🏆Sekuel Pewaris Dewa Naga🏆
Tujuh tahun setelah perang besar, kedamaian di Benua Feng hanyalah ilusi. Dunia di luar perbatasan telah jatuh ke tangan iblis, dan seorang pria asing muncul membawa rahasia besar. Dunia jauh lebih luas dari yang mereka kira, dan apa yang tersembunyi di balik kabut sejarah mulai terungkap—termasuk rahasia tentang asal-usul Liang Fei sendiri.
Siapa sebenarnya orang tuanya? Apa kaitannya dengan Pemimpin Sekte Demonic? Dan bisakah Zhiyuan, murid yang terjatuh dalam kegelapan, masih bisa diselamatkan?
Dengan persekutuan lama yang diuji, musuh baru yang lebih kuat, dan petunjuk yang mengarah ke dunia yang terkubur dalam sejarah, Liang Fei harus meninggalkan takhta dan melangkah ke medan pertempuran yang lebih besar dari sebelumnya.
Dunia telah berubah.
Dan perang yang sesungguhnya baru saja dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 Harapan Kecil Di Dalam Tenda: Penatua Xuang dan Para Budak
Pria tua itu tersenyum lemah. "Ini tidak seberapa, Xiao Mei. Kakek sudah tua, luka seperti ini bukan masalah besar."
Xiao Mei menggigit bibirnya, matanya berkaca-kaca. "Kakek selalu bilang begitu… Tapi aku tahu kakek kesakitan."
Pria tua itu terdiam sesaat sebelum mengangkat tangannya dan mengelus kepala cucunya dengan lembut. "Maafkan kakek karena tidak bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untukmu."
Xiao Mei menggeleng cepat. "Aku tidak butuh kehidupan yang lebih baik! Aku hanya ingin kita bisa tetap bersama."
Kakek Xiao tersenyum tipis, namun ada kesedihan mendalam di matanya. Sebelum ia sempat berkata lebih jauh, suara langkah seseorang terdengar di depan tenda.
Seorang pria tua dengan rambut putih alami berdiri di sana. Matanya yang sayu berwarna keemasan pekat, wajahnya dipenuhi kerutan yang menunjukkan kebijaksanaan sekaligus kelelahan yang mendalam.
Xiao Mei dan kakeknya segera berusaha berlutut. "Penatua Xuang—"
Namun, sebelum mereka sempat bersujud, pria tua itu mengangkat tangannya. "Tidak ada lagi status di antara kita. Kita semua hanyalah budak di tempat ini."
Keduanya terdiam sejenak sebelum akhirnya duduk kembali.
Mata Penatua Xuang menyapu tenda yang kecil dan kumuh itu, lalu beralih pada Kakek Xiao. "Bagaimana kalian bisa berakhir di sini?"
Kakek Xiao menunduk, suaranya lirih. "Kami… sebelumnya dalam pelarian bersama Nona Shi. Namun, kelompok kami tiba-tiba diserang… dan kami tertangkap."
Mata Penatua Xuang menyipit sedikit. "Lalu bagaimana dengan Shi Yue?"
Kakek Xiao tersenyum lemah. "Syukurlah… dia berhasil selamat. Dia dan beberapa orang lainnya berhasil melarikan diri."
Penatua Xuang terdiam, ekspresinya sulit ditebak. Namun, dalam hatinya ia merasa lega karena keselamatan Shi Yue. Ia sudah menganggap wanita itu sebagai cucunya sendiri, dan dia yakin jika Shi Yue dapat memberi mereka sebuah harapan kecil.
Kakek Xiao menarik napas pelan sebelum melanjutkan. “Sebelum kami tertangkap… Nona Shi telah menyusun rencana untuk menyelamatkan kami.”
Mata keemasan Penatua Xuang sedikit menyipit. “Rencana?”
Kakek Xiao mengangguk, lalu melirik Xiao Mei yang duduk di sebelahnya dengan mata yang mengamati dengan penuh perhatian. Setelah memastikan gadis kecil itu tidak akan menyela, ia melanjutkan dengan suara pelan, nyaris seperti bisikan.
“Suatu hari, saat kami melarikan diri, iblis menyerang secara tiba-tiba. Kami semua sudah putus asa, yakin bahwa itu adalah akhir kami. Tapi lalu…” Ia menelan ludah, wajahnya sedikit pucat saat mengingat kejadian itu. “Kami diselamatkan… oleh seseorang, seseorang yang sangat kuat.”
Penatua Xuang mengamati ekspresi Kakek Xiao. “Siapa dia?” tanyanya, dia yakin jika semua orang kuat di benua Lingxu sudah tewas dalam perang melawan iblis.
Kakek Xiao mengangguk, namun sorot matanya dipenuhi ketidakpastian. “Dia… Bukan manusia, melainkan iblis. Iblis yang bahkan lebih kuat dari iblis kuno itu sendiri.”
Ruangan itu langsung terasa lebih sunyi dari sebelumnya. Penatua Xuang menatapnya dalam-dalam, sedikit tidak percaya. “Kau bilang iblis menyelamatkan kalian?”
Kakek Xiao menelan ludah dan mengangguk cepat. "Kami tidak salah lihat, dia memang menyelamatkan kami."
Sejenak, pikiran Penatua Xuang berkecamuk. Iblis yang mengkhianati iblis lainnya? Dan lebih kuat daripada iblis kuno?
"Iblis Primordial..." gumamnya dengan mata membelalak, ia tidak tahu apa artinya ini, yang pasti ini adalah berita yang sangat besar.
Kakek Xiao menarik napas dalam, lalu berkata, “Sebelum dia pergi, dia memberi tahu kami sesuatu… Bahwa masih ada satu benua yang belum dikuasai iblis.”
Penatua Xuang membeku.
“Dan di sana, ada seseorang yang cukup kuat untuk menantang para iblis,” lanjut Kakek Xiao. “Nona Shi yakin bahwa tempat itu adalah satu-satunya harapan yang tersisa. Jadi, dia mengirim empat orang untuk pergi ke sana, termasuk Feng Xian.”
Nama itu membuat mata Penatua Xuang menyala sedikit. “Feng Xian…” gumamnya, berpikir keras.
Dia mengenal pemuda itu. Feng Xian adalah orang yang setia meskipun kemampuannya tidak terlalu hebat. Jika Shi Yue memilihnya sebagai salah satu utusan, itu berarti tempat itu benar-benar ada… bukan hanya harapan kosong.
Sebelum Kakek Xiao bisa melanjutkan lebih jauh, langkah berat terdengar mendekat dari luar.
Flap!
Tirai tenda disibakkan kasar, mengungkap sosok tinggi dengan tanduk melengkung di kepalanya. Matanya merah seperti bara api, auranya dingin dan penuh dominasi.
Iblis tingkat tinggi itu melangkah masuk dengan keangkuhan yang mencolok. Senyuman sinis terukir di wajahnya saat ia menyapu pandangan ke seisi tenda.
“Apa ini? Para budak berkumpul dan berbisik seperti tikus?” suaranya dalam, mengandung nada mengejek.
Xiao Mei merapat ke kakeknya dengan cemas. Pria tua itu menundukkan kepala, tidak ingin memancing kemarahan makhluk itu.
Iblis itu menatap mereka sejenak, lalu mendecakkan lidahnya. “Sudah cukup istirahatnya. Kalian harus kembali bekerja.”
Xiao Mei memeluk lengan kakeknya erat-erat. “Kakek tidak bisa bekerja! Dia terluka!” katanya dengan suara kecil tapi penuh keberanian.
Iblis itu mendengus, melangkah mendekat dengan sorot mata meremehkan. “Dan apa urusanku dengan itu? Jika dia tidak bisa bekerja, maka dia tidak berguna lagi. Dan barang yang tidak berguna harus disingkirkan.”
Dia mengulurkan tangannya, seolah ingin menarik Xiao Mei ke arahnya.
Namun sebelum dia sempat menyentuh gadis itu, Penatua Xuang berdiri di hadapannya dengan kokoh, tubuh kurusnya tegap seperti gunung yang tak tergoyahkan. Mata emasnya menatap iblis itu dengan ketenangan mutlak.
Ruangan menjadi lebih dingin.
Iblis itu berhenti sejenak, ekspresinya berubah sedikit tidak yakin. Bagaimanapun, bangsa Lunaris bukan ras yang bisa disentuh sembarangan. Mereka adalah aset penting dalam pengembangan artefak Gerbang Neraka. Tanpa mereka, tujuan mereka tidak akan pernah bisa tercapai.
Namun, iblis itu tidak ingin menunjukkan keraguannya. Dengan mendengus kesal, ia berkata, “Minggir, tua bangka.”
“Kami akan bekerja,” ucap Penatua Xuang dengan tenang. “Tapi kau tidak akan menyakiti mereka tanpa alasan.”
Sebuah ketegangan memenuhi udara.
Iblis itu menyipitkan matanya, menimbang-nimbang dengan keraguan. Akhirnya, dengan mendengus kasar, ia menarik tangannya kembali.
“Terserah. Tapi jika ada yang berani membangkang…” Dia menatap semua orang dengan tajam. "Nasib kalian akan tragis," lalu berbalik dan melangkah keluar dari tenda.
Begitu dia pergi, Xiao Mei menghela napas lega, sementara kakeknya hanya bisa menatap Penatua Xuang dengan penuh rasa hormat dan terima kasih.
Dalam hati Penatua Xuang, dia bisa dengan mudah membunuh iblis tingkat tinggi itu. Namun, dia juga harus memikirkan nasib orang-orang yang diperbudak jika dia menunjukkan perlawanan.
Penatua Xuang menghela nafas panjang. 'Shi Yue… aku harap kau tahu apa yang kau lakukan.'