NovelToon NovelToon
Love Journey In September

Love Journey In September

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nabila

Dikala kehidupan yang kamu jalani tidak berjalan dengan apa yang kamu mau, hanya bisa berharap bahwa ada keajaiban untuk memberikan kebahagiaan. namun siapa sangka bahwa ada kejutan di hari-hari yang kamu jalani, di awali masa sekolah yang berwarna dengan masalah percintaan yang membuat menjadi gundah. akankah mereka bisa kembali bersama???

*Pantengin keseruan mereka dengan para tokoh yang emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Moment

~ Apa salah mencintai seseorang yang sudah ada pemiliknya?

Sore ini murid Sma Citra Unggul berkumpul di sekolah untuk liburan ke Bali, selepas melaksanakan ujian Akhir mereka liburan bersama yang di ikuti kelas Bahasa dan Ilmu pengetahuan. dan juga nanti ada guru-guru yang ikut mendampingi acara perpisahan. namun aku belum berangkat karena Daniell mengajak ku berangkat bersama tapi ini sudah berapa jam dia belum membalas pesan ku, malas rasanya menyamper duluan walau jarak kami hanya beberapa meter saja.

siapa yang punya janji malah aku yang harus dibuat menunggu begini, perasaan dongkol ku mulai muncul lebih baik ku jalan kaki saja duluan, biar saja lah Daniell aku tinggal capek rasanya harus menunggu haha.

aku yang baru sampai dengan angkutan umum, melihat bahwa sudah ramai terlihat sudah ada 2 bis di sana, untung saja aku tidak ketinggalan kan. melihat ada Tania sedang mengobrol dengan Diffran aku samperin saja ke arah keduanya.

Diffran yang melihat ku sambil membawa koper dengan wajah ku yang tertekuk langsung melontarkan pertanyaan,

"Loh ko sendirian?" Yang membuatku mendengus pelan.

"Teros gue harus ajak satu rt gitu?!" sahut ku sewot.

"Yaampun sewot banget mba haha." canda Diffran membuatku ingin melempar sepatu ke arah wajahnya.

"Apa! mau lempar nih sepatu?" ancamku membuat Diffran menggeleng.

Kalo kata Diffran: dirinya tidak takut cuman kadang kalo melawan betina itu kalo enggak sakit kena tabok ya malu.

Pak Omar mengintruksi semua murid boleh masuk ke dalam bis sesuai dengan jurusanya sambil menunggu yang belum datang. aku dan Tania langsung masuk bersama dengan mencari kursi yang sudah di tentukan. tak berselang lama satu persatu mereka datang dan menduduki tempat masing-masing, tentang Daniell aku tidak tahu apakah dia akan datang atau tidak namun Tania menepuk pundak ku membuat ku menoleh ke arahnya.

"Diam aja Ney, kenapa?" ucap Tania.

Aku pun langsung menggeleng pelan, "Sedikit mood aja."

Tania yang paham langsung tidak melanjutkan topik obrolannya.

Diffran, Pandu dan Nick sedang asik ribut di belakang sampai-sampai suara mereka terdengar di depan. seseorang denhan nafas yang memburu langsung duduk di sebelah bangku Diffran.

"Habis marthon berapa kilo Pak?" ledek Diffran.

namun sang empu tidak menggubris melainkan mengatur nafasnya berulang kali.

bis kami yang sudah lengkap langsung berangkat yang di ikuti bis Ilmu Pengetahuan di belakang. Daniell sedang celingak-celinguk membuat Diffran paham apa yang dia cari.

"Noh orangnya duduk sama Tania." kata Diffran membuat Daniell pura-pura tidak mendengarnya.

Suara adzan magrib bis kami terhenti di peristirahatan untuk melakukan shalat jamak bagi yang islam. yang mau ketoilet dan mencari makanan di perbolehkan untuk turun. aku mengajak Tania untuk ke musala bersama saat selesai menunaikan shalat kami mampir untuk membeli makanan untuk perut yang keroncongan tidak mungkin kan nanti kami tidur dalam keadaan perut yang kosong.

Saat pesanan kami sudah matang, Tania tiba-tiba menahan lenganku yang hendak berjalan, "Ney lo balik duluan aja ya, gue ada panggilan alam nih." Sambil memegang perutnya dan segera berlari ke toilet umum.

Aku pun berjalan sendirian untuk masuk ke dalam bis, saat ku masuk tidak ada orang mungkin mereka masih di bawah untuk mencari makanan.

Aku menyantap makanan ku namun perutku merasa terlilit, bukan tanda haid atau panggilan alam ini justru perutku terkena maag membuat makanan ku jadi tak berselera. masih merasakan sakit yang menjalar aku menyenderkan kepalaku di jendela sambil memperhatikan orang yang lalu lalang.

namun pandanganku terahlikan saat seseorang mendekat, bayangan seseorang dibelakang ku sangat jelas di balik kaca membuat Daniell berdeham dan aku langsung membalikkan punggung dan menatap dia dengan datar. aku yang tidak membuka suara karena sedang tidak mood untuk berbicara tiba-tiba dia menyodorkan ku sebuah Hot chocolate kepadaku. dengan ragu tanganku untuk menerima minuman itu belum sempat berterimakasih dirinya sudah melenggang satu kata pun.

****

Selama perjalanan kami lalui dengan mendengarkan musik request dari anak-anak, juga ada film yang sudah dipersiapkan jika kami ingin menonton. perjalanan terasa cepat hingga jam 09.00 kami sudah sampai di pelabuhan Katapang-Banyuwangi.

Setelah sampai di pelabuhan Gilimanuk-Bali kita melihat pemandangan laut dan juga ada yang tidur di kapal. pukul 13.00 kami sampai di Pantai Sanur sebelum melanjutkan perjalanan kami chek in hotel dekat dengan Pantai Sanur sambil beristirahat untuk melanjutkan perjalanan pukul 15.00.

kita berbeda penginapan dengan kelas Ilmu pengetahuan walaupun perjalanan kita sama bukan berarti kita gabung bersama mereka. kamar perempuan dengan kamar laki-laki dipisah untuk tidak mengundang sahwat.

Aku, Tania, Freya, dan Tari berjalan menuju kamar kami, kamar kami berpisah-pisah yang sudah diintruksikan oleh Pak Omar di kelas.

sebelum masuk kita mengucapkan salam terlebih dahulu lalu kita menaroh barang-barang kita di dalam.

"Ah! Akhirnya pegel-pegel nih badan."

Freya memutar kedua bola matanya saat melihat Tari langsung rebahan di kasur,

"Yeh selama perjalanan lo tidur doang." sunggut Freya.

"Eh, ini kita istirahatkan?" tanya Tania.

Freya yang sedang mengeluarkan isi pakaian dalam koper langsung menjawab, "Iya kita istirahat sampai jam 15.00."

Saat mereka sedang sibuk masing-masing akupun pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian, saat aku masuk aku termengu melihat kamar mandi yang luas dengan kaca yang besar juga ada lubang ventilasinya seketika pikiran ku mengadah ke atas untuk mengecek apa ada cctv atau tidak, aku tidak melihat benda tersebut membuatku harus berpikir positif.

Saat selesai mengganti pakaian aku memakai jaket untuk keluar melihat pantai, namun Tania melihatku langsung bertanya, "Lo mau kemana?"

"Kepinggir pantai." jawabku singkat.

Mereka bertiga dengan cepat menyahut ingin keluar juga, sebelum itu kita izin kepada wali kelas kami untuk keluar hotel. saat diizinkan kami pun berjalan ke pantai rupanya teman-teman kami sudah ada yang bermain di pantai.

"Gue mau naik sepeda, lo mau ikut?" tawar ku kepada Tania.

Tania mengangguk setuju untuk menyewa sepeda satu untuk berdua dengan Tania, kita sangat romantiskan huhu. aku yang mengayuh lebih dahulu mengelilingi jalanan Pantai di sebrang kami melihat ada Avira Julita yang sedang bermain sepeda sama seperti kita. sudah berapa putaran, aku mengganti posisi dengan Tania untuk dirinya menggantikan aku menggoes.

"Kita mau kemana nih??" ucap Tania.

"Ke sana saja." jawabku sambil memeluk pinggang ramping miliknya, sudah sangat romantis eaaaaa... tapi boong, supaya berjaga-jaga kalo sepedanya jatuh.

baru juga berapa putaran aku terkejut melihat sepeda yang dikayuh oleh Tania oleng membuat kita hampir terjatuh.

"Woi! lihat-lihat kalo jalan." omel Tania.

pemuda tersebut langsung menyahut tidak terima, "Harusnya lo! kalo gak bisa naik sepeda gausah naik."

Ya yang kita tabrak adalah pemuda yang bernama Diffran, pemuda itu asal menyebrang dengan berlari membuat sepeda kami oleng tak karuan, akupun mencoba menahan tangan Tania agar tidak mencakar-cakar wajah Diffran.

"Udah, mending kita pergi saja." ajak ku tetapi Tania masih memandang Diffran dengan permusuhan.

Saat acara sepedaan tadi kita berjalan di tepi pantai kita melihat sudah ada yang bermain kano tidak lain itu dari kelas Ilmu pengetahuan. aku berjalan melihat ombak yang tenang lalu Tania memberitahui sesuatu,

"Sha, bukannya itu Daniell dkk ya?"

mataku menyipit untuk melihat arahan yang Tania maksud di tengah pantai. yang kulihat memang mereka sedang bermain wahana air bernama Kano juga tapi ku lihat Diffran malah kesenangan bermain air.

"Woah! mereka juga hebat bermain kano." imbuh Tania lagi.

Kita berdua sedang memperhatikan orang-orang sedang bermain Kano dari jauh, seseorang datang dari arah belakang.

"Hayo!!! serius amat lihatinya." celetuk Avira yang sudah berada di sampingku.

Tania yang juga ikut kaget langsung menatap Avira, "Loh Vira bukannya tadi main sepeda?"

"Iya tadi, tapi sekarang bosen jadi kesini deh." sahut Avira.

Avira yang melihat ku masih memandang orang-orang bermain kano langsung mendekatkan wajahnya ke arahku,

"Kalo dilihat-lihat Daniell ganteng juga ya." bisik Avira pelan.

"Enggak sih masih gantengan Bapak gue." sahut ku pelan hanya kita berdua saja yang dengar.

Avira yag mendengar jawaban ku langsung tertawa pelan, membuatku meliriknya bingung,

"Lo lucu banget sih yaampun!!! Walaupun dia ganteng tapi masih setian cowo gue lah." timpal Avira dengan senyam-senyum di wajahnya, memang kalo sudah bucin mendarah daging ya seperti itu haha.

Sudah menunjukkan jam 15.00 akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami yaitu ke Pantai Kuta, Tanjung Banoa dan Joger. oh iya di masing-masing bis ada pemandu tour, jadi teteh ini akan menjelaskan tentang perjalanan Bali yang belum kami ketahui.

Akhirnya kita sampai di Pantai Kuta, kita gamasuk ke dalam karena banyak sekali wisatawan yang datang dan juga kita mengejar waktu, walaupun kita tidak bisa masuk tetapi pemandu tour akan menjelaskan Pantai Kuta. tepat jam 17.00 bis kami sampai di Tanjung Banoa tetapi tempatnya pasti sudah tutup jadi kami melanjutkan perjalanan.

Aku yang pertama kali ke Bali, apalagi yang suka jalan-jalan tentunya sangat bersemangat dong. di dalam bis aku selalu melihat pemandang jalanan yang lalu lalang di luar.

Perjalanan kita selanjutnya yaitu Joger bisa dibilang tempatnya oleh-oleh untuk wisatawan yang datang ke Bali, kami semua pun turun dari bis yang diperbolehkan berbelanja dengan batas waktu yang di tentukan. aku dan Tania melihat produk-produk yang di jual dari pernak-pernak kecil, gantungan kunci, sendal, kaos, tas, dan lain sebagainya. tentu semua produk di Joger selalu di hias dengan kata-kata yang menggelitik, oh iya teman masalah budget jangan khawatir ketika mengunjungi toko ini karena dengan harga 4 ribu sudah bisa mendapatkan kunci, dengan kaos oblongnya yang di desain dengan kata-kata uniknya juga sangat terjangkau dari 60 ribu saja. sedangkan untuk sendal di mulai dengan harga 12 ribu, tentunya masih banyak pernak-pernik lain dengan harga yang menggiurkan.

Jika kalian sedang berada di Joger sedang ramai harap berhati-hati untuk terjadinya tindak kejahatan, jika kalian membawa tas jangan membawa apapun selain dompet dan ponsel soalnya petugas akan memeriksanya, dan kalo kalian orang yang simple seperti Jaemin nct dream yang malas membawa tas perhatikan duit kalian dengan benar jangan sampai duitnya hilang malah gajadi beli oleh-oleh di rumah.

Kami semua di kasih waktu sampai pukul 19.00 wib, masih ada waktu untuk menyelusuri toko-toko yang ada di sini. bukan hanya baju saja pastinya sudah ada sendal, gantungan kunci frame foto, tas, cangkir dan lain-lain.

Dikantong belanjaan ku ada sepatu, celana panjang, dan rok bali sedangkan belanjaan Tania membeli, baju, tas, dan sovenir buat adiknya.

Aku dan Tania masuk ke toko baju kita berdua tidak sengaja melihat rombongan Diffran yang tengah memilih baju di sana. kita pun berjalan menghampiri tentu saja membuat Diffran terkejut menengok kebelakang melihat kedatangan kami.

"Loh kalian di sini juga?" kata Diffran.

"Iyalah segala nanya." ketus Tania.

Diffran pun menjawab dengan malas, "Yeh, santai aja kali curut."

Aku melihat mereka kembali ribut memang kebiasaan nih dua makhluk kalo ketemu pasti adu bacot.

"Nah coba lo tanya nih dua makhluk astral, baju mana yang bagus." cakap Diffran menunjuk ke arah kita berdua.

Memang yang kulihat Diffran sedang menunggu Daniell yang tengah memilih baju, Tapi Pandu dan Nick tidak bareng justru mereka terpisah yang entah kemana.

"Enak aja lo bilang kita makhluk astral!" sembur Tania.

Aku yang merasa geram mereka yang selalu ribut langsung melerai keduanya,

"Kalian bisa gak sih jangan berantem terus? gak malu apa diliatin noh banyak orang." seru ku.

Namun mereka bukannya diam malah saling tuduh satu sama lain,

"Semua gara-gara lo!"

Diffran langsung menyahut tak terima, "Dih yang ada gara-gara lo."

Tania pun langsung mencibir, "Lo tiang jelek!"

"Dasar curut!" balas Diffran dengan mengukur kepala Tania dengan bahu miliknya seakan menghina tubuh Tania yang pendek.

Tania yang paham langsung ingin mencakar-cakar wajah Diffran namun aksinya terhenti saat sesuatu ada yang hilang.

"Noh kan gara-gara lo gue ditinggal Nayesha!" seru Tania.

"Emang lo doang gua juga di tinggal!"

Saat Tania dan Diffran sibuk berantem aku menarik lengan Daniell untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Daniell yang melihat ku tiba-tiba menarik membuatku tersadar langsung melepaskan tanganku dari lengannya.

"Sorry, habisnya mereka tidak berhenti berantem." kata ku yang tidak digubris olehnya.

lalu aku bertanya kepadanya saat pandanganya menuju baju-baju yang di pajang, "Lo lagi cari baju?"

Daniell pun langsung menjawab tanpa melirik ke arahku, "Hm. jadi temanin gue untuk memilihnya."

Melihat jam tangan di pergelangan tanganku masih ada waktu berapa menit aku pun langsung setuju untuk menemani Daniell. kita masuk ketoko baju yang lagi diskon langsung saja kita mengelilingi baju-baju yang ada disini, melihat ada kemeja Daniell mengambilnya dan memperlihatkan kepadaku.

"Kayaknya bahannya terlalu kaku." cakap ku saat memegang kain dari kemeja tersebut.

Saat mengatakan itu dia menaroh kembali kemeja tersebut dan selepas kita berjalan kembali aku melihat switer dengan warna yang bagus melihat ukurannya sangat pas padanya.

"Yang ini bagus." unjuk ku kepada switer yang aku pegang.

Daniell pun langsung mengambilnya dan melihat-lihat baju-baju yang lain, berapa menit sudah memilih baju untuknya akhirnya tinggal proses pembayaran. namun dia menyuruhku untuk menunggu di luar dan melenggang pergi untuk membayar. galama Daniell datang dengan 2 plastik lalu kita berjalan beriringan untuk balik ke arah bis, pandanganku teralihkan saat dia mengasih kantong plastik putih yang dibawa saat keluar dari toko tadi.

Kirain dia meminta untuk dibawakan tapi dia sudah lebih dulu berbicara.

"Ambil buat lo, oleh-oleh dari gue." Akupun mencerna kata-kata darinya hingga dirinya melenggang pergi meninggalkan ku di belakang.

Bis kami berjalan lagi, teteh pemandu tour yang ramah selalu mengajak kami semua mengobrol membuat perjalanan menjadi heboh.

"Gimana tadi di jogernya?? pada beli oleh-oleh enggak nih." cakapnya membuat kami menjawab kompak, "Beli kak!"

Teteh pemandu ini tertawa saat mendengar celetukan dari Faiz, "Beli lah sampai borong ini kita."

lalu teteh pemandu tour di bis kami selalu menjelaskan tentang bangunan yang kami ingin kunjungi dan juga menjelaskan bangunan-bangunan yang kita lewati membuat kami tahu banyak ilmu yang di dapat. nanti 1 jam lagi kita akan melewati Garuda Wisnu Kencana(GWK) singkatan dari nama bangunan, seharusnya kita melihatnya namun sekarang sudah jam 20.00 wib memutuskan untuk balik ke hotel. soalnya perjalannan kami akan padat untuk mengunjungi Pusat Dewata, Badegul, tanah liat, dan terakhir ke Garuda Wisnu Kencana yang seharusnya hari ini tapi jadwalnya dirubah menjadi besok malam.

Akupun merasa kantuk menutup mata sambil menghadap ke kaca hingga aku merasa lampu bis dimatikan dan suara lagu dari request anak-anak membuat malam ini menjadi menyenangkan.

kami semua mengakhiri kegiatan malam ini dengan kembali kehotel untul istirahat untuk besok, kami berempat masuk ke dalam kamar dengan menggenggam nasi kotak yang sudah dibagikan dibawah.

namun Tari dan Freya sedang meributkan masalah tv,

"Ini tv nya nyala enggak sih?" kata Freya.

"Gatau, nyala kayaknya." jawab Tari asal.

"Serius Tariii!!!".

"Yaaaa, Freyaa!!!"

Berbanding kebalik dengan aku dan Tania yang mempeributkan masalah siapa duluan yang akan ke kamar mandi.

"Lo duluan atau gue?" lontar Tania.

Akupun langsung menjawab, "Duluan aja."

Akhirnya Tania yang lebih masuk duluan, namun berapa detik Tania sudah keluar dari kamar mandi.

"Eh, itu kamar mandinya luas banget." kata Tania. soalnya mereka belum masuk ke dalam kamar mandi saat kami masuk ke kamar hanya aku saja yang sudah melihat kamar mandi tersebut jadi tidak membuat ku heboh seperti mereka.

"Eh, iya luas banget Ri." ujar Freya saat melihatnya secara langsung bersama Tari.

"Ini mah bisa buat mandi 10 orang." celetuk Tari membuat Freya memutar bola matanya malas.

Aku yang memakai kamar mandi kedua untuk mengganti pakaian dan mencuci muka dengan air yang dingin, hingga berapa menit aku selesai dengan ritualnya dan memilih bermain ponsel pintarku yang tidak mempedulikan Tania dan Tari sedang melakukan sesuatu.

"Yeshaaa!!!! tolongin gue!!" pekik Freya.

Alhasil aku yang sedang bermain ponsel terlonjat kaget mendengar pekikan dari kamar mandi.

"Ada apa sih?" tanyaku kepada Tania dan Tari yang sedang tertawa.

Berapa menit kemudian Freya keluar yang masih belum mengganti pakaian dengan ekspresi menahan kesal melihat Tania dan Tari di depan pintu kamar mandi.

"Noh gue dikerjain sama anak bagong," adu Freya ke arah Tari.

"Yeh lo nya aja ketakutan." sahut Tari sambil tertawa puas.

"Bodoamat gue malas sama lo, mau deket sama Nayesha aja." Selepas mengatakan itu Freya kembali masuk ke kamar mandi untuk melanjutkan ritualnya.

Selepas kehebohan tadi kami berempat sedang menikmati nasi kotak yang kami bawa dari bawah dengan menonton televisi, aku yang selesai makan duluan merasa ada yang kurang ternyata aku melupakan bubuk coffe yang aku bawa dari rumah.

"Lo pada gabawa termos apa?" ucap ku kepada mereka.

"Termos buat apaan?" tanya balik Tari ke arahku.

Freya yang masih sewot tentang kejailan Tari langsung menyahut, "Buat guyur pala lo."

Tania yang sedang menikmati cemilan langsung ikut menyahut, "Coba lo kebawah aja."

Dengan segera aku mengambil jaket dan berjalan keluar kamar untuk ke dapur yang berada di lantai 2, tapi aku menyerengit saat melihat Nick yang sedang memasak sesuatu hinggga dia terkejut melihat kedatangan ku.

"Eh, mau ngerebus mie juga?" kata Nick.

Akupun menggeleng, "Mau nyeduh coffe."

"Hoh, mau sekalian gue rebusin?" tawar Nick.

Akupun langsung menerima tawaran baiknya, "Boleh deh, kalo lo maksa." Nick pun langsung tertawa pelan. sambil menunggu air panas akupun duduk di bangku luar sambil memainkan ponsel ku. tak berselang lama aku melihat Nick datang dengan 2 cup mie yang di taroh di meja.

"Lo makan mie 2?" ujar ku pada Nick yang sudah duduk di bangku samping.

Nick pun menggeleng pelan, "Diffran nitip jadinya sekalian aja gue rebusin."

Aku pun langsung ber-ohria mendengar jawabannya, tak ada topik obrolan namun tiba-tiba Nick bertanya kepadaku.

"Salah enggak sih kalo suka sama seseorang?"

Aku pun langsung menyahut, "Enggak sih, memang kenapa?"

"Gue suka sama Avira." tutur Nick membuat ku mengerjap mataku pelan.

Gasalah sih banyak cowo yang suka sama dia selain cantik Avira sangat mutalenta dalam hal apapun.

"Tapi bukannya dia punya doi?" cakap ku mengingat saat di pantai Avira menyebutkan kalo sudah mempunyai kekasih.

Nick pun langsung menghela nafas, "Tahu, makanya salah gak gue suka."

Selepas mengatakan itu Nick bangkit dari kursi untuk mematikan kompor di dapur.

"Nih minuman lo." ujar Nick sambil menaroh segelas coffe yang sudah saji di meja.

Mereka tak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan dari jauh,

"Kalo gitu gue pamit duluan," Sebelum pergi aku mengucapkan terimakasih padanya, "Thanks brader."

Nick hanya tersenyum dan melangkahkan kaki ke arah tangga di mana kamarnya berada di lantai 3.

Akupun langsung menyesap minuman yang dibuat oleh Nick sambil mengangguk dengan rasa coffenya yang pas membuat mood ku kembali naik.

Setelah coffe ku sudah jadi aku langsung bergegas untuk kembali ke kamar, namun langkahku terhenti di tangga melihat ada seseorang yang sudah berada di hadapanku,

"Bisa bicara sebentar?"

*Tbc...

#Terimakasih sudah membaca silahkan melanjutkan bab selanjutnya yang akan di publish oleh author

1
butterfly.bloom
mampir yuk😊🔥
HIAT
ayo saling dukung kak ..gantian mampir ya....
butterfly.bloom: Siap 🔥
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update
butterfly.bloom: Terimakasih sudah mampir🙏,,,,Bab selanjutnya sudah ada ya kak
total 1 replies
Marii Buratei
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
butterfly.bloom: siap🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!