NovelToon NovelToon
LEGEND OF THE LEGENDARY PRINCE

LEGEND OF THE LEGENDARY PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan / Light Novel
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: GEZA KUSUMA

Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.

namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.

Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAM YANG DI PENUHI KUTUKAN

Malam pun tiba

Afnan Azkiya yang sudah melakukan kesepakatan dengan para tahanan hanya diam menatap mereka. Beberapa nafas berlalu, namun tiba-tiba semua tahanan mulai merasakan kesakitan yang luar biasa, menciptakan suasana yang mencekam di penjara yang gelap.

AHHHH!!

AHHHH!!

Para penjaga tahanan muncul serentak bersama putri Delisa yang khawatir dengan Afnan Azkiya mendengar teriakkan seseorang.

Putri Delisa masuk ke sel Afnan Azkiya tanpa mempedulikan tahanan lain hanya mempedulikan Afnan Azkiya berkata dengan lembut "Bahir kamu akan di pindahkan ke kamar ku sebagai tahanan di sana."

Afnan Azkiya menggelengkan kepalanya berkata dengan tegas namun tenang

"tidak, terimakasih. aku sudah melanggar hukum kerajaan ini."

Putri Delisa bergumam dengan kesal "ini pasti kelompok para iblis yang mencoba mengancurkan kerajaan ku. kenapa dia menargetkan kita? jangan-jangan penampilan Bahir Azkiya yang berada dua langkah di belakang Afnan Azkiya jadi sucubus tertarik dengan nya."

Putri Delisa menatap Afnan Azkiya, hanya melihat tatapan kosong yang mengerikan, tanpa rasa takut atau kesedihan di matanya. Namun, Afnan Azkiya tetap menolak, membuat Putri Delisa kesal. Tanpa ragu, dia langsung menyihirnya dengan rantai listrik, sengatan yang akan terus mengalir dalam tubuh Afnan Azkiya jika dia tetap menolak.

Penjaga penjara bertanya dengan tegas kepada para tahanan "kenapa kalian kesakitan? apa karena kelompok iblis?."

Para tahanan mengangguk setuju, tahu betul bahwa jika mereka mengungkapkan kebenaran tentang Afnan Azkiya, penderitaan mereka akan berlipat ganda, bahkan bisa sepuluh kali lebih buruk.

Putri Delisa berkata dengan tegas "tidak perlu pedulikan tahanan. bawa Bahir Azkiya ke kamar ku, hanya rantai kakinya saja karena rantai yang di gunakan sekarang menggunakan sihir dan jangan di lempar biarkan dia duduk di kursi yang ada di kamar ku ingat itu."

Penjaga tahanan berkata dengan serentak "baik, tuan putri."

Afnan Azkiya dibawa dengan lembut ke kamar putri Delisa namun anehnya tanda yang diberikan peri rubah tiba-tiba menyebar ke urat-urat dan tulang membuat Afnan Azkiya merasa kesakitan seperti di tarik jiwanya perlahan dan rasa sakitnya luar biasa.

AHHHHHHHHH!!

Putri Delisa yang mendengarnya terkejut berkata dengan tegas "cepat bawa Bahir Azkiya ke kamar dan panggil penyihir penyembuh kemari."

Bahir Azkiya bergumam dengan kesal "kenapa aku tiba-tiba kesakitan seperti ini."

Teriakan Afnan Azkiya terus bergema tanpa bisa berhenti

AHHHHHHHH!!

Kamar Tidur Putri Delisa

Afnan Azkiya terbaring di tempat tidur, tubuhnya menggeliat kesakitan. Dia terus berteriak seperti orang yang sudah kehilangan akal.

AHHHHHHHHHH!!

Yang membuat putri Delisa khawatir terus menerus melihatnya penyihir penyembuh datang dan memeriksa terkejutnya dia ternyata Afnan Azkiya terkena kutukan iblis.

Penyihir penyembuh berkata dengan serius kepada putri Delisa "dia terkena kutukan iblis dan hanya orang yang memberikannya maupun sucubus tingkat tinggi yang bisa menyembuhkan nya."

Putri Delisa terkejut berkata "APA?!."

Sementara Afnan Azkiya masih berteriak kesakitan, berusaha melawan rasa sakit yang perlahan menyedot jiwanya. Dia menggigit lidahnya dan mencoba berlari ke tembok, menabrak kepalanya dengan keras. Setiap detik terasa seperti bertahun-tahun tersiksa dalam neraka yang tak kunjung selesai.

Melihat Afnan Azkiya yang hampir kehilangan akal, Putri Delisa merasa hatinya terguncang. Meskipun demikian, dia tahu dia harus mengambil tindakan untuk mencegahnya mati kehabisan darah. Dengan berat hati, Putri Delisa mengeluarkan sihirnya untuk merantai tubuh Afnan Azkiya, meskipun hatinya terasa sakit melihat penderitaannya.

Tiba-tiba muncul bisikan menyeramkan peri rubah di kepalanya "bagaimana hadiah untukmu? menarik bukan Afnan Azkiya?."

Afnan Azkiya yang hampir gila karena kesakitan,berteriak dengan marah"dasar jalang aku akan mencabik-cabik mu bila aku menemukan mu!."

Bisikan peri rubah hanya tertawa jahat,

"Afnan Azkiya, jika kamu ingin kutukan itu hilang, bertemulah dengan aku di gua dan duduklah di lingkaran merah yang sudah aku siapkan."

melanjutkan dengan dingin, "Aku lupa memberitahumu, kutukan ini bernama Kutukan (Derita Abadi), yang akan menyiksa tubuh dan jiwamu seolah kamu berada di neraka tanpa akhir. Cukup bagus bukan siksaan yang kamu terima?Hahaha..."

Putri Delisa menatap sedih Afnan Azkiya, berkata dengan lembut, "Bahir, aku akan membuatmu pingsan selama sehari dan memindahkan mu ke kamarmu yang sudah disiapkan untuk kita nanti, setelah kita menikah."

Dengan suara lemah, Afnan Azkiya berkata dengan tegas, "Lakukan sekarang, aku sudah tidak bisa menahannya lagi."

AHHHHHHHHHHH!!

Putri Delisa melepaskan sihir anginnya tanpa ragu, mendorong Afnan Azkiya hingga terhempas keras ke tembok batu istana. Suara benturannya menggema, menggetarkan ruangan. Afnan Azkiya jatuh tersungkur, tubuhnya tak bergerak. Namun saat semua mengira ia pingsan, tubuh itu mulai kejang… menggeliat dalam diam, seolah sedang bertarung dengan sesuatu yang tak terlihat.

Putri Delisa menahan napas, jantungnya berdetak kencang melihat Afnan Azkiya menggeliat kesakitan. Dengan mata berkaca, ia berteriak pada para penjaga,

"Cepat! Cari tabib paling jenius di wilayah ini! Kutukan ini… harus dihentikan!"

Meskipun Afnan Azkiya tidak sadarkan diri dalam jiwanya dia terus berteriak seperti orang yang kehilangan akal.bisikan jahat peri rubah dengan dingin "oh Afnan Azkiya, aku lupa mengingatkan mu meskipun kamu tidak sadarkan diri rasa sakit yang kamu terima tetap masih ada karena rasa sakit ini juga menembus jiwamu hahaha... ."

Kamar Afnan Azkiya kerajaan Glimmer Wood

Waktu berjalan lambat. Bagi Afnan Azkiya yang berada dalam kegelapan batin, setiap detik adalah siksaan seperti berada di neraka terdalam. Tubuhnya banjir keringat dingin, bibirnya bergerak lirih tanpa suara, mukanya memucat.

Pintu kamar terbuka. Seorang perempuan berwajah teduh, berusia sekitar tiga puluh tahun, melangkah masuk. Dialah Bella Shafira, tabib jenius yang dikenal hanya melalui bisik-bisik rakyat. Tapi hari ini, ia bukan hanya seorang tabib—ia adalah seorang ibu.

Tatapannya langsung jatuh pada tubuh Afnan Azkiya yang menggigil. Wajahnya pucat, bibirnya gemetar. Dengan suara nyaris patah, Bella Shafira bertanya,"Apa yang terjadi? Kenapa… kenapa dia masih kesakitan, bahkan dalam keadaan tak sadar?"

Putri Delisa menggeleng perlahan, suaranya tercekat."Aku… aku tidak tahu. Saat hendak ku pindahkan ke kamarku, dia menjerit. Garis-garis merah… seperti darah… muncul di seluruh tubuhnya. Penyihir penyembuh berkata… ini kutukan iblis.”

Bella Shafira mendekat, tangan gemetar saat memeriksa keadaan Afnan Azkiya. Matanya melebar saat melihat pola kutukan di kulitnya. Bukan kutukan biasa—ini adalah kutukan terlarang, kutukan yang seharusnya telah hilang dari dunia. Ia menelan ludah, hampir tak percaya.

Dengan suara pelan, nyaris seperti doa, Bella Shafira berkata,

"Putri Delisa… pacarmu ini terkena kutukan paling mengerikan yang pernah tercatat… Kutukan (Derita Abadi). Ini… tidak hanya menyiksa tubuh… tapi juga jiwanya."

Putri Delisa terdiam. Matanya melebar, tubuhnya goyah.berkata dengan terkejut

"Apa…?!"

Bella Shafira menarik napas dalam-dalam. berkata dengan perlahan .

"Aku bisa menyembuhkannya… Tapi aku butuh waktu Dua puluh empat jam. Aku harus sendirian. Teknik ini… sangat langka dan tidak bisa disaksikan siapa pun."

Putri Delisa berkata dengan dingin"baik kami akan keluar tapi bila Bahir Azkiya tidak sembuh maka kamu di hukum mati."

Bella Shafira berkata dengan tenang "baik bila aku gagal mengobati dia, aku memang pantas mati."

Saat mereka keluar, Bella Shafira menutup pintu perlahan. Di balik ketenangannya, hatinya nyaris runtuh. Ia berlutut di samping ranjang, menggenggam tangan Afnan Azkiya yang dingin, lalu membisik pelan,

"Jika aku tak bisa menyembuhkan mu… anakku… untuk apa aku hidup di dunia ini?"

Air mata menetes di pipinya saat ia mengelus rambut Afnan Azkiya, seperti dulu saat anak itu sakit karena ia paksa berlatih melebihi batasnya. berkata dengan sedih

"Maafkan ibu, Azkiya… Seharusnya bukan kamu yang menanggung ini. Seharusnya… ibu saja."

Bella Shafira berkata dengan lembut "anakku kamu harus kuat ibu akan memberikan kecupan sucubus untuk membantumu menghilangkan tanda Kutukan ini dan kamu harus berusaha melawan tanda Kutukan ini."

Bella Shafira mengecup lembut dahi Afnan Azkiya, mengalirkan aura ungu ke dalam tubuhnya. Seketika, ketenangan menyelimuti Afnan Azkiya. Ia merasa nyaman… namun kenangan lama menyeruak. Ciuman itu—persis seperti yang diberikan ibunya dulu. Perasaan hangat itu mengguncang kesadarannya.

Namun, tanda kutukan yang melekat di jiwanya seperti mencengkeram lebih kuat, menggerogoti dirinya dari dalam. Ia mencoba sadar, melawan, namun seolah tenggelam dalam lautan penderitaan.

Dalam jiwanya, Afnan Azkiya menjerit:

“Rasa ini… ini ciuman ibuku! Aku harus sadar! Aku harus tahu siapa wanita ini… yang mirip ibu!”

Peri rubah berbisik kesal di telinganya,

"Afnan Azkiya… keberuntungan mu luar biasa. Tapi aku tidak akan membiarkanmu lolos semudah itu."

Dengan sadis, peri rubah melipatgandakan rasa sakitnya sepuluh kali lipat. Afnan Azkiya berteriak dalam jiwanya, kesakitan seperti orang yang kehilangan akal.

AHHHHHHHHHHH!!

Bella Shafira yang melihat muka Afnan Azkiya pucat pasi memegang tangan Afnan Azkiya, berkata dengan lembut "anakku kamu tidak lemah kamu pasti bisa melawannya."

Afnan Azkiya menguatkan tekad. Ia menggertakkan gigi dan mulai melawan kutukan itu. Jiwa mereka bertarung—gelombang rasa sakit dan kekuatan saling bertabrakan. Dalam penderitaan seperti neraka, Afnan Azkiya berseru penuh tekad:

"Aku Afnan Azkiya! Bukan pangeran lemah! HAAAA!!!"

Tanda kutukan di tubuhnya mulai memudar dari urat-uratnya. Peri rubah panik dan menaikkan intensitas rasa sakit menjadi dua puluh kali lipat.

AHHHHHHHHH!!!!!

Tanda Kutukan yang mengalir ke urat-urat nya mulai hilang yang membuat peri rubah kesal dan menambahkan kesakitannya hingga dua puluh kali lipat.

AHHHHHHHHHH!!!!

Afnan Azkiya berteriak kesakitan seperti tulang nya dipatahkan satu persatu dan di hancur lebur kan secara perlahan-lahan.

Peri rubah berbisik dengan dingin "tidak perlu melawan Afnan Azkiya lebih baik kamu menerima takdirmu menjadi boneka ku."

Namun Afnan Azkiya tak menyerah. Tubuhnya basah oleh keringat, urat-urat menegang. Dan tiba-tiba, dalam jiwanya… ia merasakan pelukan. Hangat. Lembut. Pelukan ibunya—yang ia pikir sudah tiada.

Padahal… Bella Shafira lah ibunya. Dan ia sedang menyembuhkan anaknya dengan identitas yang disamarkan.

Afnan berbisik pelan,

"Ibu… terima kasih atas kekuatan ini."

"HAAAAAAAAAAA!!"

Dengan teriakan tekad, kutukan yang menjalar di tulangnya hancur. Tapi peri rubah belum menyerah. Ia memusatkan serangan ke otak Afnan Azkiya—meningkatkan rasa sakit hingga lima puluh kali lipat.

Afnan Azkiya kembali meraung dalam jiwanya. Tapi ciuman dan pelukan ibunya yang baru saja ia rasakan memberinya kekuatan. Kenangan lima tahun lalu—saat terakhir ia merasa dicintai oleh ibunya–menguatkannya.

Akhirnya, dengan tekad bulat, ia berhasil menyingkirkan seluruh tanda kutukan dari tubuhnya

_____________

BOOM!!

Tubuh peri rubah meledak dan terpental menghantam dinding gua. Darah mengalir dari mulutnya. Dengan mata penuh amarah, ia berteriak:

"Siapa yang berani menggagalkan rencana sempurnaku?!"

Wujudnya berubah, aura kegelapan menyebar. Ia menghancurkan gua dengan penuh amarah.

"Afnan Azkiya… apa pun caranya… kau tetap milikku!"

__________________

Bella Shafira melihat keadaan Afnan Azkiya akhirnya bernafas lega dan memberikan senyuman tipis bergumam dengan lembut "anakku ibu tidak bisa memberitahu mu bahwa ibu masih hidup karena musuhmu sangatlah kuat."

Ia membuka pintu kamar. Putri Delisa langsung menyambut dengan wajah cemas.

"Apa… kamu berhasil menyembuhkannya?" tanya Delisa dengan tergesa-gesa.

Bella Shafira mengangguk, berkata dengan lembut.

"Sudah. Pacarmu sangat kuat. Aku hanya membantu sedikit. Sisanya… dia melawan kutukannya sendiri."

Putri Delisa menunduk hormat, tersenyum bahagia.

"Terima kasih, dokter jenius. Berapa yang harus aku bayar padamu?"

Bella Shafira menggeleng pelan.berkata dengan lembut "Tak perlu. Aku tidak mengejar harta. Aku hanya ingin kalian mendoakan anakku agar selalu baik-baik saja."

Putri Delisa berkata dengan tulus,

"Semoga anakmu selalu diberi kebaikan, bahkan lebih besar dari yang diterima kekasihku."

Bella Shafira tersenyum, berkata dengan lembut "Terima kasih atas doanya. Aku harus pergi, masih banyak jiwa yang harus ku selamatkan."

Putri Delisa memberi perintah tegas kepada para prajurit dan pelayan:

"Antarkan dokter ini dengan hormat. Siapa pun yang tidak sopan, akan dihukum!"

"Kami akan mematuhi, Tuan Putri!" jawab mereka serempak.

Sebelum pergi, Bella Shafira menoleh sejenak ke arah Afnan Azkiya. Ia berbisik, hanya untuk dirinya sendiri:

"Anakku… ibu pergi dulu. Kita akan bertemu lagi… di waktu yang tepat. Sampai jumpa."

Bella Shafira pergi bersama pelayan wanita dan prajurit dengan diantarkan dan diperlakukan dengan hormat sesuai permintaan putri Delisa.

1
Fann Kurniawan
cerita nya menarik/Angry/
GEZA KUSUMA
untuk novel akan di benarkan dari bab 1 hingga bab akhir,dan yang baru di benarkan bab 1 dan 2, untuk update bab baru novel setiap 3 hari ataupun paling lama 5 hari.sekian terimakasih /Applaud/
Fann Kurniawan
bagus
GEZA KUSUMA
terimakasih yang telah mendukung saya untuk membuat karya ini dan tolong beri like, komentar dan rating agar saya bisa membuat karya ini lebih baik lagi, terimakasih
Diva Rusydianti
Kehabisan kata-kata. 😶
mr.browniie
Jatuh cinta sama plot twistnya, bikin penasaran terus 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!