Warring!!! 21+++
Ajeng Maisya adalah seorang gadis yatim piatu yang diusir oleh ibu tirinya dari rumahnya sendiri.
Dia harus berjuang keras untuk menyambung hidup. Hingga kejadian naas itu pun terjadi. kesuciannya harus direnggut secara paksa oleh CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Dia pun pergi menjauh untuk melupakan kejadian naas itu. tanpa disadarinya dirinya telah mengandung anak dari CEO tersebut.
Ajeng sangat menyayangi putranya, dan dia tidak ingin CEO itu tahu. Putranya sangat tampan sejak lahir. Dan dia memiliki kecerdasan diatas rata-rata untuk usianya yang 3 tahun.
Namanya Mr.Zero, Dia adalah hacker handal dan pencipta alat-alat canggih yang sering digunakan oleh agen rahasia. Alat ciptaannya sudah mendunia.Sehingga pundi-pundi uang terus mengalir. Siapakah Dia?
Ikuti terus ceritanya gengks...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAMZ 15
Ajeng menatap sendu kepergian Jonathan dari kamarnya. Dia masih memikirkan perkataan Jonathan yang mengatakan bahwa Jonathan akan memberikannya cinta. Namun Jonathan tidak bisa melepaskan tunangannya dan tetap akan menikahi tunangannya itu.
Ajeng hanyalah wanita biasa yang akan terluka bila orang yang dicintainya menduakan cintanya. Hatinya bukan terbuat dari baja yang bisa menahan segala luka yang ia rasakan. Mungkin bila Ajeng lelah dia akan pergi dan menjauh.
Ajeng tak dapat menahan gemuruh di hatinya, akhirnya dia pun menangis,bimbang dengan cinta yang terasa begitu semu.
Berbeda dengan Jonathan, kini Jonathan melangkah menuruni anak tangga dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Dia tidak menyangka akan mencintai seseorang wanita yang pernah dia renggut masa depannya.
Namun Jonathan tak menyesalinya, karena dari bibit yang ditanam dalam rahim Ajeng menghasilkan seorang anak yang begitu tampan dan pintar. Jonathan juga sangat menyayangi Ars. Demi apapun dia tidak akan pernah melepaskan Ajeng dan putranya.
"Paman....," teriak Ars dari arah ruang tengah.
Jonathan menoleh ke arah suara, dia mengembangkan senyumnya saat melihat putranya berlari ke arahnya.Jonathan pun merentangkan kedua tangannya hendak menangkap sang putra.
Dan...hap... Jonathan menangkap Ars dan menggendong tubuh mungil putranya yang baru menginjak empat tahun itu.
"Hay boy, apa kabarmu hari ini?, bagaimana dengan sekolah dan les mu?," tanya Jonathan pada Ars.
"Berakhir dengan hasil yang memuaskan Paman," jawab Ars berbinar. Ars memang masih memanggil Jonathan dengan sebutan Paman. Karena Ajeng dan Jonathan belum memberitahukan kebenarannya kepada Ars. Jonathan melarang Ajeng untuk mengatakannya pada Ars. Jonathan ingin memberitahu Ars nanti saat Jonathan menikahi Ajeng.
"Good boy, kau memang hebat," Ucap Jonathan seraya mengacak rambut putranya.
"Mami mana Paman kenapa Ars tidak melihatnya?," tanya Ars.
"Mamimu sedang kelelahan dan sekarang sedang istirahat di kamarnya. Ars jangan mengganggu Mami ya?!."
Ars begitu girang, usahanya menyatukan orang tuanya membuahkan hasil. "Ok Paman," ucap Ars tersenyum riang.
"Paman ingin memasak untuk makan malam, apa kau mau membantuku?," tanya Jonathan.
"Mau Paman," Ars sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama Papanya.
"Baiklah boy, kalau begitu kau harus mandi dan mengganti bajumu ini," ucap Jonathan menunjuk baju yang dikenakan Ars.
"Aasiap Paman," ucap Ars seraya menirukan orang yang sedang hormat pada kaptennya.
Jonathan tersenyum dan menurunkan Ars dari gendongannya. Ars segera berlari menaiki tangga, ia sudah tidak sabar untuk memasak bersama Jonathan.
"Hati-hati boy," teriak Jonathan saat melihat Ars berlari menaiki tangga. Namun Ars sudah tidak terlihat.
Jonathan menggelengkan kepalanya melihat kelucuan Ars, kemudian dia melangkah menuju dapur hendak menyiapkan bahan-bahan untuk memasak nanti.
Jonathan terkejut saat menapaki area dapur.Dia melihat Alice tergeletak dilantai dapur.
Jonathan segera menghubungi para pelayan yang berada di paviliun di belakang mansion melalui interkom yang ada di dapur.
Tak berapa lama kemudian, dua orang pelayan datang. Jonathan mengarahkan dua pelayan itu untuk membawa tubuh Alice ke kamar pelayan yang tidak jauh dari arah dapur.
Pelayan itu mulai memberi minyak angin pada Alice agar tersadar. Dan terbukti, Alice perlahan mengerjapkan matanya.
Alice memegangi kepalanya dan mulai membuka matanya sempurna. Dia melihat Tuannya berada di depannya,dan itu membuatnya terkejut. Alice pun menundukkan kepalanya. "Tuan"
"Apa yang terjadi Alice?, bisa kau jelaskan mengapa kau bisa pingsan di dapur?," tanya Jonathan penasaran.
"Maaf Tuan, seingat saya tadi siang Nona Hany memberikan kami teh. Beliau mengatakan bahwa menyesal karena selalu berucap kasar pada kami. Dan kami menyambut maaf beliau dengan meminum teh yang dengan susah payah Nona Hany buatkan untuk kami. Tapi setelah meminum teh dari beliau, tiba-tiba kepala saya menjadi berat dan saya sudah tidak dapat mengingat apa-apa lagi Tuan," ucap Alice seraya menjelaskan yang terjadi.
"Apa maksudmu dengan kami?, Apakah yang kau maksud adalah Ajeng?," tanya Jonathan penuh selidik.
"Iya Tuan," ucap Alice masih menundukkan kepalanya.
Jonathan mengepalkan tangannya pertanda dia marah. Dia tahu bahwa pasti yang melakukan tipuan licik itu adalah Hany.
"Baiklah Alice, kalau begitu istirahatlah," ucapnya pada Alice. Kemudian dia menatap kedua pelayan yang membantu Alice tadi.
"Dan kalian kembalilah ke paviliun!," ucap Jonathan.
Jonathan segera meninggalkan tempat itu dan menelpon Hany, namun panggilannya tidak dapat tersambung.Jonathan menggeram marah, kalau sedikit saja dia terlambat menolong Ajeng tadi, mungkin Ajeng sudah...Oh Jonathan tak dapat membayangkan semua itu. Panggilan dari putranyalah yang membuatnya dapat menyelamatkan Ajeng dari pria hidung belang itu.
"Paman, apa kita jadi memasak bersama?," tanya Ars yang sudah berada di belakang Jonathan.
Jonathan menoleh, dia menatap wajah imut Ars. Dan itu membuat marahnya luntur seketika.Dia tersenyum pada Ars dan mengangguk.
"Baiklah boy, mari kita bertempur bersama membuat masakan yang enak!."
Ars tertawa, kemudian dia mengikuti Jonathan menuju dapur dan membantunya berkutat di dapur.
Dan setelah satu jam kemudian, makanan ala Jonathan dan Ars pun telah tersaji di meja makan. Dan soal dapur jangan tanyakan lagi?, sekarang dapur itu terlihat seperti kapal pecah.
Dan pasti Alice yang akan kerepotan karena ulah Jonathan dan Ars.
Jonathan dengan menggendong Ars berjalan menaiki tangga hendak memanggil Ajeng untuk makan malam.
Saat membuka pintu kamar Ajeng, Jonathan tak melihat Ajeng didalam sana.
cklek... Ajeng membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya dan rambutnya yang basah tergerai indah.
Jonathan yang menatapnya menelan salivanya. Kemudian tangannya menutup mata Ars hingga membuat anak kecil itu protes.
"Paman, kenapa kau menutup mata Ars," ucapnya kesal.
"Apa yang kalian lakukan, ah...pergi sana!," usir Ajeng. Tangannya dia silangkan di dadanya.
"Maaf, kami hanya ingin memanggil mu untuk makan malam. Aku tidak tahu kau sedang mandi. Cepatlah turun kami akan menunggumu," ucap Jonathan yang kini membalikkan badannya dengan wajah yang memerah. Pikirannya sudah bergerilya saat menatap tubuh Ajeng.
"Baiklah, tapi pergilah dulu aku harus mengganti bajuku terlebih dahulu," ucap Ajeng dengan pipi memerah karena malu.
Jonathan pun segera menutup pintu kamar Ajeng dan berhenti sejenak memegangi dadanya yang berdebar dan pipinya yang memerah.
"Paman kenapa," tanya Ars mendongakkan wajahnya menatap wajah Jonathan yang saat ini memerah.
Jonathan tersadar, dia segera mengubah ekspresinya kembali dengan wajah yang biasa saja. Kemudian dengan cepat dia melangkah meninggalkan Ars.Dan itu membuat Ars terkekeh.
"Ars yakin kita akan segera bersatu Papa," ucap Ars ,namun tak ada yang mendengar.
Kemudian Ars menyusul Jonathan menunju meja makan dan menunggu Maminya selesai mengganti bajunya.
...******************...
Dilain waktu, Hany sedang mendesah dibawah kukungan seorang pria. Dia sangat ingin melakukannya dengan Jonathan. Tapi tak pernah dia dapatkan. Makanya Hany mencari seseorang untuk menuntaskan hasratnya kepada asistennya sendiri.Dan itu hanya sebatas pelampiasan hasrat Hany saja.
Namun berbeda dengan Ansel, karena diam-diam Ansel mencintai Hany. Dia rela melakukan apapun untuk Hany. walaupun Hany hanya datang padanya disaat membutuhkan dirinya saja. Namun dia rela melakukan apapun itu hanya demi membuat Hany senang.
"Kau sungguh hebat," Ucap Hany memuji Ansel. Dan itu membuat Ansel senang, karena Hany telah memujinya.
"Kau pun membuatku candu sayang," ucap Ansel.
"Tapi ingat, kau jangan pernah mencampuri urusanku. Dan kau bukan orang yang kucintai, karena hanya Jonathan yang selalu kucintai!."
Ansel merasa kecewa, namun dia juga menyadari semuanya. Dan mereka pun kembali melakukan adegan panas itu kembali.
...*********************...
cuma karena mau ars nikah, dengan alasan pesan terakhir, tapi gak mikirin perasaan lexa...