NovelToon NovelToon
VICENZO

VICENZO

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa / Chicklit
Popularitas:943
Nilai: 5
Nama Author: Siska Tiara

Menceritakan perjuangan seorang miliarder dalam mendapatkan seorang hati wanita cantik nan elegan. Sosok Shaleen merupakan wanita tangguh, mandiri, dan mempunyai prinsip tinggi hingga akal pikir yang cukup di luar logika.

Namun di sisi lain, seseorang bernama Peter telah lama menyusun strategi untuk menangkap Tristan. Hal itu dikarenakan dendam masa lalu, di mana ayah Peter bernama Omar Farid di tangkap. Di tambah dia baru tau kalau Tristan juga mengincar wanita yang ia cintai selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VICENZO ─ 14

"Oh ya Leo. Saat aku ke perusahaan kalian, aku lihat─ada pembongkaran di sana. Ada apa?"

"Oh itu. Perusahaan kak Shaleen sudah lama bangkrut. Jadi aku memutuskan untuk mengelola perusahaan itu dengan menjual bahan serat kain. Kebetulan kak Shaleen punya bisnis fashion, yang mungkin─bisa membantu perkembangan perusahaan, "

"Wow kerena sekali ide mu Leo. Kau ingin terjun ke dunia fashion seperti kakakmu?"

"Tentu. Tapi bedanya, kakak menjual pokok saya menjual bahan, "

"Betul, "

***

Sementara itu Lia, baru saja ingin masuk ke kamarnya di kejutkan dengan suara kegaduhan di kamar Neroica. Lia yang panik langsung masuk ke kamar Neroica untuk memastikan keadaannya. Saat pintu di buka, rupanya suara kegaduhan itu datang dari Neroica yang terjatuh.

"Helen?" Lia langsung mendekati Neroica dan membantunya berdiri. Namun respon yang di berikan Neroica justru kaku, seperti tidak ingin berdiri.

"Kau kenapa dik?"

"Kakak. Sampai kapan aku terus berbaring di kasur?"

"Sampai kau sembuh total. Ingat, kakak tidak mau kau─"

"Tapi berapa lama kakak?" ucap Neroica dengan sorot mata yang berkaca-kaca.

"Aku rindu Neroica yang dulu. Setiap kali aku melakukan video vlog, followers ku selalu bertanya tentang kaki ku. Aku sedih dengan kondisi ku, tapi mereka─mereka justru terus menerus menanyakan hal yang sama.

Aku ingin kembali seperti dulu kak, aku ingin kembali menari seperti dulu. Sekarang aku bisa apa? Aku hanya bisa berbaring di kasur bahkan sekarang aku bosan melihat kamar ku terus menerus.

sekarang, jangan kan menari. Berjalan saja aku tidak bisa. Aku cacat kak, aku cacat, " sambung Neroica yang mulai menangis.

"Helen. Siapa yang bilang kamu cacat? Apakah catatan medis mengatakan itu? Tidak kan. Berhenti menangis, dan jangan sesali apa yang sudah terjadi. Anggap saja ini teguran dari ragamu. Dia mau kau istirahat. Apa kau tidak lelah setiap hari beraktivitas?" Ungkap Lia sembari memeluk Neroica.

"Helen pasti sembuh. Percaya pada kakak." Neroica memang sangat periang, tapi soal fisik dia gampang sekali lemah. Apalagi setelah melihat kondisi nya sekarang yang tidak bisa berjalan. Untung saja Neroica punya Lia dan. Tristan yang selalu menemani masa terpuruk Neroica. Mereka berdua tidak pernah membiarkan Neroica merasa kesepian.

"Kakak, "

"Hum?"

"Besok kampus kita akan pergi ke hutan Wilson kan?"

"Betul. Besok acaranya di mulai, "

"Kakak. Aku pengen ikut, "

"Jangan bercanda Helen. Kondisi mu seperti ini, bagaimana kau bisa ikut, "

"Kakak aku mohon. Aku sangat antusias menyambut hari ini. Dan, jika aku sampai tidak ikut, ambisi ku selama ini hanya sia-sia, "

"Helen. Kakak mungkin bisa mengizinkan mu ikut, tapi kak Tristan? Dia pasti tidak akan memberi izin, "

"T─tapi. Kak Tristan pasti akan menurut kalau kakak yang minta izin." Lia seketika terdiam, mengingat komunikasinya dengan Tristan sedang tidak membaik. Neroica tidak tau soal ini, jika Neroica tau dia pasti akan mempertanyakan sampai ke akar-akar.

"Kakak usahakan nanti tanya sama kak Tristan ya, "

"Yes, "

"Tapi, kalau kak Tristan memberi izin─kau harus janji untuk tidak mengikuti aktifitas yang berat. Kau harus patuh padaku, "

"Siap Nona Delia." Lia tersenyum sembari mengusap-usap kepala Neroica.

Malam harinya, Lia baru saja keluar dari kamar Neroica memberikan makan. Sesuai permintaan Neroica, Lia pergi menemui Tristan untuk meminta izin.

Sementara itu Tristan nampak sedang duduk termenung memikirkan sesuatu. Dia terus teringat dengan nama Peter yang di sebut oleh Victor beberapa minggu lalu. Tristan khawatir jika Peter berulah dan membahayakan adik-adiknya. Dia ingin sekali mencari tahu tentang Peter dan menyelesaikan sebelum hal yang sempat di peringatkan Lia terjadi. Namun sayangnya Tristan tidak bisa melakukan apa-apa, karena takut Lia mengetahuinya.

"Kak..." Tristan sama sekali tidak merespon saat Lia memanggilnya. Lia perlahan mendekati Tristan dan duduk di sampingnya. "Kakak, " panggil Lia sambil menggoyang-goyangkan lengan Tristan. Hal itu membuat Tristan sontak terkejut dan menoleh ke Lia.

"Delia. Ada apa dik?"

"Kakak kenapa bengong?

"Ti─tidak. Kenapa?"

"Besok aku akan pergi acara akhir tahun di kampus. Kemungkinan acaranya 3 sampai 4 hari. Dan kami akan melakukan kemah di hutan Wilson selama itu, "

"Apa kau sudah menyiapkan semua keperluan mu?"

"Jauh hari sudah ku siapkan, "

"Baguslah. Kalau ada apa-apa cepat hubungi kakak, "

"Em kak─apa boleh Neroica ikut?" Tristan terdiam memikirkan sesuatu saat Lia mengatakan itu. Dia menginginkan kesendirian saat ini untuk merancang rencananya. Tapi di sisi lain dia terus memikirkan adik-adiknya.

"Baiklah. Kalau Neroica ingin ikut─bawa saja dia." Lia merasa bingung dengan jawaban Tristan yang nampak santai seperti tidak memikirkan resiko apapun.

"Kau yakin kak?"

"Iya. Ada apa? Apakah kakak terlihat seperti bohong?"

"Ti─tidak ada." Lia kemudian berdiri dan meninggalkan Tristan. Kali ini perasaannya sedikit aneh. Biasanya, jika mereka sedang marahan, Tristan pasti akan merasa senang jika Lia menegurnya. Tapi Tristan justru memberikan respon seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara itu, Lia pergi ke kamar Neroica memberitahukan bahwa Tristan mengizinkan nya untuk pergi. Lia juga membantu Neroica menyiapkan keperluan untuk besok.

***

Keesokan harinya, Tristan mengantarkan kedua adiknya sampai ke tempat tujuan acara. Tristan juga membantu Neroica maupun Lia memindahkan barang-barang mereka. Tidak hanya Tristan, banyak orang tua mahasiswa yang ikut mengantarkan putra putri mereka terutama Shaleen dan Leo yang ikut mengantarkan Thony. Bahkan Tristan dan Shaleen saling berpapasan, dan menyapa.

"Hai Noan Shaleen. Kita bertemu lagi, "

"Oh hai, apa kabar mu Tuan Tristan?"

"Aku baik, "

"Bagaimana dengan adikmu, "

"Kau cukup melihat dari sini kondisi adikku, "

"Umm─maksudnya?

"Lihat di sana." Tristan menunjuk ke posisi Neroica berada sekarang. Nampak dari wajah Neroica dia begitu bahagia dan menikmati acaranya walau harus berjalan menggunakan tongkat.

"Wow, she is so cute..."

"Sepertinya kakaknya." Sahut Tristan dengan santainya, sampai membuat Shaleen bingung dan menatapnya.

"Uhm, bukan aku. Tapi Delia, " ucap Tristan sambil menunjuk ke arah Lia.

"Kedua adikmu sama persis cantiknya. Pasti ibu kalian cantik juga. Di mana ibu kalian?" Tanya Shaleen.

"Umm─ibu kami sudah lama tiada, "

"Uhm, sorry sir. Aku tidak─"

"Tidak jadi masalah. Kau tidak tau." Di tengah perbincangan singkat mereka, Leo datang menghampiri keduanya. Leo juga bersalaman dengan Tristan. Mereka kemudian berbincang-bincang kecil bertiga terutama dalam membahas bisnis Leo.

1
Jungwon’s wife💗
KEREN TOR, SUKA BANGET SAMA CERITANYA. BINTANG 5 BUATTT AUTHORNYA❤️❤️
sis
Terima kasih untuk para pembaca dan pendukung yang sudah mampir. Semoga Tuhan selalu memberikan kebahagiaan untuk kalian💗
Jungwon’s wife💗
AGHHHHH PLEASE LEO GWE😀
Jungwon’s wife💗
Dasar orang kaya😔
Pena dua jempol
aku nggak ada vote. kembang meluncur untuk author 🌹
Pena dua jempol
seru nih ❤️
Pena dua jempol
menolak tua si Vincen🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!