Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 5
Sementara di rumah Rangga, Bu Wiryo sedang duduk di ruang tamu. Dia sedang memikirkan bagaimana caranya mencari Art baru untuk ditugaskan merawat Rangga. Dia sudah kehabisan cara bagaimana mendapatkan Art yang baru lagi. Sedangkan pak Wiryo yang sudah kesal dengan sikap Rangga, sudah tidak mau lagi ikut campur urusan mencari Art. Dia sudah bosan berkali-kali Gonta-ganti Art.
Bu Wiryo memanggil bi Odah, pembantu terbaik yang sudah lama bekerja di keluarga pak Wiryo. Yang bertugas khusus mengerjakan pekerjaan rumah.
"Bi Odah..." panggil Bu Wiryo.
"Iya, ada apa Bu?" tanya bi Odah, yang berlari kecil menuju ke arah Bu Wiryo.
"Saya mau minta tolong sama kamu, bisa gak kamu Carikan Art untuk Rangga. Ya mungkin saja kamu punya kenalan di desa kamu, yang mau bekerja di sini.
Bi Odah hanya terdiam, dia sebenarnya ragu dan bingung. Dengan sikap Rangga yang seperti itu, mana ada yang mau bekerja disini. Buktinya mereka semua memilih mengundurkan diri.
Dan Bu Wiryo sudah mengerti maksud bi Odah yang hanya terdiam itu.
"Sebenarnya saya juga sudah bingung bi, mau bagaimana lagi mencarikan Art untuk Rangga. Jadi aku putuskan menaikkan dua kali lipat gaji Art yang khusus merawat Rangga. Siapa tau dengan gaji yang lebih tinggi, mereka mau dan betah bekerja disini,"
Bi Odah pun setuju dengan usul Bu Wiryo, dia pun jadi tidak ragu mencarikan Art dari desanya.
"Saya kira keputusan ibu itu sudah benar, karena itu sesuai dengan pekerjaannya yang lumayan berat. Baik Bu, nanti saya coba menghubungi saudara saya di kampung. Siapa tau ada yang berkenan menjadi Art. Kalau begitu saya kembali ke belakang Bu,"
"Iya, terimakasih ya bi,"
"Iya Bu, sama-sama,"
Hati Bu Wiryo sedikit lega, setidaknya ada harapan dari Bi Odah. Karena Bu Wiryo sangat membutuhkan sekali seorang Art untuk Rangga. Karena tidak ada yang merawat Rangga. Dia dan suaminya sibuk di kantor, Fery sekolah. Sementara bi Odah juga sudah disibukkan dengan pekerjaan rumah.
"Mama!"
Tiba-tiba terdengar suara Rangga berteriak memanggil mamanya. Bu Wiryo yang sedang duduk pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari ke kamar Rangga. Karena kalau sampai Bu Wiryo telat sedikit saja, Rangga bisa langsung mengamuk. Dan yang datang pun tidak sembarangan, kalau Rangga memanggil mamanya, berarti yang datang juga harus mamanya. Dia tidak akan mau dilayani orang lain, sekalipun itu papanya.
"Iya sayang, ada apa nak?" tanya Bu Wiryo.
"Rangga mau tidur," jawab Rangga cetus.
"Iya sayang, sini mama bantu,"
Bu Wiryo mengalungkan lengan Rangga di pundaknya, lalu memapahnya. Kemudian membaringkan tubuh Rangga di atas ranjang. Dan begitulah setiap harinya, Rangga benar-benar tidak berdaya.
Bu Wiryo menyelimuti Rangga, mengusap kepalanya lalu mencium kening Rangga. Begitu besar kasih sayangnya pada Rangga. Dan begitu sakit, melihat keadaan anaknya yang sangat dia sayangi seperti ini.
"Udahlah ma, gak usah cium-cium Rangga. Rangga bukan anak kecil!" bentak Rangga pada mamanya.
"I...iya sayang, mama gak akan cium kamu lagi. Mama keluar ya, panggil mama ya kalau kamu butuh apa-apa," ucap Bu Wiryo yang langsung pergi keluar kamar.
Diluar kamar, Bu Wiryo meneteskan air mata. Bagaimana Bu Wiryo tidak sedih, melihat sikap Rangga yang sekarang. Karena Rangga yang dulu begitu manja dengan mamanya, dia selalu mencium mamanya kapanpun dia menginginkan. Tapi sekarang, jangan kan mencium mamanya. Dicium mamanya saja dia tidak mau dan justru marah.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗