Cahaya, wanita berusia 21 tahun. Sikapnya yang ceria dan periang, kini seketika menjadi diam pada suaminya yang bernama Rian Pamungkas.
Pernikahan yang selama 3 tahun mereka hiasi dengan kebahagiaan, seketika sinar di mata Cahaya.
Air mata terus mengalir saat tak sengaja melihat suaminya bermesraan dengan sahabatnya yang bernama Vina.
Sahabat yang tidak pernah dia sangka akan menjadi duri di dalam rumah tangganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Aku sengaja melakukan semua ini dengan kasar
padamu, Ay. Dan berharap calon anak itu tumbuh di dalam rahimmu. Aku belum siap kehilangan kamu karena wanita lain yang tidak aku cintai!" gumam Rian.
Di dalam kamar mandi, Aya mengepalkan tangannya erat. Dia menatap dirinya di cermin, "Jahat kamu, Mas! Jahat! Kamu memaksaku dengan cara yang menjijikkan ini!" gumam Aya menghapus air matanya. Dia berjalan menuju bathup dan mulai melakukan ritual mandinya.
Di atas ranjang. Rian yang sedang merebahkan tubuhnya terkejut saat mendengar nada dering di ponsel istrinya. Tangannya menggapai ponsel istrinya dan melihat nama si penelfon.
"Fajar? Untuk apa fajar menelfon Aya? Apa mereka ada janji? Atau jangan-jangan ... Aya akan pergi dengan Fajar? Keterlaluan sekali pria ini. Sudah tahu, Aya milikku, tapi dia terus mendekatinya." gumam fajar menggeser tombol hijau dan mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.
"Aya, kamu sudah di mana? Kenapa, sampai malam begini, kamu belum sampai juga? Aku takut terjadi sesuatu denganmu, Ay." ucap Fajar di seberang sana.
"Jangan hubungi istriku lagi. Dia sedang tidur bersamaku. Dan kau, sadarlah ... wanita yang kau hubungi sekarang, adalah istri orang. Memangnya, tidak ada wanita lain di luar sana yang bisa meluluhkan hatimu, sampai-sampai wanita yang sudah beristri kau goda, Hem?" ketus Rian.
fajar melihat ponselnya, 'Kenapa Rian yang mengangkat? Apa Aya lupa dengan rencananya? Bukankah, hari ini surat pengadilan sudah turun? Dan kenapa Rian bicara, jika Aya sedang tidur bersamanya? Apa mereka sudah berbaikan?' batin fajar, mendekatkan benda pipihnya lagi ke telinga, "Maaf sudah mengganggu waktu kalian. Tapi, apa aku bisa bicara dengan pemilik ponsel ini? Ada sesuatu yang harus aku bicarakan!"
"Bicarakan saja, aku akan menyampaikan. Dan sudah aku bilang, istriku sedang tidur di sampingku. Dia kelelahan karena kita baru saja bertukar keringat di atas ranjang. Kau tahu kan, apa arti ucapanku?" ucap Rian dengan senyum sinisnya.
Deg!
'Ja-jadi mereka sudah berbaikan? Aya sudah memaafkan kelakuan busuk Rian? Hebat, kamu, Ay. Bisa dengan mudah memaafkan suamimu yang sudah membuat hatimu sakit!' batin Fajar. "Baiklah. Aku tidak akan mengganggu waktu kalian berdua. Maaf, sudah mengganggu kalian!" ucap fajar, lalu mengakhiri panggilannya.
Rian tersenyum puas saat mendengar nada bicara fajar yang terlihat shock. Dia meletakkan ponsel istrinya ke tempat semula.
Dan baru saja Rian meletakkan ponsel istrinya, dia bisa mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.
Krek ...
Pintu terbuka, dan munculah sosok Aya yang sudah berpakaian rapi. Dia berjalan mencari ponselnya.
Rian menatap penampilan istrinya yang terlihat rapi, "Ay, maafkan aku!" pinta Rian memohon.
Seakan tuli, Aya mengambil ponsel dan berjalan menuju pintu kamar.
"Kamu mau kemana, Ay?" tanya Rian turun dari ranjang dan berlari menghampiri istrinya. "Mau kemana, Hem?" tanya Rian lagi.
"Lepas, aku akan pergi dari rumah ini. Jangan halangi aku!" ketus Aya menepis tangan Rian.
"Ay, kita habis melakukan hubungan suami istri. Kamu tidak bisa meninggalkanku. Dan aku tidak bisa menyetujui perceraian itu. Aku akan menunggu sampai satu bulan. Jika satu bulan, kamu tidak hamil, maka--"
"Kamu siap dan mau menceraikan aku, Mas!" timpal Aya.
'Mana mungkin, aku siap menceraikanmu, Ay. Aku mencintaimu. Tapi, tak apalah. Aku akan membuat hubungan kita kembali seperti sedia kala dulu dalam waktu yang singkat ini. Aku akan mengabaikan Vina untuk sementara waktu, dan aku akan meminta Bibi untuk menjaga Vina,' batin Rian.
"Jawab, Mas! Setelah satu bulan, kamu mau menceraikan aku, kan!" ucap Aya.
"Iya, okeh. Aku akan menuruti permintaanmu. Asalkan kamu jangan pergi dari sini!" jawab Rian.
"Aku tidak bisa tinggal di sini, Mas. Aku sudah mempunyai tempat tinggal yang baru. Kita tidak boleh satu atap lagi!"
"Tapi, kenapa, sayang? Kita masih pasangan suami istri. Dan istri harus tinggal seatap dengan suaminya bahkan harus seranjang!"
"Aku tidak bisa, Mas. Aku jijiik denganmu. Kamu tega melakukan itu padaku secara kasar. Kamu tidak mengerti rasa sakit yang aku rasakan. Maaf! Aku tidak bisa, izinkan aku pergi, Mas. Aku juga pastikan, kalau aku tidak akan hamil anakmu!" ucap Aya memutar gagang pintu kamarnya.
"Sayang, please! Jangan pergi!" pinta Rian memohon. Dia mencengkram erat tangan istrinya.
"Keputusanku sudah bulat. Aku harus pergi!"
"Baiklah. Jika keputusanmu sudah bulat, tapi aku akan mengantarmu. Aku ingin memastikan tempat tinggal istriku layak di tempati atau tidak. Aku tidak mau, wanita yang aku cintai, hidup menderita di luar sana. Atau, bila perlu, aku ikut denganmu!" titah Rian.
"Untuk apa, kamu ikut, Mas! Dan untuk apa kamu mengetahui tempat tinggalku yang sekarang? Ini bukan urusanmu lagi. Lebih baik, kamu urusi saja Vina. Aku sudah muak dengan semuanya. Bahkan, aku muak melihat dan mendengar setiap ucapan manis yang keluar dari mulutmu, Mas." ucap Aya membuka pintu kamarnya dan berjalan pergi meninggalkan Rian.
Tak ingin istrinya pergi, Rian kembali berlari, "Aku tahu, aku salah. Tapi, aku mohon ... jangan tinggalkan aku, sayang!" mohon Rian yang di abaikan Aya.
Di saat Rian sedang mencegah Aya, kakinya tersandung dan terjatuh dari anak tangga, membuat Aya menoleh dan melihat suami yang sedang merintih kesakitan.
"Aw ... sakit, Ay. Tolong aku! Apa kamu tega membiarkan suamimu ini kesakitan!" pekik Rian memegang kakinya.
Aya terdiam, ekor matanya menatap suaminya, "Kamu tidak apa-apa, Mas? Biar aku panggilkan Bibi untuk membantumu!" ucap Aya panik.
"Ay, kamu istriku. Jadi, yang berhak membantuku itu kamu, bukan Bibi. Tolong, Ay. Sakit!" ucap Rian lagi.
"Baiklah. Aku akan membawamu ke kamar, Mas!" jawab Aya pasrah. Dia merangkul dan membawa Rian kembali ke kamarnya dengan hati-hati.
Setelah sampai di kamar, Aya merebahkan dan meluruskan kaki suaminya.
"Aku telfonkan dokter dulu, setelah itu ... aku akan telfon Vina dan memintanya untuk menjagamu. Karena dia istrimu. Aku harus pergi!"
"Jangan, sayang. Aw ... jangan pergi! Aku butuh kamu bukan Vina. Kamu rawat aku, mungkin kakiku patah!" ucap Rian.
"Aku hubungi dokter dulu!" ucap Aya merogoh tas dan mengambil ponselnya.
"Dok, bisa datang? Mas Rian kecelakaan, dia jatuh dari tangga!" ucap Aya pada dokter pribadinya yang bernama Ali.
"Sakit, sayang! Kakiku sangat sakit!" ringis Rian.
Aya mematikan panggilannya. "Sabar, Mas. Dokter akan datang kemari!" ucap Aya menenangkan hati suaminya. Lalu tak sengaja dia melihat riwayat panggilan masuk di ponselnya, 'Mas fajar menelfonku, dan di sini telfon Mas fajar di angkat? Apa mungkin, yang mengangkat telfon dari Mas fajar itu, Mas Rian?' batin Aya menatap wajah suaminya.
sering di bicarakan
tetapi
gak jadi cerai
ada dinprovinsi jawa bar** yg penyanyi kafe di angkat derajatnya sama penyanyi,penuois lagubtenar yg suaminya pimpinan band Dew* didukung jd anggota dewan. padahal jelas pelakor kejam.
ada hadisnya pelakor perusak rumah tangga tdk akan masuk surga.jgnkan masuk baunya aja engga dapat. tidak diaku sbg umat dan golongan pengikut Rasullah. ibarat pelakor tobat sholat sehari seribu rakaat puasa tiap hari,sedekah 1 milyar tiap hari. sdh tdk dianggap. krn menghancurkan pernikahan sepasang manusia itu perbuatan DAJJAL
mantan narapidaba tdk terima di mana2 klu karyawan tdk ada perusahaan yg nerima, klu punya usaha tdk ada seorabgounnyg mau kerja sama dgn mantan napi.
1. perzinahan kuhp 284 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.
2.pernikahan diam diam tanoa izin dari istri pertama dan sah kuhp 279 ayat 1 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya. ada saks dan bukti bisa gugat cerai.
terus klu rian melakukan kedua pasal tsb double penjaranya.
dan starus rian pd saat nikahbdgn vina apa!!
1.lajang
2.kawin
3.duda cerai mati
4.duda cerai hidup.
semua ada dokumennya. ngaku lajang hrs buat surat pernyataan bahwa dia blom nikah ttd diatas materai saksi orang tua, RT,RW,kelurahan sampai kecamatan.
klu sdh kawin hrs ada surat izin menikah lg dr istri pertama..
klu ngaku duda cerai hidup,ada surat cerai dr pengadilan agama.
klu duda cerai mati,hrs ada surat kematian istri dr pihak RT,RW,kelurahan dan ducapil.walau nikah siri juga ada surat selembaryg dibuat penghulu. utk keperluan ngontrak rumah,sewa rumah dll bahwa mereka suami istri. klu nikah sah negara ada buku nikah.
rian kena 3 pasal, yg ketiga adalah pemalsuan data.
Bilangnya sakit hati tapi kok mudah luluh. Ga asyik nih...