Mistis dan hal ghoib bagi Nayla hanyalah mitos sebelum dia mengalami kejadian yang membuatnya terpaksa mempercayai hal-hal yang berbau suprantural itu setelah mengalaminya sendiri.
Meninggal akibat konspirasi suami dan kakak angkatnya, Nayla hidup kembali ditubuh seorang gadis dengan nama yang sama dengannya yang memang telah disiapkan untuknya.
Siapakah orang yang sengaja membangkitkan jiwa Nayla?
Mampukah Nayla membalaskan dendam dan menguak teka-teki kehidupannya?
Penasaran...
Ikuti kisah Nayla dalam membalas dendam yang sarat akan hal mistis dan ghoib, yang tentunya sangat menegangkan dan membuat jantung kita berdegub kencang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PELAJARAN PERTAMA UNTUK LUCAS
Melihat Nayla tertidur, arwah yang mendampingi Nayla yang bernama Kunti pun mulai melayang, menembus tembok dan lenyap dalam kegelapan malam.
Setelah mendengar cerita kehidupan Nayla, Kunti merasa marah sehingga diapun berupaya mencari jejak kedua pengkhianat itu untuk memberi mereka pelajaran.
Berada didekat tubuh nayla lumayan lama, membuat kekuatan yang selama ini terkubur dalam jiwanya mulai muncul dan hal ini membuat Kunti semakin optimis bisa membantu Nayla membalaskan dendamnya.
Berdasarkan petunjuk dari Nayla, Kunti pun segera terbang menuju kediaman Nayla.
Dikediaman Nayla, Lucas yang baru saja selesai mandi setelah seharian menerima tamu, saat ini tengah merebahkan dirinya diatas ranjang mewahnya.
“Sial! Bawang ini sangat kuat hingga efeknya masih ada meski sudah aku bersihkan beberapa kali hingga kulit wajahku memerah!, gumannya menggerutu.
Lucas mengoleskan bawang ke bagian bawah matanya agar air matanya mengalir secara alami.
Hal ini dia lakukan demi mendalami akting sebagai suami yang bersedih setelah kehilangan seorang istri sekaligus wanita yang sangat dicintainya.
Berkat air mata palsu dan kepiawaiannya dalam berbicara, aktingnya cukup memukau dan mampu menipu semua orang yang datang untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya.
Lucas yang sudah melangkah terlalu jauh tak ingin semua usahanya menjadi sia-sia sehingga, sebelum seluruh harta keluarga Darmawan jatuh ke tangannya, dia harus bisa memainkan perannya dengan baik.
Setelah seharian menjamu para pelayat yang terus berdatangan ke kediamanannya, kini yang tersisa hanya kelelahan akibat terus berakting sepanjang waktu, menemui para pelayat yang tak kunjung habis bertamu kerumahnya.
Kunti yang baru tiba, segera masuk kedalam kamar begitu dia mencium bau busuk dari sana.
“Ck, baunya busuk sekali. Pantas saja jika lelaki itu begitu kejam terhadap Nayla”, ujarnya menggerutu.
Melihat Lucas berguman mengeluh, Kunti yang sudah berada didalam kamar hanya bisa berdecih sinis. “Nayla benar-benar bodoh! Bagaimana bisa dia tertipu oleh lelaki makondo seperti ini!”.”
Meski belum pernah menjalin hubungan asmara, setidaknya Kunti tidak buta dan masih bisa membedakan mana lelaki yang baik dan mana tidak.
Apalagi bau lelaki ini sangat busuk, jika bukan ingin mengerjainya, rasanya enggan untuk berdekatan dengannya.
“Setan sepertiku saja ogah dekat dengannya, bagaimana Nayla bisa tahan dengan lelaki busuk ini”
Kunti kembali mengomel, melihat kelakukan dan wajah Lucas yang baginya lebih menarik si Uwo, gendruwo penunggu pohon asem yang selama ini mengejarnya, meski tak mandi setidaknya uwo tak sebau pria dihadapannya ini.
Dari wajahnya saja Kunti sudah bisa menebak jika Lucas merupakan buaya darat yang hanya menang tampang doang, selebihnya lelaki itu tak memiliki kelebihan apapun.
“Aku harus membuatnya merasakan rasa bersalah yang dalam hingga dia menjadi gila. Dia tak boleh mati dengan cepat karena itu tak sepadan dengan luka lebar yang ditorehkannya kepada Nayla”, guman Kunti penuh dendam.
Melihat Lucas mulai terlelap, Kunti pun mulai merayap masuk kedalam alam bawah sadar Lucas dan mulai mengacaukan mimpi indah lelaki itu.
Malam ini, Lucas yang semula bermimpi sedang bermesraan dengan Gisel disebuah pantai tiba-tiba saja melayang menuju sebuah rumah sakit yang cukup familiar untuknya.
Rumah sakit tempat Gisel menjalani transpalasi jantung. Didalam mimpi, tampak Lucas berjalan masuk kedalam lorong rumah sakit menuju sebuah ruang operasi yang cukup familiar baginya, ruang dimana dia memerintahkan dokter untuk mengambil jantung istrinya untuk diberikan kepada Gisel, sang kekasih.
Didalam ruang operasi tersebut, Lucas menyaksikan secara langsung bagaimana istrinya dibedah tanpa menggunakan anastesi.
Rintihan dan tangis kesakitan Nayla yang terdengar di telinganya begitu menyayat hati.
Membuat bulu kudu Lucas merinding seketika. Apalagi, saat dia melihat bagaimana dokter membedah tubuh istrinya, membuat wajahnya tanpa sadar mengernyit kesakitan.
"Tolooong!"
"Tolong aku!"
" Ini sakit sekali, saaakit!
"Kalian jahat!"
"Kalian kejam"
"Biadab!"
"Kembalikan jantungku!"
Teriakan dan tangisan serta rintihan itu terus menggema, membuat Lucas yang tak bisa menggerakkan badannya hanya bisa menyaksikan semuanya dalam kepedihan.
Lucas seperti merasakan sendiri bagaimana penderitaan Nayla. Rasa sakit dan perih ketika pisau bedah mengoyak dagingnya, membuatnya tanpa sadar menjerit dan berteriak kesakitan.
Kedua tangannya mengayun, berusaha untuk menghentikan tindakan sang dokter karena rasa sakit yang dia rasakan sangat tak tertahan.
Namun sayangnya, sekeras apapun Lucas mencoba, tangannya terus menembus tubuh dokter yang ada didepannya.
Lucas yang sadar jika dirinya hanyalah sebuah jiwa yang sedang menyaksikan kembali peristiwa tragis itu hanya bisa pasrah dalam kesakitan.
Meski tak memiliki rasa cinta terhadap Nayla, Lucas yang saat ini bisa merasakan bagaimana Nayla dibedah dalam kondisi setengah sadar, tanpa anastesi membuatnya marah.
Membuat rasa bersalah dalam hatinya semakin besar akan penderitaan yang tak sengaja dia ciptakan demi membahagiakan hati kekasihnya.
Seandainya dia tak menuruti keinginan Gisel agar tak memberikan anastesi kepada Nayla selama operasi berlangsung, mungkin rasa bersalah dalam hatinya tak akan sebesar ini.
Tapi semua sudah terjadi dan rasa penyesalan ini akan terus bersarang dihatinya, membuat kewarasannya mulai terganggu.
Lucas ingin segera pergi menjauh, tapi tubuhnya terpatri, seolah ada lem yang sangat kuat, membuatnya tak bisa bergerak dan terus menyaksikan kekejaman itu secara langsung dan juga merasakannya hingga seluruh proses operasi berakhir.
Air mata Lucas sudah keluar dengan deras, dan suaranya juga sudah habis untuk berteriak menahan rasa sakit tiap kali pisau bedah menyentuh tubuhnya.
Dan puncaknya, begitu jantung Nayla diambil, rasa sakit yang teramat sangat terasa, hingga rasanya semua tulang-tulangnya tercabut dari tempatnya.
Sebuah rasa sakit yang tak tertahankan, membuat tubuh Lucas luruh seketika dengan nafas yang hampir habis.
Hosh hosh hosh
Lucas terbangun kedua mata melotot dan nafas tersengal, pakaian yang digunakannya pun telah basah akibat keringat yang mengucur deras di badannya.
Masih dalam kondisi syok, Lucas memegangi bagian dada sebelah kiri, dimana jantungnya berada.
Deg... deg... deg...
Bisa merasakan degup kencang jantungnya membuat Lucas merasa sedikit lega. Semua hanya mimpi, jantungnya masih aman ditempatnya.
Setelah nafasnya mulai stabil, Lucas menutup wajahnya dengan kedua tangan dan mulai menangis histeris.
“Nay...maafkan aku Nay”, ucapnya tergugu.
“Bukan maksudku untuk menyakitimu seperti ini”
“Aku-aku sama sekali tak berniat membuatmu kesakitan seperti itu”
“Maafkan aku Nay...maaf....”
Lucas terus saja mengucapkan kata maaf dan kata-kata penyesalan lainnya untuk sang istri, tanpa dia sadar, semua penyesalannya ini sia-sia karena istrinya telah tiada.
Cukup lama Lucas menangis, meruntuki kebodohannya. Namun dia juga tak bisa berbuat apapun karena semua hal buruk itu telah terjadi.
Saat ini yang bisa dia lakukan hanyalah, menjaga jantung Nayla dengan baik, agar rasa bersalah dalam dirinya bisa sedikit berkurang.
Setelah merasa cukup tenang, Lucas berjalan menuju kamar mandi, menyalakan shower dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin, berharap semua ketegangan yang dia rasakan sedikit mengendur.
Cukup lama Lucas berada dibawah guyuran air shower untuk mendinginkan kepala dan tubuhnya, hingga kulitnya mulai membiru dan keriput.
Setelah merasa cukup, dia mematikan shower dan melangkah mengambil handuk bersih, melilitkannya ke tubuh.
Dengan gontai, dia berjalan keluar dari kamar mandi, berganti pakaian dan kembali naik keatas ranjang.
Meski enggan untuk tidur karena takut akan kembali bermimpi buruk namun ia berusaha untuk mengabaikannya karena tubuhnya begitu letih dan butuh istirahat.
Untuk membantunya tidur, Lucas mengambil obat penenang didalam laci dan meminumnya, berharap dengan obat ini, mimpi buruk itu tak akan kembali lagi.
Namun apa yang Lucas harapkan semuanya sia-sia karena mimpi itu akan terus muncul begitu kedua matanya terpejam.
Inilah salah satu keahlian Kunti, dia bisa membuat orang terus mengalami mimpi buruk yang sama, menanamkan rasa bersalah dalam diri seseorang cukup dalam hingga bisa membuat orang menjadi gila.
Dan tujuannya telah tercapai, pelajaran pertama untuk Lucas telah selesai.
Tinggal menunggu tindakan Nayla untuk memberikan pelajaran selanjutnya yang Kunti yakin akan semakin membuat lelaki itu hilang kendali dan tak lagi bisa menguasai dirinya sendiri dan kehilangan kewarasannya sepenuhnya.