NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Keesokan harinya

Karina terlihat sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya. Ia tidak mengijinkan para pelayan melayani ketiga anaknya. Karina lebih senang menjalani perannya sebagai ibu dan melayani semua kebutuhan putra-putrinya. Terkadang Karina juga mendidik anak-anaknya agar mandiri melakukan hal-hal biasa yang harus mereka ketahui.

Contohnya selesai makan jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah bersusah payah memasak makanan untuk mereka.

Ketiga anak-anak Karina menikmati sarapannya dengan wajah tenang.

"Madre akan pergi bekerja dan bertemu dengan klien Nonno. Jangan merepotkan aunty Josephine." nasehat Karian dengan lembut.

"Siap, Madre." jawab mereka bersamaan.

Setelah selesai sarapan. Mereka tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Karina yang sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.

"Terima kasih untuk sarapan hari ini, Madre." kata mereka bersama-sama sembari mengelus perut buncit mereka.

"Sama-sama sayang."

Karina menerima hadiah kecupan manis di kedua pipinya dari putra-putrinya. Josephine tersenyum tipis melihat kebahagiaan keluarga kecil Karina. Ia senang melihat Karina tetap kuat dan semangat menjalani perannya sebagai seorang ibu sekaligus ayah dalam waktu bersamaan merawat anak-anaknya.

"Ingat jangan merepotkan aunty!" ujar Karina penuh peringatan.

"Siap, Madre!" jawab mereka serentak.

Karina kemudian naik ke mobil dan meninggalkan halaman mansion orang tua Josephine.

Sepanjang perjalanan Karina terlihat melamun dan sibuk dengan pikirannya. Saat sudah sampai ditengah perjalanan. Tiba-tiba Karina mengerem mendadak saat mendengar suara klakson kuat dari belakangnya. Ia tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.

Tin

Tin

Tin

Deg

Cittt

"Lagi-lagi aku melakukan hal yang sama." gumam Karina menghela napas berat. Ia lelah dengan pikiran negatif yang selama sepuluh tahun ini terus menerus meneror pikirannya.

Tok

Tok

Tok

Seorang pria mengetuk kaca pintu mobil Karina dari luar. Karina langsung menurunkan kaca mobilnya dan langsung menunduk meminta maaf kepada pria itu.

"Lain kali kalau bawa mobil hati-hati, Nona!" dengus pria itu dengan penuh penekanan. Tak ada ekspresi di wajah datarnya.

Karina langsung mengangkat kepalanya dan menatap kearah pria itu. Ia terpaku melihat pria yang dulu menolongnya.

"Paul McCartney!" celetuk Karina dengan wajah terkejut.

"Karina--"

Pria itu juga ikut terkejut melihat keberadaan seorang wanita yang sepuluh tahun lalu terkena skandal yang sudah menghebohkan masyarakat luas.

Karina tanpa sengaja melihat lambang seragam yang dikenakan pria itu.

"Wow... ternyata kau sudah naik pangkat menjadi seorang perwira polisi muda. Aku tidak menyangka selama sepuluh tahun ini banyak hal yang sudah kau capai." sela Karina memotong perkataan pria itu.

"Oh, iya. Aku sedang terburu-buru. Aku akan menghubungimu lagi nantinya." lanjut Karina tanpa membiarkan Paul membalas perkataannya. Karina meletakkan kartu namanya di telapak tangan Paul.

Paul terpaku lama menatap kepergian mobil Karina. Ia tidak menyangka wanita itu akan kembali ke Indonesia setelah sepuluh tahun berlalu.

"Cih! Mengapa dia semakin cantik setelah sepuluh tahun berlalu." gumam Paul tersenyum sangat tipis kembali masuk ke dalam mobilnya.

Di sebuah perusahaan

Seorang pria terlihat menatap datar satu persatu investor yang akan masuk ke dalam bagian salah satu tender besar yang sedang Gultom group rancang. Gultom group sedang merencanakan sebuah pembangunan hotel mewah di salah satu pulau terpencil di Indonesia bagian timur. Mereka membutuhkan banyak bantuan dana karena biaya pembangunan kali ini cukup menguras dana perusahaannya.

"Apa semua investor yang masuk ke dalam daftar list tersebut sudah hadir?" tanya pria itu dengan wajah datar.

"Kita masih harus menunggu satu investor lagi, Tuan." jawab Charles berbisik pelan.

"Dimana investor itu? dari perusahaan mana dia berasal? jika dia tidak berminat bergabung dalam tender kali ini. Jangan masukkan perusahaan tersebut ke dalam list daftar investor. Saya tidak menyukai keterlambatan!" celetuk Ocean dengan wajah datar.

"Sebaiknya segera mulai meeting hari ini. Kita masih memiliki planning lain hari ini." tambah Ocean mengalihkan pandanganya kearah beberapa proposal yang sudah disiapkan oleh beberapa kandidat investor yang hadir saat ini.

Ceklek

Seorang wanita dengan wajah datar masuk ke dalam ruangan meeting perusahaan Gultom group.

"Mohon maaf atas keterlambatan saya." celetuk Karina dengan wajah datar. Tak ada sedikitpun raut wajah bersalah di wajah cantiknya.

"Perusahaan kami akan lebih menghargai investor yang sangat menghargai waktu. Dari pada memahami keterlambatan Anda!" ujar Ocean tanpa mengalihkan pandanganya dari proposal yang ia baca.

Sementara Charles berdiri kaku melihat Karina berdiri di depan pintu. Ia tidak menyangka investor yang mereka maksud barusan adalah Karina.

"Saya sudah jauh-jauh datang dari Italia untuk proyek kali ini! bukankah sebaiknya Anda memaklumi keterlambatan saya. Karena saya tidak terlalu ingat dengan beberapa lokasi yang ada di negara ini." celetuk Karina hingga membuat Ocean mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya.

"Namun sayangnya saya sudah menentukan perusahaan mana yang akan bergabung dengan proyek saya!" tegas Ocean berdiri dari duduknya. Padahal meeting itu baru saja mau dimulai. Tapi, pria itu sudah beranjak dari kursi meeting.

Charles juga tidak tahu harus bertindak bagaimana. Ia tidak mungkin berani menggurui atasannya itu.

"Charles!" panggil Ocean memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celananya.

"Iya, Tuan." jawab Charles dengan cepat.

"Aku akan memilih perusahaan Budiman dan Raharja yang menjadi investor kita. Aku mau kau tempatkan mereka di bagian masing-masing." kata Ocean berlalu dari ruangan meeting.

Karina mengepalkan kedua tangannya mendengar penuturan Ocean.

"Cih!"

Karina langsung membalikkan tubuhnya keluar dari perusahaan Gultom group. Ia harus mencari alasan logis untuk mengatasi kejadian hari ini agar pria yang berstatus sebagai ayahnya itu tidak memakinya. Kegagalan proyek ini akan menjadi masalah besar untuk Karina dan usahanya selama bertahun-tahun ini. Karena ayahnya sangat berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan Gultom group.

Saat Karina sedang sibuk menenangkan diri di sebuah taman. Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari ponselnya. Benar saja tak beberapa lama ayahnya langsung menghubunginya.

[Karina, bagaimana bisa kau gagal mendapatkan proyek kali ini! bukankah Padre sudah katakan jangan hancurkan bisnis haram Padre!]

[Padre tidak mau tahu! Kau harus mendapatkan proyek itu bagaimana pun caranya! walaupun dengan cara kau harus merayunya!]

Setelah itu panggilan diakhiri dari seberang sana. Ayahnya juga sepertinya tidak mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Karena bisnis merupakan salah satu hal yang paling penting dalam hidupnya.

Karina tidak mampu meredam emosi yang selama ini terkubur di dalam hatinya. Namun, ia berusaha menahannya saat masih berada di tempat umum. Ia juga menahan air matanya agar tidak terjatuh. Ia harus kuat karena hanya dirinya yang dimiliki oleh ketiga anak kembarnya.

"Apakah jalan ku menuju bahagia harus sesulit ini? Aku hanya ingin bahagia dan menjalani hari-hari ku merawat anak-anak ku dengan penuh kasih sayang. Namun, takdir seakan tidak pernah berpihak padaku."

1
Anonymous
ok
sashi kirana
Luar biasa
Anonymous
ok
Ruzita Ismail
Luar biasa
Feeza_MCI
apakah penculik anak Karina itu Selena temannya Rosalinda dulu, yang kemudian menikah dengan kakaknya Rosalinda?
Ilan Irliana
Karina'y trllu lebay..
Feeza_MCI
sepupuya Karina ternyata...
ira rodi
bagus cla...johnson sebenarnya harus ceraikan mariana....tp minta dl pendapat herald....
Feeza_MCI
pemimpin mafia black mamba
Feeza_MCI
apakah david ini anak nya Gavin dan Lina?
Feeza_MCI
Pablo ini mafia yang gagal di tangkap dalam misi Lina dan Clarence kan?
Noni Noni
𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒋𝒅𝒊 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒌𝒊𝒓𝒆𝒏𝒂
Noni Noni
𝒊𝒃𝒖 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓 𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉...𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓...𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌
Feeza_MCI
apakah ini surat dari Ladies?
Feeza_MCI
siapa ya pasangan ini???
Feeza_MCI
ternyata kedua orang tua Karina dan Ocean bersahabat..
Anonymous
keren
Suhadhanie Nur Ezah
dh pnjg aku bce kish nie...tp mkin pening ad...jln ctenye nie berpusing...
senja
kenapa alur ceritanya ruwet sekali sampai pusing memahami alur cerita keluarga nya😀
senja
kenapa cerita keluarganya ruwet sekali sampai pusing memahami alur ceritanya 😀😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!