🍒Sekuel Touch Me, Hubby🍒
igeh : Lee_Yuta9
Manika Adisha, seorang gadis yang mempunyai paras cantik. Karena tidak terlalu percaya dengan sebuah pernikahan, dia lebih memilih membayar bibit dari seorang pria asing yang tidak dia kenal saat berada di kota London, daripada harus menikah untuk memiliki seorang keturunan.
Bryan Natakusuma, seorang pewaris dari perusahaan Natakusuma Corp, dibuat kalang kabut oleh wanita yang berani membayar dirinya atas kerja kerasnya semalam.
Apakah mereka akan bertemu? Simak aja langsung ceritanya^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikahkan Mereka
"Maafkan Om yang tidak bisa mendidik anak Om dengan benar, Nak," ucap Arya merasa bersalah atas perbuatan Bryan kepada Manika.
Manika menatap dokter Ayu bingung. Ia harus menjawab apa pertanyaan dari pria paruh baya yang saat ini duduk menjongkok dihadapannya.
"Om, jangan begini," ucap Manika seraya mengangkat bahu Arya agar berdiri lagi. Manika merasa kurang sopan jika ada orang yang lebih tua darinya malah bersimpuh di depannya. "Om tidak salah, dan itu juga bukan sepenuhnya salahnya Mas Bryan," lanjut Manika.
Manika sadar, dia juga salah dalam hal ini. Karena dia sempat membahas rencana gila tersebut dengan sahabatnya, Excel. Dan tidak lama Bryan datang disaat dirinya sudah mabuk berat.
"Nika juga salah dalam hal ini, Om." Manika mengakui kesalahannya. Namun, dia tidak berani mengatakan ide gila Excel itu pada mereka.
Shakki memeluk Manika dengan penuh kasih sayang. Lalu mengusap air mata Manika yang jatuh membasahi pipi mulusnya saat berbicara pada suaminya.
"Lalu mengapa kamu menangis, Sayang?" tanya Shakki seraya tangannya membingkai wajah Manika agar menghadap nya.
"Nika hanya terharu saja, Tante," jawab Manika. Karena seumur hidupnya papa-nya sendiri tidak pernah berkata ataupun meminta maaf padanya dengan nada lembut. Seperti yang Arya lakukan padanya.
Sementara itu dokter Ayu memberi isyarat pada Shakki melalui kedipan matanya, untuk tidak bertanya lagi pada Manika tentang alasannya menangis. Dokter Ayu mengetahui semua kesulitan yang dihadapi oleh keponakannya itu.
"Khem...! Lalu, bagaimana ini selanjutnya?" tanya Dirga memecah fokus mereka pada Manika lalu mereka bergantian menatap Dirga.
"Menikahkan mereka adalah jalan satu-satunya. Karena aku tidak mau, cucuku nanti kurang kasih sayang dari orang tuanya." ucap Arya tegas.
"Bryan setuju, Pa!" sahut Bryan antusias. "Lebih cepat lebih bagus," lanjut Bryan kemudian tersenyum penuh arti ke arah Manika.
Sementara itu, Manika semakin meremat rok baju yang ia kenakan. Menikah? Itu tidak mungkin. Karena hal itu yang selama ini Manika hindari. Mengingat ia melihat sendiri seperti apa kehidupan rumah tangga orang tuanya. padahal dulu mereka saling cinta.
Lalu bagaimana dengan kush rumah tangganya kelak bersama Bryan? Sementara mereka baru kenal dan tidak ada rasa cinta di antara merek. Pikir Manika.
"Maaf, Om. Itu tidak bisa Nika lakukan," ucap Manika dengan hati-hati.
Ucapan Manika membuat semua orang menatap ke arahnya tidak percaya. Biasanya perempuan lain akan sangat senang jika pria yang membuatnya hamil, bertanggung jawab dengan cara menikahinya. Namun, yang Manika katakan benar-benar diluar dugaan mereka.
"Sayang, apa maksud kamu?" tanya Bryan tidak suka dengan ucapan yang Manika katakan.
Sementara itu, saat Shakki ingin memprotes perkataan Manika, karena tidak setuju. Dokter Ayu menghentikan tindakan Shakki.
"Nanti aku ceritakan, sekarang kamu diam saja, Mbak." bisik dokter Ayu pada Shakki dengan suara pelan. Dengan berat hati, Shakki menghentikan niatnya.
"Tapi kenapa, Nak? Kita ingin bertanggung jawab atas tindakan tidak bermoral yang telah Bryan lakukan padamu. Selain itu, bukankah berat harus menjadi orang tua tunggal? Sementara kamu juga harus bekerja. Dengan kamu mempunyai pasangan, dia akan mengambil alih tugasmu jika kamu merasa capek. Dan juga putrimu yang merupakan cucuku itu, bisa mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya." terang Arya mencoba memberi pengertian pada Manika.
"Maaf, Om. Jika perkataan Nika mungkin akan sedikit lancang dan terkesan tidak sopan," ucap Manika sambil menunduk. Dirinya mencoba mengumpulkan segala keberanian yang dia miliki untuk mengungkapkan pendapatnya. Karena ini hidupnya, bukan hidup orang lain.
ni otornya kurang riset...
like
komen
sub
iklan
bintang
HPLnya kapan nih..
hijhihiii/Tongue//Facepalm//Grin//Tongue//Facepalm//Grin/
wkwkwkkw
🤔🤔🤔
kau mmgvthe best top bgt