NovelToon NovelToon
PEWARIS DEWA NAGA SEASON 2: ETERNAL BLOSSOM

PEWARIS DEWA NAGA SEASON 2: ETERNAL BLOSSOM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:70.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: SuciptaYasha

🏆Sekuel Pewaris Dewa Naga🏆

Tujuh tahun setelah perang besar, kedamaian di Benua Feng hanyalah ilusi. Dunia di luar perbatasan telah jatuh ke tangan iblis, dan seorang pria asing muncul membawa rahasia besar. Dunia jauh lebih luas dari yang mereka kira, dan apa yang tersembunyi di balik kabut sejarah mulai terungkap—termasuk rahasia tentang asal-usul Liang Fei sendiri.

Siapa sebenarnya orang tuanya? Apa kaitannya dengan Pemimpin Sekte Demonic? Dan bisakah Zhiyuan, murid yang terjatuh dalam kegelapan, masih bisa diselamatkan?

Dengan persekutuan lama yang diuji, musuh baru yang lebih kuat, dan petunjuk yang mengarah ke dunia yang terkubur dalam sejarah, Liang Fei harus meninggalkan takhta dan melangkah ke medan pertempuran yang lebih besar dari sebelumnya.

Dunia telah berubah.
Dan perang yang sesungguhnya baru saja dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35 Menyamar Menjadi Budak: Mencari Jejak Penatua Xuang

Mata pria itu melebar. “Penatua Xuang? Ya, aku mengenalnya… Dia…”

Pria itu terdiam sejenak, lalu dengan ragu-ragu melanjutkan, “Dia adalah orang di balik proyek Gerbang Neraka itu.”

Shi Yue membelalakkan mata. “Apa?”

Liang Fei juga terkejut, tetapi ia segera berpikir keras. “Mungkin saja penatua Xuang terpaksa melakukan itu, bagaimanpun banyak nyawa dipertaruhkan disana."

Shi Yue mengangguk. "Itu benar, penatua Xuang adalah seorang ahli pembuat artefak. Dia adalah orang yang sangat baik dan tidak rela melihat orang-orang mati begitu saja."

Suasana menjadi hening. Liang Fei menganalisis informasi ini dengan cepat. Jika Penatua Xuang memang merancang artefak itu, maka mereka harus segera menghentikannya sebelum semuanya terlambat.

Liang Fei menghela napas dan mengeluarkan beberapa potong makanan kering dan ramuan penyembuh dari cincin parsial miliknya. “Ambillah. Kau harus bersembunyi di tempat yang aman sebelum kami bergerak.”

Pria itu menerima makanan pemberian Liang Fei dengan tangan gemetar. “Terima kasih… Terima kasih…”

Tanpa menunggu lebih lama, Liang Fei berjalan ke arah beberapa mayat yang sudah menjadi kerangka dan mulai mengumpulkan pakaian mereka.

Shi Yue melihatnya dengan bingung. “Apa yang kau lakukan?”

“Kita harus menyusup bukan?” jawab Liang Fei datar sambil mengenakan jubah hitam yang masih utuh meskipun banyak sobekan dari salah satu mayat.

“Jika kita ingin mendekati Gerbang Neraka, kita tidak bisa masuk dengan cara biasa.”

Shi Yue mengerti maksudnya dan ikut mengenakan jubah serupa. Dengan pakaian kotor dan berbau busuk itu, mereka mungkin bisa berpura-pura sebagai pekerja atau budak yang masih hidup.

Namun, sebelum mereka pergi, Liang Fei menatap tubuh orang-orang yang dipaku di tiang kayu. Beberapa di antaranya masih hidup dengan kondisi yang mengenaskan, napas mereka lemah, tetapi mata mereka memohon… bukan untuk diselamatkan, melainkan untuk diakhiri.

Salah satu dari mereka, seorang pria tua dengan tubuh penuh luka, mengangkat kepalanya dengan sisa tenaga terakhir. “Tolong… bebaskan kami…” suaranya bergetar, penuh penderitaan.

Shi Yue menundukkan kepalanya. Hatinya terasa berat.

Liang Fei menghela napas dalam, lalu dengan suara tenang berkata, “Shi Yue… bakarlah mereka.”

Shi Yue terkejut, menatap Liang Fei dengan mata membesar. “Apa…?”

“Kita tidak bisa menyelamatkan mereka.” Liang Fei menatap Shi Yue dalam-dalam. “Tapi kita bisa mengakhiri penderitaan mereka.”

Shi Yue mengepalkan tangannya. Ia tidak ingin melakukan ini. Tapi ketika ia melihat wajah orang-orang itu—wajah-wajah yang penuh penderitaan, dengan mata yang memohon agar mereka tidak dibiarkan mati perlahan—ia menyadari bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membebaskan mereka.

Dengan berat hati, ia mengangkat tangannya. Api biru muncul di telapaknya, bergetar seakan merasakan kesedihan pemiliknya.

Lalu, dengan satu hembusan napas, ia melepaskan api itu.

Nyala api langsung menyelimuti tubuh-tubuh yang terpaku di kayu, membakar mereka dalam sekejap. Namun, tidak ada jeritan kesakitan. Justru, yang terdengar hanyalah suara lirih, seolah mereka berterima kasih.

Shi Yue menggigit bibirnya, menahan air mata yang ingin jatuh. Dalam hati, ia bersumpah akan membalaskan dendam mereka.

Liang Fei menepuk bahunya pelan, lalu berkata dengan suara lembut, “Ayo pergi.”

Tanpa berkata-kata lagi, mereka berdua akhirnya melangkah masuk ke dalam kawasan ibu kota kerajaan Lingxu, menyusup di antara reruntuhan dan bayang-bayang bangunan yang hancur.

Bau darah dan belerang masih menyengat di udara, sementara di kejauhan, jeritan samar terdengar seperti nyanyian kematian yang tak berkesudahan.

Mereka berdua menyembunyikan aura mereka sepenuhnya, memastikan bahwa energi mereka tidak terdeteksi oleh para iblis yang berkeliaran di jalanan.

Liang Fei mengotori wajah dan pakaiannya lebih jauh, memastikan bahwa mereka benar-benar terlihat seperti budak yang telah kehilangan harapan. Shi Yue melakukan hal yang sama, meskipun matanya tetap tajam, penuh kewaspadaan.

"Jangan memicu pertarungan yang tidak diperlukan sebelum kita menemukan penatua Xuang," ujar Liang Fei, dikala mereka berjalan melalui lorong-lorong sempit.

Setiap sudut kota ini bisa saja menjadi perangkap, dan mereka belum tahu seberapa dalam kekuatan para iblis di tempat ini.

Namun, saat mereka hampir mencapai ujung lorong, sebuah kesalahan kecil terjadi—

Crack!

"Sial..."

Shi Yue tanpa sengaja menginjak pecahan tulang yang rapuh, suaranya bergema dalam keheningan lorong.

Liang Fei segera berhenti, matanya menyipit. Di kejauhan, terdengar suara langkah kaki berat mendekat. Salah satu iblis penjaga yang bertubuh besar dengan tanduk melingkar memasuki lorong, matanya merah menyala, penuh kecurigaan.

Liang Fei bertindak cepat. Dengan gerakan halus, ia menarik Shi Yue ke dalam salah satu rumah yang terbuka di sisi lorong. Mereka masuk tanpa suara, menyelinap di antara bayangan—

Namun, di dalamnya, pemandangan yang mengejutkan menyambut mereka.

Puluhan manusia kurus dengan wajah lesu bekerja di depan tungku besar yang menyala terang. Mereka menempa pedang dan jirah dengan tangan gemetar, wajah mereka penuh keringat dan debu.

Sejumlah iblis berdiri mengawasi, beberapa mencambuk pekerja yang terlihat lambat atau lemah.

Salah satu iblis yang lebih besar menatap kedatangan mereka dengan tatapan tajam. Ia mulai melangkah mendekat, matanya menyipit.

Tanpa aba-aba—

PLAK!

Cambuk berduri menghantam tubuh Liang Fei dengan suara keras.

Liang Fei tetap diam, tidak bereaksi berlebihan karena cambukan itu bahkan tidak dapat menggores kulitnya.

“Terlambat bekerja, manusia busuk!” iblis itu menggeram, suaranya penuh ejekan. “Jika kau tidak ingin dagingmu dicabik burung gagak, cepat bergabung dengan yang lain!”

Shi Yue mengepalkan tangannya, marah melihat Liang Fei dipukul begitu saja. Ia hampir melawan, tetapi sebelum bisa bergerak, Liang Fei memberi isyarat kecil—perintah untuk tetap diam.

Iblis itu menyeringai melihat Shi Yue. “Dan kau…”

Matanya menyapu tubuh Shi Yue dengan ekspresi jijik. “Ini bukan tempat untuk wanita. Kalian terlalu lemah untuk menempa senjata.”

Tanpa menunggu tanggapan, salah satu iblis yang lebih kecil mencengkeram tangan Shi Yue kasar dan mulai menyeretnya ke ruangan lain.

Iblis kecil itu tertawa rendah. “Kau akan berguna di tempat lain. Peracikan racun membutuhkan tangan-tangan kecil yang lincah sepertimu.”

Dengan itu, Shi Yue dibawa pergi, meninggalkan Liang Fei sendirian di tempat penempaan senjata.

"Apa yang kau tunggu, kembali bekerja!" gertak iblis besar itu.

Liang Fei akhirnya bergabung dengan para budak, ia menggenggam palu besi di tangannya, berpura-pura ikut menempa pedang seperti yang lainnya.

Iblis besar yang melihatnya cukup puas dengan kinerja Liang Fei yang tajam dan ritme yang cukup meyakinkan.

Tetapi, pikiran Liang Fei tetap tajam ketika mengamati sekelilingnya.

Di sini, di antara suara dentangan besi dan bara api yang membara, ada puluhan pekerja yang terlihat kelelahan. Sebagian besar dari mereka tampak seperti manusia biasa yang sudah kehilangan semangat hidup.

Ia melirik pria di sebelahnya—seorang lelaki tua dengan wajah penuh luka dan tangan yang dipenuhi bekas luka bakar.

Dengan suara pelan, Liang Fei berbisik, “Apa kau tahu di mana seorang pria tua bernama Penatua Xuang?”

Pria itu gemetar, tetapi tidak menjawab. Ia hanya terus menempa, tatapannya kosong, seakan berbicara hanya akan membuatnya dihukum.

Liang Fei tidak menyerah. Dengan suara lebih pelan, ia berkata, “Aku di sini untuk menyelamatkan orang-orang.”

Mata pria itu berkedip sedikit, seolah ada secercah harapan yang bangkit, tetapi ia tetap diam.

Liang Fei mengeratkan rahangnya. Ia tahu mereka terlalu takut. Namun, ia tidak bisa menyalahkan mereka—di tempat seperti ini, harapan hanyalah ilusi yang mudah dihancurkan.

1
Nggenk Topan
next thor
bedul
Luar biasa
Nggenk Topan
next thor
Ajna dillah
tetap semangat
sibaweh abduh
Luar biasa
Ajna dillah
semangat dan tingkatkan kekuatan sampai puncak tertinghi
Menarik sekali cerita ini
Lanjutkan Tor
Mia Sagitarius
hmm..awalnya aja dah gak seru
Firman 20177
mantap gasss
Apakah Ibu Liang Fei adalah anak Panatua...
Rinaldi Sigar
lanjut
Sungguh cermat penilaian Liang Fei
Rinaldi Sigar
lanjut
Big Man
*Sambil nunggu, mampir yuk kak*
~Sang Pewaris Takdir~
(Novel original kolaborasi dua Author)

Update stiap hari, sudah ada 41 episode yang sudah bisa dinikmati.

Bantu di reviewnya ya kak..
Steven Umbu rawa
lanjutkan author
Pokko Pokko
kekaisaran tapi blngnya kerajaan mana yg bnar?
Pokko Pokko: kalo hanjiu masah konyol pake bahasa gaul
Caveine: iya kak, kadang nulis kalo udah buru-buru jadi nulis apa yang ada di pikiran aja. padahal biasanya sebelum upload baca ulang dulu terus revisi yang kurang. tapi kalo kasus Hanjiu itu sengaja biar nunjukin kekonyolannya 🙏
total 3 replies
Alam Naga
Bimo
Lanjutkan Thor..!! Pokoknya kelanjutan ceritanya saya tunggu, bikin penasaran soalnya.. 😁😅
Caveine: sippp 😂
total 1 replies
Bimo
Ceritanya bikin penasaran banget..!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!