Suami Misterius Ku

Usai acara pernikahan yang di gelar apa ada nya ini, para keluarga Bara juga langsung pulang meninggalkan rumah nya Sela. sama sekali tidak ada yang tinggal. Walau hanya untuk sekedar ngobrol dengan besan, Rosana juga sejak tadi masih mencari yang Ibu nya Bara itu yang mana, karena seolah tidak ada percakapan sama sekali.

Sekarang tau tau nya malah sudah pada pulang semua, satu pun tidak ada yang tersisa membuat Reza dan Rosana juga heran. namun Sela bersikap biasa saja karena tadi sudah di jelaskan oleh Bara bahwa hubungan keluarga nya menang tidak bagus sehingga hanya perlu bersikap sewajar nya saja tanpa harus memikirkan dengan perasaan.

"Maksud nya orang tua kamu tidak suka sama pernikahan ini?" Rosana kembali mencecar menantu nya.

"Bukan pernikahan ini, Bu! memang saya dalam keluarga kurang di anggap." jawab Bara.

"Apa masalah nya, atau mungkin cuma perasaan kamu saja." Reza juga membuka suara.

"Awal nya saya dulu cuma anak pungut dan makin besar mereka seolah menyesal, oleh sebab itu pula saya tidak dekat dengan keluarga." jelas Bara.

"Enggak masalah lah, Bu! kita sudah menikah juga, biar lah keluarga Bara pulang atau pun mau berbuat apa saja." Sela kembali membela Bara.

"Ya memang enggak masalah, Ibu kan cuma nanya saja! kamu kenapa sih kok sensi sekali kalau Ibu ngomong sama Bara?" kesal juga lama lama Rosana.

"Enggak gitu, Bu." Sela kaget dengan ucapan Rosana.

"Sudah lah, ayo kita pulang juga, Mas!" Rosana mengajak suami nya untuk pulang.

"Kita juga pulang sekarang, kenapa enggak besok saja?" Reza takut pula salah ucap.

"Kalau kita lama lama di sini nanti Sela makin tersinggung, aku cuma nanya saja dia sudah tersinggung!" ketus Rosana mulai menata perlengkapan nya.

"Bu, aku enggak ada maksud gitu." Sela mendekati Ibu nya.

"Udah lah, terserah kamu saja karena Ibu yang sudah membuat trauma kamu juga!" Rosana memang sudah sangat kesal.

Reza juga cuma menarik nafas panjang dan memasukan semua barang mereka kedalam mobil, Sela juga tidak tau bahwa Ibu nya sensi begini. padahal rasa nya tadi dia merasa tidak salah ucap, tapi kenapa malah jadi ribut begini usai pernikahan nya yang baru beberapa jam yang lalu di laksanakan.

Bara juga cuma diam saja karena tidak tau mau bicara apa, malah membantu Reza yang sedang siap siap. Rosana yang melihat menganggap Bara senang apa bila dia segera pulang, jujur saja Rosana memang kurang suka kepada menantu nya, dia sendiri juga tidak tau kenapa bisa tidak suka pada Bara.

Padahal kalau di lihat Bara ya anak nya juga sopan cara bicara nya, tapi entah kenapa Rosana seolah punya alasan sendiri sehingga perasaan nya menjadi sangat tidak suka pada Bara sang suami Sela. di tambah Rosana juga merasa Sela agak berubah, entah kenapa Sela menjadi begitu seolah begitu mencintai Bara.

"Assalamualaikum!" Rosana bergegas keluar rumah dan masuk mobil.

"Walaikum sallam, hati hati di jalan ya, Bu!" Sela mengantar kan nya sampai depan.

"Kami pulang dulu ya, kalian baik baik di rumah." pesan Reza melambaikan tangan.

"Hati hati di jalan, Yah." Bara menyalami Reza sopan dan mau menyalami Rosana juga namun tidak di gubris.

Mobil Reza dan Rosana pun perlahan meninggalkan kawasan rumah ini, masih di iringi tatapan bingung nya Sela karena setelah sekian lama. baru ini Rosana marah pada nya, entah kebapa dia bisa marah dan Sela juga masih tidak mengerti akan apa yang sudah terjadi pada Ibu nya dan juga dia.

"Kamu kenapa sih kok tumben marah mara sama dia?" Reza bertanya dengan nada lembut agar emosi Rosana tidak tambah naik.

"Ya kamu dengar sendiri lah tadi, Mas! aku cuma tanya saja dan Sela seolah sangat keberatan." kesal Rosana.

"Mungkin maksud Sela itu tidak usah membahas hal itu lagi, cuma ada salah paham sedikit saja." Reza tidak mau bila mereka sampai ribut besar.

"Ah entah lah, aku merasa Sela sangat membela suami nya!" kesal Rosana.

"Wajar lah kalau istri membela suami, kamu kan juga membela aku." Reza mencoba untuk bergurau.

"Tapi kan di lihat dari kondisi nya juga, Mas! aku loh cuma tanya gitu saja." masih kesal dan Rosana membuang muka.

"Ya sudah lah jangan di pikirin banget, kita juga butuh hiburan kan selama di kota? mau belanja enggak." tawar Reza agar istri nya tidak marah terus.

"Terserah lah, pusing juga aku lama lama mikirin Sela." keluh Rosana pelan.

Walau Reza adalah Ayah tiri dari Sela, namun dia tidak pernah menghasut istri nya untuk selalu marah pada anak nya. malah Reza berusaha agar Sela dan Rosana selalu akur, karena mau bagai mana pun anak dan orang tua sangat tidak pantas apa bila ribut besar sampai tidak berteguran dan Reza sama sekali tidak mau hal itu terjadi.

...****************...

Bastian meneliti seluruh rumah untuk memastikan apakah memang benar ada hewan yang sudah masuk kedalam rumah nya sehingga sampai membunuh Mama Linda, kini hati nya sangat ragu setelah mendengar dari Amara bahwa Mama nya juga sampai kerumah sakit untuk melabrak Sela di sana.

Mana saat dia pulang Mama nya sudah jadi mayat, jarak yang terlalu dekat membuat Bastian ragu untuk menerima bahwa kematian Mama nya karena di bunuh hewan. satu hal yang membuat dia ragu lagi itu soal kawasan rumah, terlalu ramai sehingga rasa nya tidak mungkin apa bila ada hewan buas di sini.

"Tidak ada celah apa pun yang bisa membuat hewan masuk loh, Di." ucap Bastian.

"Coba periksa bagian jendela juga, siapa tau kan masuk lewat sana." Dion juga menemani Bastian.

"Sudah jendela sini, yang belakang belum ku periksa." jawab Bastian pula membuat Dion segera menuju bagian belakang sana untuk melihat.

Dion melihat seluruh jendela dan akhir nya mata tajam nya menemukan bagian jendela yang seperti di garuk oleh sesuatu, mirip cakaran juga bentuk nya dan hati pemuda ini curiga bahwa itu bisa saja hewan yang masuk lalu membunuh Mama Linda di dalam rumah.

"Coba lihat sini dulu, Bas!" panggil Dion agak keras.

"Apa?!" Bastian datang mendekat dan melihat ala yang Dion tunjuk.

"Kau lihat ini, seperti cakaran tajam kan?" Dion meneliti nya dengan seksama.

Begitu juga dengan Bastian karena goresan ini memang mirip akan cakaran yang sangat tajam, pasti nya hewan yang di maksud memang masuk lewat sini, tapi aneh nya kawasan seramai ini masih ada hewan yang masuk.