Ronan-17:The Battle Cyborg

Dalam keheningan yang panjang, akhirnya Satoshi memberanikan diri untuk menceritakan kronologis dibalik insiden mengerikan yang Reina alami.

“Sebelum kita berbicara lebih jauh, aku ingin membawamu ke berpuluh-puluh tahun lalu, lebih tepatnya di tahun 2005, aku yang sedang berlibur dari tugas militer mendadak dihubungi oleh atasanku. Ia berkata kalau hubungan antar negara adidaya semakin lama semakin tidak kondusif. Untuk itulah aku dikirim ke perbatasan Cina dengan Rusia” ujarnya.

“Belasan tahun aku hidup di daerah yang rentan akan perang, aku kemudian dihampiri oleh Dokter Mayfreed. Disana ia menilai aku cukup lihai dalam berperang, dan dia mengajakku untuk ikut program miliknya” ucapnya.

“Program itu dinamai Ronan Initiative. Program ini dibuat untuk membuat banyak pasukan manusia untuk mencegah adanya kiamat dari mahluk luar bumi. Awalnya aku tidak percaya, sampai tiba-tiba perang nuklir benar terjadi di tahun 2017” lanjutnya.

“Tak lama saat nuklir pertama diledakkan, aku ditemui oleh Dokter Mayfreed dan Sir Paolo Mercy. Aku pun akhirnya bisa menghindari perang tersebut dan mereka membawaku ke tahun 2085. Saat itu aku terkejut melihat dunia yang tak lagi sama”.

“Aku pun mengiyakan ajakan menjadi Ronan saat itu. Dengan menggunakan cybersuit dan senjata helai benang yang Dokter Mayfreed buat, aku menjadi Ronan pertama dalam sejarah umat manusia”.

“Tugas pertamaku adalah untuk mensegel The Conqueror. Aku harus kembali menggunakan mesin waktu untuk kembali ke tahun 2020 dimana The Conqueror sudah sangat siap untuk melahap bumi”.

“Saat itu, hanya ada satu Conqueror saja yang datang. Dibantu Ronan lain yang diciptakan oleh dokter Mayfreed, mahluk itu berhasil aku segel.

Karena satu The Conqueror berhasil aku segel, aku juga bisa menyegel titik kemunculan The Conqueror yang lain di bumi. Titik itu ada di dataran Rusia yang saat ini namanya sudah menjadi The Dark Lair” timpalnya.

“Lalu, kenapa aku dengan Ronan lain bisa dengan mudah menyegel The Conqueror? Itu karena Ronan yang dulu Dokter Mayfreed buat benar-benar 100% menggunakan seluruh kepintaran dokter.”

“Kepintaran itu ternyata malah menjadi pedang bermata dua. Nyatanya, Ronan itu semakin lama mengalami overtaking, imbas dari banyaknya trauma dan tragedi perang yang ia terima usai menyegel The Conqueror” lanjutnya.

Reina terus memandangi perkataan pamannya dengan baik, meskipun ia masih belum paham kenapa ia harus diceritakan kronologis sejarah Ronan sejauh ini.

“Ronan yang tekena overtaking itu pun kemudian kendalinya jadi hilang. Ia jadi sangat susah untuk dikontrol. Dia membuat kekacauan dimana-mana, membuat manuisa jadi terancam dengan kehadirannya.

Kesana kemari aku menghilang hanya demi memburu Ronan itu. Dan akhirnya, radar pencarianku berhenti disini, di tahun ini, di kota ini” lanjutnya.

“Aku memang belum berhasil menemukannya, tapi aku yakin aku sudah dekat dengan tujuanku. Dan itu juga yang jadi alasan kenapa Dokter Mayfreed menciptakan Ronan dengan kesadaran manusia. Untuk menghindari adanya overtaking, meskipun kemungkinan terjadi pada Ronan saat ini juga masih terbuka” ucapnya.

“Dan alasanku menabrak dirimu… selain ingin menyelamatkanmu dari kiamat yang tadi kau ucapkan, aku juga ingin menyelamatkanmu dari kejaran Ronan yang terkena overtaking yang aku bicarakan tadi…” ucapnya sambil menunduk malu.

Mendengar itu, Reina hanya terdiam. Tak sepatah katapun ia ucapkan dari mulutnya. Ia mencoba memproses dan mengingat memori buruk yang ia alami tersebut.

“Tapi.. bukan aku yang ia buru” ucap Reina mencoba untuk memberikan pendapat. “Kalau memoriku benar, temanku yang dia tembak. Aku hanya diburu karena aku jadi saksi mata hidup disana” lanjutnya sambil mengingat-ingat memori itu.

“Hmm.. mungkin saja ada kaitan tak terduga antara temanmu itu dan Ronan tersebut. Tapi yang jelas usai menabrakmu, aku menyuruh staff intelijen milik Dokter Mayfreed untuk membawamu menjadi Ronan. Dan inilah realitanya” jelasnya.

“Di fasilitas ini, tidak ada satupun Ronan yang datang usai kecelakaan. Mereka semua yang telah menjadi Ronan saat ini adalah hasil dari kesepakatan dua pihak.”

“Sayangnya pihak internasional mengecam tindakan ini karena Dokter Mayfreed tidak bisa membuktikan adanya kiamat yang akan segera datang. Maka dari itu, perekrutan pun dilakukan seadanya dan inilah kenyataanya” lanjutnya.

“Maafkan aku Reina, aku tidak bisa menyelamatkanmu dari sergapan Ronan rusak tersebut. Aku juga lebih memilih menabrakmu daripada menolongmu” ucap Satoshi masih menundukkan kepalanya.

Reina hanya terdiam dan benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Ia juga tahu kalau ini semua memang sudah ditulis secara takdir. Ia juga berusaha untuk menguatkan dirinya.

“Ronan bukanlah robot. Ronan masih memiliki kesadaran yang bisa berkembang. Karena dibuat dari memori dan kesadaran manusia, wajar jika kamu bisa memusatkan emosi dengan baik, meskipun tidak sempurna” ucapnya.

“Untuk saat ini, aku hanya ingin berdamai denganmu. Aku juga tidak bisa terus menerus diam soal insiden itu. Aku hanya ingin kau tahu kalau kau masih memiliki keluarga di masa ini” lanjut Satoshi mendekati Reina.

Reina pun kemudian tak bisa lagi membendung kesedihannya. Ronan tak bisa menangis tapi bisa menunjukan ekspresi sedih lewat mukanya. Hal itu juga yang terpampang jelas dari wajah Reina.

“Aku tak sempat mengucapkan salam perpisahan pada ibu… aku benar-benar rindu padanya” ucap Reina sambil menggeramkan tangannya. Ia masih tak mampu menerima kenyataan itu.

Reina yang emosinya memuncak kini benar-benar tak bisa menahan emosinya. Perlahan tubuhnya memancarkan cahaya terang. Area disekitarnya juga kemudian meleleh.

Amarah Reina ternyata membuat tubuhnya benar-benar panas, memancarkan energi luar biasa dan gelombang hebat. Seisi ruangan WDT juga terkena dampaknya.

Seluruh daya di gedung itu tiba-tiba mati, hawa juga semakin terasa panas. Efek amarah Reina ternyata membuat dirinya sepanas matahari. “Ini bukan jalan yang kuminta” ucapnya menatap ke araha Satoshi.

“Oh tidak, ini gawat” ucap Dokter Mayfreed yang dari labnya merasakan sesuatu yang tidak beres. “Panggil seluruh awak militia ke area hall” perintah Dokter amayfreed sambil bergegas menuju area Reina dan Satoshi berada.

Satoshi disana masih terdiam. Ia sadar betul kalau Reina pasti akan sulit memaafkannya. Berlindung dibalik helai benang yang kini ia gunakan sebagai pelindung tubuhnya, ia hanya mampu terdiam melihat amarah Reina.

Reina pun mengangkat kedua tangannya, bersiap untuk meledakkan tempat itu. Tangannya semakin lama dipenuhi dengan bola gelombang yang kini dayanya jauh lebih besar. Reina benar-benar marah saat ini.

“Apa itu?” “Kenapa bisa terjadi seperti in?” “Dia kenapa?” Itulah beberapa ucapan orang-prang disana yang menyaksikan amarahnya. Tak ada yang mampu mendekati mereka berdua karena gelombang panas luar biasa yang Reina ciptakan.

“Matilah kau!!” Ucap Reina sambil melempar bola gelombang itu. Satoshi masih terdiam menyaksikan itu. Dokter Mayfreed yang baru saja tiba juga terkejut dengan pemandangan itu dan segera lari ke arah keduanya.

Bagaimana nasib mereka saat ini?