NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta

Dendam Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Dimalam pengantin yang seharusnya sakral ternyata menjadi mimpi buruk bagi Luna dimana ia melakukan ritual olahraga pertamanya dengan adik iparnya yang bernama Damian.
Suami Luna yang bernama Sebastian langsung menjatuhkan talak kepada Luna.
Orang tua Luna sangat murka dan ia meminta Damian untuk menikah dengan Luna.
Luna berjanji akan membalas dendam kepada Damian yang sudah menghancurkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Sementara itu di tempat lain dimana Damian sedang berada di sebuah klub malam untuk menghilangkan kekesalannya terhadap istrinya yang ia anggap masih sama seperti dulu.

Damian sudah menenggak minuman sebanyak dua botol.

"Luna, kenapa kamu melakukannya lagi? Padahal aku sekarang sudah kaya raya." ucap Damian yang mulai bicara ngelantur.

Damian yang sudah mulai mabuk berat memutuskan untuk pulang.

Ia berjalan sempoyongan sampai menuju ke parkiran dan disaat akan masuk kedalam mobil tiba-tiba ada tangan yang menutup mulutnya dengan sapu tangan yang sudah diberi cairan c****m.

"Mmmmpphhhh ......."

Dalam hitungan detik Damian langsung jatuh pingsan.

Mereka langsung memasukkan Damian kedalam mobil dan segera mereka melajukan mobil Damian menuju ke tempat yang sudah disiapkan.

30 menit kemudian mereka telah sampai dan membawa Damian masuk kedalam kamar.

"Ini upah untuk kamu." ucap Ayana yang sudah berada di tempat itu.

Ayana tersenyum bahagia saat melihat Damian sudah berada dalam genggamannya.

"Terima kasih Kak Dilan yang sudah membantu adikmu ini." ucap Ayana yang kemudian melepaskan pakaiannya.

Ayana naik ke atas tempat tidur sambil melepaskan pakaian yang dikenakan oleh Damian.

"Tampan sekali kamu Mas" ucap Ayana yang kemudian mendaratkan bibirnya ke bibir Damian yang masih belum sadarkan diri.

Tangan Ayana mulai berjalan ke dada bidang milik Damian dan ia pun mulai bermain di senjata milik Damian.

Di sisi lain dimana Luna tidak bisa tidur dan ia melihat jam yang ada di ponselnya.

"Sudah jam dua pagi dan Mas Damian belum pulang. Kamu dimana Mas?" gumam Nadine dengan air mata yang mengalir.

Kemudian Luna bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu kamarnya.

Ia berjalan menuju ke ruang tamu sambil menunggu suaminya.

Ronny yang sedang berjaga melihat Luna yang sedang duduk di ruang tamu.

Ia pun menuju ke dapur untuk membuatkan susu coklat.

"Nona Luna, ini diminum dulu." ucap Ronny yang menyodorkan gelas yang berisi susu coklat buatannya.

"I-iya terima kasih, kamu belum tidur?" tanya Luna sambil menyeruput susu coklat.

Ronny mengatakan kalau malam ia tidak tidur karena harus menjaga rumah.

"Kenapa Nona Luna belum tidur? Apakah Nona sedang menunggu Tuan Damian?" tanya Ronny.

"I-iya Ron, Sudah jam dua pagi Mas Damian belum pulang." jawab Luna.

Luna tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi suaminya yang seperti itu.

"Tidak perlu menunggu Tuan Damian, mungkin saja Tuan Damian sedang ada pekerjaan di luar kota."

Ronny meminta Luna untuk segera kembali istirahat mengingat saat ini Luna sedang mengandung.

Segera Luna menghabiskan susu coklat itu dan i kembali masuk kedalam kamarnya.

"Maafkan Mama sayang, ayo kita tidur." Luna sambil mengelus-elus perutnya.

Luna mencoba untuk memejamkan matanya agar bisa tidur nyenyak.

Tak berselang lama Luna pun akhirnya bisa tidur nyenyak.

Keesokan paginya dimana Damian membuka matanya saat mendengar suara tangisan wanita.

Ia melihat ruangan yang sangat asing dan ia pun mencari sumber suara itu.

"A-ayana?!" Damian langsung terkejut ketika melihat Ayana yang ada disampingnya.

Damian melihat keadaannya sekarang yang tidak memakai sehelai apapun.

"Apa yang sudah kamu lakukan Mas?" Ayana menangis sesenggukan.

Damian mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya.

"S**l! Aku tidak bisa mengingatnya." Damian bangkit dari tempat tidur dan segera memakai pakaiannya.

Ayana meminta Damian agar bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya semalam.

"Ayana, aku minta maaf. Aku tidak tahu apa yang terjadi semalam."

Ayana mengambil pisau buah yang ada di meja samping tempat tidurnya.

"Jika Mas Damian tidak mau bertanggung jawab, lebih baik aku mati saja."

Damian menghampiri Ayana dan langsung melempar pisau itu.

"Maafkan aku Ayana, jangan lakukan itu. Aku akan bertanggung jawab apa yang sudah aku lakukan. Tapi tolong beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya kepada Luna."

Ayana menganggukkan kepalanya dan ia memberikan waktu dua Minggu.

Jika dalam waktu dua Minggu Damian membohonginya, ia tak segan-segan untuk melakukan hal itu lagi.

"Aku pulang dulu, Luna pasti menungguku."

Damian langsung keluar dari hotel dan segera ia melajukan mobilnya menuju ke rumah.

Di sepanjang perjalanan ia masih mencoba untuk mengingat apa yang terjadi semalam.

"Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?" gumam Damian.

Ia kembali fokus menyetir dan beberapa menit kemudian Damian telah sampai di rumah.

Damian segera turun dari mobil dan berlari menuju ke kamarnya.

Sesampainya di kamar ia melihat istrinya yang baru saja selesai mandi.

"S-sayang, aku minta maaf. Semalam aku ketiduran di kantor." ucap Damian.

"Mandilah dulu Mas, setelah itu kita sarapan pagi."

Sebelum ke dapur Luna menyiapkan pakaian kerja suaminya.

Setelah itu ia lekas menuju ke dapur untuk melihat Bi Tika apakah sudah menyiapkan sarapannya.

Bi Tika melihat wajah Luna yang kurang tidur karena semalam ia tahu jika Luna menunggu suaminya yang belum pulang.

"Non Luna duduk saja, nanti......" Bi Tika langsung menghentikan ucapannya saat melihat Damian yang berjalan menuju ke dapur.

Bi Tika langsung menghidangkan sarapan untuk mereka berdua.

Luna mengambil piring yang kemudian ia isi dengan nasi dan beberapa lauk untuk suaminya.

"Sayang, Mas minta maaf." ucap Damian.

"Kita sarapan dulu Mas, setelah itu lekaslah berangkat ke kantor." ujar Luna yang tidak mau berdebat dengan suaminya.

Damian memikirkan bagaimana cara ia mengatakan kepada Luna tentang kejadian semalam.

"Sayang, apa kamu sakit?" tanya Damian yang melihat wajah istrinya yang pucat.

"Aku nggak sakit, aku hanya lelah karena semalam tidak tidur menunggu suamiku yang tidak pulang." jawab Luna yang kemudian meninggalkan ruang makan.

Luna sudah tidak bisa menahan emosinya lagi dan sesampainya di kamar ia langsung menangis sesenggukan.

Damian menyusul ke kamar dan melihat Luna yang menangis.

"Sayang, M-mas minta maaf." ucap Damian.

"Minta maaf? Untuk apa Mas minta maaf? Disini aku yang salah. AKU YANG SALAH!" teriak Luna.

Damian langsung memeluk erat tubuh istrinya yang sedang marah.

"Apakah Mas Damian menyukai Ayana? Bilang Mas!" Luna kecewa dengan suaminya yang lebih percaya dengan perkataan Ayana.

Damian memejamkan matanya dan ia mengatakan kalau tidak menyukai Ayana.

"Maafkan Mas yang sempat terpengaruh oleh Ayana. Mas takut jika kamu pergi dengan lelaki yang lebih kaya." jawab Damian.

Luna memukul-mukul dada bidang suaminya yang meragukan cintanya.

"Maafkan Mas sayang, Mas janji tidak akan seperti itu lagi." ucap Damian.

Luna menganggukkan kepalanya dan disaat ia kembali memeluk suaminya ia melihat ada noda merah di pundak Damian.

*Apakah Mas Damian berselingkuh dengan wanita lain?" ucap Luna dalam hati.

Damian melihat tubuh Luna yang hampir pingsan dan ia pun langsung membawanya ke atas tempat tidur.

"Istirahatlah sayang, Mas akan membuatkan mu teh hangat." ucap Damian.

Damian langsung keluar menuju ke dapur untuk membuat teh hangat.

1
Yanni Santoso
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!