Rinda mengenalkan sahabatnya yang bernama Dita dengan Danis, kekasihnya. Sikap dan kebiasaan Danis berubah, setelah Rinda kenalkan pada Dita. Tidak ada lagi Danis yang selalu ada disetiap Rinda membutuhkannya. Karena setiap kali Rinda butuh Danis, pria itu selalu bersama Dita.
Rinda menyesal mengenalkan Dita pada Danis. Rinda tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianati dirinya seperti ini.
Puncak penyesalan Rinda, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Danis dan Dita masuk ke dalam hotel sambil menautkan jari-jari tangan mereka. Kebetulan Rinda sedang bersama Keenan, pria yang baru saja menjadi temanya. Rinda tidak tahu, jika Keenan adalah calon suami Dita.
Bagaimana sikap Rinda selanjutnya pada Danis dan Dita?
Keputusan apa yang akan dipilih Rinda tentang hubungannya dengan Danis
Bagaimana sikap Rinda pada Keenan, setelah tahu pria itu calon suami Dita?
Yuk simak cerita 'MENYESAL' selengkapnya, hanya di NOVEL TOON
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Kemarahan Jay
Kediaman ayah Riza kembali sepi. Keenan dan kedua orang tuanya sudah pulang, setelah mereka makan siang bersama. Menyantap masakan bunda Nara yang dibantu Rinda dan Riska.
Sedangkan Mama Ana dan Dita pulang lebih awal. Lebih tepatnya, mama Ana menarik Dita pulang ke rumah sebelum perdebatan mereka semakin besar. Melewatkan makan siang bersama keluarga Rajendra dan keluarga ayah Riza.
Keluarga Rajendra pulang tanpa hasil. Keenan tidak kecewa, dia memang tidak memaksa. Yang penting Rinda tahu tentang perasaannya. Meskipun masalahnya bukan pada Rinda, tapi Ayah Riza belum bisa memberikan jawaban atas permintaan keluarga papa Fardhan, yang menginginkan Rinda jadi menantu mereka.
Bukan ayah Riza tidak percaya pada maksud baik Keenan, dan keluarga Rajendra lainnya. Ini terlalu tiba-tiba, karena itu ayah Riza minta waktu untuk membicarakan masalah ini terlebih dulu dengan keluarganya. Terutama pada Rinda.
Karena Ayah Riza masih merasa bersalah atas kandasnya hubungan Rinda dan Danis. Saat itu, tanpa meminta pendapat Rinda, ayah Riza langsung memberikan kesempatan pada Danis untuk mendekati putri bungsunya. Hanya karena ayah Riza mengenal baik om Cipto.
Tentunya Ayah Riza tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya. Menerima permintaan keluarga Rajendra, hanya karena dia berteman baik dengan papa Fardhan. Ayah Riza harus memastikan, Rinda tidak terpaksa menerima permintaan keluarga Rajendra.
Tidak berselang lama dari kepulangan Rajendra, Jay ikut pamit. Pria itu beralasan ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Sebenarnya dia menemui Danis. Jay ingin tahu, sejauh mana hubungan Danis dengan Dita, sampai mama Ana memutuskan untuk menikahkan mereka.
Riska sendiri tidak menahan suaminya pergi, dia membebaskan Jay. Ditahan pun tidak berguna apa-apa. Nyatanya Jay tetap selingkuh. Bermain api di belakang Riska. Hati Riska bahkan terasa sakit, begitu dia melihat sendiri Jay mengepalkan tangannya. Suaminya itu tidak suka mendengar pernyataan mama Ana yang akan menikahkan Dita dengan Danis.
Saat itu Riska hendak melihat apa yang terjadi diluar. Dia pun menghentikan langkahnya dan berdiri tidak jauh dari Jay, begitu melihat suaminya itu marah karena wanita lain. Dadanya terasa sesak melihat kemarahan Jay untuk Dita yang selingkuh darinya.
"Kamu marah karena tahu Dita tidur dengan Danis, atau dia akan menikah? Sehingga kamu tidak bisa bersamanya lagi."
Ingin sekali Riska bertanya langsung pada suaminya itu. Sayang Riska hanya bisa menyimpan pertanyaan itu untuk dirinya sendiri. Demi rencananya bercerai dengan Jay berjalan dengan lancar. Karena tidak akan ada kesempatan kedua.
"Kamu tahu sekarang rasanya dikhianati. Seperti itulah rasa yang aku rasakan," gumam Riska.
"Sudah, jangan bebani pikiran kamu dengan perasaan sakit itu." Bunda Nara menegur Riska.
Memang sakit, tapi jika terus dirasakan, bisa semakin menyakiti diri sendiri. Bunda Nara ingin Riska seperti Rinda. Meskipun sakit dikhianati oleh dua orang terdekatnya, putri bungsunya itu tidak larut dalam rasa sakit tersebut.
Lebih baik pikirkan masa depan kamu dan anak-anak setelah berpisah dari Jay." Bunda Nara kembali mengingatkan.
"Kamu ingin berpisah dari Jay?"
Bunda Nara dan Riska sama-sama terkejut mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut dari ayah Riza, yang ternyata menguping pembicaraan mereka.
"Bunda belum bicara sama ayah masalah Riska?" tanya Riska dengan suara berbisik.
Bunda menggeleng pelan"Belum, Bunda belum menemukan waktu yang tepat," jawab bunda Nara.
"Ayah butuh apa?" Riska yang bertanya setelah membalik badan untuk melihat ke arah ayah Riza.
"Biar Riska bantu," ucap Riska lagi.
"Ayah bertanya sama kamu Riska," jawab ayah Riza.
"Duduk dulu Yah," ucap bunda Nara.
"Jadi benar Riska ingin bercerai?" Ayah Riza kembali bicara.
Bunda Nara mengangguk. "Bunda minta maaf. Bukan Bunda ingin menyembunyikan masalah ini. Tapi belum menemukan waktu yang tepat untuk bicara pada Ayah," ucap bunda Nara.
"Kenapa?" Ayah Riza tidak sabar dengan penjelasan bunda Nara. Sehingga dia langsung bertanya penyebab putri pertamanya itu mengambil keputusan yang dibenci oleh Allah.
"Abang selingkuh," jawab Riska.
"Kamu yakin?" Ayah Riza bertanya untuk memastikan, Riska tidak asal menuduh Jay selingkuh.
"Ada buktinya Jay selingkuh." Bunda Nara membantu Riska menjawab pertanyaan ayah Riza.
"Kamu tahu dengan siapa?" Tanya ayah Riza lagi.
"Dita." Suara Rinda yang menjawab pertanyaan ayah Riza sedikit menggema. Mami Ardi itu sedang menuruni anak tangga.
"Anak-anak sudah tidur?" Riska bertanya pada adik bungsunya itu, begitu melihat Rinda menuruni anak tangga seorang diri. Karena sebelumnya, Rinda yang bertugas menemani Ardian, Zia, dan Zio, di kamar mereka untuk istirahat dan tidur siang.
"Sudah," jawab Rinda.
"Cepat sekali?" tanya Riska heran. Anak-anak sudah tidur dalam hitungan menit saja.
"Mereka kelelahan bermain," jawab Riska.
Di kembar dan Ardi sibuk bermain dengan Keenan. Ketiganya cepat sekali akrab dengan pria yang mereka panggil papi Keen itu. Ulah siapa lagi jika bukan mama Mitha, yang meminta Ardian memanggil papi Keen pada Keenan. Sementara Zia dan Zio membeo Ardian.
"Mengapa kamu mengatakan Jay selingkuh dengan Dita? Bukankah Danis yang -."
"Dita jadi simpanan abang, dan juga menggoda Danis." Rinda memotong ucapan ayah Riza. Pria paruh baya itu memegang dadanya yang terasa sesak. "Ayah kenapa?" tanya Rinda khawatir.
"Ayah tidak apa-apa," jawab ayah Riza.
"Ayah hanya tidak menyangka, anak itu meniru tingkah laku ibunya yang buruk."
"Ayah." Bunda Nara mengingatkan ayah Riza untuk tidak membicarakan perilaku buruk orang yang sudah meninggal.
"Bunda dan ayah kenal ibu kandungnya Dita?" tanya Rinda penasaran.
"Jadi Dita bukan anak kandung tante Ana?" Riska yang belum tahu masalah Dita anak angkat ikut bertanya.
"Ibu Dita itu teman baik Ana dan Mitha, karena itu mereka menjodohkan Dita dan Keenan. Seandainya Dita tidak berulah, hidupnya pasti baik-baik saja." Ayah Riza yang menjawab.
Bunda Nara membantu menjelaskan pada Riska dan Rinda, mengapa Dita bisa menjadi anak mama Ana. Sebagian besar Rinda sua
"Bagaimana dengan ayahnya Dita?" Tanya Riska.
Bunda Nara dan ayah Riza sama-sama diam. Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Riska. Bukan karena tidak tahu, melainkan belum bisa memberitahukan siapa orangnya.
"Sudahlah Teh, jangan paksa bunda dan ayah memberitahu siapa laki-laki itu. Tidak terlalu penting," ucap Rinda. Meski sejujurnya Rinda pun penasaran dengan sosok ayah kandung Dita.
Memang tidak penting untuk Rinda dan Riska. Tapi pastinya sangat berharga untuk Dita. Mama Ana tidak menjelaskan bagian ini, karena memang dia tidak tahu. Tapi tidak dengan ayah Riza, bunda Nara, papa Fardhan, dan papa Heru, mereka tahu siapa ayah biologis Dita.
Kebetulan sekali, ada paman Reza yang datang dan bergabung bersama mereka. Paman Reza ingin membicarakan orang yang menjadi dalang yang menabrak ayah Riza. Setelah itu, dia ingin bicara dengan Riska dan Rinda, terkait laporan bukti perselingkuhan Jay.
Jay sendiri sudah tiba di kantor Danis. Sedikit memaksa akhirnya Danis turun menemui Jay. Satu pukulan keras Jay layangkan di wajah tampan Danis. Dia emosi begitu tahu, Danis main dengan Dita bukan hanya satu kali. Aneh memang Jay ini. Apa dia sebenarnya mencintai Dita?
" Cih, begitu saja marah dan main kasar. Aku juga tidak ingin dinikahkan dengan Dita. Abang bisa miliki dia sepuasnya. Tapi tolong sampaikan pada Dita, jangan ganggu aku lagi."
"Apa maksud kamu?"
Danis terkekeh. "Dia yang datang padaku, sengaja untuk menghancurkan hubungan aku dengan Rinda. Sepertinya dia juga mendatangi Abang, untuk menghancurkan rumah tangga Abang dengan teh Riska." Danis menjelaskan.
"Belum mengerti maksud ucapan ku?" Danis bertanya pada Jay, karena pria itu diam saja.
"Dita punya tujuan lain mendekati kita. Aku sedang menyelidiki hal ini. Abang siap-siap saja. Aku yakin, Dita pasti akan terang-terangan jadi selingkuhan Abang di depan teh Ris. Seperti yang Dita lakukan pada Rinda." Danis kembali menjelaskan.
Jay terdiam. Apa mungkin Riska sebenarnya tahu? Tentu saja tahu. Dan sekarang, Riska bukan hanya tahu perselingkuhan kamu dengan Dita, Jay. Riska sudah tahu kamu diam-diam sudah menikah lagi dengan Wanda, mantan karyawan kamu yang tiba-tiba mengundurkan diri.
Paman Reza sudah mengumpulkan informasi terkait pernikahan Jay dengan Wanda. Membuat Riska semakin bulat untuk bercerai dengan Jay.
Kesehatan ayah Riza belum pulih sepenuhnya, tapi dia sudah minta di pulangkan ke rumah. Ayah Riza tidak mengira akan ada badai besar yang menimpa rumah tangga anaknya, dan itu sangat menggangu pikirannya. Jika masalah Danis dan Rinda, ayah Riza masih bisa kuat. Karena hubungan mereka hanya sebatas pasangan kekasih.
Tapi tidak dengan Riska yang sudah menikah dengan Jay. Ayah Riza kecewa pada menantunya itu. Dan rasa kecewanya itu membuat ayah Riza harus kembali dilarikan ke rumah sakit.
Makin seru