Kehidupan Ke-2 Mafia Kejam

"kenapa,kenapa hiks kenapa putri tidak membunuhku??"ucap nyonya Breta lirih yang membuat langkah Valen terhenti.

Valen berbalik dan menatap nyonya Breta.

"aku hanya kasihan pada mu,lagipula....."ucap Valen menggantung.

"kau juga rakyat ku bukan"ucap Valen tersenyum manis.

Nyonya Breta terdiam tidak berkedip mendengar kata-kata Valen.

"ingat umur nyonya,pergunakan sisa hidup mu baik-baik"ucap Valen lalu melompat menaiki jendela lalu pergi dari sana.

"Nona,kenapa nona tidak membunuhnya??" telepati Crimson

"apa kamu bodoh?? menjadikan dia pengikut sepertinya tidak buruk bukan??" balas Valen.

"hooo Saya mengerti,saya mengerti" ucap Talia

"bhahaha itu baru namanya majikanku,bwhaaa" ucap vendora.

-

-

"hiks hiks"Isak tangis keluar dari mulut nyonya Breta.

"kau juga rakyat ku bukan" kata-kata Valen masih terngiang-ngiang diingatan nyonya Breta.

"hiks hiks a-aku,hiks aku berjanji akan menggunakan sisa hidup ini untuk melayani mu, wahai calon penerus kerajaan Luminus"ucap nyonya Breta.

*****

Di kekaisaran GELKHAIN

Wuss

"salam bagi yang mulia pangeran, hamba belum menemui petunjuk tentang wanita yang dipilih untuk yang mulia pangeran"ucap Albert yang muncul dari kegelapan.

"Albert, Pergi ke menara abadi"ucap Arnold lalu bangkit dari kursi nya dan berjalan keluar dari ruangan belajar.

-

-

"salam bagi yang mulia putra mahkota"ucap seorang kakek tua di menara abadi.

"bangkitlah"ucap Arnold datar selalu berjalan menuju kursi yang ada di ruangan itu.

"yang mulia putra mahkota, angin apa yang bawa yang mulia kemarin??"ucap kakek tua itu.

"kakek Zen..... wanita yang ditakdirkan untukku"ucap Arnold

"ahhh, bukankah hamba pernah meramalkannya?? wanita yang ditakdirkan untuk yang mulia pangeran adalah wanita yang telah membangkitkan naga suci dan Phoenix abadi"ucap kakek Zen

"aku tahu itu"ucap Arnold.

"lalu apa yang menjadi ciri khas dari wanita itu??"ucap Arnold.

"ah sebentar yang mulia"ucap kakek Zen lalu berdiri mengambil sebuah buku.

"ini pangeran, wanita itu memiliki tanda api dan naga yang saling melilit di dahi nya saat mengunakan kekuatannya"ucap kakek Zen sambil memperlihatkan sebuah simbol yang ada di dalam buku.

"huff baiklah,aku mengerti kakek Zen.terimakasih"ucap Arnold.

"melihat bintang pada malam hari ini, biar kakek tua ini menebaknya.pasti ada sesuatu jangan ganggu pikiran yang mulia pangeran"ucap kakek Zen tersenyum kepada Arnold.

"huff, bagaimana jika aku menikahi atau menyukai wanita lain selain wanita yang dipilih untuk ku??"ucap Arnold.

"hamba mengerti perasaan pangeran.tapi yang harus pangeran ketahui,jika yang mulia pangeran tidak menikahi wanita yang dipilihkan untuk yang mulia pangeran, jiwa wanita itu akan tertelan kekuatan iblis dan hal itu dapat membangkitkan iblis abadi yang akan menghancurkan dunia ini"ucap kakek Zen.

"kalau begitu biar aku mengalahkannya"ucap Arnold

Kakek Zen tersenyum menatap Arnold.

"tidak semudah itu pangeran, iblis abadi tidak bisa di dikalahkan semudah itu. maafkan hamba, meski itu 10 orang seperti yang mulia pangeran"ucap kakek Zen.

"huff"Arnold nafas gusar.

"apa dia adalah gadis yang baik dan menarik pangeran??"ucap kakek Zen.

Arnold terdiam sebentar dan mengingat bagaimana pertemuan mereka pada saat itu, Arnold tersenyum menatap kakek Zen.

"ya dia sangat menarik"ucap Arnold.

"gadis yang sangat menarik, dia mampu membuat pangeran mahkota tersenyum" batin kakek zen

"begitu yah, suatu saat aku ingin bertemu denganmu hahaha"ucap kakek Zen sambil tertawa kecil.

"tapi aku memiliki sebuah ide, bagaimana jika kamu meneliti gadis yang kamu temui itu,siapa tau dia adalah sang terpilih"ucap kakek Zen.

"hum baiklah kakek,kami permisi dulu"ucap Arnold lalu pergi bersama dengan Albert.

"huff takdir seperti apa yang akan pangeran lalui, hanya saja harapanku semoga terlewati dengan baik-baik saja"gumam kakek Zen menatap kepergian keduanya.

"yang mulia, apakah kita perlu menyelidiki Putri Valentine??"ucap Albert saat di jalan.

"........"

"Albert, aku belum siap.besok kita pergi ke perbatasan aku butuh penenang"ucap Arnold mendahului Albert.

"huff yang mulia pasti ingin melampiaskan pikirannya dengan perperangan" batin Albert.

******

satu tahun berlalu kini usia Valen sudah 6 tahun bahkan Valen berhasil membuat mata para rakyat dan beberapa bangsawan tertuju dan berpihak padanya.

Mulai dari pembangunan jalan,saluran air,menangani lahan kekeringan,tenaga medis dan banyak hal lain yang Valen lakukan membuat ia di puji oleh sebagian rakyat.

Valen yang sedang asik menghitung hasil dari keuntungan yang raja berikan padanya dari penjualan garam,malah di panggil oleh sang raja ke ruangannya.

Valen dengan kesal pergi menuju ruangan raja Luminus.

"jika tidak ada yang penting aku akan memukul pantat mu raja Luminus" batin Valen kesal.

"putri mahkota Valentine de Luminus memasuki ruangan"ucap penjaga depan ruangan raja.

"masih saja berisik"gumam Valen.

pintu terbuka dan terlihat lah raja,kaisar Evan dan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berdiri di dekat raja Luminus dengan rantai melilit tangannya.

Vallen mengerutkan sebelah alisnya melihat laki-laki itu, apalagi setelah melihat aura abu-abu yang bertanda anak itu sedang sedih dan penuh dengan dendam namun tidak bisa apa-apa.

"salam bagi yang mulia raja dan yang mulia kaisar,semoga cahaya Luminus menerangi yang mulia raja"ucap Valen.

"hummm Valen kenapa kamu selalu memanggil ku yang mulia,panggil aku ayah"ucap raja sedih.

"hufff,ayah apa kau tau aku sedang sibuk??jadi cepat katakan apa yang me.buat ayah me.anggil ku??"ucap Valen sambil melirik anak laki-laki itu.

"haha baiklah,baiklah.valen perkenalkan ini adalah adik angkat mu,namanya Carl dia pemilik sihir teleportasi.mungkin terlihat tidak mengenakkan tapi rantai itu menahan sihirnya,karena selama perjalanan kemari dia terus berusaha kabur"ucap raja Luminus

"kalian menindas anak kecil"ucap Valen.

"ahaha,kau semakin menarik saja Valentines"ucap kaisar Evan sedangkan Valen hanya mengendus kesal.

"kau sangat cocok dengan putra ku"ucap kaisar Evan.

"huh tentu saja"ucap Valen tersenyum.

"andai kau di masa depan di takdirkan untuk putra ku maka sudah ku nikahkan kalian berdua secepatnya"ucap kaisar Evan.

"di takdirkan??"ucap Valen.

"ahaha lupakan saja, sekarang kita urus saja hal ini"ucap kaisar Evan.

Valen menatap kepada anak kecil itu,Valen menatap lekat matanya yang membuat Valen dapat melihat semua hal yang di alami oleh anak itu,lalu Valen menjentikkan jarinya membuat rantai itu lepas.

Anak laki-laki itu sangat terkejut melihat akan hal itu.

GREPPP

Valen memeluk anak laki-laki itu.

"selamat datang adik ku,aku Valen kakak mu mulai sekarang.kalau ada apa-apa kamu bisa memberitahukan kepada ku"ucap Valen.

"ayah kapan penandatangan kontrak keluarga kerajaan??"ucap valen

"sekarang pun bisa"ucap raja Luminus

"aku mengajukan besok saja,dan jangan rantai dia lagi.dion tolong antar Carl ke kamarnya untuk beristirahat"ucap Valen lalu pergi dari sana setelah pamit undur diri.

TBC