NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:413.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa

Di Batas Waktu (31)

" Memang salah satu amalan untuk ibu hamil adalah membaca surat Yusuf. Harapannya adalah sang anak bisa memiliki sifat seperti nabi Yusuf selain ketampanan tentunya. Sebab, dalam surat tersebut menceritakan kisah Nabi Yusuf yang mendapat cobaan dan kesulitan sejak masih kecil hingga dewasa. Namun, dengan keteguhan dan kesabarannya, Nabi Yusuf dapat melalui cobaan itu hingga mendapat kemuliaan.", jelas Aisyah panjang lebar.

"Amalan lain juga bisa membaca surat Maryam, sholawat,perbanyak istighfar, juga ayat kursi.", tambah Aisyah.

"Ayat kursi? kenapa?", Tia penasaran.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Kumpul-kumpul dengan para sahabatnya akhirnya berakhir dengan obrolan mengenai kehamilan. Tentang makanan apa yang bagus untuk ibu hamil, juga tentang apa yang boleh atau tidak boleh di lakukan ibu hamil.

Hari itu juga, Tia langsung pulang ke kota B setelah mengantarkan Syifa ke ruko Adel. Karena Syifa belum mendapatkan tempat kos yang cocok, akhirnya untuk sementara waktu, ia tinggal di ruko milik Adel. Adel sebenarnya meminta Syifa untuk tinggal saja disana, tapi Syifa memilih untuk mencari tempat kos yang lebih dekat dengan perusahaan tempat Syifa bekerja. Untuk mengefisienkan waktu dan agar tidak lelah di perjalanan. Mengingat ternyata jaraknya cukup jauh dari perusahaan.

Adel sendiri masih di rumah Aisyah karena menunggu Sakha menjemputnya. Sakha tidak membiarkan Adel pulang sekalipun dengan sahabatnya. Alasan Sakha pada Adel adalah ia ingin mengajak Adel jalan-jalan dulu. Karena mereka sudah lama tidak jalan-jalan berdua. Tepatnya hanya sekali mereka pernah pergi berdua, saat jalan-jalan ke alun-alun kota.

Kenyataannya, Sakha sangat khawatir jika Lisa menemui Adel atau bahkan malah menyakiti Adel.

Flashback on

Di sebuah kafe, Lisa dan Sakha sekarang berada. Mereka duduk saling berhadapan.

" Sudah aku katakan, hubungan kita sudah berakhir", Sakha memulai obrolan.

Kalau saja Lisa tidak mengancam akan menemui Adel, Sakha enggan untuk bertemu dengan Lisa lagi. Sakha berjanji dalam hati, ini terakhir kalinya ia menemui Lisa apalagi hanya berdua begini.

" Tapi bagiku belum", jawabnya acuh.

" Terserah apa katamu. Tapi, aku sudah menentukan pilihanku"

"Tidak bisakah kita seperti dulu lagi?", tanya Lisa penuh harap.

" Menjadi laki-laki bodoh yang hanya kau manfaatkan?", Sakha tersenyum sinis.

"Maksudku...."

"Cukup sekali saja aku menjadi manusia bodoh yang di butakan oleh cinta. Sekarang aku tak ingin melakukan kesalahan yang sama".

"Apa karena kau telah memiliki Adel sebagai pengganti ku sehingga kau mudah untuk membuangkubdan tak bisa memaafkan kesalahanku?"

Sakha mendengus. Lisa tidak sadar diri ternyata. "Sekalipun tidak ada Adel, aku tetap tidak bisa memaafkanmu", sanggah Sakha. " Jadi, berhentilah untuk menemui ku".

" Jika aku tak mau?", tanyanya seolah menantang Sakha.

" Itu terserah padamu. Yang pasti apapun yang kau lakukan, tidak akan merubah apapun ", Sakha berdiri dari duduknya. Ia tak ingin berlama-lama bersama Lisa.

" Kalau aku tak bisa memilikimu, siapapun tidak boleh memilikimu ", ucap Lisa yang masih bisa di dengar Sakha.

Sakha yang sudah mulai meninggalkan meja, menghentikan langkahnya. Ia menghela napas. Lisa sangat keras kepala.

" Aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya walau seujung kuku pun. Jika kau berani, maka aku takkan tinggal diam", Sakha memberi peringatan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Lisa dan kembali berjalan meninggalkan Lisa seorang diri disana.

Lisa hanya mengepalkan kedua tangannya. Ia sangat benci pada Adel yang bahkan belum pernah ia temui sekalipun. Ia benci ada orang yang bisa menggeser posisinya di hati Sakha semudah itu. Ia tidak rela cinta Sakha untuknya menghilang begitu saja. Kalau saja tidak ada Adel, ia yakin akan jauh lebih mudah untuk kembali pada Sakha.

Lisa tidak sadar, semua yang terjadi karena ulahnya sendiri. Menyia-nyiakan orang yang tulus mencintainya hanya karena harta. Memilih untuk menolak lamaran Sakha berkali-kali hanya demi bisa bebas bersenang-senang.

Namun, terlahir sebagai orang kaya yang biasa mendapatkan apa yang di inginkan, membuat Lisa tidak terima jika Sakha tidak lagi jadi miliknya. Ia akan melakukan apapun agar bisa memiliki Sakha lagi.

Flashback off

" Kita akan kemana?", tanya Adel sesaat setelah masuk ke dalam mobil.

Sakha memasangkan seat belt milik Adel sebelum menjawab pertanyaan Adel.

" Ada tempat yang ingin kamu datangi, sayang?", Sakha balik bertanya.

Adel menggeleng. Ia sebenarnya ingin pulang saja. Ia sedang tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Berdua dengan Sakha mengingatkannya kembali pada foto yang dikirim orang yang tak di kenalnya.

" Kita ke taman kota saja ya. Jalan-jalan dulu sebelum pulang", pinta Sakha yang hanya di jawab anggukan oleh Adel.

Adel berpikir mungkin nanti ia bisa membicarakan masalah foto yang di kirimkan oleh orang yang tidak di kenalnya saat di taman nanti.

Sakha mulai melajukan mobilnya. Berjalan perlahan menuju taman. Arus lalu lintas cukup padat karena bertepatan dengan jam pulang kerja.

Setelah hampir setengah jam berkendara, mereka akhirnya sampai di tempat yang di tuju. Sakha memarkirkan mobilnya dan segera turun dari mobil. Adel pun segera turun tanpa menunggu Sakha membukakan pintu mobil.

Adel melihat sekitarnya, ia yang awalnya tidak bersemangat, kini malah sangat antusias melihat aneka jajanan tradisional berjejer di pinggir jalan.

" Kita kemana dulu?", tanya Sakha tersenyum. Ia bisa melihat Adel yang antusias melihat ke arah penjual makanan.

" Kesana saja", Adel menunjuk pedagang Arum manis karakter. Bentuk dan warnanya yang lucu-lucu membuat Adel tertarik.

Mereka pun berjalan menghampiri penjualnya.

" Mau yang bentuk apa?", tanya Sakha

"Yang bentuk kepala kelinci ", jawab Adel antusias.

" Yang kelinci satu", pinta Sakha

Seorang laki-laki yang belum terlalu tua pun mengambilkan Arum manis sesuai keinginan Sakha. Selesai membayar, mereka segera mencari tempat duduk.

Sakha membantu membukakan plastik yang membungkus Arum manis itu sebelum menyerahkannya kepada Adel.

Adel mencubit Arum manis lalu mulai memakannya.

" Mas, mau nyobain?", tanya Adel melihat Sakha yang dari tadi melihat ke arahnya.

" Boleh. Sedikit saja", ucap Sakha.

Adel pun mengambil sedikit Arum manis dengan tangannya lalu mengarahkan ke mulut Sakha. Sakha memakannya dengan senang hati.

Setelah Arum manis habis, keduanya berjalan-jalan ke dalam taman sambil berpegangan tangan. Menikmati bunga-bunga yang sengaja di tanam disana. Saat melihat sebuah bangku yang kosong, mereka pun duduk.

Adel tersenyum ke arah anak-anak yang sedang bermain ayunan dan perosotan di hadapannya. Bahkan ada juga yang sedang bermain kejar-kejaran. Adel langsung mengusap perutnya. Bukan kah di dalam sini pun ada calon anaknya yang kelak akan seperti anak-anak di depannya itu.

Hingga ia sadar harus segera menyelesaikan masalah foto itu agar tidak membebani pikirannya yang akan berdampak buruk pada janin yang ia kandung.

" Aku mau nanya, tapi mas jawab yang jujur ya!", Adel memberanikan diri. Daripada larut dalam asumsinya pribadi. Lebih baik bertanya langsung.

" Tentu. Apa yang mau kamu tanyakan?", Sakha melihat ke arah Adel.

Adel melepaskan genggaman tangan mereka yang sejak tadi terpaut. Lalu mengambil ponsel dari dalam tas selempangnya. Setelah membuka pesan dari seseorang, ia menyerahkannya kepada Sakha.

"Seseorang mengirimiku foto-foto ini. Bisa tolong jelaskan ", pinta Adel sambil memberikan ponselnya ke tangan Sakha.

Sakha terkejut melihat foto-foto yang dimaksud. Ia melihat ke arah Adel memastikan raut wajah istrinya saat ini.

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!