NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyiksa

Nadien sedikit terseret akibat tarikan Gavin, gadis itu pun kesusahan mengimbangi langkah lebar Gavin. Cekalan tangan Gavin semakin kuat mencengkram pergelangan tangan Nadien, membuat Nadien harus menahan sakit pada tangan nya.

Sesampainya di depan mobil milik Gavin, pria itu melepaskan tangan Nadien dengan kasar membuat Nadien terhuyung.

"Cepat masuk !" Pinta Gavin ketus.

Nadien menatap Gavin nanar, sebegitu nya Gavin memperlakukan dirinya. Nadien sudah seperti hewan peliharan bagi Gavin, tidak hewan peliharaan saja di perlakukan dengan baik oleh majikan nya. Tapi Nadien..?

Gavin sangat kasar, pria itu dengan tega memperlakukan nya seperti ini. Tak sedikitpun pria itu menghargainya, ataupun merasa kasihan padanya. Yang bisa Gavin lakukan hanya menyakiti dan mencari-cari kesalahan Nadien sebagai alasan untuk meluapkan amarah nya.

Dengan hati hancur, Nadien mengikuti permintaan Gavin. Gadis itu dengan lunglai masuk kedalam mobil duduk di kursi depan samping Gavin.

Setelah Nadien masuk, Gavin menjalankan mobil nya dengan kecepatan penuh. Tatapan nya fokus pada jalanan di depan sana, sedang Nadien nafas nya tertahan, jantung nya berpacu dengan cepat. Dalam pikiran nya, apakah Gavin berniat menghabisinya saat ini?

Beberapa saat yang lalu..

Gavin nampak berbincang dengan para pengusaha lain nya, melihat Gio beranjak dari sana Gavin hanya menatap nya tanpa bicara. Tiba-tiba ponsel Gavin bergetar di balik saku nya, ternyata itu panggilan dari Kendrick.

"Saya permisi sebentar, " ujar Gavin berlalu pergi.

Gavin mengangkat telfon nya, "Ada apa?" Ucapnya singkat.

"Ada berita baru. " Jawab Kendrick.

"Berita apa?" Balasnya singkat.

"Cowok yang dulu jadi pacarnya Sheryl udah kembali ke negara ini," terang Kendrick dari balik sambungan telfon tersebut.

Mendengar itu sebelah tangan Gavin mengepal kuat, hingga nampak urat-urat di tangan nya menegang.

"Cari dimana dia sekarang! " Perintah Gavin tegas.

"Dia ada di hotel dimana Lo berada sekarang." Sahut Kendrick cepat.

Gavin tercengang, pandangan nya lurus menyorot tajam. Tatapan yang penuh dendan dan amarah.

"Lo udah dapet fotonya?" Tanya Gavin berusaha meredam emosinya.

"Udah."

"Kirim sekarang !"

"Oke, " Kendrick nampak mengotak-atik ponselnya.

Mendapat notifikasi Gavin segera membukanya. Alangkah terkejutnya ia melihat gambar yang terpampang di layar smartphone milik nya. Nafas Gavin tiba-tiba memburu, dadanya terlihat naik turun.

Bayangan saat Nadien dan pria itu bicara membuat nya paham sekarang. Ya, itu adalah foto Gio. Terlihat kilatan amarah yang sebisa mungkin ia tahan, Gavin mencengkram ponselnya dengan kuat. Rasanya Gavin ingin sekali menghancurkan benda pipih tersebut saat ini juga.

Ternyata orang yang selama ini ia cari adalah anak dari kolega nya yang sudah lama bekerja dengan nya.

"Hallo Vin.." Suara Kendrick dari balik telfon menyadarkan Gavin yang saat ini sudah di selimuti kabut amarah.

"Gue tau dimana dia sekarang." Katanya tegas namun kosong.

"Apa, dimana?" Sahut Asisten sekaligus teman nya itu.

Tanpa menjelaskan lagi, Gavin menutup sambungan telfon nya. Gegas ia mencari keberadaan Gio, ingin rasanya ia menghancurkan laki-laki yang mengkhianati adiknya saat itu juga.

Langkah lebar dengan aura mengerikan yang menguar dari wajah tampan nya. Membuat suasana seketika terasa mencekam, emosinya sudah seperti bom waktu yang hampir meledak saat matanya menangkap dua orang yang tengah berbicara berdua.

Nadien yang begitu akrab bicara berdua dengan Gio, membuat Gavin sangat marah melihat bagaimana Nadien menatap Gio, pikiran Gavin semakin kacau. Rasa benci, marah dan kesal berkobar di dalam dirinya,

"Jadi ini alasan Sheryl mengakhiri hidupnya." Gumamnya, rahang Gavin mengeras kedua tangan nya mengepal kuat.

Gavin berpikir kalau Nadien yang merusak hubungan Sheryl dan Gio, itu artinya Nadien lah yang menjadi orang yang paling di salahkan atas kematian Sheryl.

Gavin mengayunkan kakinya mendekati kedua manusia yang paling ia benci di dunia ini. Tepat disaat Nadien hendak mengatakan sesuatu Gavin menyerukan namanya.

.

.

.

"Apa yang kamu lakukan Gavin? Berhenti !! " Pekik Nadien, suaranya bergetar ketakutan.

Namun, Gavin tak mempedulikan ucapan nya. Pria itu acuh tak menghiraukan Nadien yang nampak ketakutan.

"Aku mohon Gavin, berhenti. Aku takut.. " Pintanya lagi ketika Gavin semakin menambah kecepatan mobilnya.

Nadien mencengkram kuat sabuk pengaman yang ia kenakan, gadis itu sampai menutup matanya. Bisa dibayangkan bagaimana takut nya Nadien saat ini, Gavin melajukan mobilnya sudah seperti pembalap yang berada di sirkuit.

Sekuat mungkin Nadien menahan rasa mual yang menyiksa, "Aku mohon Gavin. Kita bisa celaka," ucap Nadien gemetar takut.

"Kenapa kamu takut mati, iya?" Tanya Gavin dengan seringai di wajahnya.

"Maaf, maafkan aku. Aku salah, tolong hentikan mobilnya Gavin aku gak kuat.."

Gavin tak mempedulikan permohonan Nadien, bahkan Gavin menikmati ketakutan yang Nadien rasakan saat ini. Hingga setelah berada di tempat yang sepi Gavin menginjak rem secara mendadak.

Ckiittt...

Suara ban mobil berdecik bergesekan dengan aspal. Dalam kecepatan penuh Gavin me rem mobil nya, membuat mobil tersebut berputar-putar di jalanan yang sepi. Refleks, Nadien langsung meraih pegangan. Jantung nya terasa ingin lepas, Nadien pikir ia akan meninggal saat ini juga.

Sekuat tenaga Nadien mengeratkan pegangan nya, matanya menutup sempurna. Tubuhnya berseok sesuai putaran mobil tersebut.

Hingga beberapa saat, Mobil Gavin berhenti berputar. Tapi Gavin begitu santai, wajahnya masih sama datar, berbeda dengan Nadien yang sudah pucat pasi. Dirasa mobil sudah berhenti Nadien, membuka pintu mobil bergegas keluar.

'Huekk..' Gadis itu memuntahkan semua isi di dalam perutnya. Kepalanya berdenyut pusing, kakinya bergetar, lututnya terasa sangat lemas membuat Nadien ambruk terduduk di aspal.

Dengan santai nya Gavin keluar, seolah ini bukan hal aneh baginya. Gavin memang sudah sering melakukan hal seperti ini, di mana dulu tugasnya sebagai detektif membuat Gavin sering kebut-kebutan untuk mengejar target.

Terlihat Nadien sangat lemah, gadis itu benar-benar di buat takut setengah mati oleh Gavin.  Tega sekali Gavin melakukan hal berbahaya seperti ini padanya.

"Bagaimana, apa kamu suka?" Tanya pria menonton Nadien dan dengan santainya bersandar di samping mobil mewah nya dengan menyilangkan kedua tangan nya di dada.

Nadien berusaha mengatur nafas, memegangi dadanya berusaha menenangkan jantungnya yang masih berdetak kencang agar tetap aman. Kemudian menatap pria di belakangnya, "Gila kamu Gavin ! "

Gavin tersenyum smirk, "Aku hanya ingin bermain saja dengan istriku." Ucapnya dengan nada mencemooh.

"Bermain kamu bilang? Gavin, apa yang kamu lakukan tadi itu bisa membuat kita berdua mati, tau gak?!" Sentak Nadien marah.

"Emangnya kenapa? Mati ya mati aja. Emang kamu gak mau mati bersama suami mu?" Balasnya terkesan meledeki Nadien.

Nadien menggeleng kepalanya tak habis pikir, "Kamu sengaja melakukan ini padaku kan Gavin?" Menatap Gavin tanpa takut.

"Tepat sekali. Ternyata istriku ini sangat pintar ya," jawab Gavin tersenyum menjengkelkan.

Nadien menatap Gavin, "Apa lagi salahku? Apa karna aku bersama Gio tadi?" Seru gadis itu mengebu.

Gavin berjongkok di hadapan wanita yang berstatus istrinya itu, wajah nya berubah datar. Tatapan nya mempu membuat Nadien gemetar, "Aku gak peduli soal dia. Tapi, aku menyadari kebenaran tentang kamu lagi. Ternyata kamu emang wanita yang sangat menjijikan, setelah mengambil semua milik Sheryl dan membunuhnya secara tidak langsung. Kamu juga adalah orang yang sudah menghancurkan hatinya." Desis nya sarkas.

"Berhenti bicara omong kosong Gavin. Udah berapa kali aku bilang, aku gak pernah mengambil apapun dari Sheryl apalagi sampai membunuhnya. Kenapa kamu selalu menuduhku seperti ini?" Protes Nadien meninggikan nada suaranya tak terima.

"Lalu bagaimana dengan laki-laki yang Sheryl cintai kemudian kamu rebut?" Sindirnya menatap Nadien tajam.

"Aku gak pernah ngerebut--" Ucapan Nadien menggantung di ujung lidahnya.

"Apa kamu bilang?" Menatap Gavin dengan tatapan putus asa, "Aku merebut siapa?" Tanya nya lemah,suaranya nyaris hilang.

"Gio. Gio Dianggara," tegas Gavin.

Mulut Nadien sedikit terbuka, tertawa hambar. Sungguh, Nadien tidak habis pikir bagaimana seorang Gavin Bagaskara berpikiran sangat sempit ? Bahkan Gavin mengatakan itu tanpa bertanya untuk memastikan kebenaran nya.

"Kenapa kamu tertawa? Kamu pikir ini lucu, hah?!" Mencengkram bahu Nadien kasar.

"Atas dasar apa kamu menuduh ku merebut Gio dari Sheryl? Tau apa kamu soal hubungan kami? " Mengangkat dagunya berani.

"Aku bisa melihat dari cara kamu menatap nya."

"Sungguh? Jika itu yang kamu pikirkan, baiklah. Kamu benar Gavin, kamu benar kalau aku merebut Gio dari Sheryl. Kamu benar, kalau aku merebut semua harta milik Sheryl. Tapi satu hal, aku bukan pembunuh Sheryl !"

Nadien mengatakan itu dengan menatap Gavin sungguh-sungguh. Ia juga mengatakan nya bukan untuk membenarkan tuduhan Gavin, tapi Nadien sudah lelah. Ia lelah menjelaskan beberapa kali kalau ia tidak melakukan apa yang Gavin tuduhkan, tapi Gavin tak pernah mempercayai ucapan nya. Lalu untuk apa Nadien bicara jujur, jika kejujuran nya di anggap sebuah kebohongan oleh Gavin?

...****************...

Next..

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, kalau boleh komen yaa kritik dan saran di persilahkan😊

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!