NovelToon NovelToon
Ayah Darurat Untuk Janinku

Ayah Darurat Untuk Janinku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Ayah Darurat
Popularitas:30.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

Notes : zona dewasaaaaaa!

“Om nikahin temenku ya? Ntar dapet istri sekaligus anak di hari pertama kalian menikah!”

Ide gila yang muncul dari Tari, membuat masa depan Lea yang hancur lebur menjadi indah.

Siapa sangka? Luca, pria yang Lea nikahi sebagai ayah darurat dari janinnya, telah merubah kehidupannya menjadi lebih berwarna dan berarti.

Akankah Luca menutup mata dengan siapa ayah kandung dari janin di perut istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Bapak Suka?

..."Ngomong-ngomong, gimana lingerie yang dipakai Nyonya Lea? Bapak suka?" — Sherly Arnolia...

Tak! Tak! Tak! Tak!

Sungguh merdu bunyi hentakan kaki yang berasal dari tumit 7 sentimeter milik wanita itu. Gaya jalan yang anggun, dengan lenggokan tubuh yang sempurna dan rambut bergelombang yang mengikuti gerak tubuhnya.

“Selamat Pagi, Pak.”

Seorang wanita dengan tubuh tinggi semampai, mengenakan blazer dan rok berwarna coklat, dipadukan baju ketat berwarna cream yang menonjolkan bentuk dadanya. Ia berjalan mendekati Luca.

Wanita tersebut memegang tablet dengan tangan lentiknya yang mulus.

“Pagi, Sherly.” Luca menyapa sekretaris yang sudah lama menemaninya di Harrison Grup.

Pria itu menatap sesaat ke arah sekretarisnya, saat menjawab sapaan. Kemudian ia kembali fokus ke ruangan barunya saat ini, sambil melepaskan jas navy yang ia kenakan.

Sherly bergegas mendekati Luca untuk membantu pria itu melepaskan jas, kemudian menggantungkan jas atasannya ke sebuah gantungan mantel yang terbuat dari kayu jati.

“Selamat untuk promosi anda, Pak." Sherly mengulum senyum, menampakkan lesung pipi di kedua sisi. Mata hazel miliknya terlihat tulus dan bersahaja.

"Thank you, Sherly." Luca duduk di meja tersebut dengan perasaan puas. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi sembari memejamkan matanya sesaat. Menghirup aroma ruangan yang baru itu, sambil mencoba meyakinkan dirinya, bahwa saat ini, ia sudah sah menjadi direktur operasional di Harrison Grup.

Sherly tetap tenang dan menunggu dengan anggun di depan meja Luca. Menatap pria itu dengan senyum yang sejak tadi tak pudar. Sejujurnya, ia pun sedang bahagia saat itu, karena jabatannya saat ini juga sudah bukan lagi sekretaris manager, tapi sekretaris direktur.

"Oh, makasih juga karena sudah menyiapkan semua hal dengan baik dan tertata."

"Anytime, Pak." Jawab Sherly lembut. Ia kembali menatap tabletnya dengan tatapan yang serius. Namun tiba-tiba, ia mengalihkan pandangannya ke arah Luca dan berbisik dengan suara yang menggoda. "Ngomong-ngomong, gimana lingerie yang dipakai Nyonya Lea? Bapak suka?"

“Ehem.” Luca mendehem dan mendadak tersedak. Ia kembali menegakkan postur tubuhnya, lalu ia membuka laptop tanpa menjawab pertanyaan Sherly. Mendengarkan godaan sekretarisnya itu, membuat ia tersenyum cengengesan mengingat kembali aksi panas yang ia lakukan dengan istrinya.

Sherly tertawa pelan sambil menutup mulutnya. Ia merasa bangga dengan apa yang ia lakukan saat melihat pria itu tertawa. "Kalau Bapak butuh bantuan saya di—"

"Hari ini ada meeting?" potong Luca. Padahal kupingnya memerah karena mengingat kejadian malam pertama saat di bathtub. Mengingat indahnya tubuh Lea malam itu, dan pesona yang gadis itu pancarkan, seketika jantungnya berdebar-debar.

Melihat atasannya yang serius, Sherly tak berani untuk menjahili Luca lagi. Keduanya pun melanjutkan pekerjaan dan fokus dengan penyesuaian mereka di posisi baru itu.

Tok! Tok! Tok!

“Wah wah wah, pengantin baru udah masuk aja!” Noah menyosor masuk ke ruangan adiknya dengan wajah yang cerah.

Sherly melangkah mundur dan pergi meninggalkan ruangan saat kehadiran Noah.

“Gimana?” Noah duduk di sofa yang ada di ruangan itu. “Enak?”

“Pikirannya tuh dibenerin, udah jadi Bapak orang.” Luca tertawa malu sambil bangkit dari duduknya dan menghampiri Noah ke sofa.

“Yahhh, gue ‘kan nanyain posisi baru lo sebagai direktur operasional. Malah mikirnya kemana-mana,” celetuk Noah berdusta. Padahal, sejak awal ia memang sengaja menjahili adiknya yang terpaut usia 17 tahun dengannya itu.

Melihat Luca yang saat itu sedang senyam senyum, Noah mengulum senyum dengan bahagia. Hatinya terasa lega begitu melihat Luca telah menemukan sosok yang akan menemaninya hingga tua.

“Kayaknya, baru kemaren gue dikasih tau Mama kalo gue bakalan dapet adik di usia 16 tahun.” Noah kembali bernostalgia sembari matanya menatap nelangsa ke depan, mencoba membawa kembali jiwanya saat ini ke masa lalu. “Lo tau nggak sih, sejak kecil gue berharap punya adik, tapi ga dapet-dapet. Sekalinya dapet, eh gue udah SMA.”

Noah tertawa pelan.

“Dulu gue sempat mengkhawatirkan lo.”

Luca mengerutkan dahinya. “Khawatir?”

“Hmm.” Noah mengangguk pelan. “Lo tau kenapa Papa dan Mama ngedesak lo nikah? Dengan alasan bakalan ngasih lo jabatan direktur?”

“Nggak. Sejak dulu gue tanya, tapi nggak pernah dikasih tau alasannya apa.”

“Karena Papa sama Mama kemakan inputan negatif dari orang, kalo lo itu gay! Padahal mah, walaupun lo nggak nikah-nikah, tetap aja lo bakalan naik jadi direktur.”

“Gila! Gue masih normal, Kak. Tuh, buktinya bini gue lagi hamil sekarang,” seloroh Luca tanpa basa basi. Ia merasa kejantanannya diragukan karena selama ini ia tak pernah sedikitpun tertarik dengan wanita. Jangankan pacaran, memiliki perasaan suka saja tak pernah. Ntahlah, ia pun tak mengerti kenapa?

“Lo seriusan belom pernah pacaran?” tiba-tiba Noah mendadak penasaran.

“Boro-boro pacaran, naksir aja nggak pernah.”

“Hah?” Noah menghela nafasnya. “Terus kenapa lo tiba-tiba naksir sama sahabat anak gue? Sahabat keponakan lo Luca.”

Kini, mata Luca yang terlihat sedang menatap lurus ke depan. Ia kembali membayangkan wajah istrinya. “Gue pun nggak ngerti. Tapi, dari pertama gue ketemu dia, kayak ada sesuatu yang bikin hati gue tuh terikat dengan dia. Kayak ada— … ah, udahlah, Kak. Kepo banget lo.”

Noah tertawa terbahak-bahak melihat respon adiknya. Tak lama kemudian, Alex masuk ke dalam ruangan, menghampiri kedua anaknya yang sedang tertawa bahagia.

“Selamat, Nak. Semoga amanah ya dengan jabatan baru ini. Papa percaya dengan kalian berdua untuk meneruskan perusahaan nenek moyang kita.”

...🌸 ...

“Leaaa!”

Dimas dan Tari berteriak saat keduanya bertemu di lobi apartemen. Ketiganya saling berpelukan dengan penuh suka cita, menumpahkan seluruh kerinduan tak lama setelah sahabatnya menikah.

“Kangen, Le.”

“Iya gue juga, Le. Udah lama kita nggak ngobrol,” sahut Dimas saat itu.

“Dih, belom juga satu minggu nggak ketemu. Kalian lebay banget deh.” Lea tertawa melihat tingkah sahabatnya itu. “Kita naik dulu deh ya. Ntar ngobrol di atas.”

Keduanya pun berjalan menuju lift dan tak lama kemudian mereka sudah berada di lantai 38.

“Le, cerita dong gimana ehem-ehem sama Om Luca?” Dimas mencolek Lea dengan manja saat ketiganya sudah berada di sofa ruang tamu.

Saat itu, posisi Lea di tengah, di apit oleh Dimas dan Tari di sisi kiri dan kanan.

“Ih lo ya, Dim. Masa ehem-ehem orang juga lo pengen tau.”

“Ya ‘kan sama Om Luca. Badannya bagus gitu, kekar. Pasti enak ‘kan ya bikin anaknya.”

“Astaga Dimasss,” Lea menoyor jidat sahabatnya itu karena kesal dan gemas. “Lo itu bener-bener.”

“Yah, pokoknya enak.” Sambung Lea membuat Dimas berteriak manja.

“Aww! Enak katanya, Tar.” Ucap Dimas dengan gaya cucok meongnya.

“Eh, emangnya nggak apa-apa ya? Lo main pas lagi hamil muda? Bukannya nggak boleh?” celetuk Tari yang tiba-tiba sok tau tentang pantangan saat hamil muda. Padahal, ia sendiri belum pernah bercinta dan hamil.

“Permisi, Nyonya,” ucap Sari yang tiba-tiba datang ke ruang tamu.

Semua yang ada di ruang tamu mengalihkan perhatiannya kepada Sari. Wanita yang masih muda dan terbilang ayu meskipun gayanya terlihat biasa saja.

“Iya, Mba.” Lea bertanya dengan suara yang santai dan bersahabat.

“Itu, saya sudah masak buat makan siang dan malam. Semua kerjaan sudah beres, ada yang mau dikerjakan lagi nggak ya?”

“Oh, kalau sudah beres, boleh pulang aja kok.” Lea tersenyum.

“Oh, iya. Makasi ya Nyonya.”

“Ngomong-ngomong, Mba masih muda ya?” Dimas yang sejak tadi memperhatikan Sari, tiba-tiba penasaran dengan usia wanita itu. “Umur berapa Mba?”

“Dua puluh, Mas.”

“Hoo. Di atas kita dua tahun ya,” celetuk Tari.

Sari hanya mengangguk mengiyakan. “Kalau begitu saya pamit dulu ya, Nyon—”

“Panggil nama aja deh, Mba. Nambah teman juga, ‘kan?” Lea mengulur tangannya ke arah Sari.

“Iya, panggil gue Tari.”

“Gue juga, Dimas.”

Keempat orang itu pun akhirnya berteman meskipun ada tembok yang menjulang tinggi di antara mereka.

...🌸 ...

Epilog.

Saat di perjalanan pulang meninggalkan apartemen, Sari segera menghubungi seseorang dengan mata yang menatap kiri kanan untuk memastikan bahwa saat ini ia sedang jauh dari Lea, Tari dan Dimas.

“Halo, Bu.”

^^^“Luca sendiri di rumahnya?”^^^

“Nggak, Bu. Ternyata dia sudah punya istri.”

^^^“Oh, jadi sandiwara mereka sampai sejauh itu. Terus kamu udah periksa kamar yang mereka gunakan?”^^^

“Tadi saya hanya masuk di kamar tamu. Soalnya kamar utama sejak saya datang, tertutup dan nggak ada perintah bersih-bersih di kamar utama.”

^^^“Mereka tidur di kamar yang sama?!”^^^

“I-iya, Bu. Kayaknya Pak Luca beneran sayang sama istrinya. Soalnya—”

^^^“Nggak mungkin. Aku yakin itu hanya settingan karena ingin mendapatkan posisi direktur!”^^^

Sari yang mendengarkan suara bentakan itu, ia mendadak menciut. Padahal bentakan itu bukan ditujukan padanya, tapi entah kenapa ia yang merasa ketakutan. Jika saja bukan karena ia butuh uang, ia tak akan mau menjadi mata-mata di rumah itu.

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung …....

1
Susi Akbarini
cie3...
❤❤❤❤
partini
bibit bibit nih ,, aihh ko ulet bulu Thor konflik yg lain lah biar seru jangan ulet bulu boring
Erni Nofiyanti
waduh
calon pelakor
Susi Akbarini
hati2 .
jgn sering..
masih rentan...
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
bahagianyaaaaa..
❤❤❤❤❤❤❤
Maizuki Bintang
lagi thor
Susi Akbarini
akhirnya berterus terang...
❤❤❤❤❤
Maizuki Bintang
lagi thor
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut author
Sheninna Shen: oke kak 😍
total 1 replies
Lina
lanjut thor
Sheninna Shen: proses nih kak 😍
total 1 replies
Maizuki Bintang
lagi thor
Sheninna Shen: siappp, otw kak 😍
total 1 replies
Susi Akbarini
mungkin luca jga masih ngira2 kalo yg ia bobol lea..
berdasarkan cerita panakannya kalo lea dibobol org saat di club...

makanya walau awalnya nolak lea..
akhirnya luca mau ngaku ke pak johan kalo dia hamilin lea..
❤❤❤❤❤
Sheninna Shen: hahaha, bisa juga nih alurnya kak 😍
total 1 replies
Siti Amyati
emang jodo cuma ngga sadar untung Gery thu kak
Sheninna Shen: makanya, untung banget ada si Gerry 😭
total 1 replies
Asphia fia
oalah ternyata luca yg hamilin
Sheninna Shen: hihihi, ternyata oh ternyata
total 1 replies
Susi Akbarini
jeng3...

apa yg akan terjadi hayooiii..

😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
semoga teeus jadi pasangan..

❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
cie3..
yg dapat pelukan dari istru kecil yg cantik..

❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jeng3..

kan eamng anakmu luca..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
baik banget luca..

udah terlanjur kena gampar lagi..

❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!