Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Milyarder Bar-bar
"Ada apa?" Tanya risha.
"Apa ini cara bicaramu pada suamimu?" Shean protes.
Risha tersenyum manis sekali, membuat shean mabuk kepayang. Sialan.
"Hai, suamiku tersayang.. Apa kau tidak kuat merindukanku, sampai menghubungiku disaat dua jam lagi kau sampai rumah, hem?" Astaga, risha geli mendengar suaranya sendiri.
Shean Merinding mendengar suara istrinya. Jika risha terus begitu setiap hari, bukan tak mungkin akan membangun benih-benih berbahaya yang sudah shean tutup tempatnya rapat-rapat.
"Nah, begitu kan baik.. Coba dibiasakan!" Titah shean membuat risha membulatkan mata coklatnya.
"Siapa kau, berani menyuruhku?"
"Saya suamimu. Lupa?" Shean menaikkan sebelah alisnya keatas.
"Hitam diatas putih. Kini aku yang mengingatkan."
Sialan risha. Ekspresi wajah shean lngsung berubah, ketika mendengar kontrak perjanjian yang padahal dia sendiri yang buat. Ck ck...
Shean yang sudah tak Mood melihat wajah risha, langsung saja mematikan panggilan secara sepihak. Risha tentu saja kaget, namun tak merasa bersalah. Toh memang kenyataannya juga, kan?
Shean menaruh ponselnya diatas meja kerjanya, dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Pagi-pagi sekali, Risha dibuat terkejut dengan puluhan paper bag yang tersusun rapi didalam kamarnya setelah dia kembali dari taman belakang rumah. Risha melihat mama mertuanya yang kini berdiri tak jauh dari pintu sedang menatapnya dengan sangat intens.
"Tadi ada beberapa pelayan toko datang, katanya ada pesanan untuk Nyonya Shean, mereka membawa semua ini. Kamu yang pesan, rish?" Tanya Nyonya Rose.
Risha dibuat terkejut mendengarnya. Seingatnya, Risha tak pernah memesan apapun. Bahkan kemarin, seharian dia dirumah menemani Sikecil kesayangannya.
Risha menggelengkan kepalanya tidak membenarkan pertanyaan mamanya. Itu tidak benar, waktu ke Baby shop saja, itu bersama shean, karena baju Archie beberapa ada yang tidak muat dan terlalu ngetat untuk tubuhnya yang mulai menambah berat badan.
"Risha tidak pesan apapun, ma. Ini pasti salah!" Elak Risha.
Nyonya rose memberikan Struk pembelanjaan daftar semua pakaian yang sudah diantar. Dan kartu ucapan juga untuk Nyonya Shean. Siapa yang pesan?
Ceklek.
Suara pintu Walk in closet yang dibuka Menampilkan sesosok shean dengan balutan Kemeja Bewarna Navy. Shean berjalan kearah dua wanita yang menatapnya dengan penuh selidik.
"Ada apa, ma?"
"Kamu yang pesan semua ini?" Tanya Nyonya Rose.
Pria itu menjawab dengan deheman saja. Shean mengambil salah satu paper bag dan membukanya.
"Astaga, shean.. Buat apa kamu membeli sebanyak ini? Archie itu tidak kecil terus, Tubuhnya juga akan berkembang!" Nyonya Rose pusing dengan Putra sulungnya yang sok tahu mengenai Cucu kesayangannya. Begitu juga risha, gadis itu tidak menyangka shean akan menghamburkan uangnya untuk keperluan yang seharusnya tidak perlu dibeli sebanyak itu.
"Sudahlah ma. Nggak usah dipikirin. Tenang saja, Putramu ini tidak akan bangkrut hanya karena mengeluarkan 1 Miliar untuk Cucumu!" Ujar shean entengnya. Risha sampai menelan ludahnya mendengar Nominal uang yang dikeluarkan shean hanya untuk membeli baju bayi. Tidak tanggung-tanggung.
Memang ya, orang kaya itu bebas. Bisa melakukan apapun dengan uang, Karena uang punya kuasa. Risha Mengingat pedihnya hidup serba kekurangan, Ibunya yang pagi siang malam berusaha mencukupi kebutuhannya dan angga, dan susahnya mencari biaya untuk ibunya yang terbaring diranjang rumah sakit. Namun shean, pria itu justru menghabiskan Miliaran untuk membeli barang yang pasti akan dibuang saat sudah tak diperlukan.
Nyonya rose menggelengkan kepalanya merutuki Tindakan putranya. Wanita paruh bayi itu menghembuskan nafasnya pasrah dengan apa yang dilakukan Shean. "Terserah kamu saja, lah!" Ujar mama rose, wanita itu lantas keluar dari kamar putra dan menantunya.
"Tenang saja, Ini semua keperluan Archie sampai Usianya 3 tahun." Ujar shean. Pria itu menoleh melirik istrinya yang diam saja.
Risha hanya mengangguk dan berjalan mengambil Archie yang sudah bangun dibox bayi. Sungguh beruntung kehidupan Putra shean, tidak perlu meminta, semua tersedia. Shean itu, Milyarder Bar-bar yang tidak tanggung-tanggung mengeluarkan Dolarnya untuk Putra kesayangannya.
..._***_...
Beberapa hari telah berlalu, Shean yang baru saja menyelesaikan Pekerjaannya diruang kerjanya dirumah langsung menuju kamarnya.
Risha baru saja Mengganti Popok Celana Archie Yang Sudah Bocor, padahal hari masih siang. Maklum saja, Archie minumnya Susu Formula. Setelah Archie sudah lengkap kembali dengan pakaiannya, risha menidurkan Sikecil diranjang besarnya dan shean. Tiba-tiba Risha kebelet ingin buang air kecil.
"Mama kekamar mandi sebentar ya, nak." Pamit risha kepada sang putra yang sedang asyik memainkan tangan dan kakinya. Archie tidak merespon mamanya, karena Sikecil itu sibuk sendiri.
Shean masuk kedalam kamarnya, Kamar besar itu terasa sepi, karena tidak ada suara Istrinya yang biasanya mengajak Archie bicara. Padahal bayi kecil itu hanya bisa menjawab "aah" dan "ooh".
Pintu kamar mandi yang tertutup membuat Shean menebak, Istrinya sedang dikamar mandi. Makanya, Batang hidung gadis itu tidak terlihat. Shean berjalan kearah ranjang, dimana Putra kesayangannya berada.
Shean membelalakkan Netra hitamnya Saat melihat Putranya yang tengkurep diatas ranjang besarnya.
"Archiee..." Suara shean yang meninggi mengagetkan Sikecil yang sedang belajar tengkurep. Archie yang tidak bisa membalikkan badannya langsung menangis kencang.
Shean bergegas mengambil putranya dengan Amarah dan rasa cemas yang menyelimuti. Pria itu berkali-kali merutuki Kecerobohan risha yang meninggalkan Putranya sendirian diatas ranjang.
"Archie, kau tidak apa-ap, hem? Mana yang sakit, sayang?" Tanya shean dengan penuh kekhwatirannya terhadap putranya yang kini digendong. Archie masih menangis membuat Shean berasumsi Putranya sedang kesakitan.
Risha yang baru selesai dengan Urusan pribadinya, langsung keluar kamar mandi. Saat hendak membuka pintu, suara tangisan archie langsung terdengar ketelinganya. Risha bergegas keluar karena berfikir Archie masih diatas tempat tidur.
Risha terkejut saat melihat ternyata Shean sudah menggendong Putranya. Pria itu menatap Risha tajam dengan tangisan Archie yang masih menggema didalam kamar.
"Apa kamu sudah gila, hah? Kamu meninggalkan Archie sendirian. Kamu bodoh atau gimana?" Teriakan Shean yang penuh amarah membuat risha takut. Risha tidak mengerti apapun, mengapa Shean langsung marah-marah padanya.
Risha memberanikan diri mendekati Putranya. Gadis itu mengambil Archie yang masih menangis digendongan ayahnya.
Shean masih menatap Istrinya dengan kemarahan yang tercetak jelas diwajahnya. Risha menggoyangkan tubuh putranya agar Archie mau diam. Tak berselang lama, Sikecil itu langsung berhenti menangis dan menyedot susu botol yang diberikan Risha.
"Kau sengaja, menengkurepkan Archie dan meninggalkannya Kekamar mandi? Kau ingin membunuh putraku secara perlahan, Agar kau bisa segera bebas dari sini, begitu? Dengar ya Arisha.. kalau terjadi sesuatu yang buruk dengan Putraku, orang pertama yang akan aku salahkan itu, kamu." Ucap shean panjang lebar, jari telunjuk tangan kanannya menuding tepat kewajah risha. "Jangan pernah main-main denganku..." Lanjut shean.
Shean itu, tidak mengerti perkembangan Putranya sejauh apa. Risha yang Menstimulasi perkembangan Motorik putranya. Yang menemani Archie dari archie membuka mata sampai menutup matanya itu kan Arisha. Dia tahu apa, hanya bisanya Marah ngomel siang malam dan memojokkan risha. Yang dia inginkan hanya putranya baik-baik saja, itu saja.
Risha diam saja tidak menanggapi Lontaran demi lontaran yang keluar dari mulut suaminya. Bagi risha, Itu sudah biasa menjadi makanannya selama menjadi ibu Archie.
Brak
Suara pintu kamar mandi yang ditutup shean dengan kasar dan keras menimbulkan bunyi yang cukup nyaring ditelinga. Risha memejamkan matanya ketika merasakan kemarahan Shean masih menyelimuti pria berusia 30 tahun itu. Risha tersenyum keArchie yang kini menatapnya, mata hitam pekat itu masih meninggalkan bekas Air matanya.
Senyum masam risha mengisyaratkan kekecewaan kepada papanya Archie. Namun risha sadar diri, dia itu bukan siapa-siapa. Tugasnya hanya Mengurus Putranya shean, soal Statusnya sebagai istri itu hanya Figuran dan sifatnya sementara. Risha tak mengharap apapun dari pernikahan kontrak yang dijalaninya, Setelah dua tahun, hanya kebebasan dan hidup tanpa kekangan dari shean yang diinginkan.
Namun Archie, Risha sudah terbiasa dengan kehadiran Bayi kecil itu. Apakah dia sanggup, meninggalkan Bayi yang sudah dia anggap putra kandungnya sendiri?
"Selama mama masih bersamamu, Mama akan selalu memberikan yang terbaik untukmu, sayang.. "
*
*
*
*
*
Bersambung...
Sehari Update 2 bab, nih. Kalau ada waktu senggang lagi dan semangatnya nambah, Insyaallah lebih dari dua bab updatenya wkwk. Semangat bacanya...Baa Baayyyy...
Jangan lupa vote komen dan like yaa.
Kembang lope untuk kalian semua...
aturannya kamu bikin pak suami jatuh cinta dan bucin, rasa kamu jangan kasih liat dulu 🤭