Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku mencintaimu
Arya menghubungi beberapa anak buahnya, dia memerintahkan mereka untuk menunggu mobil Yudha lewat diperbatasan. Arya begitu panik. Tidak lama kemudian bude Lastri keluar dari dalam rumah, dia juga mendengar teriakkan Ayuna tadi.
''Arya, Ayuna mana?'' Tanya Lastri dengan panik.
''B-bude ..., Ayuna tadi dibawa oleh Yudha. Bude tidak perlu kuatir, bude lebih baik masuk saja! Aku akan segera mencari Ayuna dan membawa Ayuna kembali kesini secepatnya dengan selamat'' terang Arya, walaupun sebenarnya dia juga merasa begitu panik.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
''sayang ..., Maafkan mas! Mas terpaksa melakukan ini. Mas tidak mau lagi kehilangan dirimu'' Yudha berkata sambil menatap wajah cantik Ayuna yang terbaring di jok belakang tidak sadarkan diri.
Yudha melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia akan membawa Ayuna kesebuah rumah kosong yang sudah dia persiapkan terlebih dahulu.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Yudha sampai ketempat tujuan, dia membaringkan tubuh Ayuna diatas kasur.
''tidur lah yang nyenyak sayangku! Kamu makin cantik saja'' gumam Yudha sambil memandang wajah Ayuna dan membelai pipinya. Yudha menatap dengan penuh nafsu, Ayuna hanya memakai dress selutut lengan pendek bewarna merah muda.
''mas rindu sekali'' setelah berkata seperti itu Yudha kemudian berlalu dia hendak menutup pintu kamar tersebut. Pikiran jahatnya sudah menguasai.
Yudha perlahan-lahan membuka kancing kemeja miliknya, kemudian dia berbaring disebelah Ayuna. Di mengecup pipi dan kening Ayuna berulang kali. Kemudian fokusnya beralih kebibir ranum milik Ayuna, tangan Yudha begitu liar menyusuri tubuh mulus Ayuna. Saat Yudha hendak mencium bibir Ayuna, tiba-tiba Ayuna sadarkan diri.
''kepalaku sakit sekali''lirih Ayuna sambil memegangi kepalanya, dia belum menyadari akan kehadiran Yudha. Sedangkan Yudha merasa begitu panik, dia takut Ayuna akan marah. Setelah beberapa detik kemudian akhirnya kesadaran Ayuna kembali normal dia sudah bisa melihat dan mengingat dengan jelas.
''mas Yudha! Apa yang kamu lakukan mas, aku ada dimana? Kamu bawa aku kemana Yudha!'' teriak Ayuna begitu panik, dia mundur menjauh dari Yudha, dia sangat takut kalau Yudha berbuat macam-macam dengan dirinya, apalagi dia melihat kemeja Yudha yang sudah terbuka sebagian.
''Sayang ..., Kamu tenang dulu! Mas tidak akan menyakiti kamu. Ayo sini, mas sangat merindukan kamu Ayuna!'' Yudha berkata dengan tidak tahu malu.
''Aku ingin pulang! Lepaskan aku. Kamu kenapa tega banget sama aku mas. Kamu jangan dekat-dekat aku, antara kita sudah tidak ada ikatan apa-apa lagi'' ucap Ayuna, dia berlari kearah pintu berniat melarikan diri tapi ternyata pintu itu dikunci.
''mas ingin sekali menikmati tubuh indah mu itu sayang ... Mas rindu! Ayo kita lakukan seperti dulu. Mas akan membuat kamu mendesah nikmat. Cuma kamu yang mas cintai, mas menyesal Ayuna. Kamu masih istri mas, pengadilan belum memutuskan hubungan kita. Ayo ... Kesini sayang'' bujuk Yudha terdengar begitu menjijikan di telinga Ayuna.
''mas aku mohon! Jangan lakukan itu. Kamu sudah menjadi suami Nina. Sana ... Kamu lakukan saja itu sama Nina. Apa kamu lupa? Kamu sudah menjatuhkan talak tiga kepadaku mas. Dasar kamu benar-benar sudah tidak waras. Aku menyesal pernah menikah sama kamu mas!'' Teriak Ayuna begitu keras. Tiba-tiba Yudha menampar pipi Ayuna dengan keras dia tidak terima atas ucapan Ayuna.
Ayuna memegang pipinya yang terasa begitu perih, kemudian dia berteriak dengan sekeras mungkin.
''tolong .... Tolong aku ... Tolong aku, siapapun yang ada diluar tolong aku!'' teriak Ayuna putus asa, dia benar-benar takut.
''Ayuna maafkan mas sayang, Mas khilaf! Ayo kita mulai saja permainannya Ayuna. Setelah ini kita akan pergi jauh, kita akan bahagia dengan kehidupan baru kita. Mas sudah tidak membutuhkan Nina lagi. Ayo sayang'' usai berkata demikian, Yudha lalu menggendong tubuh Ayuna kembali kekasur, dia menindih tubuh Ayuna. Ayuna berusaha menghindar, tetapi tenaga Yudha jauh lebih kuat darinya.
Saat Yudha sedang berusaha untuk melepaskan pakaian Ayuna, tiba-tiba pintu didobrak seseorang dari luar, setelah itu pintu terbuka dengan begitu lebar.
Arya berlari kearah Yudha, amarahnya sudah tidak terbendung, dia kemudian memukul Yudha secara membabi buta, perkelahian terjadi diantara mereka berdua. Sedangkan Ayuna hanya menangis memeluk lututnya di sudut ruangan.
Yudha terkapar dengan kondisi yang begitu memprihatinkan, dengan beberapa luka memar dibagian tubuh dan wajahnya, karena pukulan Arya. Arya kemudian menghampiri Ayuna, ''sudah, sekarang sudah aman, Ay, ayo'' Ayuna lalu memeluk Arya dengan begitu erat.
''m-mas ... Aku takut mas. Hiks ... hiks ... hiks!''
''maafkan mas Ayuna, mas telat datang. Ayo kita pergi dari sini'' ucap Arya, dia kemudian mengendong tubuh Ayuna yang nampak begitu menyedihkan dan berantakan. Meninggalkan Yudha yang terkapar tak berdaya dengan perasaan hancur dan kesal.
''kalian! Tolong bereskan orang itu. Tahan dia dimarkas kita!'' perintah Arya kepada anak buahnya.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Dimas menyetir, sedangkan Arya dan Ayuna duduk dibelakang. Arya mengelus serta memeluk tubuh Ayuna begitu erat, baju bagian depan Ayuna sudah robek karena ditarik oleh Yudha, Arya menutupi tubuh Ayuna dengan jaket kulit miliknya. Arya mengutuk dirinya karena terlambat datang.
Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Ayuna dan Arya tiba dirumah sakit. Arya memutuskan untuk membawa Ayuna kerumah sakit, karena pipi Ayuna mengalami memar yang cukup parah dengan darah kering diujung bibirnya serta kondisi Ayuna yang mengalami sedikit trauma.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
''bagaimana keadannya, dok?'' tanya Arya setelah Ayuna selesai diperiksa.
''kondisinya tidak begitu buruk tuan, nona Ayuna hanya butuh waktu istrihat yang cukup agar kondisi fisik dan mentalnya kembali stabil dan normal. Baik lah kalau begitu saya permisi dulu. Calon istrinya tolong dijaga dengan baik tuan'' ucap sang dokter yang memeriksa. Dia sudah mengenali Arya, karena Arya merupakan donatur tetap dirumah sakit itu.
''baik lah, terimakasih dokter'' balas Arya ramah.
Arya kemudian duduk dikursi yang ada dihadapan Ayuna, dia menatap wajah cantik Ayuna kemudian memegang tangan Ayuna yang seperti sudah terlelap.
''aku mencintaimu, Ayuna'' gumam Arya sambil mengecup tangan Ayuna lembut.
''apa?'' tanya Ayuna, Ayuna tiba-tiba membuka matanya, ternyata Ayuna hanya pura-pura tidur.
''A-yuna kamu tidak tidur?'' Yudha berkata dengan sedikit gugup.
''aku tadi bermimpi ada seseorang yang mengatakan kalau dia mencintaiku! Makanya aku terbangun. Tapi mimpi itu seperti nyata'' sahut Ayuna, dia sengaja mengerjai Arya.
''mimpi?''
''iya!''
''apakah kamu mau mendengarkan itu secara nyata, Ayuna?"
''Aku mau''
''Ayuna ... Aku mencintaimu. I love you'' ucap Arya dengan begitu yakin dan lantang, dia sudah tidak tahan lagi memendam perasaannya terlalu lama.
Ayuna hanya tersenyum dengan pipi merona.
''terimakasih untuk semuanya'' balas Ayuna lirih.
''apa kamu tidak berniat untuk membalas ucapan ku?'' tanya Arya. Dia begitu berharap Ayuna membalas rasa cintanya.
''ucapan yang mana?''
''aku mencintaimu, Ayuna?" Ulang Arya.
''aku juga pak Arya, sepertinya aku juga mencintai bapak'' balas Ayuna, dia kemudian menutupi wajahnya karena merasa malu.
Arya merasa amat bahagia, dia kemudian melompat kegirangan. Tidak henti-hentinya dia mengucap rasa syukur.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Sementara itu dikamar rawat inap yang barbeda, Nina membuka matanya! Dia melihat tangannya terpasang infus, dia merasakan sakit yang luar biasa dibagian bawah perutnya.
''aku ada dimana? Mas Yudha mana!'' batin Nina, bertanya-tanya sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
''nyonya sudah bangun?" tanya seorang perawat wanita yang baru masuk.
''saya kenapa, sus? Suami saya dimana!" Tanya Nina.
''ibu mengalami keguguran kemaren sore, anak ibu tidak bisa diselamatkan. Ibu yang sabar ya. Sedangkan suami ibu, kami tidak melihatnya lagi. Dia pergi dari sore kamaren setelah itu dia tidak pernah kembali sampai sekarang.'' ujar sang suster menjelaskan.
''a-paaaaaa? anak aku sudah tidak ada lagi! Hiks ... Hiks ... Hiks ... Itu tidak mungkin kan, sus?'' Nina berkata dengan air mata yang sudah menetes sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
''ibu yang tenang! Ibu masih bisa untuk mengandung lagi! sabar ya, bu'' balas sanf suster menenangkan.
Nina kemudian mencoba untuk menghubungi Yudha lewat ponselnya yang ada di atas laci, tapi tidak ada jawaban. Nina melakukan itu berulang kali, tetapi tetap tidak ada hasilnya.
Kemudian Nina membanting ponselnya, Nina merasa begitu prustasi. Nina mengamuk hebat, Sang suster susah payah untuk menenangkan.
''tidak, tidak mungkin! anak aku tidak mungkin meninggal. Mas ... Mas Yudha dimana? Kenapa kamu tidak menemani ku di saat-saat seperti ini, hu ...hu ...hu'' tangis Nina terdengar begitu memilukan.
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.