NovelToon NovelToon
Cinta Sumpit Bambu

Cinta Sumpit Bambu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Duda / Matabatin / Berbaikan / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hum@ira211

Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.

Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.

Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan dari Kakek

Dengan meneguhkan hatinya, Sulastri membuka amplop yang masih tersegel itu. Ia berdiri agak menjauh. seketika bola matanya membesar saat membaca apa yang tertulis di selembar kertas yang dipegangnya itu.

Nina dan yang lainnya merasa khawatir melihat perubahan ekspresi wajah Sulastri. Sebenarnya apa yang disampaikan kakeknya itu, sehingga membuat Sulastri gelisah..

Nina berjalan mendekat ketika dilihatnya Sulastri menyodorkan kertas yang dipegangnya, lalu dengan seksama Nina mulai membaca tulisan yang tertera disana.

^^^"Cucuku tersayang.^^^

^^^Akhir-akhir ini kesehatan kakek mulai menurun, pulanglah!^^^

^^^Kakek tidak lagi akan memaksa kamu, kakek hanya ingin kamu bahagia.^^^

^^^Jika memang kamu sudah punya pria pilihanmu, bawalah ia kepadaku.^^^

^^^Kakek selalu menunggumu."^^^

Membaca isi surat itu Nina pun ikut tergetar hatinya, Ia segera memeluk Sulastri yang mulai terisak, air matanya nampak mulai menetes di pipinya yang halus.Nina berusaha menenangkan sahabatnya itu dengan mengusap lembut punggungnya.

Melihat kejadian di depannya itu Adi berbalik menjauh dari keduanya, memberi mereka waktu untuk meluapkan kesedihannya berharap akan segera membaik.

"Tunggu bang Adi.. Kau mau kemana?" cegah Sandi.

"Aku mau ngopi disana... Mulutku audah mulai terasa asam..." sahut Adi.

Mendengar jawaban orang Sandi pun bergegas menyusulnya. Mungkin dengan begitu Nina Sulastri dengan leluasa mencurahkan isi hatinya dengan Nina sahabat baiknya.

...****************...

Sementara itu disisi lain..

Sebuah kedai kecil tak jauh dari tempat Sulastri berkumpul dengan teman temannya, dua orang yang selalu mengikutinya sedang memperhatikan setiap gerak gerik Sulastri. Mungkin mereka sedang menunggu saat yang tepat untuk melancarkan aksinya.

Ketika keduanya hendak berdiri menghampiri Sulastri yang sedang menikmati makan siangnya yaitu semangkuk mie ayam, kejadian yang tidak mereka duga sebelumnya dan tepat di depan mata mereka berdua.

Saat itu seorang pria sedang berusaha menarik tas milik perempuan separuh baya yang melintas di depan mereka, yang membuat keduanya terkesiap ketika tiba tiba terdengar teriakan kesakitan dari penjambret itu karena kedua betisnya terkena tusukan sumpit bambu.

Mereka dengan jelas melihat siapa pelempar sumpit itu yang bukan lain adalah Adi. Itu membuat nyali mereka tergetar. Niatnya untuk beraksi diurungkannya, dan lagi menurut hitungan mereka saatnya kurang tepat karena tempat itu menjadi kian ramai atas kejadian penjambretan itu.

"Gimana ini bang?" tanya salah satu diantaranya.

"Kita jangan gegabah, orang itu ternyata bukan orang sembarangan. Kau lihat cara dia melempar tadi? Bahkan gerakannya hampir tak terlihat." jawab yang lainnya.

"Kau ingat beberapa waktu lalu? Bahkan telapak tanganku ini masih terasa nyeri .. Itu pasti orang yang sama yang menyerang kita" lanjutnya.

Pria yang mungkin jadi pimpinan itu mengambil ponsel dari sakunya. Rupanya ia ingin melaporkan situasi yang terjadi pada seseorang.

"Halo Bos, sepertinya saya butuh tambahan orang bos" lapornya

"Dasar tak berguna!! Menghadapi satu orang pincang saja ngga becus!!" semprot orang dibalik telepon.

"Ternyata sopir itu bukan orang sembarangan bos, dia..." si pria mencoba menjelaskan.

"Aku ngga mau tahu Tejo, itu urusanmu!! Aku sudah buang uang banyak.." tukas si Bos.

"Tapi bos..." kata Tejo terputus " Sial... Belum selesai ngomong main tutup aja..." umpatnya

"Bagaimana bang?" tanya anak buah Tejo.

"Kita perlu kekuatan baru Bopeng, kau hubungi yang lain ." jawab Tejo.

"Pesek sama Cungkring?" tanya Bopeng memastikan.

"Ya, kita sergap buruan kita lain waktu.." pungkas Tejo..

Ting....

Tejo menerima pesan di ponselnya.

"Waktumu hampir habis. Kalau perlu habisi saja mereka!!"

Ting.... Pesan 2

"Jangan lukai pengantin ku"

Tanpa membalas pesan itu Tejo meninggalkan kedai kecil itu dengan kesal. Usahanya kali ini masih belum berhasil.. Siasat baru harus direncanakan dengan lebih banyak bantuan.

...****************...

Di mansion yang megah itu kakek Soedono sedang duduk di balik meja kerjanya. Meskipun kedua matanya menatap laptop di hadapannya namun dia sama sekali tidak melihat tulisan di layar itu, pandangannya kosong.

"Lastri, sudah hampir setahun kau pergi.. Kapan kau akan kembali?" gumam kakek Soedono.

Semenjak Sulastri pergi kakek Soedono hampir saja putus asa dan tidak mempedulikan lagi perusahaannya jika saja tidak ada Edo yang selalu setia mengingatkan.

Edo pula yang dengan gigih terus mencari keberadaan Sulastri hingga suatu ketika dia mendapatkan kabar ada sebuah perusahaan baru yang berkembang begitu pesat dan dia segera menyelidikinya. Ternyata dugaannya tidak meleset, karena orang yang dicarinya itulah yang ada dibalik perusahaan itu.

Setelah mengikuti berapa lama akhirnya dia berkesempatan menemui Sulastri dengan bantuan orang dekatnya yaitu Sandi untuk menyampaikan pesan dari Tuan Besarnya yaitu kakek Soedono.

Beberapa kali mata kakek Soedono melirik ke arah ponselnya, berharap ada pesan atau panggilan dari orang kepercayaannya yang sedang berusaha membujuk cucunya itu untuk pulang. Bola matanya membesar ketika melihat notif pesan masuk dari Edo, asisten pribadinya.

"Tuan, saya sudah bertemu Nona Besar, Pesan Anda sudah saya sampaikan" isi pesan Edo .

"Oh syukurlah... Kembalilah secepatnya Las,.." sang kakek membatin.

Kakek Soedono menghela nafas dalam-dalam, ia meraih figura diatas meja kerjanya, disana terlihat fotonya bersama seorang anak kecil yang sedang naik diatas kuda. Tak terasa sudut matanya menitikkan airmata. Kerinduan yang begitu dalam hampir saja membunuhnya, hingga membuat kesehatannya menurun dan sering sakit sakitan.

Bahkan untuk mengurus perusahaannya pun ia seolah tak memperdulikan. Sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akhir akhir ini pun bisa lolos dari pengawasannya.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh David, calon menantu kakek Soedono yang mengandalkan statusnya untuk mengintimidasi setiap karyawan yang berusaha membongkar rahasianya di depan pemilik perusahaan yang bukan lain adalah Kakek Soedono.

...****************...

Sementara itu David yang baru saja menutup telponnya melampiaskan kekesalannya dengan melempar gelas minumannya. Seorang wanita yang sedang menemaninya minum tersentak kaget, lalu dengan sigap meraih tangan pemuda itu dengan manjanya.

Wanita bertubuh sintal dengan pakaian yang sedikit terbuka di bagian atas itu menonjolkan kemolekan tubuhnya yang putih membuat ser-seran semua mata yang memandangnya. Tangannya yang lembut bergelayut melingkar di leher David membuat nafasnya kian memburu diantara amarah dan nafsu.

"Dasar tak berguna!! Persoalan sekecil itu aja tak becus!!" umpat David.

"Sudahlah David, lupakan itu.. Kita bersenang-senang saja dulu...." Rayu wanita itu.

David menurunkan emosinya, kini ia berbalik menatap wanita dibelakangnya.

" Oh Sonia,.. Kau memang selalu yang paling mengerti..." sahut David.

"Oh kekasihku.... Puaskanlah a....... Ooouuggghhh ..."

kata kata Sonia itu terputus karena David sudah keburu menyerangnya, membuat wanita itu menggelinjang menggeliat kian kemari menahan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh David. Yang keluar dari mulutnya kini berganti desahan dan erangan yang saling bersahutan.

Begitulah kelakuan David, Bukannya mengurus perusahaan dengan benar, malahan selalu bersenang-senang dengan perempuan lain mengabaikan kesetiannya kepada tunangannya yang bukan lain adalah Sulastri.

1
Maya Lestari
semangat authorrrrrr, aku nunggu up nya yaa
Maya Lestari
Thor, jgn lama amat flashback nya yaa. mau tau kelanjutannya yg dimasa mereka sekarang/Smile/
Amin Wahyudin: ok kak, mungkin sekitar 2 atau 3 episode lagi
total 1 replies
Agustini Sunarto
karyanya bagus ayo dilanjut
Amin Wahyudin: masih dalam proses kak..
total 1 replies
Agustini Sunarto
Kecewa
Amin Wahyudin: kalau boleh tahu apa yang membuat kaka kecewa?
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Menarik perhatian.
tecna kawai :3
Seru banget, berasa ikutan karakternya!
Amin Wahyudin: terima kasih kak atas support nya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!