Bayi Rahasia CEO

Deg...

Di seberang sana ada seorang pria yang mendadak jantungnya berdegup kencang mendengar sayup-sayup sang adik berbicara pada seorang wanita yang suaranya cukup familiar buatnya.

"Kenapa aku merasa kenal dengan suara wanita itu? Tapi siapa? Haishh....Adrian kenapa kamu sekarang mendadak lemot (lemah otak) jangan sampe si Jojo ikutan lemah karena lama tak diasah" gumam Adrian dalam hati.

Tut...Tut...Tut..

"Astaga ponsel lowbat segala" gerutu Adrian yang mendadak kesal karena baterai ponselnya drop sehingga teleponnya terputus dengan sang adik dan di seberang sana Anisa pun mengomel tak jelas karena sang kakak memutus panggilan tanpa ucapkan salam penutup atau basa basi seperti biasanya.

"Kenapa Nis kamu mengomel tidak jelas, bibirnya jangan dimajukan begitu nanti Mas Anton makin terkesima" goda Linda membuat Anton dan Anisa salah tingkah sedangkan Umi Aisyah dan Abah ikut terkekeh.

"Ah mbak Linda ada-ada saja. Ini aku lagi kesal sama kakakku tadi telepon tiba-tiba diputus sepihak dan kutelepon balik gak bisa tersambung" ucap Anisa dengan nada kesal.

"Oh, begitu. Mungkin saja kakakmu baterai ponselnya lowbat atau sengaja dimatikan sedang ada kepentingan mendadak" ucap Linda bijak.

"Benar juga. Ayo Abian kita siap berangkat ke Jakarta" ucap Anisa dengan penuh semangat menggandeng tangan Abian.

"Ayo kakak cantik. Jakarta aku datang" teriak Abian tak kalah semangatnya membuat Linda tersenyum bahagia melihat sang putra tertawa riang gembira walau dalam hatinya masih ada terselip rasa cemas.

"Jangan khawatir, Abian akan aku jaga segenap jiwa ragaku sebagai kakakmu. Mana mungkin aku membiarkan keponakanku terluka atau hilang. Yang ada nanti aku di hukum jadi kurcaci sama Umi dan Abah karena membuat anak perempuan kesayangannya menangis" ucap Anton seraya berpamitan pada Linda.

"Makasih banyak ya Mas Anton" ucap Linda sedikit lega.

"Iya, aku juga titip Abah dan Umi. Jika kamu rindu Abian, telepon saja ke ponselku atau nanti Abian aku suruh telepon Bundanya saat malam hari biar Bundanya tidur nyenyak" ucap Anton.

Akhirnya Anton, Anisa dan Abian alias triple A pergi meninggalkan desa X menuju kota Jakarta. Sore hari mereka bertiga telah tiba di bandara Soekarno Hatta. Mobil jemputan sudah menanti mereka di pintu keluar kedatangan domestik. Mobil pun langsung menuju rumah sakit tempat Nyonya Tiara dirawat. Anisa rindu sang Mama jadi ingin menjenguk sesaat lalu pulang ke rumah utama.

Abian yang sedikit kelelahan tengah tertidur pulas. Maklum ini adalah pertama kali dirinya menempuh perjalanan cukup jauh dan pertama kali juga naik pesawat. Sejak di dalam pesawat tadi, Abian begitu antusias melihat lihat ornamen di dalam pesawat yang membawa mereka bertiga karena Adrian menyuruh orang kepercayaannya menjemput Anisa menggunakan privat jet di bandara terdekat dengan desa X menuju ke Jakarta.

Sehingga sepanjang perjalanan Abian tidak istirahat sama sekali. Alhasil dalam perjalanan dari bandara Soekarno Hatta menuju rumah sakit, bocah genius itu terlelap pulas di pundak Anton.

Nyonya Tiara yang sedang terjaga begitu terkejut melihat Anisa datang bersama seorang lelaki dan anak kecil dalam gendongan lelaki tersebut. Sebelumnya Adrian belum sempat bercerita pada sang Mama jika Anisa akan pulang membawa bocah genius guna membantu perusahaan mereka karena kemarin sang Mama belum siuman.

Saat ini Nyonya Tiara hanya ditemani seorang perawat yang disewa Adrian untuk menjaga sang Mama karena biasanya malam hari dirinya baru akan datang dan istirahat di rumah sakit sembari menjaga sang Mama.

"Mama" ucap Anisa yang langsung berhambur memeluk Nyonya Tiara seraya sesenggukan menangis karena Mamanya jatuh sakit dan dirinya tak ada di sampingnya.

"Maafin Anisa gak bisa ada di samping Mama, jagain Mama, rawat Mama huhu" ucap Anisa makin terisak membuat Anton terharu karena wanita ini yang tingkahnya seperti gadis manja dan lucu ternyata penyayang juga pada orang tua.

"Sudah sayang, Mama gak apa-apa kok nanti beberapa hari lagi juga sudah pasti sehat kembali dan pulang" ucap sang Mama penuh senyum.

"Kakak mana Ma? Kok gak ada di sini nemenin Mama sih" gerutu Anisa.

"Kakakmu tiap malam jaga Mama kok. Sekarang masih di kantor kan banyak hal yang perlu diurus saat seperti ini sayang. Oh ya itu siapa?" tanya sang Mama seraya memberi isyarat melalui sorot matanya pada sosok Anton dan Abian.

"Ya ampun Anisa sampai lupa kenalin mereka ke Mama. Ayo Mas kenalan dulu ini Mama aku" ucap Anisa yang mendadak menggandeng tangan Anton secara refleks di depan sang Mama hingga membuat Nyonya Tiara tersenyum namun masih penasaran karena anak gadisnya ini jarang sekali memperkenalkan teman laki-lakinya pada sang Mama.

"Saya Anton, tetangga sekaligus teman Anisa di desa X , Bu" ucap Anton sopan seraya mencium tangan Nyonya Tiara.

"Panggil saja saya Mama sama seperti Anisa. Nak Anton sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri terlebih di desa terpencil sana sudah bersedia menjadi teman yang baik untuk menjaga anak gadis Mama yang manja ini" ucap Nyonya Tiara yang terkesima saat melihat perlakuan Anton yang sangat menghormati orang yang lebih tua dan sangat sopan berbeda dengan teman laki-laki Anisa dan mantan Anisa sebelumnya yang tak punya etika.

"Ih Mama kok aku gadis manja kan sekarang sudah mandiri" ucap Anisa seraya terkekeh dengan senyum khasnya membuat yang lain ikut tertawa.

"Baik Ma" ucap Anton.

Lalu Anisa menceritakan secara detail siapa sosok Anton dan Abian lalu ada hubungan apa diantara keduanya agar sang Mama tak salah paham. Abian masih tertidur pulas dan sama sekali tak terganggu dengan suara riuh orang-orang tersebut.

Nyonya Tiara begitu terkesima melihat wajah Abian yang tengah tertidur di pundak Anton. Ada sebuah rasa menggelitik hinggap di kalbunya namun ia sendiri tak tahu mengapa. Bahkan Anisa menceritakan kehebatan Abian yang masih bocah bisa seperti seorang yang hebat menumpas hacker karena pernah berhasil menciptakan antivirus sistem untuk pemerintah kabupaten X walau secara diam-diam karena memang dirinya tak mau jadi terkenal. Bahkan saat itu Abian dibayar dengan harga yang tak seberapa juga karena ia tulus membantu sekaligus mengasah kemampuannya agar makin berkembang.

Anisa, Anton dan Abian sudah pergi meninggalkan rumah sakit tempat Nyonya Tiara di rawat. Kini ketiganya sudah tiba di kediaman utama Wicaksana dan sudah masuk di kamar masing-masing yang telah disiapkan pelayan di kediamannya atas perintah Adrian.

Ceklek...

"Lho Mama kok belum tidur jam segini? Kenapa bengong Ma, lagi mikirin apa? Perusahaan?" tanya Adrian yang baru saja masuk ke ruang rawat inap Mamanya.

"Enggak, lagi senang saja melihat Anisa yang datang dengan calon menantu Mama dan seorang bocah yang menggemaskan sehingga Mama ingin sekali menimang cucu Mama" ucap Nyonya Tiara membuat Adrian terenyuh dan hatinya tertohok.

Deg...

🍁🍁🍁