"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15_Mansion Diserang
"Gak kenapa-kenapa kok, aku ke kamar dulu ya ngantuk." pamit Mikaila kemudian legi dari sana menaiki lift menuju ke kamarnya.
Mereka bertiga saling pandang dan tidak percaya ucapan Mikaila tadi, pasti ada yang tidak beres.
"Pasti ada yang tidak beres ini." ucap Wina dan di angguki yang lainnya
Di sisi lain Dave sudah sedang berada di udara menuju ke Jerman, perjalanan yang panjang dan Dave di sibukkan dengan pekerjaan nya.
"Bos aku dengar kalau tuan Niko melakukan transaksi dengan Ramos." ucap Jonathan membuat Dave yang awalnya fokus dengan pekerjaan pun mengalihkan fokus nya.
"Bagaimana transaksi mereka?" tanya Dave dengan wajah dingin nya.
"Aku dengar kalau transaksi mereka gagal, Ramos mengkhianati tuan Niko dan mengambil semua barang tanpa membayarnya namun sayang seperti nya Ramos lupa dengan siapa dia melawan." ucap Jonathan.
"Tuan Niko juga tahu kalau tuan akan ke Jerman, beliau ingin bertemu dengan bos." ucap Jonathan.
"Atur pertemuan ku dengan nya, aku ingin tahu ada apa dia ingin bertemu dengan ku." ucap Dave dan di angguki oleh Jonathan.
"Siap bos."
Tuan Niko adalah rekan kerja Dave di dunia gelap, tuan Niko sering bertransaksi dengan Dave di bidang senjata, apa lagi Black Tiger salah satu klan mafia yang sangat di perhitungkan di dunia gelap.
"Wil bagaimana dengan serangan besok malam?" tanya Dave.
Yap Dave ke Jerman karena ingin melancarkan aksinya yaitu menyerang salah satu klan mafia yang sudah membuat masalah dengan dirinya.
Dia tidak akan menyerang terlebih dahulu jika tidak ada yang mengganggu dirinya karena bagi Dave apa yang sudah di perbuat maka akan ada balasannya.
Keesokan harinya Dave sudah bersiap untuk melakukan penyerangan, dia sengaja tak menghidupkan telepon genggam nya karena pasti akan menganggu, dia ingin fokus tanpa ada gangguan.
Dia juga sengaja tak menanyakan kabar Mikaila di sebrang sana karena dia ingin fokus dengan misi kali ini.
"Bos seperti nya mereka belum tahu kalau kita akan menyerang mereka." ucap Willi.
"Kita berangkat." seru Dave dan di angguki yang lainnya.
Dave membawa beberapa anak buah untuk melancarkan misi nya, dia sangat siap dengan pertempuran kali ini.
Mereka sampai di tempat di mana ini adalah markas kebesaran klan stagos, markas yang sebentar lagi akan hancur lebur di tangannya.
"Kita masuk, atur strategi yang sudah kita bahas tadi." tegas Dave dan di angguki oleh semua.
Mereka melancarkan aksinya, dengan mudah nya anggota Black Tiger masuk karena memang tidak ada yang tahu jika Dave sudah berada di Jerman.
"Mereka sudah mengibarkan bendera perang tapi sama sekali tidak ada penjagaan ketat, bahkan dengan mudah nya kita melumpuhkan musuh." bisik Jonathan dan di angguki oleh Willi.
DOR
Tembakan kejutan Dave layangkan kepada Mathew bos dari klan stagos yang sedang asik bermain cinta dengan wanita bayar.
"S*hit kalau mengganggu sekali." teriak Mathew padahal dia belum sampai.
"Akan ku buat kau mati sekalian dengan wanita ku." ucap Dave dengan nada meremehkannya.
"Keluar." tegas Mathew kepada wanita bayarannya dan dia segera mengenakan pakaian nya.
"Ternyata kau benar akan ke sini ya Dave, tahu kah dirimu bahwa kedatangan mu ke sini adalah hal yang aku tunggu." ucap Mathew tanpa tahu ada kejutan yang sedang di siapkan oleh Mathew dan Dave tahu itu.
"Apa yang sedang kau rencanakan?!" tanya Dave yang seperti nya dia terkena perangkap dari pria tidak tahu diri itu.
"Aku tidak melakukan apa-apa, aku di sini berada di depan mu tapi aku tidak bisa memastikan kalau anak buah ku yang berada di mansion mu tidak melakukan apa-apa." ucap Mathew membuat Dave menegangkan rahangnya karena marah.
Dia tidak berpikir kalau Mathew akan melakukan hal tersebut, dengan sekali tarikan peluru sudah menembus ke kepala Mathew dan pria itu langsung meninggal seketika.
"Kita kembali ke Indonesia." tegas Dave dengan raut wajah kalutnya.
Di sisi lain mansion terlihat begitu sepi, Mikaila rasanya bosan sekali karena tidak ada teman bicara dia pun keluar kamar dan mendapati Tara dan Wina yang sendang duduk sampai dan tak lama Robi duduk di sana.
"Kalian sedang apa?" tanya Mikaila duduk di samping Tara yang di sambut senyum hangat oleh Tara.
"Lagi kerja, karena bos gak ada di sini dan kita di suruh tetap di mansion jadi kita kerja di mansion gak ke kantor." ucap Tara.
"Terus kantor di jaga siapa dong kalau kalian gak ke sana kan Dave sedang ada kerjaan di luar negeri?" tanya Mikaila.
"Di sana ada Max urus tapi bos tetap pantau jadi tidak sampai hilang Kendali." jawab Robi dan mendapatkan anggukan dari Mikaila.
"Apakah Dave belum mengabari kalian, ini sudah dua hari sejak dia pergi tapi belum juga kasih kabar?" tanya Mikaila karena setelah kepergian Dave kemarin dia sama sekali tidak tahu bagaimana kabar pria itu, dia begitu khawatir sekali.
"Bos mah kalau lagi jalanin misi gak pernah nyalain hp karena pasti nanti ganggu." jawab Robi tanpa di filter membuat Tara dan Wina langsung pandang dan Wina memukul kepala Robi yang langsung merintih kesakitan.
"Sakit tahu!" seru nya tidak terima.
"Makanya kalau punya mulut tuh di jaga." jawab Wina.
"Misi apa?" sayangnya Mikaila sudah mendengar ucapan Robi tadi.
Sedangkan Robi kelabakan karena dia lupa kalau Mikaila belum tahu pekerjaan bos nya di dunia gelap.
"Misi buat menangani tendor, aku dengar kan bos ke Jerman karena mau ikut ambil alih bagian dari pembangunan lenmarc negara sana." jawab Robi yang ngasal sekali dan untungnya saja Mikaila percaya hal itu.
DOR
DOR
DOR
Tiga kali tembakan terdengar dari dalam mansion utama membuat semua orang terkejut, apa lagi Mikaila yang baru pertama kali mendengar suara tembakan tersebut.
"Akkhhh apa itu?!" teriak Mikaila sambil menutup telinganya dan juga jongkok di tempat saking takut nya.
"Ada anak buah dari stagos, mereka seperti nya akan menyerang mansion, sebaiknya kalian bawa nona ke ruang rahasia." ucap salah satu anak buah di sana dan di angguki oleh mereka bertiga.
"Apa mansion di serang?!" seru Jonathan dengan marah nya karena sudah berani menyerang mansion.
"Lebih baik kalian bertiga segera ke ruang rahasia, jangan pernah buka pintu kalau bukan aku." tegas Jonathan.
"Jonathan kamu mau kemana? Di luar sangat berbahaya." teriak Mikaila melihat Jonathan menjauh dari pandangan nya.
Pikirannya tiba-tiba tidak tenang, Mikaila begitu takut dan masih belum mengerti ada apa ini.
"Sekarang kita ke ruang rahasia, bi Siti ayo kita pergi dan bawa maid yang bisa di jangkau karena tidak banyak waktu yang bisa kita gunakan." ucap Wina dan di angguki oleh bi Siti.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13