NovelToon NovelToon
Gadis Manja Yang Dibuang

Gadis Manja Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reinon

Siapa sangka putri tertua perdana menteri yang sangat disayang dan dimanja oleh perdana menteri malah membuat aib bagi keluarga Bai.

Bai Yu Jie, gadis manja yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri atas perbuatan yang tidak dia lakukan. Dalam keadaan kritis, Yu Jie menyimpan dendam.

"Aku akan membalas semua perbuatan kalian. Sabarlah untuk menunggu pembalasanku, ibu dan adikku tersayang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

"Tapi nona, ini adalah tempat terbaik di hutan ini. Nona juga harus istirahat," ucap Li Mei.

"Aku tahu kalian semua lelah, tapi kita harus berhati-hati. Gua adalah tempat yang sangat mudah ditemukan para pembunuh," jelas Yu Jie.

"Ah, hampir saja aku membuat kita celaka!" sesal Li Mei.

"Kau tidak salah Li Mei. Siapa pun yang tersesat di hutan pasti akan memilih gua sebagai pilihan terbaik untuk tempat istirahat," Yu Jie berusaha menenangkan Li Mei.

Walau bagaimanapun gadis itu sudah berusaha melindungi mereka. Yu Jie melihat ke sekeliling.

"Kita ke sana!" tunjuk Yu Jie ke arah hutan yang sedikit lebih dalam dami sebelah kiri gua.

"Di sana nona?" tanya Nuan sambil menunjuk ke arah yang di tunjuk nona mudanya.

"Iya."

"Tapi di sana lebih gelap," ucap Ling Hua sambil bergidik ngeri.

"Lebih baik takut gelap daripada kehilangan nyawa," ucap Yu Jie datar.

"Ikuti saja perintah nona," ucap Xing Lian.

"Aku menurut saja," ucap Li Mei.

Kali ini Yu Jie sangat bersyukur atas anugerah ketajaman matanya. Meski kurang pencahayaan, dia bisa melihat sejauh seratus meter. Mudah baginya untuk berjalan tanpa tersandung dan menemukan tempat yang aman bagi mereka.

Mereka berjalan melewati gua. Yu Jie memilih memimpin jalan karena area yang akan mereka lalui lebih dalam dan gelap dari area lain sekitar gua.

"Nona, kenapa jalannya menurun?" tanya Nuan.

"Semakin menurun semakin baik," jawab Yu Jie.

Suasana kembali hening. Kelima wanita berbeda generasi itu berjalan dalam diam. Hanya suara gesekan daun, langkah kaki, dan suara hewan liar yang menjadi alunan pengiring setiap langkah mereka.

"Berhenti!" perintah Yu Jie.

"Kita bermalam di sini," timpalnya.

"Nona, anda yakin kita akan bermalam di sini?" tanya Ling Hua sambil memeluk dirinya sendiri.

"Sangat yakin. Nuan, cari alas untuk kita tidur!"

"Baik nona."

Nuan membuka buntalan yang cukup besar dari buntalan yang lain. Isinya beberapa alas kasur. Dia sengaja membawanya berjaga-jaga untuk alas tidur nona nya di tempat yang baru nanti. Tidak tahunya, alas kasur itu malah berguna di saat seperti ini.

Nuan mengambil satu yang warnanya gelap. Mengingat saat ini mereka berada di hutan, pasti alas kasurnya akan kotor.

"Bentangkan di sekitar sini!" perintah Yu Jie.

Ling Hua membantu Nuan membentang alas kasur. Karena cukup besar, Yu Jie meminta mereka melipatnya menjadi dua bagian. Mereka tidak akan berbaring melainkan duduk sambil memejamkan mata.

Awalnya Ling Hua protes mengapa tidak berbaring saja, lagipula kondisi nona mudanya sedang tidak baik. Dengan perlahan Yu Jie memberinya penjelasan. Mereka tetap harus waspada jika para pembunuh yang diutus selir Huang sampai ke tempat ini.

Akhirnya, Ling Hua mengerti maksud baik nona mudanya. Xing Lian membiarkan Yu Jie bersandar di pundaknya. Ini adalah pertama kalinya mereka dalam kondisi seperti ini.

Malam semakin larut. Suara hewan liar semakin samar. Mungkin sudah ada yang kembali ke peraduannya. Tadi, Yu Jie membiarkan dirinya terlelap lebih dulu agar bisa berjaga saat yang lain tertidur pulas.

Yu Jie tahu bahwa mereka kelelahan selama perjalanan tadi. Belum lagi mereka harus memasuki hutan belantara dan tidur di tempat asing.

Gadis cantik itu mengejapkan matanya untuk menyesuaikan padangan nya. Sesekali dia menguap. Nuan dan Ling Hua tidur dalam posisi duduk sambil membelakangi, Nuan duduk sambil memeluk buntalan yang ditahan oleh kakinya. Punggung mereka menjadi penahan tubuh untuk saling menopang. Sedangkan Xing Lian dan Li Mei saling beradu kepala sebagai penahan tubuh mereka.

Dengkuran halus terdengar saling bersahutan di antara mereka berempat. Yu Jie tersenyum melihat mereka tertidur pulas lalu menajamkan indra pendengarannya.

Benar saja dugaannya. Para pembunuh itu bekerja cepat. Seolah Yu Jie dan para pelayannya adalah musuh yang sangat berbahaya.

Tentu saja berbahaya. Berbahaya bagi selir Huang dan putri tercintanya.

Yu Jie memfokuskan dirinya mendengar setiap pergerakan yang didengarnya. Jika dia tidak salah menebak, ada tiga orang yang melesat masuk ke hutan. Jarak mereka dengan tempat persembunyiannya cukup jauh tapi Yu Jie bisa mendengar langkah dan percakapan mereka.

"Jejak kudanya ke arah sana. Aku akan mengecek ke sana," ucap seorang pria.

"Aku ke arah sana," ucap seorang lagi.

"Sisir seluruh hutan! Jangan sampai ada jejak kehidupan mereka!" perintah seorang pria dengan suara serak.

Ketiga pria itu berpencar. Cukup sulit bagi Yu Jie untuk mengetahui posisi ketiga pria itu secara bersamaan. Akhirnya, dia memutuskan untuk memfokuskan pada pria yang jaraknya semakin mendekat.

"Dia pasti ke gua," ucap Yu Jie pelan.

Buntalan yang dipeluk Nuan terlepas hingga membuat gadis itu terbangun. Gerakannya tentu membuat Ling Hua ikut terbangun.

"No..."

Yu Jie langsung menutup mulut Nuan dengan tangannya.

"Jangan bersuara!" perintah Yu Jie pelan.

Ling Hua yang tadinya ingin bersuara langsung bungkam. Gadis itu berpikir pasti ada yang tidak beres.

Nuan mengangguk. Yu Jie melepas tangannya perlahan lalu menempelkan jari telunjuk di depan mulutnya. Mengingatkan mereka dalam diam untuk tidak bersuara.

Yu Jie kembali memfokuskan indra pendengarannya. Salah seorang dari pria itu telah kembali dan mendekati pria yang jaraknya dengan mereka.

"Aku sudah menyisir hutan sebelah barat. Tidak ada tanda-tanda mereka."

"Ikut aku melihat ke dalam gua. Mereka wanita lemah pasti memilih gua sebagai tempat bersembunyi."

Kedua pria itu melesat masuk ke dalam gua dan keluar di hampir yang waktu bersamaan dengan mereka masuk. Yu Jie bisa menyimpulkan bahwa kedua pembunuh itu pasti memiliki kemampuan belajar diri yang luar biasa hebatnya.

"Kita kesana!" seru pria bersuara serak.

"Di sana lebih gelap. Aku rasa mereka tidak berani masuk ke sana."

"Perintah yang kita dapat harus membunuh mereka dan membawa mayat mereka."

Yu Jie merasakan ketegangan merayapi nya. Nyawa mereka mulai terancam. Untungnya, Nuan dan Ling Hua tidak tahu jika dua orang pembunuh sedang mendekati mereka.

Saat ini, dia hanya bisa berdoa dalam hati. Berharap kedua pembunuh itu tidak menemukan tempat persembunyian mereka.

Dia memang memiliki kelebihan, tapi sebatas kelebihan pada setiap indranya. Untuk bela diri, dia tidak memiliki kemampuan itu sama sekali. Yu Jie menyesal dulu tidak mau mengikuti kelas bela diri saat usianya tujuh tahun.

Setidaknya jika dia memiliki dasar bela diri, dia bisa melindungi keempat pelayan setianya. Nasi sudah menjadi bubur, apalagi yang harus dia sesalkan.

Kedua pria itu mulai berjalan ke arah tempat persembunyian mereka. Baru beberapa langkah, Yu Jie mendengar seseorang melesat mendekati kedua pria itu.

Bertambah satu lagi pembunuh yang tadi pergi ke arah lain. Yu Jie semakin tegang. Hal itu dapat dirasakan oleh Nuan dan Ling Hua, tapi mereka tidak berani bersuara untuk bertanya.

1
Sribundanya Gifran
haduh pingsan tah itu,knp
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Reinon
terima kasih kak Lala kusumah dan kak sribundanya Gifran...🥰🥰🥰
Lala Kusumah
tambah seruuuu nih, semangat sehat ya 💪💪😍
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Sribundanya Gifran
yu jie selain medis juga pelajarilah beladiri tak mungkin terus mengandlkan li mei untuk perlindungan diri.....
lanjut up lagi thor
Chen Nadari
semangat upnya Thor
Chen Nadari
semangat upnya Thor /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Chen Nadari
semangat upny Thor /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Chen Nadari
double up Thor...seru nih/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Chen Nadari
luar biasa
Chen Nadari
lanjut Thor /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!