Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.
Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.
Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.
Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.
Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.
Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MATA - MATA
Setelah memulihkan kondisi tubuhnya, raja Shao Mingyu yang sedang duduk bersantai sambil membaca laporan dari para menterinya dikejutkan oleh kedatangan Yaoshan dengan nafas tersenggal – senggal.
“ Ada apa Yaosan.... ”
“ Kenapa kamu seperti dikejar anjing begitu ”, tanya raja Shao Mingyu dengan kedua alis bertaut keheranan.
“ Lapor Yang Mulia ”
“ Gawat....gawat Yang Mulia ”
“ Muncul orch raksasa diwilayah perbatasan kerajaan langit dan kerajaan bulan hingga menyebabkan kekacauan disana ”
“ Para prajurit dan kesatria yang bertugas tak bisa menghentikannya karena para orch tersebut tampak dikuasai oleh sihir kegelapan yang kuat ”, ucapnnya dengan nafas memburu.
Raja Shao Mingyu yang merasa aneh akan kehadiran para orch yang tak biasanya berkeliaran didunia atas segera melesat pergi bersama Yaosan.
Duarrr.....
Bummm bummmm bummmm
Duarrr....
Bruakkk....
Krekkkk.....
Para prajurit dan kesatria yang berusaha menahan laju orch raksasa menuju kawasan penduduk yang berada diwilayah perbatasan tak mampu dibendung.
Banyak prajurit dan kesatria yang mati akibat pertempuran tersebut sehingga membuat raja Shao Mingyu pun bermaksud turun tangan sendiri membereskan kekacauan yang terjadi diwilayahnya tersebut.
“ Mundur semuanya !!! ”, teriaknya lantang.
Mendenagr suara perintah rajanya, para prajurit dan kesatria langsung berjalan mundur dan membiarkan raja mereka yang akan menghadapi gerombolan orch raksasa yang diperkirakan berjumlah ratusan itu.
“ Kenapa kalian mengacau didunia atas yang tak seharusnya kalian usik ”
“ Kembalilah kedunia bawah sebelum kalian semua kuhancurkan ”, ucap raja Shao Mingyu lantang.
“ Enyalah manusia lemah, jangan halangi langkah kami untuk menghancurkan semuanya ”, ucap salah satu orch dengan tatapan nyalang.
Tanpa ragu – ragu para orch segera menyerang raja Shao Mingyu dengan godam api yang ada ditangan mereka secara bertubi – tubi.
Mereka mengayun dengan sekuat tenaga untuk bisa menumpangkan raja Shao Minyu yang dengan santainya mengeluarkan pedang langit miliknya dan dalam satu kali tebasan puluhan orch langsung tumbang dan tubuh mereka terbakar hingga habis tak bersisa.
“ Kembalilah kedunia bawah sekarang sebelum kalian mengalami nasib yang sama seperti mereka ”, ucap raja Shao Mingyu berusaha bersikap lunak.
Namun tampaknya niat baik raja Shao Mingyu tak dianggap oleh para orch yang semakin brutal menyerang Raja kerajaan langit tersebut secara serentak.
“ Dasar orch keras kepala maka kupastikan malam ini adalah kehancuran kalian semuanya ”, ucap raja Shao Mingyu penuh penghinaan.
Puluhan bola api dengan petir menyambar dipermukaannya segera melesat menuju gerombolan orch yang berjalan maju dengan cepat.
Blam....Duarrr.....
Ledakan energy berwarna merah disertai petir yang menyilaukan mata membuat jarak pandang menjadi terbatas.
Semua prajurit dan kesatria yang melihat pertarungan dari jauh tersebut hanya bisa mendengar jerit pilu para orch yang berteriak kesakitan sebelum ajal menjemput mereka.
Hanya dalam hitungan detik semuanya telah musnah tanpa jejak dan hanya meninggalkan kesunyian malam, pertempuran telah usai.
Semua prajurit dan kesatria segera kembali keposisi mereka masing – masing karena pengacau telah berhasil dimusnakan.
Dalam kelompok kesatria, tanpa raja Shao Mingyu sadari ada salah satu orang yang menatapnya penuh permusuhan karena rencana pimpinannya malam ini telah gagal total.
“ Aku harus segera pergi dan melaporkan semuanya kepada tuan jika semua orch yang dipanggilnya telah dihancurkan tak bersisa malam ini ”, ucapnya dalam hati.
Raja Shao Mingyu yang ingin segera mendengar laporan dari Yaosan atas penyelidikannya seharian ini segera menuju ruang kerjanya didalam istana.
“ Ceritakan semuanya dengan rinci kepadaku, jangan sampai ada yang tertinggal ”, perintah raja Shao Mingyu tegas.
Yaosan pun segera menceritakan semua temuan yang dia dapatkan di kediaman perdana menteri Ru dan alasan dibalik pengasingan yang dia lakukan kepada putrinya.
“ Jadi maksudmu Ru Chao sudah mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh kedua cucunya itu dan sengaja membuat mereka menetap disana agar tak membuat kecurigaan raja Zhang Zhuo ”, ucapnya memastikan.
“ Benar Yang Mulia ”
“ Tampaknya Ru Chao juga sudah menyadari jika raja Zhang Zhuo terus mengawasi gerak – geriknya karena dia takut jika suatu saat perdana menterinya itu akan memberontak kepadanya ”, lapor Yoasan secara terperinci.
Semakin ditelaah informasi yang disampaikan oleh orang kepercayaannya tersebut membuat raja Shao Mingyu semakin melebarkan senyuman diwajahnya.
“ Jangan – jangan wanita yang kunodai malam itu memiliki kekuatan hebat sehingga aku tak bisa mendeteksinya ”
“ Elemen alam ”, batinnya curiga.
Elemen alam adalah elemen langkah dan kuat yang hanya akan muncul sepuluh ribu tahun sekali dan keberadaan elemen ini tak bisa dideteksi kemampuan yang ada didunia ini meski mereka memiliki tujuh elemen sekaligus seperti dirinya.
“ Tampaknya ini akan sangat menarik ”
“ Jika begitu aku harus bertemu dengan kedua bocah kecil itu dan bernegosiasi dengan mereka ”
“ Melihat perkembangan kekuatan mereka aku takutnya tahun depan kekuatan yang ada akan melonjak secara drastis dan jika mereka tak bisa mengatasinya maka akan membahayakan semua pihak ”, guman raja Shao Mingyu sambil mengetukkan jemarinya diatas meja kerjanya.
Yaosan yang tanggap akan kekhawatiran rajanya segera bersuara untuk mengurangi beban pikiran pemimpinnya itu.
“ Apa perlu saja memanggil guru Dao untuk datang ? ”,tanyanya bersemangat.
“ Tidak perlu karena aku yang akan membawa keduanya langsung menghadap guru ”, jawab raja Shao Mingyu diplomatis.
Jika dikerajaan langit, raja Shao Mingyu sedang memikirkan cara untuk membuat sikembar percaya jika dia adalah ayah mereka lain halnya dengan keadaan yang ada dikerjaan matahari.
Raja Zhang Zhuo yang menerima laporan dari pengawal bayangan yang dia utus untuk mematai – matai pergerakan Ru Chao merasa sangat terkejut mendengar kabar jika orang kepercayaan raja Shao Mingyu tampak menyelidiki kediaman Ru Chao.
“ Apakah dia bertemu dengan salah satu anggota keluarga Ru ? ”, tanyanya penuh kecurigaan.
“ Saya rasa tidak Yang Mulia sebab perdana menteri masih berada diwilayah barat untuk melihat kondisi beberapa desa yang tiba – tiba saja diserang hama jahat hingga membuat panen mereka gagal beberapa bulan terakhir bersama menteri pangan ”
“ Sementara kedua tuan muda Ru masih berada diposisi masing – masing dimana tuan muda pertama Ru sibuk melawan pemberontak diwilayah timur laut sedangkan tuan muda kedua Ru berada diwilayah selatan bersama pangeran kedua untuk membantu korban tanah longsor diwilayah tersebut ”
“ Untuk nyonya Ru, seperti biasa beliau sibuk dengan berbagai acara minum teh dengan para nyonya bangsawan serta menghadiri acara sosial hingga larut malam ”
“ Saya hanya melihat orang kepercayaan raja Shao Mingyu tersebut sekilas berada dikediaman Ru sebelum sosok tersebut menghilang tanpa jejak ”, ucapnya menjelaskan secara terperinci.
Raja Zhang Zhuo tampak berpikir keras mengenai laporan tersebut hingga membuatnya tak bisa tidur semalaman.
Ketakutannya akan keluarga Ru memberontak masih melekat kuat dalam hatinya akibat ramalan yang dia terima dari seorang pendeta Tao beberapa tahun setelah pengangkatannya sebagai raja dari kerajaan matahari terjadi.
Meski keluarga Ru telah menunjukkan kesetiaan mereka selama bertahun – tahun dengan mengabdikan diri kepada kerajaan namun hal itu tak membuat raja Zhang Zhuo merasa tenang.
" Meski mereka mengabdi pada kerajaan tapi aku masih memiliki feeling jika mereka akan menjadi musuhku dimasa depan ", guman raja Zhang Zhuo cemas.
hadeh 🤦