Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Biang Rusuh
Selesai menyalami pengantin dan menggendong sang anak dan sesekali anaknya membalas perkataannya dengan celotehan yang sangat menggemaskan. Tiba-tiba dari pintu masuk terdengar rebut-ribut sehingga menarik perhatian para tamu undangan.
“Minggir saya mau masuk, say aini mantan mertua Sivanya saya mau lihat mantan menantu saya. Sombong banget nikah dua kali aja belagu, minggir kalian” Teriak Rina
“IBU !!!” Geram Juna
“Nenek lampir datang ingin, merusak, nanti takut kita kena getahnya” Ucap Wulan
Karena kekacauan ini sudah tidak bisa di tolerir akhirnya secara terpaksa para pegawai menarik paksa Rina keluar.
“Ibu ayo pulang, jangan buat aku malu di sini” Ucap Juna tiba-tiba, ia berjalan menarik tangan Rina dengan kasar
“Heh anak pungut, awas kamu jangan sentuh-sentuh saya. Pergi saya gak ada urusan sama kamu, urusan saya sama Sivanya” Jawab Rina kepada Juna dan Wulan mengembalikan Bintang kepada Sivanya
“Ya ampun ibu, jangan bikin kita malu deh. Entar kita jiga yang kena getahnya, asal ibu tahu mas Juna udah bekerja di perusahaan Sivanya kalau ibu buat onar terus nanti lama-lama mas Juna kena getahnya gara-gara mulut beracun ibu” Ucap Wulan
“Office Boy aja belagu kalian, minggir saya mau bertemu Sivanya” Jawab Rina
“Ada apa ibu mau bertemu dengan adik saya ?” Tanya Tomi
“Pak Tomi, maaf ibu saya sedang sedikit bermasalah dengan otaknya. Sudah buat onar di sini biar saya yang urus” Jawab Juna
“Tidak perlu, sepertinya ibu kamu sangat penting untuk bertemu dengan adik saya. Tapi maaf adik saya di dalam sedang bahagia tidak punya waktu dengan anda” Ucap Tomi
“Heh orang kaya sombong banget sih, seberapa kaya sih kalian sampai belagu banget. Saya ma tanya kenapa saya tidak di undang tapi nih anak pungut yang hanya OB bisa di undang. Bagaimana pun saya mantan ibu mertuanya sudah saya tamping dia di rumah saya jadi jangan lupa diri dong” Jawab Rina dengan sombongnya
“Ibu !!!” Teriak Juna
“Diam kamu anak pungut aku tak punya urusan dengan mu. Sudah ku bilang jangan ikut campur urusanku. Urus saja hidupmu yang melarat itu” Jawab Rina
“Ekhem… hati-hati perkataan anda, bisa saja suatu saat nanti anda mnegemis pada anak pungut yang sudah kau buang itu” Sindir Zulfikar
“Mas pergi dari sini yuk gak enak aku sama mbak Sivanya dan suaminya, apalagi ad abos kamu nih udah syukur kamu gak jadi OB di perusahaan Sivanya. Kan gak lucu baru satu minggu kerja di pecat gara-gara nenek lampir ini” Lirih Wulan
“Oh kamu naik pangkat, bagus deh biar tidak melarat” Sindir Rina lagi
“Pak Tomi, pak Zulfikar dan pak Arbhi maafkan ibu saya tepatnya ibu angkat saya telah membuat kerusuhan di acara pernikahan ibu Sivanya” Ucap Juna melemah menarik nafas
“Jika sudah tidak bisa di tangani, laporkan saja ke pihak berwajib mungkin di dalam penjara mulut dan otak wanita ini bisa di sekolahkan” Lanjut Juna
“Sinting kamu Juna, sialan dasar anak pungut lagi pula atas dasar apa kalian melaporkan saya ke polisi ?” Tanya Rina
“Baiklah Juna, sesuai permintaanmu aku akan menyekolahkan mulut dan otak wanita tua Ini” Jawab Tomi
Lalu Tomi menelpon polisi.
“Baik pa” Ucap Tomi memutuska telpon
“Halah jangan so akting, saya mau masuk mau lihat laki-laki bodoh mana yang menikahi janda beracun itu. Apalagi maharnya wow banget pake pelet apa perempuan ular itu” Ujar Rina
“DIAM !!! SIAPA YANG KAU SEBUT JANDA BERACUN DAN PEREMPUAN ULAR ITU ?” Teriak Tomi
Seketika tubuh Rina menegang, wajahnya pias mulutnya langsung bungkam dengan rapat dan tak lama petugas polisi sudah sampai dan langsung menangkap Rina dan Mayang disana.
“Apa-apaan ini, jangan tangkap saya. Saya tidak bersalah pak tangkap saja mereka pak” Ucap Rina ambil menunjuk Juna dan Wulan
“Diam, ikut saja ke kantor polisi dan mejelaskan di sana” Ucap petugas kepolisian
Rina pun di bawa ke kantor polisi dan menanyakan bebeapa pertanyaan, sedangkan di kediaman Atmaja.
“Ada-ada saja mantan mertuamu nak, mama sampai pusing untuk kakak-kakak yang mengurus semuanya dengan baik” Ucap Ainun
“Udah ma jangan diambil pusing, Sivanya gak papa kok” Jawab Sivanya
Dan malam itu pun Sivanya dan Verrel langsung pergi berangkat bulan madu, sedangkan Bintang di titipkan kepada kedua orang tua Sivanya.
“Mama, papa kami berangkat ya” Pamit Sivanya
“Hati-hati di jalan ya, nanti pas pulang bawa kabar yang bahagia” Jawab Ainun
“Bawa adik untuk Bintang, benar kan keponakan uncle yang ganteng ini” Ucap Arbhi
“Aku titip Bintang ya” Ujar Sivanya
“Tenang Bintang akan kami saja dengan sangat baik” Jawab Lucky
Dan malam itu pun Sivanya dan Verrel berangkat ke Paris untuk berbulan madu.
