Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Entah dorongan dari mana membuat Raka kembali mengecup singkat bibir Melda. Raka melepaskan bibirnya dari bibir ranum Melda,tapi sayang Melda langsung menahan tengkuk Raka dan kembali me**mat bibir Raka
Raka tidak mau melewatkan kesempatan,kini dia yang lebih ganas me**mat bibir Melda.
Tangan Raka tak tinggal diam,dia mengusap-usap punggung Melda.
Melda yang sudah candu ingin merasakan lebih dari sekedar ciuman. Dia membawa tangan Raka untuk bermain-main dengan si kembar milik Melda
Permainan semakin panas,membuat Melda semakin menginginkan lebih.
"Puaskan aku Raka.." desah Melda minta dipuaskan.
Melda menahan tangan Raka.
"No Raka...aku gak mau dipuaskan dengan jari mu..Aku mau dipuaskan dengan ini.." Melda menunjuk junior Raka.
"Kamu yakin hah?" Tanya Raka,suaranya yang serak dan nafasnya yang berat menandakan bahwa hasratnya sudah di level tinggi.
"Yes baby.." suara Melda tak kalah beratnya dari Raka.
"Aku dapat apa setelah membuat mu puas?" Sepertinya Raka meminta bayaran.
Mereka mulai bernegosiasi dengan kesepakatan akhir Melda membayar Raka tiga juta per ronde,itupun kalau Raka bisa bermain sejam dalam setiap rondenya.
"Ok deal..ayo kita ke hotel di dekat sini. Sekalian kita beli pengaman dulu.." Raka mulai memakai kembali celananya.
"Gak usah pakai pengaman beb..aku pake alat kb di dalam sini..Jadi kamu bebas membuangnya didalam.." kata Melda sambil menunjuk rahimnya.
"Ok..ayo. Aku udah gak siap nunjukin kehebatan 'dia'." Sambil menunjuk kejantanannya.
Mereka pun keluar dari restoran itu dan mencari hotel untuk memuaskan hasrat mereka yang tertunda.
Dan mulai hari itu Melda selalu menelpon Raka untuk dipuaskan. Bahkan membayar Raka tiga juta per ronde karena permainan Raka yang sangat memuaskan.
Flashback Off
Irlan sampai di gedung Pratama grup. Gedung menjulang tinggi milik keluarga Irlan.
Tidak mudah untuk Papi Tian sampai dititik ini. Ada bantuan dari kakek Dirga didalamnya sehingga perusahaan Papi Tian bisa semakin berkembang.
Lima belas persen saham kakek Dirga tertanam di Pratama Grup. Namun bukan atas dasar itu Mami Nita dan Papi Tian menikahkan Irlan dengan Nia,melainkan karena mami Nita merasa Nia adalah perempuan yang cocok dengan Irlan,apalagi dari awal kakek Dirga memang menjodohkan Nia dengan Irlan.
Irlan yang ingin masuk ke lobi tapi langkahnya terhenti karena satpam memanggilnya.
"Pak Irlan.." teriak satpam sambil berlari kecil menghampiri Irlan.
"Iya kenapa pak?" Kini Irlan berhadapan dengan pak satpam.
"Maaf pak,saya ditugaskan oleh pak Presdir agar melarang bapak masuk ke area perusahaan."
Deg..
"Jangan becanda pak,gak lucu."
"Saya serius Pak Irlan,bapak bisa mengkonfirmasi langsung ke pak Presdir."
"Ok tunggu saya hubungi papi saya dulu." Irlan mengeluarkan hp dari kantong celananya.
Dia melakukan panggilan ke nomor papanya.
Tuuut tuuuut tuuut
"Halo.." suara berat dari seberang telpon.
"Pih,ini maksudnya apa Irlan gak boleh masuk ke perusahaan?" Tanya Irlan tanpa basa-basi dulu.
"Cih..masih belum sadar kamu hah? Kamu sendiri kan yang sudah menantang kami semalam? Apa kamu lupa? Dasar anak bre**sek!!!" Papi Tian berdecih,emosinya kembali tersulut mendengar Irlan tidak sadar akan kesalahannya.
"Tapi Irlan kan pewaris perusahaan papi,jadi ini perusahaan Irlan juga.Masa Irlan gak boleh masuk perusahaan Irlan sendiri." Irlan semakin nyolot masih tidak merasa bersalah.
"Memangnya cuma kamu anak papi,masih ada Irna kakak kamu yang bisa papi jadikan ahli waris semua harta papi. Kamu belum sah memiliki warisan dari papi,jadi jangan sox kamu." Tegas papi Tian.
Belum sempat Irlan menjawab,papi Tian sudah mematikan telponnya.
"shiiiit!!!!" Irlan menggeram,menjambak rambutnya frustasi.
Dia pergi meninggalkan area gedung.Membelah jalanan tanpa arah.
Dia berhenti di pinggir jalan yang sepi,memukul-mukul setir mobil. Teriak sejadi-jadinya meluapkan emosinya.
Tak menyangka papinya tega memboikot anaknya sendiri hanya karena anaknya ingin mengakhiri pernikahannya dengan perempuan pilihan orangtuanya.
Dia menenangkan pikirannya di dalam mobil,setelah tenang dia kembali melajukan mobilnya menuju kafenya.
Mobil pun berhenti di parkiran kafe. Irlan masuk ke dalam kafe yang belum ramai pengunjung. Langsung masuk ke ruangannya di lantai dua,mendudukkan bokongnya di sofa.
Dia mengeluarkan hp nya dari dalam kantong celana.
Melakukan panggilan ke salah satu teman kuliahnya dulu yang sekarang sudah menjadi pengacara.
"Halo.." suara laki-laki dari seberang telpon.
"Halo Ris,ini gue Irlan."
"Wooi bro,tumben nelpon? Ada apa nih?"
"Gue butuh jasa loe nih Ris."
"Bisa,apa masalah loe?"
"Gue mau gugat cerai istri gue,loe bisa bantu kan?"
"Kita ketemuan dulu deh,biar jelas duduk perkaranya."
"Ok,loe dateng aja ke kafe gue di jln xxx"
"Ok,tapi gue datengnya agak siangan yah bro."
"Ok,gue tunggu."
Panggilan pun berakhir.
Irlan merebahkan tubuhnya di atas sofa,memejamkan matanya yang terasa sangat berat.
Baru beberapa menit matanya terpejam,ada bunyi notifikasi pesan di hp Irlan.
Irlan membuka pesan.
"Melda??... Ada apa lagi dia?!" Lirih Irlan melihat siapa si pengirim pesan.
Melda : yank aku bosen di apartemen,aku mau shopping. Transfer uang yah yank.
Irlan membuang nafasnya kasar.
Irlan : baru kemaren aku transfer,kok sekarang minta transfer lagi sih. Jangan boros-boros donk yank.
Irlan mulai protes dengan sifat Melda yang boros.
Melda : kok kamu bilang aku boros sih yank,kan kamu yang bilang akan memenuhi semua kebutuhan aku. Kamu juga yang ngelarang aku kerja. Sekarang aku minta transfer buat shopping kamu bilang aku boros!!!
Irlan : bukan gitu maksudnya yank,aku tuh
lagi ada masalah sama papi jadi aku gak tau sampai kapan masalah ini selesai. Jadi sebelum masalah ini selesai tolong lah jangan boros-boros dulu.
Melda: Aku gak mau tau,transfer aku lima puluh juta kalau gak aku pergi dari hidup kamu.
Irlan : jangan gitu donk yank,kamu kan tau aku gak bisa hidup tanpa kamu. Oke aku transfer,tapi mulai sekarang kamu belajar hemat yah..Pliiis. Nanti kalau masalah aku sama papi udah beres,kamu boleh deh belanja sesuka mu lagi. Gimana?
Melda : oke yank.. aku tunggu transferannya.
Irlan langsung mentransfer uang lima puluh juta ke rekening Melda.
"Dua hari seratus juta. Gilaaa bener-bener gila!!! Beda banget sama Nia yang super hemat. Untung gue sayang sama loe Mel.." lirih Irlan sambil menatap foto Melda yang ada di hpnya.
Irlan menaruh hp nya diatas meja,ia memilih kembali memejamkan matanya sampai Haris teman Irlan yang akan membantunya mengurus perceraiannya dengan Nia datang.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻