku takut jika Fara juga akan mengincar Luna," ungkap Leon.

“Itulah yang terjadi beberapa hari lalu, Leon. Fara juga sempat meneror kekasihmu," jelas Rio.

"Lalu kenapa kamu tidak menceritakan hal itu kepadaku, Rio?" ujar Leon dengan nada terperangah.

"Maafkan aku, Leon. Aku juga sebenarnya ingin menyembunyikan keburukan Fara agar tidak membuatmu merasa cemas. Tetapi kali ini Fara memang sudah keterlaluan," papar Rio.

Leon sebenarnya masa kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Fara.

'Kenapa kamu bersikap demikian, Fara? Apakah kamu masih berambisi untuk kembali denganku? pikir Leon dalam hatinya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Rio? Sebab aku tidak ingin jika Fara akan menebar teror lagi," tanya Leon yang begitu mengkhawatirkan kondisi Luna dan Tara.

Apa lagi saat ini Tari sedang mengandung anak Rio.

"Sepertinya kita memang harus membuat perhitungan kepada Fara agar dia tidak lagi mengganggu ketenangan pasangan kita," jawab Rio yang membuat Leon terkejut mendengarnya.

"Apa yang akan kamu lakukan kepada Fara," Rio?" Ada rasa khawatir di benak Leon jika Rio akan menggunakan lagi Ajian Kulhu Geninya untuk bisa menyingkirkan Fara untuk selamanya.

"Aku harus menegur Fara agar dia tidak lagi mengganggu kita dan pasangan kita. Tetapi jika para masih nekat. Maka aku harus menggunakan Ajian Kulhu Geni agar bisa membinasakan Fara," tandas Rio. Leon pun langsung menggelengkan kepalanya.

"Apakah tidak ada cara lain untuk membuat Fara jera, Rio? Aku merasa khawatir Jika kamu menggunakan ajian itu lalu membakar tubuh Fara dan menghancurkannya," ujar Leon.

Rio pun kemudian menatap Leon dengan lekat, apalagi melihat rait gelisah Leon memikirkan Fara.

"Apakah kamu masih mencintai, Fara?" tanya Rio dengan tatapan penuh selidik. Leon kembali menggelengkan kepalanya. Walau di hatinya masih tertulis nama Fara, sebab memang tidak mudah untuk melupakan makhluk cantik itu.

Meski sudah ada Luna di samping Leon. Namun Leon masih sering mengingat Fara walau hanya secuil saja.

"Tentu saja tidak, Rio. Teapi kamu juga harus berbalas kasih dia juga makhluk ciptaan Tuhan. Walaupun dia memang sering meneror," jawab Leon.

"Aku tahu, Leon. Tetapi dia sudah mencoba untuk menghabisi istriku dan mengancam nyawa calon anakku. Tak akan ada ampunan lagi bagi Fara," tutue Rio dengan nada geram.

"Jadi dia harus menerima akibatnya," imbuh Rio yang membuat Leon semakin cemas.

"Kamu tegur saja Fara jika bertemu Dldengannya lagi, Rio! Tidak perlu kamu menghabisi Fara dengan Ajian Kulhu Geni," pinta Leon.

Rio pun kemudian terdiam. Dia kemudian menatap ke sekeliling. Rio merasa seperti ada sesuatu yang mengawasi mereka.

"Ada apa, Rio? Kenapa kamu tampaknya mencari sesuatu?: tanya Leon. "Aku merasa kalau Fara sedang mengawasi kita," jawab Rio.

"Bagaimana mungkin, Rio? Aku malah tidak merasakannya," ujar Leon dengan nada polos.

"Itu karena kamu tidak bisa melihat dan merasakan kehadirannya, Leon," tandas Rio, dia sedikit jengkel dengan Leon.

Kemudian Rio berbalik badan untuk mengawasi Tari yang mulai terlelap. Lalu Rio juga merasakan sesuatu di balik jendela kamar itu.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!