Ethan Mohammed adalah Pria berdarah Inggris dan Turki. Ayahnya berdarah Turki sedangkan Ibunya Inggris. Ethan lahir dari keluarga bangsawan Inggris yang beragama Islam.
Di usia sepuluh tahun Ethan mengalami peristiwa yang tidak bisa dia lupakan seumur hidupnya yaitu dalam waktu tak sampai satu minggu dia mendapatkan dua kali pukulan dan tendangan dari seorang gadis kecil yang sama.
Selama tujuh belas tahun Ethan mencari gadis kecil itu dan selama itu juga dia mempersiapkan dirinya untuk membalaskan dendamnya kepada gadis kecil itu.
Apakah Ethan akan menemukan gadis kecil itu? Berhasilkah Ethan membalaskan dendamnya?
Baca kelanjutannya, semoga kalian suka 😍
Selamat membaca 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
Pelayan datang dengan membawa semua pesanan Ethan dan Jack.
"Ini Pak, shepherd's pie nya" ucap pelayan.
"Terimakasih" jawab Ethan.
Shepherd's Pie adalah hidangan Inggris klasik yang sehat, yang berasal dari negara Skotlandia dan Inggris Utara. Kuliner ini dibuat dari domba dan kentang cincang, tetapi bisa juga dibuat dari daging sapi.
"Kebanyakan orang Inggris memakan makanan ini di rumah bersama keluarga dan sayangnya hidangan ini tidak sering disajikan di restoran. Tapi mengapa di Restoran EIC menu ini disajikan?" tanya Ethan penasaran kepada pelayanan.
"Karena ini menu favourite pemilik Restoutan ini Pak" jawab pelayan.
"Pemilik Restoutan ini orang Inggris?" tanya Ethan pemasaran.
"Tidak Pak, orang Indonesia asli tapi dia kuliah di London" jawab pelayan.
"Mengapa Restoutan ini berdampingan dengan Toko Roti itu, apakah masih mempunyai hubungan?" tanya Jack sambil menunjuk ke Toko Roti di samping gedung Restoran.
"Toko Roti itu milik Neneknya Pak dan Toko Roti itu sudah berdiri cukup lama. Masih mempunyai banyak pelanggan. Oleh sebab itu dibuat berdampingan. Lagian ada beberapa menu kita yang menggunakan roti dan itu berasal dari Toko Roti sebelah Pak. Managementnya sama hanya dipisah namanya saja karena Toko Roti itu mempunyai nama yang sudah terkenal" jelas pelayan.
"Apakah ini usaha utama pemiliknya?" tanya Ethan ingin tau.
"Tidak Pak, mereka punya usaha lain yang jauh lebih besar. Restoran ini dan Toko Roti itu hanya hobby pemilik dan cucunya saja" jawab pelayan wanita itu.
"Menarik.. masih ada wanita yang punya hobby seperti ini. Membuat usaha hanya sekedar menyalurkan hobby" puji Jack.
"Tapi mengapa semua pelayannya wanita?" tanya Ethan keheranan.
"Karena pemilik Restoran ini tidak bisa berdekatan dengan laki - laki Pak" ungkap wanita itu.
"Kalau begitu pemiliknya pasti belum menikah. Aneh, ada ya penyakit seperti itu?" sambung Jack.
"Tapi pelanggannya tidak dibatasi kan?" tanya Jack.
"Maksud Bapak?" tanya pelayan.
"Apakah ada larangan untuk pelanggan laki-laki misalnya?" tanya Jack lagi.
"Tidak Pak, kami tidak melarang pelanggan laki - laki yang berkunjung" ungkap pelayan.
"Masih muda pemilik Restoran ini?" selidik Ethan.
"Masih Pak, mm.. mungkin seumuran dengan Bapak - Bapak sekalian" jawab pelayan.
Pelayan selesai menghidangkan makanan yang mereka pesan. Kemudian berlalu dari Ethan dan Jack.
"Wanita yang unik... Kamu gak tertarik?" goda Jack.
"Aku lebih tertarik pada wanita yang sudah lama aku cari itu. Setelah aku membalaskan dendamku baru aku mencari wanitaku" jawab Ethan.
"Kalau seandainya wanita yang kamu cari itu adalah wanita kamu?" sindir Jack.
"Tidak mungkin. Mengapa kamu selalu menyindirku seperti itu. Ucapan adalah doa Jack. Jangan kau doakan aku dengan wanita itu" bantah Ethan kesal.
"Hahaha... habis kamu selalu marah jika mengingat wanita itu. Aku rasanya suka melihat wajah kesal kamu" goda Jack.
"Carilah pelindung telingamu, karena umurnya tak sampai satu minggu lagi" ancam Ethan.
"Huahaahahah... itu tidak akan pernah terjadi" elak Jack.
"Sudah... sudah.. jangan terus menggodaku. Aku mau makan" bantah Ethan.
Ethan dan Jack mulai menikmati menu makan siang mereka.
"Mmmm... enak sekali makanan dan minuman ini Ethan. Kamu gak mau menyicipinya?" goda Jack lagi.
"Cih memakan makanan sisa kamu. Tak sudi aku" tolak Ethan.
"Siapa tau kamu kepingin. Aku bisa memesankannya lagi untukmu" balas Jack.
"Tak usah. Aku tak mau. Cukup ini saja dan diamlah" tegas Ethan.
Mereka melanjutkan makan siang mereka dengan hening sampai semua makanan mereka kandas tak bersisa.
Setelah selesai makan siang mereka melanjutkan perjalanan ke ADS Butik. Mereka masih memantau Butik tersebut dari area parkir.
"Sampai kapan kita menunggu di sini Ethan?" tanya Jack.
"Aku bingung harus ngapain di dalam. Kita kan laki-laki dan itu Butik untuk wanita kan?" tanya Ethan.
"Siapa bilang, kamu gak lihat tadi pelanggan yang keluar dari Butik itu ada juga laki-laki" jawab Jack.
"Ya mungkin mereka menemani pacar, istri atau keluarga" balas Ethan.
"Ya sudah kamu juga bisa kan masuk dengan alasan yang sama?" tanya Jack.
"Benar juga apa yang kamu bilang. Mengapa tidak dari tadi kamu kasih ide seperti itu" ujar Ethan.
"Mana aku tahu apa yang ada di dalam fikiran kamu" balas Jack.
"Ya sudah kita turun" ajak Ethan.
Tring... tring...
Bunyi lonceng pintu masuk ketika ada tamu yang datang.
"Selamat siang Sir, ada yang bisa dibantu?" tanya karyawan Butik
"Siang, begini kami ini dari London dan mendengar kalau salah satu pemilik Butik ini dulunya belajar design di London. Bisakah kami bertemu dengan beliau? Kami ingin memesan beberapa baju di Butik ini" ucap Jack.
"Sebentar saya hubungi beliau dulu ya" jawab karyawan Butik.
Sang karyawan menelpon seseorang dengan bahasa Indonesia yang tidak di mengerti oleh Ethan dan Jack.
"Silahkan naik ke lantai empat Pak, nanti Bapak akan di antar ke ruangan beliau" suruh karyawan itu.
Dengan bantuan seorang satpam Ethan dan Jack dibawa ke lantai empat dan masuk ke dalam ruangan.
Ethan memperhatikan sekeliling ruangan itu berharap ada jejak yang bisa dia dapatkan. Dia hanya melihat beberapa lukisan Kota London dan lukisan wanita memakai topeng.
Lukisan yang bagus dan unik. Ruangannya juga nyaman.
"Selamat siang Sir, saya Ariella Putri Gunadi panggil saja Ela. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Ela ramah.
"Begini Mrs. Ela. Apakah Anda bisa membuatkan Jas untukku?" tanya Ethan balik.
"Mm... bisa. Tapi kapan Anda ingin memakainya?" tanya Ela.
"Hari Sabtu. Kami akan mengadakan sebuah acara besar dan aku ingin memakai Jas baru untuk acara tersebut. Aku mendengar latar belakang sekolah Anda ternyata Anda alumni universitas di London" ungkap Ethan sopan.
"Iya, enam tahun saya tinggal di London kemudian menikah dan kembali balik ke Indonesia. Untuk acara Sabtu ya, sepertinya kita masih punya waktu. Anda mau bahan yang bagaimana dan berwarna apa. Kita bisa melihat bahannya di lantai dua" ajak Ela.
"Tidak usah. Semua saya percayakan kepada Anda. Saya yakin Anda pasti lebih faham fashion dari pada saya. Yang penting saya ingin bahan yang nyaman untuk saya pakai dan berwarna hitam" puji Ethan.
"Saya suka pelanggan yang tidak rewel seperti Anda dan sangat yakin dengan design saya. Saya akan melakukan yang terbaik dan saya pastikan Anda akan sangat puas memakai hasil karya saya" tegas Ela.
Ethan tersenyum kaku. Karena dia tidak terbiasa beramah tamah dengan seorang wanita.
Tak salah lagi wanita inilah wanita yang bersama Fajar Barrakh tujuh belas tahun lalu di Bandara. Ternyata wanita ini masih tetap cantik di usianya sekarang ini dan tetap fashionable.
Saat mereka sedang berbincang tiba - tiba ponsel Ela berbunyi.
"Maaf sebentar ya, saya terima telepon dulu dari anak saya" Ela meminta izin untuk menerima telepon masuk.
Ethan tidak menyia - nyiakan kesempatan itu untuk mendengarkan dengan teliti nama seseorang yang mungkin akan disebutkan wanita yang ada di hadapannya ini.
"Assalamu'alaikum sayaaang... kamu dimana?"
.
.
BERSAMBUNG
nanti jadi baca novel lain lupa deh lanjutannay
lamjut mantap