NovelToon NovelToon
Rukaayyah, Sang Singa Betina

Rukaayyah, Sang Singa Betina

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Marina

"Anda memang istriku,tapi ingat....hanya di atas kertas, jadi jaga batasan Anda"
" baik.... begitu pun dengan anda, tolong jangan campuri urusan saya juga, apapun yang saya lakukan asal tidak merusak nama baik keluarga anda, tolong jangan hentikan saya"





bismillahirrahmanirrahim...
hadir lagi... si wanita lemah lembut, baik hatinya , baik adabnya , baik ucapnya....tapi ingat, Hanya untuk orang-orang yang baik padanya, apalagi pada keluarga nya...
Rukayyah... gadis bercadar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain kebesaran serta berwarna hitam, bahkan hanya kedua matanya saja yang terlihat.... terpaksa harus menerima perjodohan, karena wasiat kakeknya dulu, dan memang di lingkungan pesantren semua saudaranya menikah karena di jodohkan...hanya kakak laki-lakinya yang paling lembut hatinya mencari sendiri jodoh nya, siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Zora....
nantikan kisah selanjutnya, semoga sukaaaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

syukuran.

Alhamdulillah.... akhirnya acara ijab qobul nya selesai dan mereka sah sebagai suami istri., penghulu langsung pulang karena ada urusan lain,

" ayo , setelah selesai kita sudahi dengan acara makan bersama, sebagai syukuran atas pernikahan Hilman dan Rukayyah" ajak kyai Rahman yang di angguki oleh Faisal.

" maaf sudah merepotkan kyai" ucap Faisal tidak enak.

" tidak sama sekali besan, ini hanya acara sederhana saja " balasnya tersenyum ramah .

Mereka diarahkan ke ruang makan yang terlihat lebih besar dari ruang tamu, di mana banyak makanan lezat dan sederhana tertata rapi. Bukan hidangan katering mewah hotel bintang lima, melainkan masakan rumahan khas Pesantren yang kaya rasa, seperti opor ayam kampung, rendang, sambal goreng ati, sayur lodeh, ada juga tempe goreng serta sambal dan lalapan.

Selena dan Patricia yang terbiasa dengan menu fusion Eropa dan presentasi mewah, memandang remeh hidangan di hadapan mereka. Mereka berbisik-bisik, mengeluhkan minyak yang terlihat jelas dan presentasi yang terlalu 'kampungan'.

Selena berbisik kepada Patricia "Ya ampun, Pat. Aku tidak tahu harus makan yang mana. Ini terlihat seperti makanan warung pinggir jalan. Aku harap perutku tidak bermasalah."

" benar mah, aku juga bingung mau makan apa" balas berbisik.

Faisal mengambil makanan nya sendiri, sedangkan ibu nyai mengambilkan untuk suaminya, begitupun Zora, ia mengambilnya untuk Yusuf, Rukayyah dengan suara lembutnya menanyakan apa kesukaannya pada sang suami.

" mas... Mau saya ambilkan" ucapnya lembut, membuat Hilman sedikit berdesir, apalagi ini baru pertama kalinya mendengar suara lembut itu .

Hilman hanya mengangguk pelan, lalu Rukayyah mengambilnya, dengan porsi cukup seperti kakaknya." terimakasih" ucap Hilman dingin, karena sudah dilayani.

Selena dan Patricia enggan untuk mengambil makanannya....

" jangan bikin malu, ayo ambil " bisik tuan Faisal pada istrinya.

karena didesak oleh Tuan Faisal dan Kyai Rahman untuk mencicipi, Selena dan Patricia terpaksa mengambil sedikit makanan ke piring mereka dengan ekspresi jijik yang berusaha disembunyikan...

Mereka hanya mengambil nasi sedikit juga rendang daging.

Namun, begitu gigitan pertama masuk ke mulut mereka, sesuatu yang konyol terjadi.

Mata mereka yang tadinya dipenuhi penghinaan, tiba-tiba terbelalak dan terkejut. Semua praduga buruk mereka tentang masakan desa langsung sirna.

Masakan itu ternyata sangat lezat! Bumbu dan rempah-rempah yang digunakan begitu kaya, kompleks, dan meresap sempurna. Jauh lebih enak dari masakan fine dining yang mereka makan di kota.

" mah... ternyata sangat enak" bisik Patricia pada mamanya.

" benar, mama nyesal hanya mengambil sedikit " balasnya.

" tidak usah malu mah, toh kita tidak akan bertemu mereka kembali" ucap Patricia sangat pelan , tidak ada yang mendengar nya kecuali mamanya. Selena mengangguk setuju.

Selena dan Patricia mulai makan dengan cepat, melupakan sejenak keangkuhan mereka. Mereka mengambil porsi kedua, bahkan ketiga, tanpa menyadari bahwa Kyai Rahman, Ibu Nyai, dan Zora sedang menyaksikan pemandangan tersebut dengan senyum geli.

Mereka berdua terpaksa menelan keangkuhan mereka bersama dengan setiap suapan makanan yang sangat lezat. Kesederhanaan masakan Pesantren telah memberikan pelajaran berharga, kemewahan sejati tidak selalu berarti penampilan yang mahal, tetapi kualitas yang tulus.

Hilmam merasakan hal yang sama, ia makan dengan lahap, rasanya dia belum pernah makan , makanan rumahan seenak ini.

" masyaallah.... Lezat sekali makanan nya" ucap Faisal bangga, dia benar-benar kenyang, karena beberapa kali nambah.

" Alhamdulillah...kalau anda suka besan, Rukayyah yang memasak dan di bantu kakak-kakaknya" jawab kyai Rahman tulus .

Mereka semua menatap Rukayyah... yang makan dengan tertutup, bahkan hanya Rukayyah saja yang memakai sarung tangan, sedangkan kakak-kakaknya masih normal, cadar saja alis dan Keningnya masih terlihat, berbeda dengan Rukayyah, hanya dua matanya saja yang terlihat.

" kebetulan mah, nanti dia yang akan memasakkan makanan enak untuk kita setiap hari" bisik Patricia senang pada mamanya, dan Selena hanya tersenyum mengangguk mendengar ide putri satu-satunya.

setelah selesai mereka kembali berbincang di ruang tamu ,

" sebelumnya Maafkan saya pak kyai.... karena hari ini juga saya akan membawa menantu saya untuk kembali ke rumah, karena saya tidak bisa meninggalkan perusahaan lebih lama, apalagi setelah kembali ke rumah, saya ada perjalanan bisnis ke luar negeri" tutur Faisal tidak enak hati.

kyai Rahman hanya tersenyum" tidak apa-apa besan, sudah kewajiban Rukayyah untuk mengikuti suaminya kemanapun dia pergi..., saya mendidiknya untuk menjadi seorang istri yang taat kepada suaminya"

" Alhamdulillah, terima kasih atas kebesaran hati anda kyai... insya Allah kami akan menjaga Rukayyah dengan baik seperti anak kami sendiri" ucap tuan Faisal yang di angguki oleh semu orang.

"kalau begitu... Saya permisi untuk mengemasi barang-barang saya" ucap Rukayyah dengan lembut...

Zora ikut berdiri dan mengikuti Rukayyah ke kamarnya.

Rukayyah sedang merapikan beberapa kitab dan pakaian hitamnya ke dalam sebuah koper sederhana.

Zora Masuk, duduk di tepi ranjang dengan wajah cema "Rukayyah..."

Rukayyah Menoleh, tersenyum dari balik cadarnya "Iya, Kak Zora?"

"Kamu... kamu sudah siap akan dibawa ke kota? Aku tidak tahu harus bicara apa. Aku tahu betul bagaimana Hilman dan lingkungan yang akan kamu hadapi. Aku sangat khawatir." ucap Zora dengan nada penuh kecemasan, Dia sangat menyayangi Adik iparnya itu yang sudah seperti adik kandungnya sendiri.

Zora tidak perlu menjelaskan detailnya, Rukayyah sudah tahu tentang Rubby dan reputasi Hilman.

Rukayyah Menutup koper, lalu duduk di samping Zora menggenggam tangan bumil itu erat. "Aku siap, Kak. Kalau aku tidak siap, aku tidak akan mengiyakan wasiat ini." ucapnya tersenyum.

"Aku tahu, dia adalah pria yang keras dan hatinya milik wanita lain. Tapi aku ke sana bukan untuk merebut hatinya, Kak. Aku ke sana untuk menjalankan tugas dan menunaikan janji." balas Rukayyah menenangkan kakak iparnya yang terlihat sangat cemas itu.

Zora memeluk Rukayyah dengan erat, mengagumi keberanian Rukayyah yang begitu tenang dan logis.

"Jaga dirimu baik-baik, ya. Jangan biarkan mereka menginjak-injakmu. Ingat, kamu tahu banyak hal yang tidak mereka ketahui." bisik Zora pelan

Rukayyah Membalas pelukan Zora "Tentu, Kak Zora. Aku bukan Kakak-kakakku yang lain. Aku tidak akan membiarkan kebohongan mereka menang. Jika mereka ingin bermain licik, aku siap bermain cerdas" jawab Rukayyah tenang.

" aku percaya padamu, semoga Allah selalu melindungi mu " ucap Zora setelah mengurai pelukannya.

lalu Rukayyah mengelus perut buncit kakak iparnya itu..." Tante tinggal ya sayang, kamu baik-baik di rumah, insyaallah Tante akan sering menemuimu, atau kau sendiri yang akan menemui Tante di kota " bisik Rukayyah pada perut kakak iparnya.

" insyaallah Tante" jawab Zora menirukan ucapan anak kecil, membuat mereka berdua tertawa.

1
🥰🥰m4r1n4.sg🙏🏻🙏🏻🙏🏻
di tempat ku banyak kejadian kaya gitu, 🥺🥺🥺, pinjol, judi online, benar-benar merusak, bahkan banyak perceraian ...
Hendra Yana
lanjut
Sri Supriatin
saya baru hbs baca thor, tks jmnya beda 6 jm sm Eropa...selalu upnya sy bc sambil sarapan 👍😍🙏🙏
@Mita🥰
sekarang marak investasi bodong ...banyak korban nya
Dewi kunti
sokooooooooorrrrr
Sri Supriatin
terimakasih thor sudah up 5 bab 🙏🙏🙏
Dewi kunti
sik Mak judulnya kok ky kleru to,kepulangan opo Kepulauan 🙈🙈🙈🙈
🥰🥰m4r1n4.sg🙏🏻🙏🏻🙏🏻: terimakasih atas koreksinya 🙏, segera di perbaiki 😍
total 1 replies
suti markonah
☕wes mendarat maning iki buat penyemangat💪💪💪💪
suti markonah
lagi ya thor..lagi seru nih..di dua kubu..yg keluarga baik mau ketemu ibu yg sudah lama di anggap ninggal..yg satu keluarga amburadul yg penuh dengan kejahatan
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Tono laki" gak guna 😏😏
@Mita🥰
tidaklah fergenso 🤣🤣
Yayuk Irnawati
up lagi dong... udah nunggu² nih thor
vivinika ivanayanti
cetek men pikiranmu Man....🤭🤭🤭 Ayya lho....secerdas.....🤭😂
suti markonah
kamu itu blm tau semua tentang rukayyah hilman..mana mungki rukayyah takut bepergian keluar negeri..kuliah nya rukayyah aja di kayro
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
lbh baik jujur walau menyakitkan
Hendra Yana
up lagi dong
Hendra Yana
bikin tegang
Hendra Yana
lanjut
🏡s⃝ᴿincha f⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ◌ᷟ⑅⃝ͩ●●⑅⃝ᷟ
lagi kak
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
nah kl gini apa Hilman sebagai anak bisa marah atau pukul ayahnya Faizal 😏😏 karna kebanyakan kl anak yg berbuat salah pasti lngsng kena marah atau pukul skrng kl ortu yg gitu apa anaknya bisa dikatakan durhaka kl marah atau pukul ortunya sendiri 😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!