NovelToon NovelToon
Menjadi Madu Sahabatku

Menjadi Madu Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:644.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom like !!!

Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰

Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.

Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.

Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.

Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?

Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?

Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !

Follow IG Author ayu.andila 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5. Menyetujui Pernikahan

"Vio, menikahlah dengan suamiku!"

satu kalimat yang terlontar dari mulut Alea berhasil membuat Viola mendorong tubuh sahabatnya dengan kuat membuat Alea terduduk ditanah dengan pandangan yang sulit untuk dijelaskan.

"apa-apa maksudmu Al? apa maksud dari ucapanmu itu?" teriak Viola, dia tidak percaya dengan apa yang sahabatnya katakan.

Kemudian Alea mencoba untuk bangkit dengan menahan segala sakit dan sesak yang bersarang dihatinya, dia menepuk bagian belakang tubuhnya untuk menghilangkan jejak tanah yang menempel dicelana.

"Vio, aku ingin membicarakan sesuatu padamu. Ayo, kita pergi ke tempat lain untuk bicara!" ajak Alea dengan senyum tipis diwajahnya, tetapi Viola tetap dapat melihat luka yang tersirat dihati sahabatnya itu.

Perlahan Viola bangkit, dia berbalik dan hendak meninggalkan Alea sendiri ditempat itu.

"Tunggu Vi! kau mau ke mana?" Alea menahan tangan Viola yang sudah melangkahkan kakinya untuk pergi dari tempat itu.

"maaf Al, aku harus mencari uang untuk biaya rumah sakit adikku. Mungkin lain kali aku akan bicara denganmu," ucap Viola tanpa membalikkan tubuhnya, dia menganggap obrolan mereka tadi tidak pernah terjadi.

"mertuaku akan membantumu Vi, kau tidak perlu lagi bersusah payah untuk mencari uang," seru Alea.

Viola dapat merasakan getaran tangan wanita itu saat menggenggam pergelangan tangannya, dia kini yakin kalau sebenarnya rumah tangga sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.

Viola berbalik, dan menatap tajam ke arah Alea. "Tidak perlu Al, aku akan berusaha sendiri." Viola melepaskan pegangan tangan Alea membuat wanita itu meneteskan air mata.

"kau akan mencari uang sebanyak itu ke mana Vi? biarkan mertuaku yang-"

"itu akan menjadi urusanku Al, terima kasih karna kalian telah peduli padaku dan juga adikku," potong Viola, dia lalu berbalik dan kembali melangkahkan kakinya.

"Vi, aku mohon. Terima lah permintaanku, biarkan Mertuaku menolongmu. Dan-dan menikah-"

"cukup Al! aku tidak mau mendengarnya lagi!" bentak Viola, suaranya memecahkan keheningan ditempat mereka berada saat ini.

Orang-orang yang berlalu lalang mulai memperhatikan mereka, ada juga yang mulai berbisik-bisik membicarakan tentang perdebatan dua wanita itu.

Viola yang merasa jadi bahan perhatian menarik lengan Alea hingga sampai ditempat parkir, dia lalu melepaskan lengan wanita itu dan mengusap wajah dengan kasar.

"Al, bisakah kau tidak menambah masalah untukku? kau tau kan kalau saat ini aku harus pergi!" ucap Viola dengan penuh penekanan, dia harus mencari pinjaman untuk biaya sang adik.

"kau tidak perlu ke mana-mana Vi, kau hanya harus berada disisi Vedri untuk menemaninya," seru Alea, dia mencoba untuk menekan rasa sakit dalam hati.

"biaya pengobatan adikmu sangatlah banyak Vi, dia juga harus segera dibawa ke luar negeri. Jadi, biarkan Mertuaku yang membantumu dan-"

"dan menikah dengan suamimu? begitu?" sentak Viola, Alea yang baru pertama kali melihat kemarahan Viola sampai merapatkan tubuhnya ke mobil.

"dan apa Al? coba kau lanjutkan ucapanmu!" perintah Viola, matanya menatap lurus ke depan tepat di wajah sahabatnya.

Alea menundukkan kepala, jemari tangannya saling bertautan dengan telapak tangan yang mulai dingin. Dia menarik napas dengan dalam dan menghembuskannya dengan dalam.

"dan menikah dengan suamiku," lirih Alea, dia menguatkan hati untuk mengatakan hal yang paling menyakitkan dalam hatinya.

"kau benar-benar sudah tidak waras!" maki Viola, dia mengambil ponsel dalam saku jaketnya untuk mencari nomor sang Bibi, berharap bahwa wanita itu bisa memberikan pinjaman padanya.

"aku melakukannya untuk membantumu Vi, aku juga melakukannya untuk membantu suamiku. Aku mohon Vi, menikahlah dengan Mas Raja,"

"Cukup Al! sudah cukup! aku tidak bisa mendengarnya lagi." Viola mengangkat tangannya untuk menahan mulut Alea agar tidak bicara lagi.

"istri mana yang menyuruh wanita lain untuk menikah dengan suaminya? apa kau benar-benar sudah gila?" cerca Viola, dia tidak habis pikir dengan apa yang sahabatnya itu inginkan.

"aku Vi, istri seperti ku!" teriak Alea, air mata sudah bercucuran membasahi wajah cantiknya.

"kenapa Al? kenapa kau melakukan itu? kalau kau sudah tidak ingin bersama suamimu, maka kau tinggal ceraikan dia. Bukan menikahkannya dengan wanila lain!"

"aku mencintainya Vi, aku sangat mencintainya," bantah Alea, dia tidak senang dengan apa yang dilontarkan Viola.

"terus apa maksudmu? hah? apa karna aku miskin dan butuh uang, maka kalian berhak melakukan apapun padaku-"

"aku tidak bisa hamil, aku tidak bisa memberi keturunan untuknya!" akhirnya tangis Alea pecah begitu saja hingga tubuhnya merosot terjongkok di tanah, dia menangis dengan sesenggukan sambil terus mengucapkan soal keturunan.

Viola yang mendengar pengakuan Alea merasa sangat kaget, bahkan mulutnya terasa sangat kaku untuk menanggapi ucapan wanita itu.

"aku tidak sempurna Vi hiks, aku tidak bisa memberi keturunan untuk mereka hiks. Aku tidak bisa huhuhu,"

Viola yang mendengar tangisan Alea begitu merasa sakit, dia ikut berjongkok dan memeluk tubuh Alea mencoba untuk memberi ketenangan.

"aku mohon Vi, menikahlah dengannya. Jika bukan kau, maka wanita lain pasti akan menikah dengannya,"

"pernikahan bukan hanya tentang anak Al, semua kebahagiaan masih bisa didapat tanpa harus memaksakan untuk punya anak," bantah Viola, dia merasa bahwa pernikahan bukanlah hanya menginginkan anak semata.

Alea merenggangkan pelukan mereka dan menatap Viola dengan dalam, "tidak Vi, itu sangat penting. Jika Mas Raja tidak punya keturunan, maka semua kekuasaannya akan berpindah tangan pada Pamannya,"

"harta masih bisa dicari Al, tapi kebahagiaan tidak!" bantah Viola dengan cepat.

"aku mohon Vi, kabulkan keinginanku. Menikahlah dengan Mas Raja, dan jadilah maduku. Setidaknya aku mengenalmu dengan baik Vi, aku tidak ingin ada wanita yang lain," mohon Alea, dia sampai menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

Viola membeku ditempatnya, dia tidak tau lagi harus melakukan apa untuk menolak permintaan dari sahabatnya.

Tiba-tiba, dering ponsel Viola terdengar membuat dua wanita itu terjingkat kaget ditempat mereka. Viola bergegas untuk mengambilnya dan mengangkat panggilan telpon dari Rangga.

"i-iya Dokter apa-"

"Vio, datang ke ruangan Vedri sekarang juga!" Tut, panggilan terputus begitu saja membuat Viola langsung bangkit dan berlari masuk ke dalam rumah sakit, dengan diikuti oleh Alea.

"a-ada apa Dokter?" tanya Viola setelah sampai dihadapan Rangga.

"kita tidak bisa lagi menahannya Vi, Vedri tidak akan selamat jika terus dirawat seperti ini,"

Viola terlonjak kaget dengan air mata yang terjun bebas di wajahnya, "tidak Dok, jangan berkata seperti itu. Aku mohon selamatkan adikku,"

"kita harus segera membawanya," ucap Dokter Rangga kemudian.

Viola mengusap kasar wajahnya saat ini, dia tidak tau harus meminjam uang pada siapa untuk membawa Vedri.

"Vi, terimalah apa yang ditawarkan Mertuaku. Demi adikmu!" ucap Alea dengan lirih, membuat Viola semakin dilanda kebingungan.

Tiba-tiba, terdengar suara dari dalam ruangan Vedri yang menandakan kondisi lelaki itu semakin menurun. Dokter Rangga dan beberapa perawat bergegas masuk untuk memeriksanya.

"aku mau, aku mau Al. Aku mohon bawa adikku ke luar negeri, aku mohon!" akhirnya Viola menyetujui tawaran dari keluarga Alea untuk menikah dengan Raja Ganendra.

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

1
Yuni Ngsih
Thoooor hebat ceritramu .....sehingga merasakan seperti kenyataan kejidian itu betul" menguras emosiku .....untuk si Danil satu kata Biadab karena harta ....😭😭😭👍👍👍💪💪💪
Zeeya Hissan
/Angry//Angry//Angry/
Ria yanti
sedih
Ridwan Hanif
terlalu lebay
Ayu Andila: gosah baca!
total 1 replies
Ridwan Hanif
wanita idiot
Fay
👍
Fay
lanjut
Fay
😀😀
Fay
😊
Fay
🙄
Fay
lanjut
Fay
👍
Fay
lanjut baca
Andri
kapok semua nya
Andri
barbahagialah lea sebelelum menangis
Andri
jangan ** paman nya raja
Andri
vio kenapa kamu lembek banget gregeten aq
Andri
raja tak bermahkota yo ngono iku egois
Andri
lanange kok aneh sih
TongTji Tea
ko kalo aku memakai sudut pandang alea.sakiit bangeet lo jadi Alea ini.Asliiik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!