NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa

Selesai membersihkan wajahnya dari semua air mata, akhirnya Azura pulang bersama dengan sang kekasih, Julian.

Keduanya jalan beriringan dengan jarak aman namun begitu dekat. Mereka menyusuri koridor dan masuk ke dalam lift, lalu keluar dari sana saat sudah sampai di lobby.

Kedekatan antara Azura dan Julian sudah banyak di bicarakan orang. Bahkan para penggemar Azura di dunia maya pun turut menaruh simpati pada pasangan ini.

Rencana mereka untuk menikah tertunda karena banyaknya kejadian. Seolah hubungan mereka kembali di uji mendekati pernikahan.

Namun para penggemar tetap mendoakan agar Azura dan Julian terus bersama.

"Kamu ingin langsung pulang atau menemui Azam?" tanya Julian, ia menoleh ke arah sang kekasih dan Zura pun membalas tatapan itu.

"Kalau menurutmu bagaimana? aku takut ayah tahu jika aku menemui abang," jawab Azura, ia pun bingung harus bagaimana. Kakinya bimbang untuk melangkah, antara kakak dan juga ayahnya yang kini berseteru.

Julian tak langsung menjawab, namun dalam kepalanya ia terus memikirkan banyak hal.

"Baiklah, tidak usah bertemu dulu. Lagipula ita masih bisa saling berhubungan untuk saling bertukar kabar tentang Azam," jawab Julian akhirnya dan membuat Azura menganggukkan kepala.

Azura memang sangat ingin bertemu dengan sang kakak, apalagi setelah Julian menceritakan semua yang terjadi. Bagaimana bisa Azam sampai tidak bisa menghadiri pemakaman sang nenek karena memang ia tidak tahu. Dan juga tentang Azam yang sudah benar-benar mengakhiri hubungannya dengan wanita itu.

Azam memang salah, bahkan sangat salah. Namun Julian percaya, kesalahan itu masih bisa di perbaiki dan Azam berhak mendapatkan kesempatan itu.

Namun teringat sang ayah membuat Azura menahan rasa ingin bertemunya dengan sang kakak. Saat ini ia ingin lebih memperdulikan sang ayah. Azura tahu betul bagaimana kecewanya ayah Adam.

"Apa kamu dan Bella masih sering berhubungan?" tanya Julian, kini mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Julian menghidupkan mesinnya lalu menghadap sang kekasih dan menunggu jawaban.

"Masih, tapi dia tidak ingin kita menemuinya dulu, saat ini dia ingin sendiri," jelas Azura.

Kedua lantas menghembuskan napas berat. Dan Julian pun mulai memelajukan mobilnya keluar dari area perusahaan Malik Kingdom.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sebelum hari persidangan pertama perceraiannya dengan Bella di gelar, Azam harus pergi ke negara Prancis untuk mulai bekerja. Ada sebuah pertemuan penting antara duta-duta berbagai negara di Prancis dan Azam lah yang akan jadi penerjemah bahasanya.

Azam tidak pergi sendiri, Ben dengan setia selalu mengikuti tuannya itu. Meski kini Azam sudah tidak mau di panggil tuan lagi.

Penerbangan dari Jakarta  Bandara Soekarno Hatta ke Paris Bandara Charles de Gaulle, Perancis, membutuhkan waktu penerbangan selama 21 jam dengan dua kali transit.

Azam dan Ben sampai di Paris saat malam hari. Mereka menginap di hotel yang sudah disediakan oleh kedutaan di sana, di jamu sebagai bentuk pelayanan untuk penerjemah.

Besok pagi mereka mulai bekerja.

Azam dan Ben menempati ruangan presidential suite, sebuah kamar yang menyerupai apartemen. Ada 2 kamar, dapur, ruang tengah dan ruang tamu.

Mereka disini selama tiga hari, karena itulah mereka membutuhkan ruangan yang lebih privasi seperti ini.

Azam masuk ke dalam kamarnya sendiri dan langsung duduk disisi ranjang. Tiap kali ada dinding kaca, ia akan selalu menghadap ke sana, seolah bisa melihat Bella yang berada jauh.

Malam-malam yang ia lalui makin terasa dingin. Bahkan kenangan indah yang ia punya dengan Bella makin membuatnya tersiksa.

Yang bisa Azam lakukan hanya satu, menghembuskan napasnya berat.

Dan malam berganti.

Pagi-pagi sekali Azam dan Ben sudah bersiap untuk pergi ke kedutaan negara Prancis yang berada di ibu kota Paris.

Sampai di sana mereka langsung menuju ruang pertemuan. Azam dan Ben datang lebih dulu, lalu bertemu dengan Bernard sebagai duta besar Prancis.

Mereka yang sudah bertemu secara virtual kini saling sapa dengan berjabat tangan.

Azam dapat dengan fasih bicara dengan bahasa Prancis, membuat Bernard terkagum-kagum.

"Comment vous pouvez parler couramment le français? je suis très étonné (Bagaimana Anda bisa berbicara bahasa Prancis dengan lancar, saya sangat kagum)," ucap Bernard.

Membuat Azam mengukir senyumnya tipis.

"j'aime beaucoup les langues étrangères (Saya sangat suka bahasa asing)," jawab Azam apa adanya.

Ben yang tidak tahu apa-apa hanya bisa tersenyum, mengikuti pergerakan bibir Azam.

Pertemuan antar duta besar itupun di mulai, hingga sore tiba barulah acara itu usai.

Namun besok mereka masih bertemu kembali, menyepakati apa yang mereka perbincangkan hari ini.

Azam dan Ben di undang untuk makan malam di rumah Bernard. Namun dengan banyak mengucapkan kata maaf, Azam menolaknya, ia mengatakan jika ia memiliki urusan lain yang tak bisa di tinggalkan.

Dan Bernard memahami itu, meski pun ia sangat menyayangkan penolakan Azam.

"Apa rencana mu malam ini Zam?" tanya Ben saat mereka sudah kembali ke hotel.

Kini keduanya masuk ke dalam lift lobi menuju lantai 30 dimana kamar mereka berada.

"Aku akan bertemu paman Mark, dia ada di Paris saat ini," jawab Azam.

Paman Mark adalah seorang detektif bayaran kelas internasional yang dulu di bayar ayah Adam untuk mencari Haura. Semenjak saat itu Mark dan Azam memiliki hubungan yang baik. Meski tidak pernah saling bertemu namun mereka saling bertukar kabar.

Pemberitaan tantang Azam pun sampai terdengar di telinga Mark, membuatnya iba dan menawarkan sebuah bantuan jika Azam membutuhkannya.

Azam tidak menyia-nyiakan tawaran paman Mark itu, ia langsung meminta paman Mark untuk mencari tahu informasi tentang seseorang, yaitu Edward Saverun.

Azam sungguh ingin tahu siapa itu Edward Saverun, apa motifnya mendekati Bella dan apakah Edward seseorang yang bisa di percaya.

Dan malam ini, paman Mark akan memberikan informasi itu pada Azam.

"Siapa paman Mark?" tanya Ben, ia tak mengenal siapa itu paman Mark.

Sebelum menjawab Azam tersenyum kecil.

"Pamanku, kamu beristirahat saja, lagipula aku hanya sebentar bertemu dengan beliau," jawab Azam dan Ben mengangguk.

Setelah berpisah dengan Ben, Azam lalu bertemu dengan paman Mark di kamar lain hotel ini.

Saat bertemu Mark langsung mengatakan hasil pencariannya.

Edward adalah pengusaha startup unicorn sukses di Singapura. Sejak awal debut Bella di Singapura Edward sudah menaruh rasa pada Model cantik itu.

Namun ia lebih memilih mengagumi Bella dari kejauhan, apalagi semenjak Bella menikah dengan Azam, Edward makin menyembunyikan dirinya dari Bella.

Sampai akhirnya berita tentang perceraian Azam dan Bella terdengar, barulah Edward mulai memperkenalkan dirinya pada Bella.

"Dia juga sudah memeriksa informasi tentang dirimu Zam, Edward juga memerintahkan seorang detektif untuk menyelidiki kamu," jelas Mark setelah selesai menceritakan informasi yang ia dapat tentang Edward.

"Ku rasa kali ini ia sungguh-sungguh ingin mendekati Bella, atau bahkan mungkin dia akan membantu Bella untuk berpisah denganmu."

Mendengar itu Azam mengepalkan tangannya kuat. Ia sungguh benci ketidakberdayaannya ini. Andaikan nama Malik masih ada di belakang namanya maka ia akan dengan mudah melawan Edward, tapi kini? ia tidak bisa melakukan apa-apa.

"Terima kasih Paman," ucap Azam.

Setelah itu keduanya berpisah, karena Mark masih memiliki urusan yang lainnya.

Meninggalkan Azam yang masih di kamar itu dengan pikiran yang sudah melayang jauh entah kemana.

Azam sungguh bingung, bahkan seolah kakinya tidak memiliki pijakan.

1
HASLINDA RABASENG
sama julian aja thor
altanum
karyamu selalu bagus thor.
terus semangat berkarya thor
miroh Jasseem
Luar biasa
Maryam Renhoran
jadinya ikut nangis di episode ini,
Mksih yaa thor uda sajikan bacaan terbaik yg mbuatkuu makin penasaran dari episode ke episode 🫰😍
Maryam Renhoran
Semangat Adam....💪💪
smangat mnjalanii cobaan dlam RT...
Miss Yeye
Luar biasa
Nurul Aeni
Biasa
Nurul Aeni
Buruk
Musfa Ningsih Karyadi
Arnold msh cemburu☺
Anonymous
ok
Riyana Rika
baca ini kayak ngiris bawang .. bikin meleleh /Sob/
Anik Suwarni
fhia jodohin sama Ben ya Thor, biar tambah seru😀😀
Nur Syamsi
2 tahun Edwar menunggu, bgaimna Tdk langsung mekamar pas wisuda wanitanya ...
Nur Syamsi
Haura ingat nenek Zahrah, pda saat mrk bersamaan hamil mrk diajak nenek Zahrah untuk jual sembako diperkampungan
Nur Syamsi
Dua tahun Tdk terasa Edwar sabar .....
Nur Syamsi
Keluarga Malik udah kaya baik, Tdk pandang status dermawan pula.....👍👍👍
Nur Syamsi
author nenek Aminah SMA om Jodi mana ya...
Nur Syamsi
Arnold takut diembat lagi mangkanya langsung tunangan
Nur Syamsi
lanjut author seru
Nur Syamsi
Aghata Aghata benar" polos anaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!