NovelToon NovelToon
Genius Twins Boy

Genius Twins Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: emmarisma

"Apa kamu sudah menemukan informasi tentangnya, Jackson?"

"Sudah, Kak. Aku yakin dia adalah dady kita."

Dua bocah laki-laki berusia 7 tahun itu kini menatap ke arah layar komputer mereka bersama-sama. Mereka melihat foto seorang Pria dengan tatapan datar dan dingin. Namun, dia memiliki wajah yang sangat tampan rupawan.

"Jarret, Jackson apa yang kalian lakukan?" Tiba-tiba suara seseorang membuat kedua bocah itu tersentak kaget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Kedatangan Adik Angkat

Giani dan Erick kini berada di ruangan Ramos. Wajah Giani tampak mengenaskan. Matanya sembab, hidungnya memerah dan sekarang dia berada di ruangan atasannya. Sungguh Giani tak pernah berpikir akan berada di ruangan itu.

"Ma-maafkan kami, Tuan Ramos," ujar Giani ketakutan.

"Kau tahu apa salahmu?" tanya Ramos dengan tatapan datar.

"I-iya, tuan. Maka dari itu tolong maafkan kami."

"Kau tahu, jika sampai tuan Ben yang memergoki kalian berdua, mungkin sekarang kalian sedang membereskan barang-barang kalian dari sini. Mulai sekarang aku melarang kalian berdekatan saat bekerja. Jika suatu saat aku melihat kalian berdua berdekatan lagi di tempat ini. Aku tidak akan segan menendang kalian berdua dari sini."

Giani dan Erick mengangguk secara bersamaan. Keduanya pun langsung bergegas pergi setelah Ramos memberi isyarat agar Giani dan Erick keluar dari ruangannya.

Sebelum turun ke laboratorium lagi, Giani pergi ke toilet yang ada di lantai itu untuk membasuh wajahnya, Dia berjalan gontai dan tak memperhatikan langkahnya. Giani menyenggol lengan seorang wanita.

"Maaf, Nona. Aku tidak sengaja nona."

"Kau bilang maaf? kau tidak punya mata, ya?" Bentak wanita itu. Giani mengangkat wajahnya.

"Aku punya mata, Nona, tapi kebetulan tadi mataku tidak melihatmu ada di sana."

"Dasar wanita rendahan. Akan ku buat kau menyesal berurusan denganku."

Wanita cantik dan seksi dengan rambut blonde itu menarik tangan Giani dengan kasar.

"Kau harus ku beri pelajaran."

"Hei, Nona lepaskan aku!" pekik Giani. Di lantai itu hanya terdapat dua ruangan yaitu ruangan Ramos dan ruangan Benjamin, jadi suasana di sana cukup lengang terlebih Erick sudah kembali ke bawah lebih dulu. Giani awalnya masih berusaha meronta. Namun, saat langkah wanita seksi itu membawanya masuk ke ruangan pemilik gedung tempatnya bekerja, seketika tubuh Giani menegang. Sungguh dia merutuki dirinya sendiri. Seharusnya hari ini dia ijin saja bukannya malah terlibat dengan banyak masalah seperti ini.

Giani mematung saat wanita tadi membawanya masuk ke ruangan Benjamin. Ben terkejut saat pintu ruangannya dibuka dengan kasar dari luar. Terlebih lagi, Giani berdiri di belakang adik angkatnya dengan tangan yang berada dalam cengkeraman Aluna.

"Apa yang kau lakukan, Luna?"

"Dia kurang ajar padaku, Kak." Luna tiba-tiba menghempas tubuh Giani ke hadapan Ben. Beruntung Giani bisa menjaga keseimbangannya sehingga dia tidak jatuh tersungkur di depan atasannya itu.

Tatapan keduanya sejenak saling terpaku. Giani mengerjap. Ternyata ini bukan khayalan. Pemilik SOS ternyata bukan pria tua yang kejam, tapi seorang pria yang terbilang muda dan tampan.

"Hei, apa yang kau lihat? Tundukkan pandanganmu dari kakakku, dasar pegawai rendahan!" Luna berseru kesal. Giani tersadar dari kelancangannya. Dia mengerjap sesaat lalu menundukkan kepalanya.

"Maaf, Tuan."

"Siapa namamu?" tanya Ben dengan suara beratnya.

"Giani, Tuan. Giani Lorencia, saya bekerja di tim 4."

"Kenapa adikku bisa begitu marah padamu?"

"Sudah, Kak. Jangan basa basi dengannya lagi, dia bersalah. Jadi aku mau kakak memecatnya."

"Diamlah, Luna. Aku adalah pemilik tempat ini. Tidak ada yang bisa mengaturku, termasuk dirimu."

Luna menghentakkan kakinya. Bibirnya mengerucut dan tangannya bersedekap di depan dada. Baru kali ini Ben tidak mau menuruti kemauannya dan justru malah mempermalukan dirinya di depan pegawai rendahan.

"Cepat katakan, kenapa?"

"Saya tidak sengaja menyenggol lengan adik anda. Saya juga sudah meminta maaf padanya, tapi sepertinya adik anda belum puas menindas saya," kata Giani. Ben tersenyum tipis. Rupanya gadis ini cukup memiliki keberanian juga.

"Benar begitu, Luna?"

"Dia itu salah, Kak."

"Tapi dia sudah minta maaf padamu, jangan suka memperpanjang urusan."

"Kau boleh pergi, maafkan sikap adikku barusan."

"Terima kasih, Tuan."

Giani menundukkan badannya sesaat dan lalu keluar dari ruangan Benjamin, sebelum mencapai pintu, Giani menoleh menatap Luna. Tiba-tiba dia menjulurkan lidahnya, mengejek Luna.

Luna terlihat kesal. Matanya melotot saat melihat Giani menjulurkan lidah padanya. Ben sebenarnya masih memperhatikan Giani, dia bahkan melihat Giani terang-terangan menjulurkan lidahnya pada Luna. Ben tersenyum tipis melihat gadis itu tampaknya baik-baik saja.

Setelah kepergian Giani. Ben menatap tajam ke arah Luna. "Apa kau lupa dengan peringatanku, Luna?"

Luna menoleh menatap kakaknya dengan ragu. "Maaf, Kak."

"Sekarang pergilah dari sini. Aku tidak mau melihatmu berkeliaran di sekitar sini lagi. Atau aku benar-benar akan mengirimmu ke Antartika."

Aluna bergegas keluar dari ruangan Ben. Rasanya percuma saja jika dia merengek sekarang. Dia akan meminta ibunya berbicara dengan pria itu lagi.

Giani bisa bernapas lega. Sekarang dia kembali ke ruangannya dengan memasang wajah malas. Beberapa rekan kerjanya menatap Giani dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sementara itu, di ruang kerjanya, Ben manggil Ramos. Asistennya itu harus bertanggungjawab atas kekacauan yang baru saja terjadi di ruangannya.

"Anda memanggilku, Tuan."

"Dari mana kau?"

"Dari ruang IT, Tuan."

"Apa ada masalah?"

"Mana pengawal yang aku minta kemarin?"

"Mereka sedang dalam perjalanan, Tuan. Arthur mengirim orang-orang yang sudah terlatih."

"Tadi Aluna datang kemari, dia menyeret Giani ke hadapanku." Ramos membelalakkan matanya, Anak buahnya yang berjaga di depan tidak ada yang memberitahunya.

"Maaf atas kelalaianku, Tuan. Apa nona Giani baik-baik saja?" tanya Ramos cemas. Pasalnya Aluna adalah wanita yang arogan dan kasar.

"Apa kau mulai mencemaskan Giani, Ramos?" Ben tiba-tiba menatap tajam asistennya itu.

"Sial, sepertinya aku salah bicara." gerutu Ramos dalam hati.

"Ehm, maafkan kelancanganku, Tuan."

"Sehari ini kau sudah banyak sekali mengucapkan kata maaf padaku. Sepertinya akhir-akhir ini aku terlalu lunak pada kalian semua. Sehingga kalian sering melakukan banyak kesalahan dan meminta maaf." Ramos hanya menunduk. Tamat sudah riwayatnya kali ini. Bosnya pasti sebentar lagi akan menjatuhkan hukuman padanya.

"Sepulang dari sini, aku ingin melihatmu olahraga."

"O-olahraga apa, Tuan?"

"Aku mau sepatu kulit buaya jantan. Hari ini aku ingin melihatmu berenang bersama mereka lalu setelah itu kau harus bisa mengambil kulit mereka."

Ramos hanya mendesah pelan mendengar perintah atasannya yang tak terbantahkan itu. Hukuman yang dimiliki atasannya itu selalu lain dari yang lain.

Tak berselang lama, Kelima pengawal pengganti tiba dan menghadap Ben. Kali ini Ben tampak puas melihat kelima pengawalnya.

"Dua dari kalian akan menjadi pengawal inti dan tiga lainnya kalian berjaga di pintu. Terserah bagaimana kalian mengaturnya. Yang jelas sebagai pengawal intiku, aku mau kalian cepat, tanggap dan taktis."

"Baik, Bos."

Kelimanya mengangguk tanda mengerti. Tanpa dikomando, dua orang dari mereka maju. Mereka berdua yang akan jadi tim inti. Sedangkan tiga lainnya tanpa menunjukkan penolakan menerima posisi mereka yang baru.

1
Ayu
jgn kwatir thor.. aku sk dgn crita nya. cm kecewa dikit krn aku sdh bc crita kelanjutan crita ini. klau gk slh baby nya nm jarred sm jakson ya. nanti adik nya nm celine. btl kan thor
Ica Oca
Luar biasa
Ayu
aduh.. crita ini kayak nya awal dr crita joyceline and hot mafia ya thor. aku dah bc semua crita nya smpai crita perangkap cinta puti mafia
Ryyan Arjuna
mantap bro
Glenn
Luar biasa
Nurul Qomariyah
ak suka thema dengan latar luar negeri tapi ya tentu sikonya jangan dirubah ...
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Arie
Luar biasa
Sur Yhanie
jadi ini cerita ortunya Celin dan si kembar
Elie Suryani II
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
ngeri
Wagiyem Ibune Wilda
baru hadir
Joel Natan Tarigan
diana cantik...jarett nti bucin
Joel Natan Tarigan
diana calon jarett
Latifah Herawati
Luar biasa
aphrodite
luar biasa Jared
aphrodite
kau terlalu overthinking..bersikaplah biasa tapi jangan terlalu berharap..bersikap drastis seperti ini malah mengecewakan..bersikap sebagai teman mungkin lebih baik daripada pelayan majikan
aphrodite
di awal sebelum Giani pergi kau sudah tau
aphrodite
atuh yg tegas sama pembunuh ayahmu..si buat gila saja kalo tidak mau membunuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!