NovelToon NovelToon
Tunangan Galak

Tunangan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:211.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arzeerawrites

“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”

Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika Shelina sudah masuk ke dalam mobil, Ia langsung mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tinggi dan mengabaikan ucapan Shelina.

Tunangannya itu langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.

“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”

“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”

“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”

“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”

“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”

“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arzeerawrites, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

“Turun lo!”

Argantara membukakan pintu untuk Shelina untuk menyuruhnya cepat-cepat turun, bukan ingin memperlakukan Shelina dengan baik.

“Iya ini aku mau turun,”

Setelah Shelina keluar dari mobil, Argantara langsung mengunci mobil dan akan bergegas melangkah masuk ke dalam kampusnya, namun lengannya ditahan oleh Shelina.

“Apaan lagi sih?”

“Ini, sandwich yang aku siapin nggak mau kamu terima?”

Tadi belum sempat Argantara menerima sandwich yang Ia ulurkan, Argantara sudah terlanjur membuat Shelina hampir mati karena kepanikannya sendiri. Sekarang Shelina kembali mengulurkan kotak makanan berisi sandwich yang sengaja Ia siapkan untuk Argantara dan juga dirinya.

“Lo pikir gue bakal nerima itu?”

“Jadi….kamu nggak mau ya?”

“Masih nanya?”

Argantara melotot sadis ke arah Shelina yang spontan mengangkat kedua bahunya karena kaget dengan reaksi Argantara yangs ebenarnya bisa menolak dengan baik-baik akan tetapi entah mengapa Argantara memilih untuk menolak dengan cara yang kasar.

“Nih jawabannya!”

Argantara langsung mendorong tangan Shelina yang mengulurkan kotak makanan ke arahnya hingga kotak berisi sandwich itu terhempas jatuh lalu isinya berantakan.

Shelina terperangah mendapati sikap jahat Argantara. Ia menatapi sandwich yang Ia bikin dengan tatapan kosong dan berkaca untuk beberapa detik, kemudian Ia menatap Argantara dengan perasaan yangs akit luar biasa.

Kenapa Argantara yang semalam terlihat tenang pembawaanya, lelaki baik-baik mendadak berubah menjadi lelaki tanpa perasaan yang dengan tega memperlakukan Shelina di depan kampus dengan cara membuang makanan yang Shelina berikan untuknya dengan tulus.

“Kamu jahat banget, Ga,”

“Lagian lo masih nanya gue mau atau nggak? Harusnya lo udah bisa nilai dari gelagat gue yang jijik lo kasih makanan, takut udah diapa-apain sama lo. Ya udah sekalian aja gue buang, itu jawaban gue! Artinya apa? Lo bisa pahami sendiri ‘kan? Gue nolak! Gue nggak mau! Paham?”

“Ya kamu ‘kan bisa tolak baik-baik, kenapa harus dilempar sih? Itu aku bikin pakai tangan aku sendiri walaupun kesannya mudah dan sederhana. Kalau memang kamu nggak mau, nggak perlu kamu buang, Arga! Kamu bisa tolak baik-baik, dan sandwich tu bisa aku kasih ke yang lain, yang lebih bisa hargain pemberian orang,”

Seelah meluapkan rasa sakit hatinya, Shelina langsung mengangkat sandwich yang sudah berantakan itu. Shelina tidak malu sama sekali melakukannya walaupun yang salah bukan dirinya. Setelah Ia buang sandwich itu ke dalam tempat sampah Ia segera bergegas pergi meninggalkan Argantara yang terdiam menatap ke arah punggung Shelina yang semakin lama semakin menjauh dari pelupuk matanya. Bibir Argantara terangkat tipis.

“Berani juga dia ngelawan gue,”

*******

Alih-alih minta bantuan pada Argantara tentang dimana keberadaan kelasnya, Shelina lebih baik mencari sendiri ketimbang harus merasa sakit hati lagi dengan penolakan Argantara nantinya.

Sudah cukup Argantara menyakiti hatinya tadi soal sandwich, dan kejadian di mobil sampai kapanpun tidak akan pernah Ia lupakan, mulai detik ini Ia tidak akan melibatkan Argantara dalam hal apapun. Dan Shelina yakin Argantara juga tidak akan semudah itu mengulurkan tangan untuk memberikannya bantuan kepadanya walaupun hanya sekedar memberitahukan letak kelasnya dimana.

Shelina punya mulut yang bisa digunakan untuk bertanya. Di kampus ini ada banyak orang, jadi Shelina bisa bertanya pada mereka yang berkenan menjawab.

Setelah mencari tahu seorang diri, akhirnya tidak perlu waktu begitu lama, Shelina mendapatkan tempat yang Ia cari, yaitu ruang kelasnya untuk menuntut ilmu.

Shelina tersenyum sambil menghela napas lega. Hatinya sekarang berbunga-bunga karena akan menempuh pendidikan di tempat yang berbeda. Sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas, Ia menyampaikan harapannya dulu di dalam hati “Semoga semuanya dipermudah, Aamiin,”

Setelah Shelina masuk ke dalam kelas, tidak disangka teman-teman yang ada di dalam kelasnya itu tersenyum menyapanya. Tidak seperti yang ada di dalam bayangan Shelina semalam kalau Ia tidak akan diterima dengan baik oleh teman-temannya. Ternyata mereka semua hangat kepadanya, sehingga di hari pertama masuk kampus yang baru ini, Ia sudah diberikan rasa nyaman, Ia berharap semoga seterusnya Ia nyaman berada di kelas itu. Ia bersyukur ketika teman-temannya menyambut dengan senyuman saat pertama kali Ia melangkah masuk ke dalam kelas dengan sedikit perasaan ragu.

*****

Di kantin Argantara bukannya fokus dnegan makanan malah fokus dengan foto perempuan di layar ponselnya. Ketika Alya pergi, satu-satunya yang membuat Ia bersyukur adalah Alyla tidak memblokir sosial medianya. Entah Alya masih menggunakan akun itu atau tidak, tapi yang jelas Argantara senang sekali karena setidaknya Ia masih bisa melihat postingan-postingan Alya yang lalu.

Semenjak Alya pergi empat bulan lalu, akun itu belum memposting apapun lagi. Nomor telepon Argantara sudah diblokir, dan itu membuat Argantara kacau. Tapi di sosial media Instagram, akun Argantara tidak diblokir oleh Alya.

“Heh makan aja dulu, ngapain sih ngeliatin foto cewek itu lagi?”

“Cewek itu-cewek itu! Dia punya nama, Sat,” ujar Argantara pada Satria yang baru saja menegurnya karena Ia terlalu fokus mengamati foto Alya sampai mengabaikan semangkuk bakso yang ada di depannya.

“Ya iyalah gue ngeliatin foto dia, gue kangen sama dia,”

“Dih, ternyata bucin tuh bisa menyebabkan kegilaan ya?”

Satria sengaja menatap Denis seraya menaikkan salah satu alisnya dan melirik Argantara. Denis tertawa karena mendapati reaksi Argantara yang tidak diterima dikatakan gila.

“Heh! Lo ngatain gue gila? Wah berani banget lo,”

“Salah dengar kali lo,”

“Jelas-jelas gue dengar tadi omongan lo. Bucin bisa bikin gila. Ya terus kalau iya emang kenapa? Nggak usah ribet deh mulut lo,”

“Alya udah bahagia sama yang baru, eh lo malah mentok di Alya. Padahal Alya mah udah lupa banget itu sama lo,”

“Sok tau!”

“Lah kalau nggak lupa, ya ngapain dia nggak balik-balik sampai sekarang? Hah? Udah pasti itu dia lupa sama lo, udah happy sama yang lain, malah bisa jadi udah punya keluarga kecil kali,”

Argantara berdecak, hatinya memanas setelah mendengar ucapan Ardan. Sungguh, Ia tak bisa membayangkan Alya sudah memiliki keluarga kecil dan hidup bahagia tanpa dirinya senentara Ia maish terjebak dalam masa lalu.

“Udah ninggalin kayak gitu, mendingan lupain gue bilang, Ga! Ah elah lo susah banget sih di kasih taunya. Nggak baik tau susah move on lama-lama, takutnya jadi stres, jadi gila, nah lo udah ada tanda-tandanya tuh kayaknya. Serius banget natap foto dia, padahal sekarang waktunya makan,”

“Ah sembarangan lo, brengsek! Gue nggak gila!”

“Ya makanya kalau nggak mau gila, mending lupain! Daripada lo ingat dia mulu dan dia nya belum tentu ingat lo,”

Denis ikut angkat bicara, sehingga lengkaplah tiga teman dekat Argantara menasehati Argantara untuk kesekian kalinya soal Alya.

“Eh gue mau nanya deh, Shelina yang mana orangnya? Dia udah mulai ngampus ‘kan? Kata lo, dia pindah ke kampus ini,”

“Ya emang,”

“Terus mana orangnya? Gue yakin sih cakep, jadi harusnya ya, lo tuh nggak susah-susah move on dari Alya,”

“Gue kalaupun mau move on nggak mandang fisik yang paling utama, kalau hati gue udah mau sama dia, gue nyaman sama dia, baur dia nggak cantik juga nggak masalah,”

“Tapi Alya cakep tuh,”

“Ya itu kebetulan aja gue dapetnya yang cakep,”

“Halah, cowoknya mah dimana-mana sama. Pasti yang pertama tuh fisik,” ujar Satria yang tidak percaya dengan prinsipnya Argantara.

“Cewek juga nggak sih? Omong kosong kalau bilang fisik nggak penting? Manusia dimana-mana sama aja,” sambung Ardan.

“Nggak! Lo nggak liat di luaran sana banyak tuh manusia yang maaf-maaf fisiknya biasa aja atau bahkan nggak sempurna tapi dapat jodoh yang baik, yang fisiknya bagus, karena apa? Ya karena nggak semuanya tuh mandang fisik di urutan pertama,”

“Siap, Pak guru, ampun saya salah,”

“Jadi mana orangnya? Kenalin dong,”

Argantara berdecak sambil memutar bola matanya malas untuk menanggapi pertanyaan Denis. Argantara memadamkan layar ponsel dan menyimpannya di saku kemudian Ia menyantap bakso yang Ia jadikan sebagai menu makan siang hari ini.

“Dih, masa nggak mau jawab? Jangan-jangan nih ya, saking cantiknya tuh cewek, lo sampai nggak mau ngenalin ke kita-kita supaya kita nggak naksir,”

“Heh! Gue mah bodo amat kalian mau naksir kek, mau pacaran ke sama dia, gue nggak mau pusing, suka-suka kalian aja. Orang gue nggak cinta sama dia. Penasaran yang mana orangnya? Tuh yang baru masuk kantin sama teman-temannya,”

1
Nadira Alexa
Lumayan
Checilia Manalu
kpn ya merekka bucinnya
Desi Irawati
lagian istrinya bego bgt. terlalu baik
Ovi Malik
bikin mati aja tuh uler
Deerma Lalu Lalang
membosankan nih ceritany bertele2
Deerma Lalu Lalang
sekarang jahat cb nti termehek2 lo
Rina Wardani
ini percakapan suami istri atau percakapan anak SD sih 🙄
Dwi Winarni Wina
muak sm shelina nanti dah jatuh cinta tau rasa dicuekim balik sm shelina.

.
Dwi Winarni Wina
Luar biasa
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis yg baik hati knp tdk suka dia setidaknya perlakukan dia baik2 jgn sampe menyakitinya klo emang tdk suka....
Dwi Winarni Wina
arga benci dan cinta beda tipis elo lama2 jatuh cinta sm shelina bucin banget.....
Dwi Winarni Wina
kasian shelina trauma sampai2 kakek neneknya meninggal
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis baik pasti cocok sm dia....
Dwi Winarni Wina
arga mending sm shelina yg jelas klo sm alya gak jelas ini...
Dwi Winarni Wina
coba arga menerima shelina sebagai calon istri km...
Renjani Soraya
kbnyakan basa basi deh thor ga tu de poin, bikin bosen
Rahma Dina
kurang bagus ceritanya banyak diulang dan alurnya datar...
Ali Assegaf
,ada ya othor bucin tingkat monyet
Cangji Romalah
mtp
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!