NovelToon NovelToon
Zandra Season 5 (10 Penerus)

Zandra Season 5 (10 Penerus)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / cintapertama / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:563.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Haaaaiiii... ini karyaku yang ke 12, menceritakan kelanjutan kisah keluarga Zandra. Nggak kerasa ya, udah season 5 aja.

Di cerita ini, menceritakan keturunan dari Al, Flo, Za, Ar dan Fre.

Karena kemampuan mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan "Mereka", sehingga banyak temannya yang meminta bantuannya.

Selain itu, mereka juga sering kali menjumpai kasus-kasus berbau horor. Seperti anggota keluarganya yang lain, di sini... mereka menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Zandra.

Jangan berharap anggota keluarga Zandra yang lain, akan selalu hadir ya. Karena ini adalah kisah KEMBARA KEMBAR 10

Mau tau kisahnya??

Kuy... kita baca kisahnya, semoga menarik dan tidak membosankan ya🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir dari Sania

Dengan menatap penuh kebencian, Siska meminta Rama segera mengikatnya.

"Apa-apaan bu? Kenapa ibu begini sama Sania? Sania salah apa bu?" tanya sahabat Nur, tubuh Sania masih belum bisa bergerak. Karena Amira menahannya, Rama hanya menurut saja apa yang diminta ibu dari kekasihnya itu.

Setelah terikat, barulah Amira melepaskan kekuatannya menghentikan gerakan Sania tadi.

"Ada apa ini sebenarnya?" tanya Budi

"Putri kita tidak baik-baik saja yah, dan aku yakin... ini ada hubungannya dengan Sania." jawab Siska menangis, lalu kembali menatap tajam pada Sania

GLEK

"Apa maksud ibu?" kesepuluh bersaudara itu menghembuskan nafas mereka

Kama dan Adicandra segera mendekati kedua pria itu, dengan cara yang sama dengan yang di lakukan oleh Kalila. Mereka berdua, akhirnya melihat kondisi Nur yang sebenarnya.

"Astaghfirullah, Nur" ucap kedua pria itu

"Kita tak ada waktu lagi, tolong bawa Nur ke kamarnya." titah Yas

"CEPAT" bentak Haidar yang gemas, karena melihat ayah dan kekasih Nur malah terlihat bingung.

Rama segera mengangkat tubuh Nur, air matanya lolos. Bagaimana bisa? Tubuh kekasihnya sekurus ini, ia seperti mengangkat sebuah bantal guling.. RINGAN

"Bawa dia masuk" ucap Haidar, seraya menunjuk Sania.

Adicandra dan Haidir pun segera menyeret paksa, karena Sania menolak untuk ikut. Kabut hitam yang mengelilingi Sania, semakin besar.

Rama membaringkan tubuh Nur perlahan ke atas ranjang, ia pun di minta mundur. Mereka melihat lemari yang mengeluarkan kabut hitam, sama dengan Sania.

Sedangkan Sania di ikat lagi, di bangku belajar milik Nur.

"Keluarkan boneka itu" titah Anin

DEG

Tentu saja Sania mulai panik dan kalang kabut, bagaimana mereka bisa tau? Dia hanya mengenal ke sepuluh orang itu, tapi tidak tau apa yang mereka miliki.

'Bagaimana ini?' gumamnya dalam hati, Sania semakin gusar

Saat pintu di buka, angin berhembus dengan sangat kencang dari dalam sana. Budi, Siska dan Rama terkejut, karena mereka juga bisa melihat sosok berkebaya merah itu.

Saat akan mengambil boneka itu, Yas terpental. Karena sosok itu mengibaskan tangannya.

BRUGH

"YAS" teriak mereka serempak

"Aku baik-baik saja, sebaiknya kalian segera mengambil boneka itu." ucap Yas

Karena mereka yang hanya terfokus pada Yas, sosok itu langsung masuk ke tubuh Nur yang sudah tak terpasang perisai. Adikirana melupakannya, tadi ia sempat kehilangan kekuatannya sekejap.

'AAAAAAAAAA..... SEBAIKNYA KALIAN PERGI!!! TAK USAH IKUT CAMPUR URUSANKU!! ANAK-ANAK S*ALAN!!!' ucap Nur yang kini tengah di rasuki, semua mata yang tadinya menatap pada Yas. Kini mereka mengalihkan tatapan mereka pada Nur, Budi, Siska dan Rama terkejut.

Karena saat ini, Nur dalam posisi menempel di dinding. Dengan tubuhnya, yang merangkak cepat ke atap. Rambutnya yang acak-acakan, dan wajahnya yang mengerikan. Siska menjerit, ia histeris melihat putrinya yang ada di atas sana.

BRUGH

Saking lemasnya, Siska pun terjatuh duduk. Dengan kepala menengadah ke atas, melihat sang putri. Budi dan Rama, terdiam mematung. Ini merupakan kali pertama, mereka melihat hal seperti ini.

"A-apa ini?" tanya Budi

"Nur" panggil Rama tak percaya, dengan apa yang ia lihat

Yas pun bangun, ia ikut bergabung dengan saudara dan saudarinya.

"Kita bagi 2 kelompok, satu pada boneka itu dan satunya pada Nur." ucap Haidar

"TUTUP PINTUNYA" teriak Anisa, saat ia melihat makhluk itu akan membawa tubuh Nur keluar.

Amira langsung mengibaskan tangannya dan...

BRAK

CEKLEK

Tentu saja keempat orang itu, semakin terkejut dengan kemampuan yang dimiliki kesepuluh remaja tersebut.

Adikirana langsung memasang perisai, di sekeliling kamar Nur. Agar sosok itu tidak bisa kabur, lewat mana pun.

Makhluk yang merasuki Nur langsung menoleh, tatapannya nyalang. Ia marah, karena manusia yang menjadi targetnya terancam gagal ia santap.

Sosok itu berbalik, namun dengan kepalanya yang memutar terlebih dahulu. Dan itu membuat Siska juga Budi berteriak, sedangkan Rama shock bukan main.

KRETEK KRETEK

"TIDAAAAKKK" teriak Siska dan Budi, tubuh Siska sudah bergetar hebat

Putrinya, tubuh putrinya.

Setelah kepalanya yang memutar, barulah tubuhnya pun ikut mengarah pada mereka.

'KALIAAAANNN SUDAH MENGHALANGIKU, AKU HANYA MENGINGINKAN SANTAPANKU!!! AKU TIDAK TERIMA, AKU AKAN MENGHABISI KALIAN SEMUAAAAA!!!' teriak sosok itu, membuat kamar bergetar. Bahkan sosok itu mengeluarkan angin, yang memporak porandakan kamar Nur.

Saat vas bunga hampir mengenai ibu Siska, Anisa membelokan vas itu. Sehingga membentur dinding, terdengar suara nyaring pecahan vas.

"Kau tidak akan bisa mendapatkan teman kami, kau akan kami habisi terlebih dahulu. ." ucap Anin dengan menatap tajam sosok itu

'AAAAAAAAAAAA....' makhluk itu berteriak karena kesal dan juga marah

Tubuh Sania bergetar, ia memang yang sudah mengirim sihir ini. Tapi ia tidak tau, bila sosok itu seperti ini.

Haidar, Anin, Amira, Adikirana dan Kama. Mereka berbalik dan fokus pada boneka, ternyata tidak semudah itu. Pada boneka itu, seperti terpasang perisai sihir.

"Bagaimana ini?" tanya Amira

Sedangkan di tempat lain, seorang dukun sedang sibuk menahan perisai yang terpasang pada boneka tersebut.

"Tenaga anak-anak itu tidak bisa di remehkan" ucapnya, bahkan di mulutnya sudah keluar darah.

Ia kembali melakukan penyembuhan pada dirinya sendiri, dan memulai lagi mempertahankan perisai tersebut.

Kembali ke kamar Nur

Yas, Haidir dan Adicandra. Mereka mengeluarkan kekuatannya di telapak tangan, mereka membentuk rantai dari cahaya itu

"Rantai dia" titah Yas

Sedangkan Anisa dan Kalila, kini sedang menahan pergerakan sosok itu.

"CEEEEPPPAAAATTT" teriak Anisa yang mulai kelelahan

SRIIING

SRIIIING

SRIIING

Rantai itu membelit leher dan kedua pergelangan tangan Nur, sampai terdengar kembali lengkingan dari mulutnya. Ketiga pria itu menarik Nur sampai....

BRUGH

Tubuh Nur pun terbanting ke lantai, sudah di pastikan saat ia sadar nanti. Tubuhnya tidak baik-baik saja, rumah sakit sudah menunggu.

Anisa naik ke atas punggung Nur, ia memegang kepala Nur.

"Tahan ikatan kalian, Kalila bantu aku." ucap Anisa, Kalila pun ikut memegang bahu Nur.

Bersamaan dengan terbelenggunya sosok itu, Haidar dan Kama berhasil melepaskan perisai pada boneka.

Anin dan yang lainnya, serempak membaca ayat kursi. Terdengar teriakan yang sangat kencang di ruangan itu, bahkan rasa sakit yang di rasakan sosok itu. Dirasakan pula oleh Sania, di saat sosok itu berteriak, Sania juga ikut berteriak. Membuat Budi, Siska dan Rama mengalihkan tatapan mereka pada Sania. Sania menggeliatkan tubuhnya, ia bergerak seperti cacing kepanasan.

"TIDAAAAKKKK.... HENTIKKAAAAANNN" teriak Sania

"ANIN SEKARANG" teriak Haidar

Anin mengangguk, ia mengeluarkan api dari telapak tangannya dan ia arahkan pada boneka itu.

"ALLAHU AKBAR" teriak Anin dan Anisa, Anisa yang menarik roh itu dari tubuh Nur dan melemparnya ke sudut lain.

BRUSSHHHH

Api membakar tiga titik, boneka, sosok berkebaya merah dan..... SANIA

Sania berteriak kesakitan, karena tubuhnya yang terbakar. Semua panik, Kalila dan Kama mengeluarkan air dari telapak tangannya dan menyiram tubuh Sania.

Namun terlambat, sebagian besar tubuh Sania sudah terbakar.

"T-tolong...

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰

...Happy Reading all❤❤❤...

1
Faidah Ida
alhamdulillah ramli sudah sadar....

thor double up dong, penasaran ini sama ars dan Kirana.... 😁
enna noafrita
double up mak 🤭🤭🤭
Faira Niana
ceritanya sangat bagus dan saya membaca dari cerita YUMI dan Rendra sampai sekarang..
sukses selalu ya kak author.. good luck..💪
G Yarti
lanjut
Nda_Zlnt
tinggal nunggu ars sadar lagi, sabar y Kirana jodohmu akan segera bangun🤭🤭
Tiolita Juliana
kinara lagi thor? 🤣
Ratu Nasiroh
🥰🥰🥰
puji indari
lanjut
nisa
alhamdulilah ramli uda sadar bangun dri tidur panjangnya smoga hasil ct scan baik2 aja,,, lanjuttt,,,,
🥰
Alhamdulillah Ramli akhir'y sadar juga, tinggal nunggu c pak dosen nih yg belum bangun.. lanjut mak🤭
Cherry🍒
wah tinggal hantu genteng nih di Ars yang belum bangun haha
Ristin Nanda
alhamdulillah.......
lanjut teh,gemes aq
Eltri Jayanti
lanjut thooor
Ela Jutek
Ramli udah sadar tinggal menunggu babang Ars ye Ra😄
Zea Rahmat
kirana mak😁😄
Siti Tanisah
akhirnya Ramli sadar juga tinggal ars nih yg blum sadar... lanjuuuuuttt maaakk
mama_im
alhamdulilla, akhirnya ramli sadar, tinggal nunggu ars nih,, cepet sadar ars, udah ada yg nunggu tuh 🤭🤭🤭
Faidah Ida
cie cie cie, kinara,.....
malu2 tpi mau lah tu....
Erni Sasa
😭😭😭😭😭😭😭jahat kamu ka pagi"gini di bikin mewek
Eltri Jayanti
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!