NovelToon NovelToon
Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Hasrat Cinta Alisyah dengan 2 Pria Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Bad Boy
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

Apa yang akan kalian pilih, jika kalian di minta untuk memilih antara menikah dengan pria yang tak lain adalah sahabat kecil kalian, atau dengan pria yang kalian cintai, tapi tanpa adanya hubungan yang pasti?

Pilihan seperti itu lah yang kini di hadapi oleh Alisya, si gadis bodoh perihal cinta. Tapi siapa sangka di cintai dan menjadi hasrat cinta dua pria tampan, kaya dan terbilang incaran para kaum hawa lainnya.

Akankah salah satu dari mereka akan menjadi jodoh Alisyah? atau malah tak dari satupun mereka yang dapat menjadi jodoh Alisya.

*lebih bijak dalam membaca yah kakak*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 (tak pandai mengekspresikan diri)

"Jangan bilang kau lupa dengan ulan tahun mu?" Terka Bastian.

Nyatanya memang kini Alisya lupa dengan ulan tahun nya sendiri. Dan seperti biasa, Bastian lah yang selalu ingat dengan ulan tahun nya itu. Meski tahun-tahun lalu hanya lewat ucapan lewat chat pesan saja.

Melihat Alisya yang terdiam. Bastian langsung paham. "Alisya," panggil Bastian dengan lembut.

"Ha, hemm.... Iyah."

"Apanya yang iyah?" Tanya Bastian. Karna paham kalau Alisya tak paham dengan apa yang tadi ia ucapkan.

Alisya mengernyitkan dahinya. "Yah yang tadi," ucapnya.

"Berarti kau menerima hadiah ku?" Tanya Bastian dengan sangat hati-hati.

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Hadiah rumah, terlalu besar untuk ku."

"Alisya, itu sudah lama aku beli. Dan memang aku khususkan untuk kamu seorang. Jadi jangan anggap itu hadiah besar atau apapun itu."

Sejenak Alisya berfikir. Pasalnya untuk kali ini ia memang tengah di beratkan oleh pilihan, yaitu tetap tinggal dirumah Kiran sekaligus menyusahkan sahabatnya itu atau menerima hadiah yang diberikan oleh Bastian saat ini padanya.

"Kamu nggak perlu merasa terbebani dengan apa yang aku ucapkan tadi. Tapi kamu hanya perlu menjawab Iyah untuk hadiah yang aku berikan sama kamu."

Alisya menatap manik mata Bastian. Hanya ada ketulusan yang terpancar. "Aku tidak bisa menerima nya," jawab Alisya.

"Lalu?"

"Yah aku bilang, kalau aku nggak bisa menerimanya."

"Yah kenapa?"

"Karna aku nggak mau."

"Alisya...."

"Bastian, aku bilang kalau aku nggak bisa yah nggak bisa."

Menghela nafas lelah nya. Bastian memegang dahinya yang terasa pusing untuk menghadapi kekerasan Alisya yang memang sudah melekat pada gadis itu.

"Ok, kalau gitu nggak papa kalau kamu nggak mau. Tapi beri aku alasan yang kuat, kenapa kamu nggak mau? Apa karna kamu belum bisa maafin aku? Atau....karna kamu ngerasa nggak enak kalau aku beri hadiah itu?"

Ingin menjawab. Namun nyatanya semua yang diucapkan oleh Bastian benar adanya. Rasa masih dengan permasalahan nya dengan Bastian kemarin. Hingga rasa gengsi dan nggak enak kalau dengan mudah menerima pemberian Bastian yang terlampau berlebihan.

"Aku cuman nggak ingin menerima hadiah yang berlebihan dari orang lain, dan..."

"Orang lain? Kamu nganggap aku orang lain?" Tanya Bastian, seakan tak menyangka akan dianggap orang lain oleh Alisya.

Alisya tersentak, ia menatap manik mata Bastian yang terarah padanya.

"Aku bukan orang lain Alisya, aku sahabat sekaligus pria yang menyukai kamu." Lontar Bastian.

Masih untuk tak membalas ucapan Bastian, kini yang dipilih oleh Alisya adalah diam.

"Kau banyak diam sekarang, apa ada hal besar yang terjadi?" Tanya Bastian kembali.

Ingin rasanya berkata jujur pada Bastian perihal apa yang kini terjadi padanya. Namun, lagi-lagi sikap tak pandai dalam mengekspresikan perasaan nya yang sedari dulu tertanam di diri Alisya pun menjadi penghalang dengan apa yang ingin gadis itu lakukan.

"Hem, ini adalah jati diriku yang sebenarnya. Jadi bisakah kau tidak lagi bertanya? Aku sangat tak nyaman dengan pertanyaan mu itu dari tadi. Dan.....untuk hadiah yang kau ingin kau berikan itu, aku ucapkan banyak Terima kasih," ungkap Alisya.

Tak lama Alisya pun membungkuk kan tubuh nya sedikit untuk berlalu pergi. "Kalau begitu aku permisi," imbuhnya kembali.

Ketika langkah kaki Alisya hendak melangkah pergi, namun nyatanya kini Bastian menghalau nya kembali. "Alisya!" Panggil Bastian.

Kaki Alisya terhenti. Tapi tanpa membalikkan tubuhnya kearah Bastian.

"Udah lewat tengah malam, aku ucapin selamat ulang tahun. Dan maaf aku sempat buat persahabatan kita jadi seperti ini," ucap Bastian.

Tak sadar, air mata Alisya keluar tanpa diminta. Tak ingin sampai terlihat akan sisi lemahnya oleh Bastian. Langkah kaki yang sempat terhenti tadi pun di langkah kan kembali oleh Alisya.

Sedangkan Bastian hanya mampu menatap punggung Alisya yang telah menjauh dari pandangan matanya karna telah masuk kedalam kamar.

Menghela nafas berat nya. Tak disangka Bastian ternyata turut menangis dengan sikap Alisya padanya tadi. Hanya karna satu kesalahan pada malam itu saja, membuat hubungan nya dan Alisya tak tersisa. Hubungan percintaan ataupun persahabatan pun hancur seketika.

.

.

.

Disisi lain, Alisya tengah berada dalam kamar. Kiran yang ternyata telah menunggu nya di balik pintu itu sedari tadi. "Alisya, kenapa? Gue udah bilang kan dari tadi, nggak perlu lagi ngomong sama kak Bastian. Sekarang apa? Lo nangis, memang nya apa...."

Omelan Kiran di sela langsung oleh Alisya.

"Gue yang salah," sela Alisya.

"Apa?"

"Semua yang terjadi dalam hidup gue adalah kesalahan gue sendiri Kiran. Orang tua gue yang pergi dari hidup gue, saudara kandung yang nggak pernah sekalipun menganggap gue sebagai adik atau kakaknya sendiri, dan.....kegagalan percintaan sekaligus persahabatan gue pun itu semua karna kesalahan gue."

Alisya luapkan segalanya. Air matanya bercucuran dengan deras dan tanpa ada sela untuk berhenti.

"Alisya, lo jangan ngomong omong kosong lagi deh. Lo nggak salah, mereka yang salah. Mereka yang nggak pernah ngerti bahwa lo itu berharga, sampek nggak layak buat mereka yang nggak berharga buat dapetin lo." Ungkapan Kiran terdengar seperti sebuah kenyataan di indra pendengaran Alisya.

Namun nyatanya, kenyataan yang terjadi adalah Alisya penyebab kehancuran dirinya sendiri. Bahkan memiliki seorang sahabat seperti Kiran dan Ira seakan tak layak untuk dirinya.

Dirinya terlalu egois. Terlalu ingin dimengerti, padahal tak semua dunia harus tentang dirinya. Alisya seperti berulang kali di tampar oleh kenyataan kalau kehidupan dalam dirinya selama ini adalah suatu kesalahan.

Lahir nya Alisya yang sebenarnya tak diinginkan oleh papanya sendiri. Kedatangan dirinya untuk Ira ataupun Kiran pun pastinya hanya beban untuk kedua sahabatnya itu. Dan pastinya Adriel maupun Bastian kini merasa tersakiti akan kehadiran dirinya.

Menatap keadaan Alisya dengan lamunan yang Kiran pun tak tahu apa yang sedang di lamunkan oleh Alisya sekarang. Inisiatif dalam diri Kiran pun hanya mampu memberi pelukan untuk Alisya saat ini.

Sambil menepuk dengan pelan bahu teman nya itu. "Mungkin ucapan gue tadi nggak bakal bisa buat lo tenang Sya, tapi setidaknya di hari ulan tahun lo ini. Lo jangan pernah merasa sedih ataupun sendiri. Karna ada gue dan Ira yang bakal selalu ada buat lo."

Tangisan Alisya semakin menjadi. Ia membalas pelukan Kiran dengan erat. "Hiks hiks hiks....maaf maafin gue yang hanya bisa jadi beban buat lo dan Ira selama ini. Gue....gue minta maaf," gumam Alisya.

Kiran ikut terbawa suasana, ia ikut menangis dengan pilu. "Hem, jangan ngomong kayak gitu sya. Gue dan Ira yang makasih Karna lo udah dateng di tengah persahabatan random kita."

Mereka berdua saling berpelukan dengan tangisan yang terdengar pilu.

****

Di tempat lain, Ira tengah duduk di kursi belajarnya. Nyatanya malam itu ia tak dapat tidur. Lantaran rasa cintanya pada Bastian yang ternyata bukanlah perasaan bias.

Matanya menatap foto bertiga. Antara dia, Alisya dan Kiran di tepi pantai.

Dan.....

"Aku berusaha untuk tidak menghancurkan hubungan persahabatan kita Alisya. Jadi aku berharap aku bisa bertahan sampai akhir," ucapnya.

Bersambung.

Like, like, dan like nya bebs jangan lupa. 🥰

1
kipi
lanjut Thor, ceritanya bagus poll
kipi
bagus poll/Heart/
ChoIruelz FriendsTer
Lanjut Thor💯
Rifa Riris
Novel dengan segala pemikiran dewasa nya
Rifa Riris
Selamat datang kalian semua...semoga suka dengan novel ku ini yah, di peringatkan lagi untuk bijak dalam membaca /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!