Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
"Sekarang kamu mau ngomong apa lagi sama anak saya? Apa kamu belum cukup buat anak saya menderita seperti ini Aldi, sudah lah" ujar Ratna
"Maaf kan saya Tante, saya tidak pernah berniat menyakiti Devia. Jujur memang saya salah telah membohongi kalian, iya memang benar saya sudah memiliki istri. Namun saya dan istri saya sudah memutuskan untuk bercerai saya lebih memilih Devia daripada istri saya" penjelasan Aldi
"Aku gak percaya. pasti mas Aldi di cerai sama istri mas Aldi karena mas Aldi ketahuan punya perempuan lain kan, bukan karena milih aku. Kalau mas Aldi benar - benar memilih aku kenapa saat itu mas Aldi malah menghina aku di restoran. Kamu sebut aku jalang wanita murahan. Kenapa mas?" tanya Devia yang sudah ingin menangis
"Kamu maki - maki aku di depan istri kamu dan di depan semua orang yang ada di dalam restoran mas. aku lari ngejar kamu tapi kamu malah bilang aku wanita murahan, wanita gak tau diri kamu hina aku dan kamu tinggalin aku mas. Apa itu yang kamu sebut pilih aku di banding istri kamu" lanjut Devia
Tono tidak berbicara apapun dia hanya diam, dia tidak mau berurusan lagi dengan masalah ini.
"Wa-waktu itu aku panik sayang, kalo aku bela kamu pasti dia punya bukti buat dia ambil semua harta aku sayang. Aku cuma mau mempertahankan harta aku buat kamu juga kan. maafin aku ya, satu kesempatan lagi sayang demi anak kita" ucap aldi
Devia hanya terdiam, dan melihat ke arah perutnya yang sebentar lagi akan mulai membesar, dia memikirkan bagimana nasib anak yang ada di perutnya sekarang bagaimana jika nanti anaknya tak memiliki ayah.
"Mamah menyerahkan semuanya sama kamu nak. kamu yang menjalankan nya" ujar Ratna
Devia hanya diam tidak membalas ucapan mamahnya itu.
Namun terlihat dari raut wajah Tono yang dia berharap Devia tidak menerima kembali Aldi dan menikah dengan Aldi.
"Aku mau beri satu kesempatan buat kamu. Tapi setelah kamu selesai dengan istri kamu, aku gak mau jadi perebutan suami orang" ucap Devia
Ucapan Devia membuat Tono marah, dia langsung bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya dengan raut wajah yang sangat marah dan dia tidak akan mau berurusan lagi dengan masalah Devia nanti.
"Mah.. Abang" ucap lirih Devia
"Nanti mamah ngomong sama Abang kamu ya. Dia pasti ngerti ko" balas lembut Ratna
**
"Bu Anya semua berkas sudah selesai dan ada perusahaan besar juga yang ingin bekerjasama dengan kita" ujar Ridwan
"Perusahaan besar? Perusahaan siapa?" tanya penasaran Anya sambil mengecek beberapa dokumen.
"Perusahaan Abimana Bu" ucap Ridwan
"Perusahaan Abimana?" bingung Anya
"Perusahaan Abimana itu adalah Perusahaan besar Bu, Perusahaan nomor 1 yang sedang di Pimpin oleh pak Luca Navaro Abimana, cucu pertama dari keluarga Abimana Bu" penjelasan Ridwan
"Oke. Kapan kita meeting bersama Perusahaan Abimana?" tanya Anya
"Nanti saya akan menjadwalkan meeting dengan pak Luca, saya akan terlebih dulu menelpon pak Sagara asisten pak Luca" jawab Ridwan
"Ya, nanti beri tahu saya jadwal pertemuan nya" balas Anya
"Baik Bu. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Ridwan
Anya pun hanya mengangguk kan kepala.
Ridwan keluar dari ruangan Anya, dan tiba - tiba Anya terdiam, dia tiba - tiba ingat saat dirinya ada di toko dan bertemu dengan Sagara dan Sagara menyebut laki - laki yang menjemput ibunya dengan tuan.
"Apa Perusahaan tempat kerja Sagara ya. Eh iya nama nya sama yang di sebut si Syifa. Luca, apa itu dia ya" gumam Anya
Flash Back On
"Lo gak tau mereka siapa?" tanya Syifa
"gue gak tau, ketemu mereka aja baru sekarang, eh ngga deh kalo ketemu Sagara beberapa kali kan tetangga" jawab Anya
"Dodol lu. Mereka berdua itu cowo - cowo ganteng terus pinter lagi di SMA. Lo terlalu cuek sih sama orang - orang sekitar Lo di tambah Lo nongkrong di Perpustakaan Mulu, jadi gak bergaul" ujar Syifa
"Ya lu tau kan. Kalo gue gak suka sama hal begituan. Gue suka baca buku di Perpustakaan jadi gue gak tau ada gosip apa di sekolah" balas Anya
"Tapi emang mereka berdua terkenal banget ya di sekolah?" tanya Anya
"Bukan terkenal lagi, waktu kita baru kelas 10 aja mereka udah jadi rebutan kakak kelas.. gila gak" jawab Syifa
"Wah gue gak tau mereka seterkenal itu" balas Anya
"Mereka itu selain ganteng, pinter, kaya lagi. Dan mereka bukan cuma dua orang ada 2 orang lagi dan pinter ganteng kaya, perfect deh mereka berempat tuh" ujar Syifa dengan semangat
Anya menatap tajam ke arah Syifa karena terlihat Syifa yang sangat bersemangat saat berbicara tentang mereka.
"Lo semangat banget ngomongin mereka. Lo suka ya sama salah satu dari mereka" ujar Anya
"Heheheh ada sih dulu. Tapi terlalu sulit untuk di gapai jadi gue undur diri deh" balas Syifa
"iya sih mereka udah kaya ganteng, gak cocok sama Lo" ejek Anya
"si*lan Lo" balas kesal Syifa
"Maaf ini saya tambah beli Rotinya" ucap Clarisa
"Ah baik. Terima kasih sudah borong Roti di Toko kami" balas ramah Anya
"Tidak perlu berterima. Roti di sini sangat wangi, lembut dan sangat fresh seperti baru keluar dari oven" ujar Clarisa
"Memang Tante, semua Roti di Toko kami ini, di buat langsung di tempat dan setiap hari kami buat Roti dan langsung di sajikan jadi masih Fresh dan pastinya enak sekali" penjelasan Syifa
"Wah pantes enak banget ya, wangi lagi saya suka. Suami saya juga suka sama Roti buatan kalian ini. jadi mungkin saya akan menjadi langganan tetap di Toko Roti kalian" ujar Clarisa.
"Terima kasih, saya senang mendengar jika Tante dan suami Tante sangat menyukai Roti yang kami buat" ujar Anya
"Tidak perlu berterima kasih. maaf jadi berapa Roti yang baru saya bawa?" tanya Clarisa
"Semuanya Jadinya 150 ribu tante" ucap Anya
Tadi Clarisa sudah beli dan dia ingin menambah Roti lagi karena melihat Roti yang baru keluar dari dan di simpan di tempat Roti membuat Dia tergiur dan harumnya juga sangat wangi sekali.
"Udah kan mah, kita pergi sekarang" tanya Luca dengan wajah yang datar.
"Ck maaf ya emang wajah anak Tante emang gak ramah" ujar Clarisa kepada Syifa dan Anya.
Terlihat Luca mendengus kesal dengan ucapan ibunya itu...
"Tidak apa Tante" balas mereka berdua dengan senyum.
Flash Back Off
"Ya kayanya Perusahaan dia sih. Bodo lah, yang penting Perusahaan gue bisa kerja sama, sama Perusahaan Besar" ujar Anya sambil tersenyum bahagia.
Anya pun kembali bekerja dan mengecek semua berkas yang ada di tangannya dengan teliti.
Drettt.... Drettt....
Saat Anya kembali bekerja, ponselnya berdering nyaring.
"Siapa sih?" gumam Anya
Anya pun melihat ke arah ponselnya, dan melihat telpon dari nomor yang tidak terdaftar.
"Angkat aja kali ya. Penasaran juga" ujar Anya
Anya langsung mengangkat telpon itu.
"Halo" ujar Anya
"Halo Anya. Ini ayah" ujar nya
Anya terdiam tidak berbicara sama sekali...