NovelToon NovelToon
Cinta Yang Kita Pilih

Cinta Yang Kita Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Berbaikan
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Aluna dan Bara saling mencintai satu sama lain, namun mereka memiliki problema yang sangat pelik tapi mereka mampu untuk bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Gak Terima

"Hei, ngapain sih lo nungguin segala di pintu gerbang udah jelas-jelas Bara itu dari dulu nggak mau lagi sama lo karena lo udah menolak dia makanya kalau misalkan lo menolak itu dipikir dulu nanti lo sendiri yang bakal menyesal gimana sih."

"Gue nggak tahu kalau misalkan Bara itu dulunya itu bisa berubah menjadi cowok ganteng kalau misalkan dari dulu ganteng mah gue teringat aja dari dulu."

Reva menemui bara di depan gerbang dan Aluna pun merasa kaget banget tiba-tiba aja Reva ingin menanyakan sesuatu hal yang penting kepada Bara, Bara dengan sangat ketus sekali mengatakan kalau misalkan ia nggak akan pernah mau dengan Reva dan sampai kapanpun ia akan tetap memilih Aluna sebagai pasangan sampai kapanpun.

"Gue udah bilang kan dari dulu sampai kapanpun gue nggak akan pernah mau sama lo, sampai kapanpun gue sama Aluna itu tetap saling mencintai satu sama lain kenapa sih lo itu keras kepala banget jadi orang gue sama sekali nggak suka ya dengan sikap lo yang kayak begitu!"

"Bara, gue pengen kasih tahu deh sama lo kalau misalkan nyokap lo itu sama sekali nggak suka sama Aluna sampai kapanpun kalian berdua tuh nggak akan pernah direstui satu sama lain kenapa sih lo itu keras kepala banget jadi orang!"

Bara menyilangkan tangan di atas dada mengatakan sampai kapanpun nggak akan pernah peduli juga apa yang diucapkan oleh nyokapnya karena ya yang ngejalanin itu adalah dirinya bukan siapa-siapa jadi ngapain juga harus ikut campur. "Gue kasih tahu ya sama lo, gue itu mencintai Aluna dengan sepenuh hati jadi lu nggak usah ikut campur jangan-jangan selama ini yang kasih tahu sama nyokap gue dan jadi mata-mata nyokap gue itu adalah lo sendiri? Sumpah ya gue tuh sama sekali nggak nyangka dengan sikap lo yang kayak begitu deh perasaan!"

"Apaan sih, lo jangan nuduh-nuduh yang macam-macam ya sama gue gue nggak pernah kok kasih tahu sama nyokap lo, nyokap lo sendiri yang punya feeling kalau misalkan perempuan ini itu nggak pantes sama lo udah nggak lo putusin aja dia dia tuh bukan cewek yang baik bukan cewek yang cantik jadi lu bakalan ngerugi sendiri nantinya kalau misalkan lo jadiin sama dia sampai ke pelaminan."

"Apaan sih lo kenapa tiba-tiba aja ngomong kayak begitu kok, nggak boleh ya ngomong kayak begitu dia ini adalah orang yang terbaik lo yang bukan orang terbaik makanya gue sampai kapanpun nggak akan pernah memilih lo untuk menjadi pasangan gue!"

"Hem, alangkah baiknya kalian selesaikan berdua dengan sangat baik ya aku pengen pulang ke rumah udah panas banget nih cuacanya jadi aku harap lebih baik kamu sama dia aja deh soalnya kalian cocok satu sama lain,"

Dengan cepat Bara pun langsung meraih tangan Aluna mengatakan sampai kapanpun dirinya nggak akan pernah ninggalin dan sampai kapanpun juga nggak akan pernah mau bareng sama Reva karena ya Reva bukan siapa-siapa dan ibaratnya itu Reva menjadi teman sekolah aja bukan menjadi pasangan.

"Bara, kenapa sih lo itu nggak pernah membuka hati lo buat gue, apa gara-gara waktu itu lo bilang kalau misalkan Aluna itu cuma sekedar pelampiasan lo doang selama ini? Gara-gara gue yang menolak lo ketika waktu di kelas 10 kemarin?"

Aluna merasa kebingungan apa sih sebenarnya yang dimaksud oleh Reva kenapa tiba-tiba aja ngomong kayak begini, pasti ada sesuatu dong yang disembunyikan oleh Bara dan sesuatu yang tidak pernah dikatakan sama Bara kepadanya. "Udah kamu nggak usah dengerin apa yang diucapkan oleh dia sampai kapanpun dia itu selalu aja ngomong ngelantur dan sampai kapanpun juga aku nggak akan pernah suka sama dia kamu jangan percaya ya sama kata-kata apa yang dia katakan ini."

Reva merasa banget kalau misalkan Bara itu panik dan ia pun menjelaskan kepada Aluna kalau misalkan Bara itu pernah nembak Reva tapi ketika waktu kelas 10 ditolak makanya menurut Reva, Bara itu pasti ngerasa sakit hati makanya kayak begini sikapnya.

"Hem, ternyata kamu selama ini bohongin aku ya kamu bilang kamu tuh nggak pernah suka selain sama aku kenapa tiba-tiba aja tanpa ngomong kayak begitu sama kita?"

Bara akhirnya pun jujur mengatakan kalau misalkan sampai kapanpun nggak akan pernah menyukai Reva memang benar dulu itu pernah suka dan nembak dan nggak diterima tapi itu kan udah dulu ibaratnya udah lama juga ngapain lagi memikirkan sesuatu yang udah lewat ngapain juga memikirkan sesuatu hal yang baik.

"Hei, gue nggak akan pernah ada suka lagi sama lo itu emang dulu pernah gue akuin tapi itu kan dulu ngapain juga lo kayak marah-marah nggak jelas sekarang sih? Gue kasih tahu ya nggak penting banget memikirkan perempuan yang jahat dan gak baik kaya lo jadi gue harap lo nggak usah dekat-dekat sama gue lagi."

Bara menyuruh Aluna untuk segera memakai helm dan segeralah ia menyalakan sepeda motornya meninggalkan Reva sendirian, Reva benar-benar merasa kesal banget nggak suka banget dengan sikap Bara yang seperti itu yang udah terpengaruh banget dengan Aluna.

Sepanjang jalan Bara mengatakan kepada Aluna jangan pernah mempercayai apa yang diucapkan oleh Reva, dan ia pun segera meminta maaf tentang apa yang selama ini nggak ia bicarakan.

"Iya nggak kenapa-napa juga kok lagi pula aku harap ini adalah yang terakhir kalinya ya kamu nganterin aku pulang ke rumah, soalnya kan kita udah nggak ada hubungan lagi jadi aku harap nggak usah lagi deh kamu antar jemput aku takutnya nanti orang tua kamu bakalan marah sama aku."

"Hei, kenapa kamu tiba-tiba aja ngomong kayak begitu sampai kapanpun aku nggak akan pernah mau ya putus sama kamu. Kamu itu jangan bikin kecewa aku deh aku udah berusaha semaksimal mungkin jadi aku harap kamu jangan kayak begitu ya, aku akan tetap memperjuangkan cinta kita berdua sampai kapanpun juga."

Aluna juga sampai kapanpun nggak akan pernah mau meninggalkan Bara tapi ya namanya cinta itu harus ada yang namanya pengorbanan harus ada yang namanya sesuatu yang dilepaskan jadi ibaratnya nggak mungkin kita harus bertahan lama rasa sakit itu sendiri.

Masa depan mereka masih panjang masa depan mereka masih ibaratnya itu luas jadi ibaratnya kalau misalkan kita menyerah begitu saja kita nggak akan pernah tahu arti pengorbanan itu seperti apa.

1
Rinjani Putri
hallo salm knl KK author lanjutkan karyamu yuk saling dukung dan follow ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!