Sela sudah jadi janda di usia nya yang baru enam belas tahun karena masalah tentang pesugihan sang Ibu, setelah berusia dua puluh tiga tahun dia malah jatuh cinta pada seorang pria bernama Bara.
Tak lama mereka menikah, namun ada yang aneh saat menikah dan menjalani rumah tangga, sebab Bara selalu pulang menjelang maghrib dan pergi nya shubuh. apa lagi bila malam purnama, maka Bara tak akan pernah ada di rumah.
siapa kah Bara sebenar nya?
apa kah Sela akan mencari tau siapa sosok Bara ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Agak debat
Rosana mendengarkan aoa yang Bara katakan secara tulus dan juga berani, tanpa rasa gentar Bara mengatakan akan segera menikahi Sela. Rosana sebenar nya senang saja karena dia pun ingin apa bila anak nya punya pasangan, sudah lama dia menyuruh Sela untuk membuka hati agar bisa hilang rasa trauma di dalam hati itu.
Namun setelah delapan tahun dan bisa di bilang banyak juga pria yang Sela tolak, pada akhir nya ia menemukan sosok yang tepat dan merasa Bara bisa melindungi diri nya. Sela merasa sangat nyaman apa bila bersama dengan Bara, tidak di pungkiri bahwa ini adalah cinta wanita untuk pria.
Namun Sela sadar bahwa cinta yang sekarang berbeda dengan cinta nya dia saat bersama Bastian dulu, tapi Sela berusaha meyakinkan hati bahwa berbeda karena dia bukan lah anak remaja lagi. dulu saat dengan Bastian mereka masuh remaja, sehingga cinta nya sudah pasti beda dan getaran nya juga sudah tidak seperti dulu.
"Kalian sudah kenal berapa lama?" tanya Reza menatap calon mantu nya.
"Sudah hampir tiga bulan, Yah." Sela yang menjawab karena takut Bara akan jujur bahwa mereka baru kenal.
"Loh udah lama berarti, kok kami tidak tau ya?" Rosana kaget juga.
"Awal kenal tuh enggak ada niat untuk nikah, Bu! tapi setelah kesini maka semakin yakin untuk sma Bara." jelas Sela pula.
Reza masih memperhatikan calon menantu nya yang sangat gagah ini, memang Sela tidak salah pilih apa bila di lihat dari wajah saja. soal sikap mereka belum kenal satu sama lain, terutama Sela yang sepenuh nya belum kenal siapa Bara ini.
Tapi entah dari mana dorongan hati sehingga mau saja saat menikah dengan Bara, di dalam mata Bara seolah ada magnet yang menyedot cinta Sela habis habisan. maka nya Sela langsung menerima saja apa yang Bara ajak, terlebih rasa takut saat akan tidur juga perlahan musnah setelah kenal dengan Bara.
"Jadi kapan rencana nya mau melangsungkan pernikahan?" tanya Rosana pula.
"Kalau dari saya ingin secepat nya saja, Bu." Bara menjawab mantap.
"Aku tidak mau pesta sampai ada acara musik juga, Bu! pokok nya sah saja, aku sudah tidak ingin macam macam." ucap Sela.
"Lah kok gitu, sayang dong kan kita punya musik sendiri." ujar Reza yang mau pesta besar untuk putri nya.
"Lebih baik begitu saja, Yah! aku tidak nyaman dengan banyak orang, Bara juga punya tidak suka orang banyak." jelas Sela.
"Apa Bara juga punya trauma, Nak?" tanya Rosana pelan sambil menatap Bara yang sedang mengunyah daging panggang.
"Iya, Bu." angguk Bara cepat.
Kini orang tua tau kenapa mereka bisa secepat itu akrab dan merasa saling membutuhkan, karena mereka punya kesamaan yang sangat jelas. maka nya Sela langsung mau di ajak nikah, setidak nya itu lah yang Rosana dan Reza pikirkan tentang hubungan Sela selama tinggal sendirian ini.
"Jadi cuma undang beberapa orang saja?" tanya Rosana lagi.
"Jangan undang orang kampung, aku tidak mau mereka malah gosip." tegas Sela.
"Lah kamu mau nikah di mana jadi nya?" Rosana kaget juga.
"Di sini saja, aku tidak mau mendengar apa pun yang tetangga katakan! pasti akan ada bisik bisik yang menyakiti hati ku." Sela memang sudah sangat kesal pada semua orang di kampung nya.
"Tapi kan lebih baik bila di kampung saja, di sini akan sangat tertutup." Reza membuka suara lagi.
"Bagai mana menurut mu, Bara?" Rosana meminta pendapat menantu nya.
"Saya tidak masalah, Bu! yang penting kan pernikahan kami sah, dan juga Sela nya juga merasa nyaman." jawab Bara.
Rosana terdiam karena dia juga masih bimbang, wajar Sela sakit hati pada semua orang di kampung atau pun di sekolah nya. sebab dulu yang bagian Ibu Ibu pun sibuk menjulid Sela, bahkan mereka juga tak segan mengumpat langsung di depan nya Sela.
Terlebih setelah Mama Linda datang melabrak dengan amarah tinggi, maka semakin banyak orang yang benci akan Sela. sampai saat ini masih terbayang di pikiran Sela bahwa bagai mana orang orang itu mengatai nya gadis yang tidak tau diri karena mau mengorbankan Bastian, bahkan dia juga di tuduh melakukan ritual sesat.
"Nanti kan keluarga ku juga banyak yang akan datang, tapi sebenar nya mereka cuma teman saja." ucap Bara.
"Ya sudah lah kalau memang itu mau nya, Ibu nurut saja apa kata kamu." angguk Rosana akhir nya mengalah juga.
"Ada saksi dan ada penghulu juga, ya sudah bagai mana baik nya dan kalian sah menjadi suami istri." angguk Reza juga.
"Tanggal pernikahan nya di ambil pas tanggal enam saja, itu hari ulang tahun ku." ujar Bara menatap mereka semua.
"Berarti besok dong, kok enggak ada persiapan!" pekik Rosana.
"Lah kan cuma kita saja, Bu! mau persiapan apa juga?" Sela pun setuju untuk menikah besok.
"Setidak nya ambil foto dalam keadaan di hias, menikah cukup satu kali dan bisa di jadikan kenangan." nasihat Rosana.
"Tapi aku sudah dua kali menikah, Bu!" Sela menatap Ibu nya dan Rosana jadi terdiam kaku.
"Tapi tetap harus di hias, tidak mungkin kamu menikah cuma begini saja!" Reza agak panas dengan keputusan anak nya.
"Masalah make up aku bisa melakukan sendiri, hasil nya pun tidak buruk juga." Sela tetap saja kekeh.
"Ya sudah terserah kamu saja!" Rosana juga sudah kehabisan cara.
"Tapi kalau memang mendadak maka bisa di undur, itu tadi cuma usul dari saya saja." Bara membuka suara lagi.
Tapi Rosana dan Reza sudah enggan bersuara karena menurut nya suara mereka juga tidak akan di dengar, jadi lebih baik diam saja dan manut apa yang akan mereka lakukan. toh mereka juga sudah punya rencana sendiri, mau di kasih saran pun menolak terus dengan alasan bermacam macam.
Jadi mereka datang kesini cuma untuk di beri tahu saja, bukan untuk di mintai saran. sebenar nya Rosana juga kesal akan sikap Sela yang tidak mau mendengarkan ucapan dia, tapi Rosana juga menyadari bahwa anak nya menjadi keras akibat melewati masa yang sangat sulit gara gara diri nya.
"Ayo masuk istirahat dulu, capek Rea di gendong terus." ajak Sela tidak ingin Ibu nya kecil hati.
"Letakan saja di kasur, dia lelah memang." Reza menggendong anak nya.
Sela cuma melirik saat Ibu nya menarik nafas berat, mungkin saja Rosana mau nya pesta besar dan mereka juga bisa pakai musik milik mereka sendiri, namun Sela nya menolak sehingga mereka pun tidak bisa apa apa lagi.
kukira di edisi ini akan aman sentosa🤭, ternyata ada nyawa2 yang terancam dan berujung pada kasus yang menggemparkan.
#menungguTokohUtama
#kembalinyaKakakAdik
#Beraksi