NovelToon NovelToon
BUNGA DI TENGAH BADAI

BUNGA DI TENGAH BADAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Rumah?

Ayra tidak memiliki rumah untuk benar-benar pulang. Rumah yang seharusnya menjadi pelukan hangat justru terasa seperti dinding-dinding dingin yang membelenggunya. Tempat yang semestinya menjadi surga perlindungan malah berubah menjadi neraka sunyi yang mengikis jiwanya.

Siapa sangka, rumah yang katanya tempat terbaik untuk pulang, justru menjadi penjara tanpa jeruji, tempat di mana harapan perlahan sekarat.

Nyatanya, rumah tidak selalu menjadi tempat ternyaman. Kadang, ia lebih mirip badai yang mencabik-cabik hati tanpa belas kasihan.

Ayra harus menanggung luka batin yang menganga, mentalnya hancur seperti kaca yang dihempas ke lantai, dan fisiknya terkikis habis, seakan angin menggempurnya tanpa ampun. Baginya, rumah bukan lagi tempat berteduh, melainkan medan perang di mana keadilan tak pernah berpihak, dan rumah adalah tangan tak terlihat yang paling kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMA AGISTA

HAPPY READING

Malam tiba, gadis cantik itu kembali menghela napas panjang melihat meja makan yang penuh dengan wadah makanan yang sudah kosong, beberapa makanan jatuh ke meja makan bahkan terjatuh juga ke lantai.

“Ternyata mencari uang itu tidak mudah, ya?” Lirihnya.

Ayra menuju kamarnya, gudang di halaman belakang rumah besar milik ayahnya. Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, Ayra kembali ke dapur.

“Buatkan saya kopi,” celetuk Syan yang tiba-tiba saja masuk ke dalam dapur dengan pakaian kantornya.

Ayra melihat jam dinding, lalu kembali menatap Syan yang sibuk menggulung lengan kemeja putihnya.

“Pukul dua puluh tiga?” lirihnya.

“Antar ke ruang tamu.” Syan meninggalkan Ayra begitu saja dengan wajah lelahnya. Ayra hanya mengangguk, walau Syan tidak dapat melihatnya.

Ayra mengurungkan niatnya untuk mencuci semua piring, terlebih dahulu membuatkan kopi untuk Syan. Cuci piringnya bisa setelah mengantarkan kopi hitam ini katanya.

Setelah selesai, gadis itu kembali dengan kegiatannya. Malam semakin larut, tapi gadis cantik itu masih tetap harus mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Lelah? Tentu saja!

23;48.

Semua pekerjaannya selesai, dia menatap meja makan yang kembali bersih.

&&&

“Bagas, papa serius nak.” Kepala keluarga itu menatap penuh harap pada putra tunggalnya. “Bantu papa.”

“Ngak!” Tolaknya mentah-mentah. Memakai seragamnya, lalu meninggalkan pria tua yang wajahnya sangat sama dengannya, tapi sifatnya saja yag berbeda.

“Bagas! Papa lagi ngomong loh ini, kamu tinggal papa gitu aja.”

“Ngak peduli pa.”

“Dasar anak durhaka kamu Bagas.”

Bagas duduk di meja makan, seorang wanita dengan hijab besarnya tengah sibuk menata sarapan pagi untuk keluarga kecilnya.

“Bagas mau makan apa sayang?” Tanyanya penuh kelembutan. Sosok wanita yang menjadi cinta pertama Bagas.

“Roti aja ma,” jawabnya.

&&&

Ayra mengawali paginya sama seperti pagi di hari-hari sebelumnya, mengerjakan pekerjaan rumah di pagi-pagi buta di saat penguni rumah masih terlelap.

Seperti sekarang ini, gadis yang masih mengenakan pakaian rumahan itu sedang mengepel lantai dua rumah besar ini. Setiap sudut dia pastikan benar-benar bersih, hingga Agista tiba-tiba saja muncuk di depannya.

“Nyonya.”

“Ckkk, sudah berani kamu ke luar dari rumah ini tanpa ada izin dari siapapun?” Tanya Agista dengan sinis.

Ayra menatap Agista dengan kening mengerut, apa Agista tidak tahu jika dia telah mendapatkan izin dari Vynessa langsung?

“M-aaf nyonya, tapi aku sudah izin kepada nyonya Vynessa kemarin,” jawabnya pelan.

Ada perasaan aneh saat menyebut nyonya Vynessa, kalimat itu sedikit membuatnya termenung. Sampai kapan dia akan memanggil ibunya sendiri dengan sebutan seperti itu?

“Halla, jangan berani bohong kamu,” tekan Agista. Berdecak pinggang karena tidak menyukai kehadiran Ayra di rumah ini.

“Ma-af,” lirihnya.

Agista melewati Ayra begitu saja tanpa melihat lantai yang masih basah karena Ayra baru saja mengepelnya, wanita tua itu dengan sanggul tingginya tetap melangkah tanpa memperhatikan pijakan kakinya.

Hingga, saat hendak menuruni anak tangga. Kaki wanita tua itu terpeleset hingga kehilangan keseimbangan tubuhnya, Ayra berusaha meraih Agista namun sudah terlambat.

“OMA!”

“AAKKKHHHH!”

“MAMA!”

Ayra mundur secara perlan, matanya melebar dengan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Nafasnya tertahan, waktu seolah berhenti, dan matanya melirik kesegala arah.

“O-ma...,”

Apa yang baru saja terjadi?

&&&

Olympus School.

Di kelas Ayra dkk, Serin sibuk dengan choki-choki yang begitu banyak di atas mejanya. Ada pula Novia yang sibuk dengan ponselnya sedari tadi, sibuk menghubungi sahabatnya yang tak kunjung muncul.

“Rin, kok gue khawatir ya, gue takut kalau Ayra dijahatin lagi sama bokap nyokapnya.”

Ucapan Novia membuat aktivitas Serin mengemut choki-chokinya terhenti, menyimpan semua choki-chokinya ke dalam tas sekolahnya. Lalu, menghampiri Novia yang berdiri di depan pintu kelas mereka.

“Udah coba telpon? Kirim pesan? Di balas ngak?” Cecar Serin menatap koridor.

Novia menggeleng pelan, mencoba menghubungi sahabatnya sekali lagi. “Ihhh, Ayra kemana si lo?”

“Pesan gue dari semalam juga belum dibalas, tuh anak kemana si?” Serin mulai gelisah.

“Tu anak suka banget deh buat kita khawatir.”

“Gue harap lo ngak apa-apa Ayra.”

“Serin! Novia!”

Serin dan Novia melihat Tio yang menghampiri mereka dengan paper bag kecil berwarna coklat yang ditenteng cowok itu.

“Kak Tio, tumben kak, ke sini?” Tanya Novia. Pasalnya Tio ini hampir tidak pernah menginjakkan kakinya ke gedung khusus IPA.

“Mm, Ayranya ada?” Tio tidak menjawab Novia. Tujuannya ke sini hanya ingin bertemu dengan Ayra.

Serin dan Novia saling melirik, lalu menatap Tio. “Ayra belum datang kak.”

Tio mengerutkan keningnya. “Belum datang? Ayra ngak masuk hari ini?”

“Ngak tahu kak, tapi Ayra ngak biasanya telat selama ini. Bahkan, dia ngak bales pesan kita.” Serin masih berharap Ayra mengirimkannya pesan atau membalas pesannya.

“Gitu ya,” ucap Tio. “Mungkin aja macet, gue nitip ini kalau Ayra datang langsung kasih aja. Kalau ngak datang, lo berdua aja yang makan. Gue duluan,” lanjutnya dengan memberikan paper bag yang di bawanya.

&&&

Ayra meringkuk ketakutan, beberapa menit yang lalu Agista terjatuh di depan matanya sendiri. Seolah mengingatkan kejadian yang sama pada Kaliyah, berakhir dirinya yang menjadi korban tanpa bukti, tanpa pembelaan, dan tanpa meminta penjelasannya terlebih dahulu.

Untuk yang kesekian kalinya, dia harus kembali merasakan hukuman yang kejam dari keluarganya termasuk Syan dan mungkin juga Maverick?

“Maaf oma, maaf ngak sempat menyelamatkan oma.” Ayra bergumam lirih. “A-ku ngak salah kan kakek?”

Dengan tubuh yang lemas karena sebelum mereka melarikan Agista ke rumah sakit, opa atau Kaisar terlebih dahulu memberinya hadiah istimewa untuk pertama kalinya.

“Hiks, kapan semua ini berakhir?”

Rasa lelah menjalani kehidupan yang tidak pernah memberinya keadilan, membuatnya memiliki pikiran bahwa takdir tuhan tidak pernah adil untuknya. Mengapa tuhan memberinya beban hidup yang sangat berat kepadanya?

“Aku tidak sekuat itu tuhan, t-olong hiks-hik-s...,”

“Pembunuh? A-ku buk-an pembunuh.”

Wajahnya penuh dengan keringat dan air mata yang tak berhenti keluar, menatap pintu kamarnya dengan cemas. Mata yang berlinang air mata itu benar-benar ketakutan, dia tidak bisa menebak siapa yang akan lebih dulu mendatangi dirinya dan memberinya hukuman.

Hingga...,

BRAK!

“PEMBUNUH!”

“K-ka-k V-erick?”

“DASAR PEMBUNUH!”

“MATI AJA LO ANAK SIALAN!”

SEE YOU DI PART SELANJUTNYA👋👋👋

1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
berantem rebutan ayra ni cerita nya
Anagata_aa113: kira2 Ayra bakal ending dengan siapa ya?
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
bagas kepo sama ayra ni pasti
Anagata_aa113: ikutin terus ya, biar tahu Bagas sama Ayra ada hubungan apa🤭😁
total 1 replies
Gina Taklasi
ya ampun sakit banget😢😢
Anagata_aa113: diikuti terus ceritanya, ya kak
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
sumpah thor terbawa emosi
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
jadi ayra mah aku bisa ngamuk thor. ga secengeng ini/Proud/
Anagata_aa113: nanti author bantu ngamuk
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
dah lah thor makin emosi bacanya. terlalu bodoh bgt sih aliya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ: 🏃‍♀️💨
Anagata_aa113: sabar, Kaliyah emang suka bikin emosi
total 2 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor jgn lp mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Rose//Ok/
Gina Taklasi
benarkah mereka bersaudara? orangtua dan saudara kandung?
Anagata_aa113: ngak tahu juga si kak, kalau mau tau silahkan ikuti alur cerita ya 😄😄👍
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ayra udah harus bodo amat aja nak/Grin/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kakek nya meninggal ya thor. kasian ayra
Aksara_Dee
lanjut Thor
Aksara_Dee
nunggu gerhana baru bisa nyatu ...
Anagata_aa113: gerhana pun tiba, belum tentu juga mereka nyatu🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat thor. kendala seperti ini sering terjadi/Smirk/
Anagata_aa113: pusing dikit, ngak ngaruh 🥲😁
total 1 replies
Aksara_Dee
idih ngaku-ngaku
Anagata_aa113: namanya juga anak manaja
total 1 replies
Aksara_Dee
untungnya masih punya kakek ya, kasian ayra
Anagata_aa113: iya, Ayra kasian banget
total 1 replies
Aksara_Dee
aku lupa cara bernapas, pinter! 🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ayra terlalu lembek thor/Sob/
Anagata_aa113: Iya lembek banget, tapi gimana ya... karakter dia tu emang gitu kak/Grin/
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
gila thor bikin emosi bacanya. astagfirullah mana lagi puasa/Cry/


thor . . bantu dukung karya chat story ku ya " PUTRI KESAYANGAN RAJA MAFIA "
Anagata_aa113: sabar ya 😄
total 1 replies
уαѕƒι
parah itu si maverik/Facepalm/
уαѕƒι
kenapa ga kabur aja sih ay. keluarga iblis itu. hidup kaya dineraka. kejam thor🙈/Scream/
Anagata_aa113: boleh juga, tapi kalau Ayra nya ngak mau kabur gimana dong?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!