Kecelakaan tragis yang menimpa Dave di hari pernikahannya membuat XyRa merasakan patah hati hebat. Janji setia sehidup semati pun berganti dengan ucapan duka cita dan belasungkawa.
XyRa yang separuh jiwanya seakan ikut pergi bersama Sang calon suami sampai tak sadar jika sudah di nikahi oleh sepupu pria yang di cintainya tersebut.
Semua karna orang tua XyRa tak sanggup melihat kesedihan di wajah putrinya, terlebih acara pernikahan sudah siap di laksanakan..
"Saya Terima nikah dan kawinnya XyRa Rahardian Wijaya dengan mas kawin tersebut di bayar, Tunai"
Sebuah kalimat Ijab Qabul lantang di suarakan oleh Axel, duda beranak satu yang di tinggal selingkuh istrinya 4 tahun lalu.
Bisakan XyRa menerima pernikahannya dengan Sang suami pengganti?
Lalu, bagaimana ia harus menerima statusnya yang tak hanya menjadi istri melainkan langsung menjadi ibu sambung dari seorang anak kecil yang haus kasih sayang?
Ikuti terus kisahnya, sediakan kanebo buat air mata ya, 😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 08
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Sean?" ucap XyRa yang melirik kearah suaminya yang langsung mengangguk kan kepala.
Bocah tampan yang masih berdiri di ujung tangga itu pun akhirnya mendekat kearah papihnya, Axel pun langsung menggendong dan memperkenalkan putra tunggalnya tersebut.
"Ini Aunty XyRa, teman Papih," ucap Axel yang serba salah karna takut wanita di depannya akan tersinggung.
"Hallo, Aunty, aku Sean," ujar bocah menggemaskan itu sambil tersenyum lebar hingga deretan gigi kecilnya terlihat semua.
"Hallo juga, Sayang. Sean bukannya sedang demam?" tanya XyRa seraya menyentuh wajah anak sambungnya itu.
"Iya, tapi pengen ketemu sama temen Papih," jawabnya malu dan takut di marahi.
Axel yang bingung dengan sikap tak biasa putranya hanya bisa membuang napas berat, ini tak pernah terjadi sebelumnya karna Sean tak pernah perduli dengan teman-teman papihnya selama ini, tapi rasa penasaran justru terselip di hati Si tampan saat pengasuhnya mengatakan jika teman yang di maksud adalah seorang wanita cantik meski wajahnya terlihat masih sembab usai menangis.
"Ya sudah, sekarang kan sudah kenalan, jadi papih antar kembali ke kamar ya," ucap Axel, ia hanya tak ingin Sean punya pikiran yang macam-macam tentang XyRa.
"Aunty mau pulang?" bukan mengiyakan ajakan papihnya, Sean malah bertanya pada XyRa.
"Iya, Aunty pulang dulu ya," jawabnya sambil tersenyum dan menatap lekat kedua mata Sean, dan XyRa suka serta langsung jatuh cinta pada manik indah nan polos tersebut.
"Nanti sini lagi ya, main main sebelum Sean pulang," pinta bocah itu yang di iyakan oleh XyRa.
Keduanya berpelukan selama kurang lebih tiga menit sambil XyRa mengutarakan beberapa pesan sebelum tidur. Tak lupa Axel juga meminta istri siri nya itu menunggu sebentar lagi karna ia akan mengantar Sean lebih dulu.
XyRa pun akhirnya pasrah padahal ia bisa saja
pulang dengan supir sebab ia tak ingin menambah kerepotan Axel. Jika sudah menyangkut soal anak rasanya akan lain lagi bagi XyRa.
Tapi, barusan juga ada yang ingin di bicarakan oleh Axel dengannya, jadi mau tak mau XyRa pun harus menurut.
Ceklek
Axel masuk kedalam kamar sang putra lalu membaringkannya di tengah ranjang dengan sangat hati-hati.
"Papih, Sean mau Mamih," ucapnya yang lagi-lagi membuat pria itu hanya bisa tersenyum getir.
"Nanti ya, Sayang. Sean bobo dulu di temani Mbak ya, Papih akan segera kembali," pesan Axel yang tak mau membahas masalah tersebut dengan putranya sendiri.
Sean pun hanya mengangguk lalu tersenyum simpul saat wajahnya di ciumi pertanda pria itu akan segera pamit.
.
.
Axel yang kembali ke lantai bawah langsung mengajak XyRa untuk pulang, ia yang ternyata tak membawa ponselnya itu pasti sangat jenuh menunggu dan Axel tak ingin XyRa semakin membencinya akan hal tersebut.
"Maafkan Sean ya, ia sudah lancang ingin mengenalmu," ujar Axel saat di perjalanan pulang, ia sengaja membuka topik di perjalanan agar tak membosankan jika harus diam terus menerus.
"Kamu Duda cerai kan? apa maminya tak pernah datang?" tanya XyRa yang penasaran, ia yang seorang penyayang anak kecil bisa merasakan kerinduan dari mata anak sambungnya itu.
"Tidak, Sean tak pernah tahu dan bertemu," jawab Axel.
"Kenapa? apa kamu memisahkan mereka?" tuduh XyRa dengan memicingkan mata, jika benar begitu maka Axel harus bersiap mendengarkan ocehan dari istri sirinya itu.
Axel yang tak merasa melakukan hal tersebut tentu langsung menggelengkan kepala. Ia yang sepertinya harus terbuka pada XyRa kemudian menepikan mobilnya.
.
.
.
Semua berawal dari.....
Kesalahan besar kalo kamu niatnya bawa dia tinggal di rumah mu,Awas ya..
Mulai deh kompliknya,Baru juga Xyra ingin bahagia .huufff...🙇🙇🙇