cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Keesokan harinya kak Roy masih mendiamkan kak Mohan dan Aurel terkejut melihat muka kakaknya yang babak belur.
"Kak Mohan,wajah kamu!."
"Sudah jangan lebay, bukankah kamu sudah melihat seperti ini."
Ucap kak Mohan dengan kesal. Semalaman kakaknya sudah menceramahi dia semalaman. Hasilnya dia bangun kesiangan dengan wajah yang sakit.
"Aurel,ayo makan!.Jangan pedulikan jagoan itu." Sindir kak Roy.
Aurel tahu kakaknya Roy marah pada kak Mohan dan dia tidak berani membelanya kali ini.
Setelah sarapan kak Roy dan Aurel pergi tanpa menyapa kak Mohan.
"Den,hari ini tidak ke kampus!."
"Gak bisa,hari ini aku sedang tidak kuliah kok." Ucapnya sambil duduk di sofa dan dia menonton televisi kesukaannya.
...****************...
SMA Bina Karya
Di kelas IPA para siswa mengikuti pelajaran dengan tertib, mereka sedang mengerjakan tugas yang di berikan olah wali kelas .
"Baiklah,anak-anak !."
"Waktunya telah habis dan kumpulkan tugas kalian di meja bapak !."
"Tunggu sebentar pak !."
"Lima menit lagi !." Ucap beberapa murid yang masih belum selesai mengerjakannya.
"Aurel, tolong dong !."
"Bantu soal nomor lima jawabnya apa ? " Ucap teman Aurel sambil berbisik memanggil Aurel.
"Ini, kamu tulis aja cepat !."
"Ke buru pak guru lihat !." Jawab Aurel sambil memberikan kertas jawaban ke pada teman nya.
"Aurel !."Panggil temannya yang lain.
"Aku juga, jawaban soal nomor delapan dan sepuluh nih !." Ucap teman satunya lagi.
"Kamu telat,tuh kertas punyaku di bawa Sinta.Kamu lihat aja di sana !."Jawab Aurel sambil menunjuk ke arah temannya.
"Oh Aurel cantik, kamu emang temanku paling the best makasih Aurel cantik."
"Sudah jangan lebay gitu,nanti aku melayang nih." Ucap Aurel asal.
"Wah-wah, kalian tuh.....makanya belajar !. Masak sih niru jawaban Aurel.
"Sebentar lagi kan kita ujian tengah semester lho !." Ucap Pungky menatap tajam ke arah teman-temannya.
"Udahlah Pungki !."
"Gak apa-apa !, mereka kan teman kita juga. Kalau gak bisa ya kita bantu asal tidak semua jawabannya lho." Ucap Aurel lirih dan tersenyum. Pungky merasa senyuman Aurel dan kebaikan dia menambahkan kecantikan yang terpancar dalam dirinya itu.
"Oh Aurel cantik, hati ku sungguh tersanjung. Kamu bisa membuka dadaku deh,kalau dibelah juga boleh.Hanya ada namamu seorang !." Canda teman Aurel yang suka usil.
"Huuu.....!." sorak seluruh kelas pada orang itu.
"Kalian jangan ribut,dan kamu selalu saja bikin gaduh. Sekarang kumpulkan ulangan kalian!." Ucap pak guru.
Setelah ucapan pak guru itu mereka mengumpulkan kertas ulangan di mejanya.
Sebelum meninggalkan kelas pak guru berkata pada mereka.
"Anak-anak !,jangan lupa sebentar lagi akan ada ujian tengah semester. Bapak harap kalian udah mempersiapkannya."
"Belajar yang rajin!."
"Bapak yakin kalian bisa mengerjakan dengan baik,jam pelajaran bapak udah selesai. Kita lanjut lagi lain waktu selamat pagi Anak-anak.!
"Pagi pak !." Jawab serentak semua murid kelas IPA."
Sedangkan di kelas Alvaro di kelas IPS mengerjakan tugas kelompok yang terdiri dari lima orang. Mereka mengerjakan dengan serius dan ada juga yang bercanda.
"Hai Alvaro !, sebentar lagi kan ada ujian tengah semester."
"...."
"Sebelum ujian gimana kalau kita belajar bersama di rumah Johan !." Ucap Nathan serius.
"...."
"Boleh juga ide kamu, tapi.....
Aurel boleh ikut kan. Walau kita beda jurusan sekalian Pungky juga ikut.Kita sama belajar saja."
"Oke.. tapi jangan ke tempatku !."Ucap Johan dan semuanya tertawa mendengarnya, mereka tahu kalau dirumah Johan tidak bisa bercanda.
".....Di rumah Nathan aja,kedua orang tua Nathan kan gak ada di rumah."
"Nanti kita bisa leluasa belajarnya."
"Iya,setuju kalau di tempatku ada Papa,Mama dan kak Willy. Kita tak bisa leluasa dan konsentrasi belajarnya,kalian tahu sendiri gimana papaku pasti akan mengawasi kita bisa tegangan tinggi dan serangan jantung deh." ucap Johan cengar cengir.
Semuanya tertawa lagi mendengar ucapan Johan.
"Gimana Nathan kamu setuju !." Ucap Alvaro.
"Baiklah. Kalau begitu nanti kita lanjut pembicaraan ini di Kantin setelah selesai makan. kita beritahu Aurel dan Pungky pasti mereka juga mau!."
"Oke Dil ya, kita belajar di rumah Nathan."
"Hai kalian yang kelompok dipojokan belakang.Kerjakan tugas kalian jangan tertawa terus.Sejak tadi aku lihat kalian itu tertawa dan berbicara saja." Ucap guru mereka.
"Bu guru,masak kita mengerjakan tugas dengan tegang nih.Kami sudah selesai lho !."
Alvaro memberikan tugasnya pada gurunya itu dan dia puas dengan pekerjaan kelompok Alvaro yang terlihat hanya tertawa dan bercanda sejak tadi.
...****************...
Di belakang sekolah SMA Purna Harapan dua terlihat Rangga duduk termenung sambil merokok dan melihat foto Aurel di handphone nya.
" Aurel !!."
"Bisakah aku melupakan mu !. Sebentar lagi aku akan pindah ke luar kota ikut papa aku!." "Hanya kamu yang bisa membuat hatiku merasakan cinta,dari sekian banyak cewek yang ku kenal."
"Kamu benar-benar beda dari yang lain. Aku merasa senang kalau ada di dekatmu." Batin Rangga yang mengingat dia bersama Aurel di restoran waktu itu.
"Gigitanmu membuat aku senang, kamu sangat cantik dan gemesin, senyumanmu membuat hatiku berdebar-debar bisakah kau jadi milikku." Pikir Rangga sambil memandang foto Aurel dan tanpa terasa matanya berkaca-kaca.
Sore harinya dirumah Aurel kedatangan dua tamu. Keluarga Riki dan keluarga Cantika yang kebetulan bertemu secara bersamaan.
"Papa,dia orangnya yang menggoda aku dan membuat babak belur Mohan !."Ucap Cantika.
"Oh,jadi kamu yang namanya Riki yang mengganggu anak aku itu ya !." Ucap papanya Cantika dengan kesal dan marah memandang ke arah Riki.
Papanya Riki mengerutkan dahinya dan memandang putranya Riki yang terlihat salah tingkah. Disaat itu muncul kak Roy dan Mohan yang keluar dari rumah.
"Kalian ternyata yang datang !."
"Ayo,silakan masuk !.Kita bicarakan saja didalam."
Semuanya masuk ke dalam rumah dan duduk diruang tamu Kebetulan bibi Inah belum pulang dari membeli sesuatu di warung.
Aurel membuatkan cemilan dan minuman untuk tamunya itu. Riki si pembuat onar itu mengawasi Aurel yang cantik.
"Hai Riki,jangan berani ganggu adik kesayangan aku Aurel dengan muka mesummu itu."Bentak kak Mohan.
"Mohan,diam kamu!."Bentak kan Roy pada adiknya Mohan.
"Aurel,kamu masuk ke kamar dan belajar sana!."
Aurel menuruti perkataan kakaknya Roy yang membuat kak Mohan terlihat rileks.
"Begini nak Roy,kedatangan aku kemari mau meminta pertanggung jawaban adik kamu yang sudah membuat anak aku Riki babak belur seperti ini."
"Paman,maaf sebelumnya. Mohan tidak salah justru anak paman yang yang dahuluan menggoda aku dan Mohan menolong aku. Lihat muka dia juga babak belur seperti itu." Ungkap Cantika membela Mohan yang dipersalahkan.Dia juga melihat raut wajah kakaknya Roy juga kesal dengan Mohan.
Cantika menceritakan semuanya yang terjadi pada semuanya yang ada disana dan kak Roy bangga mendengar ucapan Cantika. Namun dia masih terlihat berpura-pura marah sama Mohan.
Mendengar ungkapan Cantika membuat papanya Riki malu dan meminta maaf pada Mohan dan kakaknya.Dia membawa putranya pergi. Begitu juga Cantika dan papanya pulang dari rumah Aurel.