Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Selamat membaca💙
⬇️
⬇️
⬇️
...----------------...
"MAX!!" teriak Kirana histeris saat mendengar suara bariton yang sudah lama ia rindukan selama ini.
Kirana langsung bangkit dari kursinya dan berlari menuju Max yang tengah berdiri di samping Brian. Kirana langsung memeluk dada bidang pria itu di iringi isak tangisnya.
"Kenapa kau tidak mengabariku selama ini? Hiks... Kenapa Max? Jawab!" Tanya Kirana sambil memukul dada bidang Max.
Max tidak menjawab pertanyaan dari Kirana melainkan ia memeluk gadis yang berada di dekapannya. Max mengangkat wajahnya menghadap plafon agar bulir air matanya tidak terjatuh. Bagaimana pun Kirana adalah orang yang paling penting di hidupnya.
Alexa menatap pemandangan di depannya dengan perasaan haru dan bahagia. Di dalam mansion ini banyak orang yang saling peduli. Bahkan ia tidak menanyakan siapa sosok Max pada Alvaro.
"Max seperti Kirana yang di jual oleh keluarganya. Aku menemukan Max saat kondisinya lebih memprihatinkan dari pada Kirana. Dan aku membawanya pulang bersamaan dengan Kirana juga. Oleh sebab itu Kirana menganggap Max sebagai kakaknya karena mereka sama-sama anak yang tak dianggap dan di jual oleh orang tuanya,"Ucap Alvaro pelan bahkan sangat suaranya terdengar hangat. Berbeda saat berbicara empat mata dengan Alexa.
"Oh!" Alexa meng-Oh kan saja saat Alvaro bercerita panjang lebar.
Max melepaskan pelukannya dan mengedarkan pandangannya ke meja makan. Terlihat sosok yang sudah lama ia kagumi. Tanpa sadari Max melihat sosok Alexa dengan tatapan sulit di artikan.
"Hei siapa gadis cantik ini, boleh dong kenalkan padaku." goda Max sambil mengedipkan matanya.Bahkan tidak menyadari keberadaan Alvaro yang duduk di sampingnya.
Tiba-tiba Max merasakan hawa dingin di sekitarnya. Lalu ia menoleh ke sisi lain ternyata ada Alvaro yang sedang menahan amarahnya.
Max menatap Brian meminta jawaban, namun Brian malah menepukkan jidatnya. Dan Brian berjalan mendekati Max lalu membawanya menjauh dari Alexa.
"Kau ini main goda gadis milik orang lain! Nona Alexa istri dari tuan kita," bisik Brian di telinga Max.
Max hanya mengangguk mengerti. Sepertinya candaannya tadi membuat seseorang merasa cemburu. Max pun berjalan kembali mendekati Alvaro.
"Maafkan aku Tuan Muda, aku tidak bermaksud menggoda nona Alexa di depanmu. Sungguh aku minta maaf." ucap Max sambil menangkupkan kedua tangannya tepat di wajahnya.
"Jaga sikapmu Max! Saat bertemu dengan gadis di luar sana jangan main menggodanya!" tutur Alvaro tegas.
"Kalian bertiga makanlah setelah selesai makan jangan lupa istirahat. Besok pagi ada pekerjaan untuk kalian bertiga!" imbuh Alvaro lalu pergi menarik tangan Alexa yang hanya diam saja.
Alvaro membawa Alexa masuk ke kamarnya. Ia ingin melihat Alexa melakukan pengobatannya sesuai yang dikatakan saat berada di kantor perusahaan.
"Aku ingin melihat caramu menyembuhkan kedua kakiku!" ujarnya dingin.
Alexa mendorong kursi roda Alvaro memasuki kamar dan tak lupa menutup pintunya. Lalu Alexa berjalan menghadap Alvaro sambil menatapnya tajam.
Merasa ditatap Alvaro pun kembali menatap manik coklat yang ada di depannya.
"Kenapa?" tanyanya.
"Sebelum memulai penyembuhan, aku ingin kau melihatkan bagaimana hasil penyelidikanmu tentang keluargaku,"
Alvaro menghela nafas semenjak Alexa berhasil mengambil berkas dari rumah Sanjaya dan meminta bantuannya lagi hingga sampai saat ini Alvaro masih belum memberikan jawabannya.
"Kita ke ruang kerja," titah Alvaro. Lalu menuju lift yang berada di dalam kamar milik Alvaro. Alexa mengikutinya di belakang.
Sampai di ruang kerja milik Alvaro, mereka berdua kembali membicarakan masalah yang sempat tertunda. Alvaro mengambil berkas di dalam laci kemudian memberikannya kepada Alexa.
"Semua bukti ada di dalam berkas itu." ucap Alvaro memberikan berkas pada Alexa.
Alexa mengangguk sebagai jawaban dan tangannya menerima berkas yang di berikan oleh Alvaro. Dengan cepat Alexa membuka berkas itu dan membaca semua isinya.
"Duduklah di sofa itu," tunjuk Alvaro karena tidak tega Alexa harus berdiri saat membaca isinya.
Alexa tidak menjawab ucapan suaminya, melainkan langsung melangkah menuju sofa. Alexa duduk dengan tenang, lembar demi lembar kertas yang terdapat semua bukti yang ia inginkan di baca sangat teliti.
Tangan Alexa mengepal saat mendapatkan 1 lembar berisi tentang keluarga kandungnya yang menitipkan Alexa sewaktu bayi dengan keluarga Sanjaya. Disana tertera alasan mengapa Alexa dititipkan karena alasan tidak sanggup mengurusnya bahkan keluarganya memberi sejumlah uang pada keluarga Sanjaya sebagai nafkah untuk Alexa selama 5 tahun.
"Keluarga Laksamana! kenapa mereka tega meninggalkanku di keluarga bak neraka itu Kenapa?!"teriak Alexa berusaha menahan rasa sedihnya saat mengetahui keluarga kandungnya. Lalu ia membuka lembaran lain disana terdapat sebuah foto yang sudah nampak usang.
Terlihat seorang gadis muda menggendong 2 bayi kembar di kedua tangannya, di samping gadis itu terdapat anak laki-laki umur 5 tahun.Alexa memegangi foto tersebut dan melihatnya dengan jelas. Alexa tidak sengaja melihat sebuah tulisan di bawah foto.
" C, A dan L." gumam Alexa pelan," Siapa inisial di dalam foto ini?"
" A yaitu kamu Alexa" jelas Alvaro yang menyadari raut wajah kebingungan dari Alexa.
"Benar juga katamu! Lalu C dan L itu siapa? Dan gadis di dalam foto ini siapa?" tanya Alexa.
"Untuk perihal itu aku belum bisa membantu menemukan jawabannya. Dan gadis di dalam foto itu sepertinya Hanum Laksamana yaitu ibu kandung kamu," Alvaro menjelaskannya.
Alexa nampak berpikir entah apa yang sedang dipikirkannya lalu ia bertanya," Apa kamu mengenal keluarga Laksamana?"
"Tentu saja aku mengenal mereka." jawab Alvaro
"Keluarga Laksamana dulu adalah keluarga paling harmonis di masanya. Namun semenjak kejadian 25 tahun lalu membuat keluarga Laksamana terpecah belah. Gibran Laksamana CEO dari perusahaan Laksamana mengalami kecelakaan hebat hingga membuatnya meninggal di tempat. Bahkan saat itu beliau juga mengajak istri dan Anak-anaknya. Saat di temukan Gibran sudah meninggal sedangkan Hanum istrinya hanya luka ringan dan anak-anaknya saat itu ditemukan hanya ada 2 yaitu anak laki-laki dan seorang bayi perempuan memakai kalung inisial A." Alvaro menceritakan kisah keluarga Laksamana pada Alexa.
Alexa masih diam mendengarkan semua cerita dari suaminya hingga selesai.
"Dan suatu hari Hanum sudah sadar mendapati putrinya hanya ada 1 di dalam box bayi. Beliau langsung menangis histeris karena kehilangan putri keduanya. Hal itu membuat keluarga besar Laksamana tega memasukan Hanum ke dalam rumah sakit jiwa. Dan Bayi itu di berikan pada keluarga Sanjaya untuk di asuh. Aku mendengar cerita ini dari Papa.. Karena Papa Alex sahabatnya Gibran."
"Lalu apa artinya aku mempunyai saudara kembar? Lalu dimana dia? kenapa tidak ada jejak sama sekali?" Alexa semakin histeris saat menyadari memiliki saudara kembar.
"Tenangkan dirimu! Aku akan membantumu menyelesaikan masalah ini!" Alvaro memegang bahu Alexa agar tetap tenang. Ia menatap manik coklat itu dengan perasaan iba. Walapun Alvaro memiliki sifat dingin,kejam,dan arogan namun di hatinya paling dalam memiliki rasa iba dan kasihan saat mendapatkan orang tersayangnya dalam kesulitan.
Entah ada angin apa membuat Alexa berani memeluk Alvaro bahkan ia menumpahkan isak tangisnya di dada bidang milik Alvaro.
Alvaro menarik Alexa ke dalam pangkuannya. Ia kembali membalas pelukan dari Alexa. Bahkan Alvaro tidak menolak saat Alexa memeluknya ada perasaan yang sulit di jelaskan.
Setelah merasa baikan Alexa menyadari bahwa ia sedang memeluk suaminya. Dengan cepat Alexa bangkit dari pangkuan Alvaro.
"A-Aku minta maaf.. Bukan maksud me-melukmu!" wajah Alexa sudah memerah saat mengatakan itu di depan suaminya.
"Kembalilah ke kamarmu dan beristirahatlah!" perintah Alvaro dengan membalikan kursi rodanya tepat membelakangi Alexa.
Alexa pun keluar dari ruang kerja milik Alvaro dan meninggalkannya sendirian. Setelah kepergian Alexa. Alvaro memegangi dadanya yang terasa tidak nyaman.
"Kendalikan dirimu Al!" gumam Alvaro pada dirinya sendiri.
"Dan Maafkan aku Alexa.. Aku belum bisa menceritakan semua kejadian yang menimpa keluarga Laksamana. Itu hanya kebohongan belaka agar kamu bisa mengendalikan diri" imbuhnya di dalam hati.
☆bersambung☆
