Seorang remaja laki-laki yang masih bersekolah SMA terpaksa menerima permintaan sang mommy untuk menikah dadakan dengan anak mantan supirnya. Apakah sang anak akan menerimanya?.
Sedangkan sang mempelai perempuan tidak tahu siapa yang akan menikahinya. Dia sudah tak sadarkan diri ketika ijab qobul itu terjadi.
Entah mimpi apa aku semalam, dari seorang lajang sekarang sudah beristri.
-Greyvanno Alexander Geraldy
Siapa dia? benarkah suamiku?
-Naretta Andara Ibrahim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winda keenandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 6
Setelah membereskan tempat tidur, Retta segera pergi ke dapur untuk membantu bi Mar menyiapkan sarapan pagi.
Retta terlihat cekatan membuat perkedel kentang kesukaan Vanno. Retta sudah diberi tahu bi Mar apa saja makanan kesukaan suaminya itu.
Sementara di dalam kamar, Vanno terlihat sudah rapi dengan kaos dan celana pendeknya siap untuk melakukan olahraga pagi. Dia duduk di kursi balkon sambil memakai sepatunya.
Vanno masih mematung di kursinya. Dia terlihat berpikir keras. Tangannya mengusap wajahnya dengan kasar.
Bagaimana aku bisa bertindak bodoh seperti itu?, batinnya. Selama ini aku tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Jangankan bersentuhan, melirik pun aku malas. Tapi, kenapa aku semalam memeluknya, bahkan….
Aaaaaarrrggghhhhh…..
Vanno berteriak cukup keras dari balkon kamarnya. Retta yang mendengar teriakan Vanno segera meletakkan piring yang dibawanya di atas meja. Dia segera berlari menuju kamar, khawatir terjadi sesuatu dengan suaminya.
Ceklek. Pintu kamar terbuka dengan cukup kasar.
"Ada apa Mas?" Tanya Retta sambil ngos ngosan.
Vanno terlonjak kaget melihat Retta dengan napas ngos ngosan berjalan mendekat. Vanno merutuki dirinya sendiri yang berteriak cukup keras tadi. Seketika dia segera mencari alasan, "I-i-itu tadi ada tawon besar masuk lewat jendela. Sudah aku usir." Jawabnya.
Retta melihat sekeliling tapi tidak menemukan ada hal yang aneh di dalam kamarnya. "Oh, ma-maaf Mas, ta-tadi saya cuma terkejut."
"Tidak apa-apa. Aku lari pagi sebentar." Kata Vanno sambil berjalan menuju pintu kamar.
"Eehhmmm… A-apa mas Vanno tidak sarapan di rumah nanti?" tanya Retta sambil menunduk. Dia masih takut memandang wajah suaminya ketika berbicara.
Vanno mengernyitkan dahinya, bingung. Tapi ketika melihat tangan Retta yang masih ada tepungnya Vanno menjadi paham. "Aku akan sarapan di rumah," katanya kemudian.
Seketika senyum terbit di bibir Retta. Dia mengangguk ketika Vanno berpamitan kepadanya.
Retta segera kembali ke dapur untuk melanjutkan masakannya. Beberapa saat kemudian masakannya sudah siap. Retta segera menata masakannya di atas meja makan dan pamit kepada bi Mar untuk mandi.
Ketika Retta selesai berganti pakaian, tiba-tiba Vanno masuk ke dalam kamar dengan kaos penuh dengan peluh. Retta terkejut tapi segera menundukkan kepala.
"Ma-mau mandi dulu?" tanya Retta masih sambil menunduk sedangkan tangannya membawa keranjang baju kotor.
"Iya," jawab Vanno singkat.
"Akan saya siapkan baju gantinya." Kata Retta sambil meletakkan keranjang baju kotor di samping pintu kamar mandi. Dia segera pergi menuju walk in closet untuk mengambilkan baju ganti Vanno.
Sementara Vanno segera pergi ke kamar mandi dan melepas pakaiannya kemudian diletakkan di dalam keranjang pakaian kotor tadi.
Di dalam walk in closet, Retta terlihat cemas. Dia masih canggung dan bingung. Ingatan tentang penjelasan bi Mar kemarin sore kembali berputar di otaknya.
Den Vanno itu orangnya suka kerapian, tapi dia tidak bisa merapikan segala sesuatunya sendiri. Bahkan, baju dan pakaian dalam pun harus Mommynya atau saya yang siapkan. Jika tidak, seluruh isi lemari baju pasti akan berantakan seperti kapal pecah. Mulai sekarang, gantian non Retta yang harus menyiapkan semua kebutuhan Den Vanno ya. Kata bi Mar kemarin sore.
Retta menghela nafas panjang sebelum membuka laci tempat pakaian dalam Vanno berada. Dia bergidik ngeri ketika melihat pakaian dalam berjejer rapi di sana. Sambil menutup mata dia segera menyambar satu pakaian dalam tersebut dan menutup laci dengan sedikit keras.
\=\=\=\=\=\=
Kasih dukungan dong guys, masih mau dilanjutin nggak upnya.. 😉😉