NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:829
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kaito Takeda pindah ke SMA oyama pada pertengahan tahun, tapi itu bukan sembarangan sekolah, itu dikenal sebagai sarang brandalan, tempat dimana para siswa nakal bersekolah. Ryuki hanya ingin menjadi petarung nomor satu di sekolah dan dengan melakukan itu dia memicu serangkaian peristiwa perang geng sekolah menengah di sekolah tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Kemunculan Penengah

Di Tengah Kekacauan

Pertempuran di aula SMA Oyama terus berlangsung dengan intensitas yang semakin meningkat. Kaito, meski terluka, tetap bertarung dengan gigih melawan para pemimpin geng yang menolak tunduk di bawah kekuasaannya. Tubuh-tubuh mulai terkapar di lantai, namun tidak ada tanda-tanda pertempuran akan segera berakhir.

Makoto, yang baru saja membantu Rika, menyadari bahwa situasi ini bisa berujung pada kehancuran total SMA Oyama jika tidak segera dihentikan. Namun, sebelum dia sempat mengambil langkah untuk menghentikan pertempuran, pintu aula tiba-tiba terbuka dengan keras.

Sosok tinggi dengan aura yang menakutkan melangkah masuk ke dalam aula. Suasana yang tadinya penuh dengan suara benturan dan teriakan seketika berubah menjadi keheningan mencekam. Semua mata tertuju pada sosok tersebut, yang tanpa ragu-ragu berjalan ke tengah aula, langsung menuju Kaito dan lawan-lawannya.

Kaito, yang sedang sibuk melawan Yuto dan Takashi, menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah sumber gangguan. Matanya menyipit saat dia mengenali siapa yang baru saja datang.

"Siapa... dia?" tanya Rika dengan napas terengah-engah, sambil mencoba berdiri di sebelah Kaito.

"Itu... Kazuma," jawab Kaito pelan, dengan nada penuh kehati-hatian.

Kazuma, pemimpin legendaris yang pernah menguasai SMA Oyama beberapa tahun lalu, sekarang berdiri di tengah aula dengan tatapan tajam. Sosoknya yang besar dan berotot memancarkan aura dominasi yang membuat semua orang, termasuk para pemimpin geng, mundur beberapa langkah.

Kazuma menyapu pandangannya ke seluruh aula, melihat para siswa yang terluka, para pemimpin geng yang masih berdiri dengan sikap menantang, dan akhirnya berhenti pada Kaito. "Jadi, ini yang kalian sebut dengan pertemuan?" tanyanya dengan suara yang berat dan penuh kekuatan.

Tidak ada yang berani menjawab, bahkan Kaito. Ketegangan di aula terasa semakin tebal, seolah-olah udara di sekeliling mereka telah membeku. Kazuma mendekati Kaito, menatapnya dengan tajam dari atas ke bawah.

"Lu yang sekarang ngaku jadi pemimpin SMA Oyama, Kaito?" tanya Kazuma, dengan nada yang tidak menunjukkan sedikitpun emosi.

Kaito, meski merasa sedikit terintimidasi oleh kehadiran Kazuma, mengangguk. "Gua nggak ngaku-ngaku, gua berusaha buktikan itu."

Kazuma tersenyum tipis, namun senyumnya tidak membawa kehangatan sama sekali. "Gua dengar lu mencoba nyatuin SMA ini. Tapi, cara lu bikin semua ini kacau."

Yuto, yang meski terluka masih mencoba menunjukkan keberaniannya, angkat bicara. "Kazuma, orang kayak dia nggak pantas buat mimpin kita. Dia belum pernah buktiin apa-apa."

Kazuma tidak menanggapi Yuto, melainkan hanya mengangkat tangannya, seolah memberi isyarat untuk diam. Yuto, meski tampak tidak senang, akhirnya menutup mulutnya dan mundur.

Kazuma kembali memandang Kaito. "Lu punya nyali buat ngumpulin mereka semua, tapi kalau ini yang jadi hasilnya, lu belum siap mimpin SMA Oyama."

Kaito mengepalkan tangannya, menahan rasa frustrasi yang mendidih di dalam dirinya. "Gua tahu ini belum sempurna, tapi gua nggak akan mundur."

Kazuma tersenyum lagi, kali ini sedikit lebih dalam. "Gua suka semangat lu, Kaito. Tapi ini SMA Oyama, tempat terkuat bertahan. Kalau lu mau jadi pemimpin di sini, lu harus lebih dari sekadar pemberani. Lu harus jadi seseorang yang nggak bisa dilawan oleh siapapun."

Sebelum Kaito bisa menjawab, Kazuma melangkah mundur dan menatap seluruh aula. "Semua orang, dengar! Mulai sekarang, pertempuran ini selesai. Siapa pun yang berani bertarung lagi tanpa izin gua, bakal langsung gua hajar."

Suasana aula berubah total. Tidak ada satu pun yang berani menentang Kazuma. Bahkan Yuto dan Takashi, yang semula paling menentang Kaito, tampak ragu dan tidak berani melanjutkan pertarungan.

Kazuma kembali menoleh ke arah Kaito. "Kaito, gua bakal kasih lu waktu. Buktikan kalau lu layak jadi pemimpin di SMA Oyama. Tapi ingat, kalau lu gagal, gua sendiri yang bakal ngelawan lu."

Kaito mengangguk pelan, masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. "Gua nggak bakal ngecewain."

Kazuma lalu berbalik dan meninggalkan aula, meninggalkan Kaito dan yang lainnya dalam kebingungan. Meskipun pertempuran dihentikan, satu hal kini jelas: Kaito harus membuktikan dirinya, dan tekanan itu datang dari seseorang yang tidak bisa dianggap enteng.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!