Arsella seorang gadis desa yang merantau ke kota untuk berkuliah. Dengan kepintarannya,ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus ternama. Tapi dengan tipu muslihat sang ayah tiri ia dipaksa pulang lalu dipaksa menikah dengan juragan Kusno untuk membayar hutang judinya. Hingga akhirnya ia berhasil kabur. Tapi itu tak menjamin ia dapat hidup bebas dan bahagia. Jeratan hutang sang ayah tiri masih menjerat dirinya walau telah kabur ke kota belum lagi berbagai masalah seakan tiada lelah menguji hidupnya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Arrion yang mampu memberi warna dalam kehidupannya .
Arrion Hiddenbergh, seorang pria tampan dan mapan. Ia dituntut orang tuanya agar segera menikah. Karena sang kekasih sedang meniti karir di luar negeri dan tak bisa dihubungi, akhirnya ia meminta bantuan Arsella agar menikah dengannya.
"Bantuan apa sih yang abang minta? Buruan bang jangan buat Sella penasaran deh!" cecar Arsella
"Abang butuh bantuan kamu buat nikah sama abang." jawab Arrion singkat
"Hah!" ucap Arsella cengo
Maukah Arsella menikah dengan Arrion?
Yuk,baca kisah cinta Arsella dan Arrion dalam cerita "Bukan Nikah Kontrak" karyaku ini!
Yuk,mampir ke karyaku!
Semoga berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.35
"Kewajiban,kewajiban apa nak?" tanya ibu Arsella penasaran
"Kewajiban calon suami melindungi calon istrinya,bu." jawab Arrion dengan simpul senyum menahan malu
"Hah." seru mereka kompak
"Kalian mau nikah?" tanya ibu lagi tapi tatapannya beralih ke Arsella
Kini giliran Arsella yang bingung harus menjawab apa. Iya, dia memang telah mengiyakan permintaan Arrion agar mau menikah dengannya, tapi mereka belum sempat membahas hal ini lebih lanjut. Apalagi mereka akan menikah bukan atas dasar cinta. Apakah mereka akan menikah kontrak seperti yang ada di novel-novel yang sering iya baca.
"Sell, bisa kamu jelaskan! Apa kalian mau menikah?" tanya ibu lagi
"Biar saya saja yang jelaskan,bu." potong Arrion,"Benar,kami memang akan menikah tapi mungkin Arsella masih ragu karena saya belum benar-benar melamarnya. Saya hanya pernah menyatakan kalau saya ingin menikahinya dan Arsella jawab bersedia. Karena itu di kesempatan ini, saya ingin melamar Arsella menjadi istri saya. Mohon bapak, ibu, dan paman mengizinkan saya menikahi Arsella, putri dari keluarga ini." ucap Arrion lembut tapi tegas
"Baiklah, tapi apa yang bisa kamu kasi ke kami sebagai mahar?" tanya Pak Gani angkuh
"Bapak..." sergah Arsella dan ibunya
"Bapak tau, dari mana uang yang Sella gunakan untuk membayar hutang bapak yang sangat banyak itu? Itu uang bang Arrion pak. Bang Arrion udah baik banget sama Sella termasuk pinjamin uang buat bayar hutang judi bapak jadi nggak sepantasnya bapak ngomong kayak gitu ke bang Ar." kesal Arsella
"Kamu tenang aja Sell,kalau perlu besok pagi kamu akan paman nikahkan sama nak Arrion. Bagaimana pun yang memiliki kuasa menikahkan kamu itu paman,saudara kandung ayah kamu. Gani tak punya hak sama sekali apalagi setelah apa yang diperbuatnya pada kamu dan ibumu. " ujar Paman Aji dengan mata memicing sinis ke arah pak Gani
"Kau...kata siapa aku tak berhak hah? Aku ini bapaknya sekarang jadi aku punya hak termasuk meminta mahar pada calon suaminya." seru pak Gani tak senang
"Mas,apa yang Aji katakan itu benar. Kau sekarang memang bapaknya, tapi tetap kamu cuma bapak tiri. Apalagi kita sudah berhutang budi sama nak Arrion jadi nggak usah macem-macem." hardik bu Lisna
"Tenang saja nak,kami pasti mendukung kamu. Kami juga nggak akan minta macem-macem. Eh tapi,maaf nak Ar kalau ibu boleh tau kenapa mendadak kayak gini ya? Ini bukan karena kamu lagi itu kan, Sell?" tanya bu Lisna penuh selidik
"Itu apaan bu?" tanya Arsella tak paham pertanyaan ibunya
"Itu ,perut kamu."
"Perut? Perut Sella kenapa,bu." tanya Arsella lagi makin tak paham
"Duh,masa' nggak ngerti sih!" gerutu bu Lisna
Arrion pun mencoba memahami apa yang dimaksud sang calon mertua. Namun akhirnya ia paham setelah melihat kode dari gerakan tangan yang seakan menggambarkan perut membesar.
"Ma..." Namun belum sempat Arrion bicara, sudah dipotong duluan oleh Arsella
"Astagfirullah bu,Sella nggak sebejat itu kok bu. Sella masih tau batasan jadi ibu tenang aja . Sella akan selalu jaga kehormatan Sella dengan baik." sergah Arsella
"Alhamdulillah kalau kayak gitu. Nah,gimana nak Arrion, apa kamu mau kami nikahkan besok pagi?" tanya bu Lisna
"Hah,besok." ucap Arrion dan Arsella berbarengan
"Ibu bercandakan?" tanya Arsella
"Ibu nggak bercanda kok. Paman kamu aja udah setuju. Lebih cepat lebih baik. Apalagi kalian tinggal di kota, untuk menjauhi fitnah apalagi zina, memang lebih baik kalian nikah secepatnya sebelum balik lagi ke kota."
Tanpa mereka sadari,ada seseorang yang tersenyum girang mendengar pembicaraan ini.
Siapakah dia?