Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia. Ayahnya, ibunya, serta kakak laki-lakinya lebih perhatian dan melimpahkan kasih sayang pada putri tiri mereka, Rachel Carnida.
Ruby merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh keluarganya sendiri. Dia berusaha untuk membuktikan dirinya dan mendapatkan perhatian keluarga, tetapi setiap upaya yang ia lakukan selalu gagal.
Ruby tidak pernah menyerah. Sampai suatu hari, Ruby dibawa paksa oleh Cakra ke sebuah club dan diserahkan pada teman-temannya sebagai bentuk kakalahan Cakra dari taruhan. Ruby terkejut, perbuatan Cakra semakin menambah deretan luka yang selama ini sudah ia dapatkan.
Ruby pun akhirnya menyerah. Ia tidak lagi berusaha untuk mendapatkan cinta dari keluarganya. Tujuannya kini hanya satu; membalas dendam terhadap mereka yang selama ini telah menyakiti hatinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RYB 35. Undangan Pernikahan untuk Keluarga Sanders.
Tak lama setelah masuk ke dalam kamar, Roger ternyata kembali keluar. Ia sudah mengganti pakaian, penampilannya terlihat lebih segar meski kantung mata itu tak dapat menutupi rasa lelah di wajahnya.
"Dad?" Shinta mendekat pada suaminya itu. "Daddy mau ke mana? Bukankah Daddy baru pulang?" tanya Shinta dengan perasaan was-was. Mungkinkah Roger akan melakukan rencana yang ia katakan tadi?
"Daddy harus menemui Ruby. Dan meminta bantuan padanya."
Deg!
Netra Shinta membola, begitu juga Rachel yang masih ada di sana.
Roger ternyata benar-benar ingin melakukan niatnya—meminta bantuan pada putrinya yang penyakitan itu! Astaga!
"Daddy apa-apaan, sih! Daddy itu kurang tidur atau gimana?" ucap Rachel heran. Apa ayahnya ini sedang mengigau sampai mau meminta bantuan pada Ruby. "Ruby itu tidak bisa apa-apa, Dad. Ruby itu hanya beban. Dia sangat lemah. Apa yang bisa dia lakukan untuk Daddy dan perusahaan? Tidak ada!" kesal Rachel mengatakannya. Apa ayahnya ini sudah lupa siapa Ruby si penyakitan itu!
Roger menghentikan langkah dan berbalik dengan wajah yang begitu serius. Awalnya ia ingin mengabaikan ucapan sang istri dan putrinya-Rachel, tapi ternyata tidak bisa.
"Kau tidak tahu apa yang kau katakan, Rachel?" tanya Roger geram. Putrinya ini seperti bodoh, padahal ia sudah menyekolahkan Rachel dengan baik.
"Apa yang aku tidak tahu, Dad? Aku tahu semua; Ruby itu tidak berguna, dia hanya beban keluarga. Dan sekarang Daddy ingin meminta bantuan padanya?" Rachel memasang ekspresi tak percaya. "Jangan konyol, Dad. Jangan buat anak penyakitan itu senang karana Daddy mengiba ngiba padanya. Dia akan semakin besar kepala."
Roger menggeleng, menekan pelan tengkuknya yang terasa semakin berat. "Kau tidak tahu atau lupa status Ruby sekarang siapa?" tanya Roger geram. "Ruby adalah tunangannya Emer! Dia calon menantu keluarga Rykhad—keluarga besar konglomerat dan berkuasa!!" Sudah naik beberapa oktaf suara Roger untuk menyadarkan Rachel.
"Dengan statusnya itu, Ruby bisa memberikan perintah yang bisa merubah kehidupan kita semua! Bahkan jika dia melakukannya dari tempat tidur dengan kondisi tak berdaya sekalipun, semua orang pasti akan tetap mematuhinya!"
Rachel terbelalak mendengar ucapan Roger. Panas di hatinya kian meletup-letup, meski setengah otaknya mengakui bahwa ucapan Roger adalah benar. Namun, setengah otak kotornya berkeras untuk menolak. Ruby hanyalah gadis penyakitan! Ruby tidak bisa apa-apa!
"Itu tidak mungkin!"
"Terserahmu!" ucap Roger acuh. Ia kembali melanjutkan langkah untuk pergi menemui putrinya yang penyakitan itu.
Jika Ruby tak bisa membantunya, Roger harap Ruby bisa membujuk calon suaminya-Emer atau bahkan membukakan jalan untuk ia bicara langsung pada Tuan Reagan dan meminta bantuan.
Roger sudah memikirkan semua langkah yang akan ia tempuh. Dan yang terpenting kini adalah; ia harus bertemu Ruby dan bicara dengan anaknya itu tentang kondisi perusahaan.
Roger tak bisa menunda semuanya, ia akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan perusahaannya. Jika kondisi perusahaan terus mengalami krisis seperti ini, perusahaannya bisa terlepas dari tangannya dan yang lebih buruknya lagi adalah; bangkrut hingga tutup total. Dan nama besar Sanders pun akan menghilang—tinggal kenangan.
*
*
*
Roger mengendarai mobilnya menuju kampus Ruby. Sesampainya di sana, ia langsung keluar dan mencari keberadaan anaknya itu. Namun, ketika ia baru masuk area kampus dan mencoba bertanya, Roger diberi tahu bahwa Ruby ternyata tidak masuk kelas hari itu—Ruby mengajukan cuti kuliah beberapa hari.
Roger sempat terkejut mendegarnya. Terbesit tanya dalam pikiran Roger; mungkinkah cuti ini ada kaitannya dengan pernikahan Ruby dan Emer yang diumumkan oleh perusahaan Rykhad Holdings.
Rasanya Roger ingin marah jika itu benar. Ia sungguh tak diberi tahu tentang pernikahan putrinya sendiri, tapi sepersekian detik berikutnya, Roger sadar, ini bukanlah waktu yang tepat untuk ia menyalahkan Ruby.
Roger pun mencoba menghubungi Ruby melalui telepon, tapi tidak berhasil. Ia kemudian kembali masuk ke dalam mobil dan memutuskan untuk pergi ke kediaman keluarga Rykhad, berharap bisa menemui putrinya-Ruby di sana.
Namun, ketika ia tiba di kediaman keluarga Rykhad, ternyata kedatangannya dihalangi oleh satpam—Roger tidak diizinkan untuk masuk.
"Maaf, Tuan. Anda tidak bisa masuk ke dalam."
"Saya ingin bertemu dengan Ruby. Ruby itu putri saya!" jawab Roger dengan suara yang terdengar cukup tinggi. Sepertinya pria paruh baya itu terpancing emosi karena dilarang masuk.
"Maaf, Tuan. Tapi Anda memang tidak diizinkan masuk jika tidak mendapatkan izin langsung dari keluarga Rykhad."
Roger beberapa kali tetap terus mencoba untuk masuk dan bertemu dengan Ruby. Namun, ternyata ia tidak diberi akses sama sekali.
Roger merasa frustrasi. Ia pergi dengan raut wajah kesal bercampur amarah. Sulit sekali baginya sekarang untuk bertemu dengan putrinya sendiri. Lebih tepatnya; putri yang selama ini sudah ia sia-siakan kehadirannya.
Roger ternyata tidak menyerah, ia kemudian mencoba pergi ke perusahaan Rykhad Holdings. Kali ini ia berharap bisa menemui Emer di sana. Namun, ketika ia tiba di perusahaan, ia dihadapkan dengan asisten pribadi yang berwajah datar.
"Tuan Muda Emer tidak ada di sini."
"Bagaimana dengan Tuan Reagan?" Roger tetap berusaha. "Atau putranya yang lain. Saya ingin bertemu dengannya, ini sangat penting." Nada suara Roger sudah terdengar putus asa.
Dan lagi-lagi Roger harus menelan kekecewaan. Semua orang yang sedang berusaha ia temui tidak berada di perusahaan.
"Sial! Kenapa semuanya terasa sulit seperti ini!" Roger membenturkan kepalanya pada kemudi. Sungguh ia sudah lelah raga dan merasa tak lagi punya harapan.
Haruskah ia kehilangan perusahaannya?
Memikirkan hal itu membuat kepala Roger kembali berdenyut kuat. Ia memijat kepalanya. Dan bersamaan dengan itu, getar ponsel Roger terdengar, seseorang menghubunginya.
"Hallo?" Roger mengangkat panggilan dengan lemah tak bersemangat. Kepalanya tetap bertumpu pada setir kemudi.
"Tuan, keluarga Rykhad mengirim undangan pernikahan untuk seluruh anggota keluarga Sanders."
Roger langsung menegakkan tubuhnya saat mendengar apa yang dilaporkan sang sekretaris.
"Apa maksudmu?" tanya Roger setengah mengerti.
Undangan pernikahan? Sudah pasti itu undangan pernikahan antara Emer dan Ruby, tapi mengapa keluarga Rykhad mengirimkan undangan pada keluarga Sanders? Mereka adalah bagian dari Ruby. Apa perlu menggunakan undangan? Bagian ini lah yang tidak dimengerti oleh Roger sehingga berputar-putar di dalam kepalanya yang sudah semerawut akan permasalahan perusahaan.
"Saya akan mengirimkannya, Tuan."
Setelahnya Roger bisa menerima undangan itu di ponselnya.
Netra Roger memperhatikan dengan seksama.
"Mereka benar-benar mengirimkan undangan untuk kami?" gumam Roger tak percaya.
Untuk Keluarga Besar Sanders dan seluruh koloninya.
Ini benar-benar undangan, batin Roger terperangah membacanya.
Mereka benar-benar diundang, layaknya seperti tamu lainnya. Padahal Ruby adalah bagian dari keluarga Sanders. Seharusnya mereka tidak perlu mendapatkan undangan seperti ini, kan?
Namun, Roger ternyata memutuskan untuk tetap membagikan undangan itu ke group chat keluarganya. Mereka harus datang, ini adalah kesempatan baik untuk Roger bertemu Ruby sekaligus seluruh anggota keluarga Rykhad yang berpengaruh.
Roger tersenyum, ia mengesampingkan perasaan kesalnya karena undangan itu, dan berganti dengan perasaan penuh harapan akan keselamatan perusahaannya. Roger yakin Ruby pasti akan membantu menyelesaikan permasalahannya.
Ruby juga beruntung. Setelah penderitaan yang dia alami selama ini, akhirnya dia dapetin suami, mertua, ipar yang baik ....
Semoga mereka selalu bahagia.
Juga yang jahat-jahat harus mendapatkan karma yang setimapal/Determined//Angry/
Dan satu lagi, jangan lupakan Rexi untuk aku/Slight//Facepalm/
Semangat Kak Di. Semangat untuk nulisnya, sehat-sehat selalu, dan sukses terus untuk ceritanya💪🥰😘😘❤❤❤
Cakra tidak menjaga adiknya dengan baik Mom Safira😭😭😭
ngomen othor tantik aja biar dapet balesan surat cinta/Silent//Silent/