Ryn Moa, wanita dari tahun 2025, tiba-tiba saja mengalami kejadian aneh setelah mencoba sebuah jam tangan yang ada dipameran seni dan budaya. Ia terlempar kembali kemasa lalu, tepatnya saat musim dingin ditahun 2013 disebuah taman dikota seoul. disana ia bertemu dengan Namjoon dan Yoongi yang bersedia menolongnya. suatu hari, tanpa sengaja Yoongi menemukan catatan bahwa Ryn Moa datang dari masa depan dan selama ini dia selalu mencari cara agar bisa kembali ke masa depan. Namjoon yang mengetahui hal itu dari Yoongi, segera meminta penjelasan dan Ryn moa mengakui semuanya. Namjoon dan Yoongi memintanya untuk tetap tinggal, Namun Ryn Moa menolak, karena tidak ingin merubah garis waktu yang sudah ada. Setelah Ryn Moa kembali ke masa depan, Namjoon mulai mencari Ryn Moa yang ada dimasanya sekarang, dimana Namjoon berusaha meyakinkan wanita itu jika dia adalah jodohnya.
Bagaimana usaha Namjoon ? Dan apa yang dia lakukan agar Ryn Moa bisa terkoneksi dengan dirinya ?
ikuti ceritanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Venus Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Setibanya ditaman, Ryn Moa segera mencari Namjoon. Namun dia tidak menemukan pria itu ada disana. Dengan langkah gontai Ryn Moa berjalan menuju bangku taman, tepat dimana dirinya terdampar dimasa lalu. Atensinya membulat, saat melihat sebuah buket bunga daisy warna warni yang ada disana. Buket itu benar-benar persis seperti yang ada dimimpinya. Ryn Moa segera memungutnya dan duduk dibangku. Airmatanya menetes saat ia memandangi buket bunga tersebut.
"Namjoon benar-benar ada ! Dia benar-benar datang kesini. Maafkan aku ! Aku terlambat datang menemuimu". Ryn Moa memeluk buket tersebut. meski tanpa suara, airmatanya kini mengalir dengan deras di iringi salju yang mulai turun disore hari ini. Ryn Moa duduk sendirian di bangku taman, Masih memeluk buket bunga daisy. Salju turun perlahan, seakan mencerminkan kesedihannya.
Air mata Ryn Moa bercampur dengan salju yang meleleh diwajahnya, dia menangis sebab merasa bersalah karena telah salah paham. Ia pun berencana untuk menghabiskan waktu sore ini ditaman tersebut sekaligus menenangkan perasaannya kembali.
...***...
Langit sudah gelap, Ryn Moa memutuskan untuk kembali ke apartemen. Kretek !! Suara pintu terbuka. Ryn Moa terkejut melihat dua orang pria yang dikenalnya sekarang sedang berada disana dan sedang duduk disofa menatap kearahnya yang baru saja tiba dengan membawa buket bunga.
"Ryn, apa yang terjadi ? Kau dari mana saja ?" Tanya Namjoon lalu berdiri dari duduknya saat melihat mata Ryn Moa sedikit bengkak. Nada pria itu terdengar datar, seolah tidak ada terjadi apa-apa diantara mereka. Namun dalam hatinya, ia merasa terkejut melihat buket bunga yang dibelinya tadi pagi kini berada dalam pelukan Ryn Moa.
Ryn Moa hanya memandang mereka dengan mata yang berair. Namjoon dan Yoongi kini saling menatap, namun ada rasa bersalah yang terselip dalam hati masing-masing kedua pria itu pada wanita yang kini berdiri dihadapan mereka. Yoongi merasa bersalah karena dengan lancang telah menciumnya, sedangkan Namjoon merasa bersalah karena mengira Ryn Moa tidak akan menemuinya. Seandainya dirinya tadi mau menunggu sebentar lagi, mungkin dia tidak akan membuat wanita itu bersedih pikir Namjoon.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya sedang ingin menghabiskan waktu sore ini ditaman". Nada suara Ryn Moa terdengar dingin.
"Darimana kau dapatkan buket bunga itu ?" Yoongi penasaran.
Ryn Moa menatap pada buket bunga. "Aku temukan pada salah satu bangku taman". Suaranya terdengar pelan namun tetap terkesan dingin.
"Jadi bunga itu dibuang oleh seseorang.." Yoongi memahami keadaan.
"Mengapa kau memungut bunga yang dibuang oleh orang lain ?" Namjoon juga penasaran akan alasannya.
Ryn Moa kembali menatap buket bunga itu dengan lembut, kemudian dia tersenyum dan berkata "karena bunga ini dibelikan oleh orang yang aku sukai. Kim Namjoon"
Yoongi terkejut dan memandang ke arah Namjoon yang sedang terlihat kaget bercampur bingung. Ternyata, pria itu benar-benar ada janji dengan Ryn Moa untuk bertemu ditaman.
"Kau duduklah, aku akan buatkan cokelat panas untuk menghangatkan tubuhmu". Yoongi bersikap seperti biasanya saja, seolah tidak pernah terjadi apa-apa antara mereka, ia segera beranjak pergi ke dapur meninggalkan Namjoon dan Ryn Moa.
"Bagaimana kau bisa tau dan yakin kalau bunga ini dariku ?". Namjoon melangkah dan berdiri dihadapan Ryn Moa.
"Saat dimasa depan, aku pernah bermimpi. Dalam mimpi, aku melihatmu sedang menungguku ditaman sambil membawa buket ini. Aku melihat mu tersenyum dengan bahagia sembari menatap kearah buket. Dan kau tau ? ternyata mimpi itu, benar-benar terjadi hari ini".
Degh ! Jantung Namjoon seakan berhenti, apa yang baru saja diucapkan oleh Ryn Moa, memang benar begitulah keadaannya. Ryn Moa berjalan melewati Namjoon, tapi tiba-tiba ia berbalik dan memeluknya dari arah belakang pria itu.
"Namjoona, aku menyukaimu. Mungkin lebih dari suka". Suaranya terdengar goyah, "aku tidak bisa membohongi perasaanku, aku jatuh cinta padamu".
Namjoon tersenyum mendengarnya, dia berdiam diri sesaat agar Ryn Moa bisa memeluknya, sebelum ia melepaskan pelukan itu dan berbalik menghadap kearah wanita yang baru saja mengatakan cinta secara langsung padanya. Sementara, Yoongi yang memandangi mereka dari arah dapur merasa kehilangan harapan.
Namjoon lalu berbalik menghadap Ryn Moa.
"Kau serius ?". Namjoon mencoba meyakinkan wanita mungil yang ada dihadapannya.
Ryn Moa mengangguk. "Tapi...aku yang sekarang adalah aku yang dimasa depan". Ryn Moa meragukan dirinya sendiri, apakah Namjoon benar menyukainya ?.
Namjoon mendekati Ryn Moa dengan mata berkaca-kaca. "Ryn, aku mencintaimu. Aku tidak peduli dengan masa lalumu atau statusmu yang sudah terjadi dimasa depan. Aku ingin bersamamu, yang sudah terjadi dimasa depan, itu urusan nanti. Yang penting adalah perasaan kita yang sekarang.""
Ryn Moa merasa terharu dan kembali mengangguk, "kau benar, Namjoon dewasa yang kulihat dimasa depan, tidak akan ada tanpa kau yang sekarang."
Namjoon menatap Ryn Moa dengan penuh perasaan. Dia mendekati wajahnya, dengan hati yang berdegup kencang. Ryn Moa menutup matanya, merasakan hangatnya napas Namjoon. Bibir mereka bertemu dengan sentuhan yang lembut dan penuh cinta. Yoongi yang menyaksikan adegan tersebut merasa sakit hati. Ia dapat melihat Ryn Moa yang bahkan bahagia berbalas ciuman itu dengan Namjoon. Ryn Moa juga seakan menikmati saat bibir tebal Namjoon melahap bibirnya dengan gairah. Akhirnya Yoongi sadari, jika Ryn Moa memang tulus mencintai Namjoon karena benar-benar mencintai Namjoon. Bukan karena siapa Namjoon yang ada dimasa depan nanti. Ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi menjauhkan diri, meninggalkan apartemen setelah dua sejoli itu menyelesaikan ciumannya.
"Ryn, ini minuman cokelatmu". Yoongi meletakan gelas minuman itu ke atas meja, ia berpura-pura tidak mengetahui adegan yang baru saja terjadi. "Namjoona, tadi aku membawakan makanan untuk kalian dan kuletakan diatas meja makan. aku mau bertemu seseorang dulu. Berhubung hari ini Ryn Moa terlihat sedang tidak baik, sebaiknya kau temani dia dulu malam ini. Aku pergi sendiri saja".
"Hyung ! Kau tidak jadi menginap disini ?" Tanya Namjoon.
"Tentu saja jadi...aku akan pulang agak tengah malam. Tak perlu menungguku, aku masih ingat passwordnya". Yoongi lalu keluar sambil tersenyum.
Setelah Yoongi pergi, Namjoon dan Ryn Moa menyeruput beberapa teguk minuman yang sudah disajikan, dan menikmati makan malam hanya berdua saja sambil diiringi obrolan-obrolan ringan. Setelah itu mereka berdua melanjutkan ciumannya. Sambil terus berciuman, Namjoon menggendong Ryn Moa ke kamar. Dia meletakkannya di atas tempat tidur dengan lembut. Ryn Moa membuka matanya, menatap Namjoon dengan penuh cinta. "Aku mencintaimu, Namjoona."
Namjoon tersenyum dan mengecup keningnya. "Aku juga mencintaimu, Ryn. Kau adalah segalanya bagiku". Ucapan Namjoon berbisik ditelingan Ryn Moa dan sedikit terdengar seperti sebuah gombalan untuk wanita yang memang sudah dewasa dan paham seluk beluk dunia pergombalan dalam cinta. Namun bagi pria muda itu, itu memanglah ungkapan perasaannya.
Mereka berdua berpelukan erat, merasakan keintiman cinta mereka yang semakin mendalam antara satu dan lainnya. Kamar yang hangat dan nyaman, diterangi cahaya lampu whitewarm yang lembut seakan jadi saksi untuk kisah cinta mereka yang baru saja dimulai.
"Tidurlah ! Kau pasti sangat lelah seharian ini. Aku akan disini untuk menjagamu". Namjoon menarik selimut untuk Ryn Moa dan ikut berbaring disebelah wanita itu.
BERSAMBUNG....
mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"
bahagia bgt pastinya, meski ujung2nya nyesek ya ryn /Chuckle/ /Joyful/