Cinta Yang Kita Pilih

Cinta Yang Kita Pilih

1. Membicarakan

Terkadang sebagai seorang manusia harus memikirkan orang-orang yang ada di sekitar tapi Aluna dan Bara saling percaya kalau mereka bisa menyatukan cinta mereka walaupun mungkin berbeda hal-hal yang mungkin tidak mereka restui.

Bara menanyakan langsung kepada Aluna apakah mau menerima kekurangannya? Tiba-tiba aja ditanya seperti ini rasanya Aluna merasa kaget banget dan ngerasa bingung kenapa tiba-tiba aja Bara menanyakan hal seperti ini karena sebelumnya dia tidak pernah menanyakan hal ini.

"Ya nggak kenapa-napa sih aku tiba-tiba aja nanya kayak begini sama kamu emangnya aku nggak boleh nanya kayak begini sama kamu? Soalnya kalau misalkan nggak aku tanyain nanti kamu bakalan ngerasa bingung! Apalagi kan sebentar lagi kita itu bakalan lulus sekolah jadi ibaratnya itu ya nggak ada salahnya aku nanyain hal begini sama kamu."

Aluna dengan polosnya mengatakan kalau misalkan ya hubungan mereka harus dilanjutkan karena mereka nggak ada konflik atau permasalahan sama sekali karena mereka sangat yakin untuk bisa lanjut ke area yang jauh lebih baik walaupun mungkin mereka panjang banget perjalanannya karena mereka sebentar lagi bakalan lulus sekolah.

Karna kebetulan tadi malam Bara baru saja mendapatkan sebuah kabar kalau misalkan dia bakalan di kuliahkan ke luar kota jadi ibaratnya itu pertemuan mereka bakalan berkurang dan bakalan susah banget untuk ketemu.

"Em sebenarnya apa sih yang bikin kamu tiba-tiba aja nanya kayak begini sama aku, pasti ada sesuatu dong yang pengen kamu kasih tahu sama aku tapi kamu nggak berani untuk memberikan tahu itu."

Bara menggaruk kepalanya tidak terasa gatal sama sekali dan ia pun rasanya sulit banget untuk mengatakan karena nggak mau berpisah dengan Aluna dan takutnya nanti Aluna bakalan menghindar jadi nggak mau untuk membicarakan hal ini tapi karena udah terlanjur ya udah dikasih tahu aja.

"Bara apa sih yang bikin kamu tiba-tiba aja terdiam kayak begini? Ayo buruan kamu kasih tahu aku apa sebenarnya kamu maksud biar aku paham dan biar aku saling mengerti! Aku nggak kenapa-napa kok kalau misalkan kamu jujur sama aku yang paling penting itu kamu jujur sama aku."

"Em , jadi sebenarnya aku tuh ketika sudah lulus sekolah aku bakalan di kuliahkan ke luar kota sebenarnya sih aku nggak terima tapi itu adalah mimpi aku selama ini ketika aku waktu kecil sebelum aku kenal sama kamu, menurut kamu kira-kira aku mengikuti saja nggak ya keinginan dari kedua orang tuaku? Tapi di sisi lain aku nggak mau LDR sama kamu dan aku nggak mau pisah sama kamu apalagi kan ketika nanti kuliah pastinya intensitas bertemu ya kita itu bakalan berkurang jadi aku nggak mau kalau misalkan kayak begitu tapi aku juga memiliki masa depan yang pengen cerah."

Aluna langsung paham kenapa tiba-tiba aja Bara mengatakan hal seperti itu kepadanya, dan ia pun mencoba untuk mendukung pasangannya dalam hal apapun walaupun mungkin ini adalah sesuatu hal yang sangat terberat sekali.

"Em kalau misalkan apapun itu yang terbaik untuk kamu aku selalu mendukung apapun itu, kamu nggak usah berpikirnya aneh-aneh yang paling penting adalah bagaimana caranya aku mau menerima kamu dan kamu mau menerima aku dengan sangat baik. Kamu tahu kan kita ini masih sekolah ibaratnya masih tanggungan dari orang tua kita apalagi nanti ketika kamu kuliah itu menjadi tanggungan orang tua kamu juga jadi aku nggak mau kalau misalkan gimana-gimana banget."

Bara memegang kedua tangan Aluna dan ia pun meyakinkan kalau misalkan sampai kapanpun mereka berdua nggak akan pernah berpisah dan sampai kapanpun mereka akan terus bersama.

"Iya aku selalu mendukung apapun yang terbaik untuk kamu kok kamu nggak usah ngerasa gimana-gimana yang paling penting adalah kita saling berkomunikasi dan saling percaya aja kalau misalkan kita tuh baik-baik aja, ya memang sih agak susah apalagi kan kita itu masih muda jadi ibaratnya pikiran kita itu meledak-ledak tapi yang paling penting adalah kamu mendukungkan apa yang aku lakukan dan aku bakal mendukung apa yang kamu lakukan demi masa depan kita berdua gitu!"

Walaupun mereka bisa dikategorikan masih muda dan masih SMA tapi pikiran mereka begitu sangat cemerlang sekali memikirkan sesuatu hal yang baik memikirkan hal-hal ke depannya nanti seperti apa, sangat jarang sekali seseorang yang menjalin hubungan seumuran itu memiliki sesuatu pencerahan di masa depan itu seperti apa dan mereka mampu menjalani itu.

Banyak sekali teman-teman sekolah mereka yang tidak merestui mereka karena berbeda karakter dan berbeda status sosial tapi mereka meyakinkan diri kalau misalkan mereka bisa melalui semuanya dengan sangat baik apabila mereka sama-sama mau berjuang untuk langkah ke depannya nanti seperti apa.

"Kamu nggak perlu khawatir dan nggak perlu ragu yang paling penting adalah aku selalu yakin sama kamu aku selalu peduli sama kamu apapun yang terbaik untuk kita berdua nanti ya. Aku nggak kepikiran deh bakalan berpisah sama kamu tapi kamu harus janji sama aku. Kamu jangan pernah ninggalin aku dan kamu jangan pernah berpikiran untuk putus dari aku pokoknya aku akan tetap bareng sama kamu sampai kapanpun."

"Iya mudah-mudahan aja kita berdua bisa mengikat janji satu sama lainnya, aku nggak mau kalau misalkan seolah-olah ini hanya sekedar ucapan biasa padahal kita emang benar-benar mau meraih masa depan kita berdua dengan cara kita berbeda-beda, kalau aku sih ketika sudah lulus sekolah aku bakalan cari pekerjaan karena aku tuh pengennya juga membantu orang tua enggak mau menyusahkan mereka karena kan aku kan bukan dari golongan orang kaya."

"Aku bisa kok membiayai hidup kamu walaupun mungkin aku bakalan bekerja keras, aku nggak kenapa-napa aku pengen kita sama-sama kuliah kamu nggak usah kepikiran tentang biaya."

Aluna tersenyum dengan ucapan Bara nggak semudah itu untuk membalikan telapak tangan ini hanya sekedar ucapan yang mudah banget untuk dikatakan tapi nyatanya sangat sulit banget untuk dijalani apalagi seorang perempuan itu nyatanya harus bisa bekerja keras untuk bisa membahagiakan keluarga karena Aluna adalah anak pertama jadi nggak mau untuk membebankan kedua orang tua.

"Aku bakalan kasih tahu deh sama orang tuaku kalau misalkan kamu juga pengen kuliah pasti mereka mau kok kamu nggak usah berpikiran aneh-aneh ya."

"Gak usah aku nggak mau ngerepotin orang tua kamu dan itu bukan kapasitas orang tua kamu untuk ngebantu aku kok."

Tapi Bara tetap kekeh untuk membantu Aluna untuk kuliah biar sejajar.

Episodes
1 1. Membicarakan
2 2. Curhat
3 3. Diuji
4 4. DiBully
5 5. Gak Terima
6 6. Datang Ke Rumah
7 7. Ruang BK
8 8. DiBully
9 9. Restu
10 10. Peringatan
11 11. Keyakinan
12 12. Minta Tolong
13 13. Pertemuan Pertama
14 14. Cemburu
15 15. Kok
16 16. Jalan Beli Sesuatu
17 17. Universitas
18 18. Ditolak
19 19. Ujian
20 20. Bumbu
21 21. Pengaruh
22 22. Fitnah
23 23. Sabar Saja
24 24. Semangat
25 25. Jalan
26 26. Ancaman
27 27. Bareng
28 28. Kejutan
29 29. Bertiga
30 30. Cemburu
31 31. Gak Suka
32 32. Berusaha
33 33. PDKT
34 34. Galau
35 35. Mau Tau
36 36. Kenapa Ini?
37 37. Berusaha Bareng
38 38. Takluk
39 39. Salah Paham Di Antara Mereka
40 40. Hei
41 41. Tak Terima
42 42. Sedih
43 43. Galau
44 44. Kenapa Begitu?
45 45. Pengen Dekat
46 46. Perjodohan
47 47. Hem
48 48. Begini
49 49. Putus
50 50. Yes
51 51. Direstui
52 52. Senang
53 53. Cerita
54 54. Iya
55 55. Pacaran
56 56. Deket Banget
57 57. Bahagia Banget
58 58. Datangnya Seseorang
59 59. Gagal
60 60. Minta Tolong
61 61. Pertemuan
62 62. Ya
63 63. Malu
64 64. Pertunangan
65 65. Resmi
66 66. Datang
67 67. Ke RS
68 68. Ya, Semakin Dekat
69 69. Akad
70 70. Gitu
71 71. Batin
72 72. Orang Baru
73 73. Bara
74 74. Sepi
75 75. Kenapa Gini?
76 76. Jenguk
77 77. Mantan Hadir Lagi
78 78. Rumit
79 79. Jalan Bareng
80 80. Rencana
81 81. Rencana Baru
82 82. Sabar
83 83. Duh
84 84. Iya
85 85. Menerima
86 86. Berusaha Untuk
87 87. Dewasa
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Membicarakan
2
2. Curhat
3
3. Diuji
4
4. DiBully
5
5. Gak Terima
6
6. Datang Ke Rumah
7
7. Ruang BK
8
8. DiBully
9
9. Restu
10
10. Peringatan
11
11. Keyakinan
12
12. Minta Tolong
13
13. Pertemuan Pertama
14
14. Cemburu
15
15. Kok
16
16. Jalan Beli Sesuatu
17
17. Universitas
18
18. Ditolak
19
19. Ujian
20
20. Bumbu
21
21. Pengaruh
22
22. Fitnah
23
23. Sabar Saja
24
24. Semangat
25
25. Jalan
26
26. Ancaman
27
27. Bareng
28
28. Kejutan
29
29. Bertiga
30
30. Cemburu
31
31. Gak Suka
32
32. Berusaha
33
33. PDKT
34
34. Galau
35
35. Mau Tau
36
36. Kenapa Ini?
37
37. Berusaha Bareng
38
38. Takluk
39
39. Salah Paham Di Antara Mereka
40
40. Hei
41
41. Tak Terima
42
42. Sedih
43
43. Galau
44
44. Kenapa Begitu?
45
45. Pengen Dekat
46
46. Perjodohan
47
47. Hem
48
48. Begini
49
49. Putus
50
50. Yes
51
51. Direstui
52
52. Senang
53
53. Cerita
54
54. Iya
55
55. Pacaran
56
56. Deket Banget
57
57. Bahagia Banget
58
58. Datangnya Seseorang
59
59. Gagal
60
60. Minta Tolong
61
61. Pertemuan
62
62. Ya
63
63. Malu
64
64. Pertunangan
65
65. Resmi
66
66. Datang
67
67. Ke RS
68
68. Ya, Semakin Dekat
69
69. Akad
70
70. Gitu
71
71. Batin
72
72. Orang Baru
73
73. Bara
74
74. Sepi
75
75. Kenapa Gini?
76
76. Jenguk
77
77. Mantan Hadir Lagi
78
78. Rumit
79
79. Jalan Bareng
80
80. Rencana
81
81. Rencana Baru
82
82. Sabar
83
83. Duh
84
84. Iya
85
85. Menerima
86
86. Berusaha Untuk
87
87. Dewasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!