Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Bantuan Adeline
Bab 23
"Apa kata kalian?" Ailee mengerutkan kening mendengar kabar jika Olive menyusul Alice ke Selatan, setelah berpisah 2 tahun lalu Ailee berpikir tidak akan melihat sang ibu lagi dan sekarang ia malah datang saat ayahnya tidak ada.
"Kami bersiap untuk menyambut mereka, apa anda baik-baik saja?" tanya Jayden memastikan, orang terdekat keluarga Bahdrika tidak ada yang tidak tahu jika kepergian Olive 2 tahun lalu berdampak besar bagi Ailee dan Kaivan.
"Aku bersama tuan muda jadi jangan khawatir," jawab Sachi yang sudah tiba sejak kemarin.
"Tidak masalah, bibi. Aku bukan anak kecil lagi, aku akan pergi berlatih dulu kalian pikirkan saja bagaimana caranya menyambut mereka." Ailee beranjak duluan, mereka tahu jika saat ini ia sedang berperang dengan dirinya sendiri.
"Kakak, mengenai permintaan tuan muda beberapa hari lalu, apa kau sudah pikirkan?" tanya Andrew.
"Permintaan apa?" tanya Sachi penasaran. Jayden terpaksa harus mengingat lagi kejadian kemarin, ia menceritakan seluruhnya pada Sachi.
"Bukankah sebaik kita turuti saja, jika hanya tuan muda kunci dari kasus ini maka kita harus mendapatkannya agar kasus ini selesai," ucap Sachi sependapat dengan Andrew.
"Masalahnya kita tidak kenal siapa wanita yang tuan muda maksud, jika dia berniat jahat bagaimana? aku tidak mau mengambil risiko di hukum nanti, masalah pengasuh Ariana saja masih kami rahasiakan dari duke," jelas Jayden menolak pendapat mereka.
"Masih ada waktu sampai Kaivan kembali, kita bisa memecat pengasuh itu sebelum mereka kembali, bagaimana?" usul Sachi disetujui Andrew.
"Ikatan mereka akan semakin kuat nanti, apa tuan muda akan membiarkan kita memecat pengasuh yang sudah lama bersamanya? kalau nanti kita pecat pengasuh itu, bisa saja kita mendapatkan ancaman dari tuan muda terkait masalah dia diculik."
"Sayang, apa kau berniat merahasiakan kasus penculikan itu dari Kaivan?"
"Tentu saja tidak, aku hanya akan mengulur waktu sampai Kaivan tiba di sini. Kejadian sudah lewat juga kan jadi, tidak akan ada masalah walau penyampaian tertunda."
"Begini saja, nanti aku akan mencari kesalahan pengasuh itu agar dia bisa dipecat dengan begitu tuan muda tidak bisa membela."
"Ayolah sayang, aku tidak mau seperti itu."
"Saat Kaivan tiba lalu bertanya tentang identitas orang misterius itu, kau akan jawab apa? memalukan sekali bukan sebagai ketua bulan sabit yang tidak pernah gagal dalam tugas, malah tidak bisa menyelesaikan tugasnya dalam jangka waktu lama. Seluruh bulan sabit akan mengejek mu." Sachi membodohi Jayden dengan permainan kata, Jayden yang memiliki prinsip sempurna tentu saja tidak akan diam saja jika ada sedikit kesalahan dalam pekerjaannya.
"Baiklah. Andrew minta penjaga kandang kuda untuk memasang kuda pada kereta, Sachi minta para pelayan mempersiapkan tuan muda sekarang juga. Keberangkatan tuan muda ke kediaman calon pengasuhnya harus hari ini," perintah Jayden, Sachi berhasil menyala api semangat tunangannya.
Ailee tidak tahu harus bagaimana menunjukan kebahagiannya karena keberangkatan ini mendadak, rasanya ia ingin terbang agar cepat sampai di kediaman Adeline. Ailee berterima kasih pada Sachi karena sudah memprovokasi Jayden untuknya.
*****
Adeline pergi ke toko ramuan untuk menjual ramuan yang ia buat sendiri, siapa sangka di sana ada Theron wakil guild tentara tempat Erick bekerja sedang bertengkar dengan pemilik toko.
"Permisi, ada apa ini?" Tanya Adeline pada salah seorang yang menyaksikan keributan di depan.
"Elf itu malang sekali karena ramuan yang dia cari hanya disediakan di toko ini, sementara pemilik toko memiliki dendam pribadi pada elf karena putrinya meninggalkan rumah untuk menikah seorang elf. Sekarang dia menolak menjual ramuan penyembuh pada elf lain," jawab bibi tersebut merasa iba pada Theron.
"Ramuan apa yang dia cari bibi?"
"Ramuan untuk memperlancar aliran tenaga dalam yang tersumbat karena kesalahan dalam berlatih, ramuan itu sangat sulit dibuat sampai beberapa ahli ramuan biasa tidak menjualnya. Tapi pemilik di sana berbeda, dia adalah mantan asisten dari ahli ramuan hebat jadi dia bisa membuat ramuan itu. Aku kasihan pada nasib elf muda di sana," jelasnya lagi.
Adeline menerobos dalam kerumunan untuk mendekati Theron, melihat ada orang asing tiba-tiba datang membuat perhatian publik teralihkan.
"Paman, tidak kah anda keterlaluan menyusahkan seseorang hanya karena masalah pribadi dengan orang lain," sela Adeline seketika publik bersorak mendukungnya.
"Memangnya kau tahu apa soal rasa sakit yang aku rasakan karena para elf ini, jika mereka tidak suka maka pergi saja ketempat lain kan itu mudah. Jangan mempersulit diriku," balasnya tidak peduli dengan perkataan Adeline.
"Paman akan menjadi pembunuh, sekarang ada nyawa orang yang harus pria ini selamatkan, dan anda malah membuang-buang waktu. Kalau nanti terjadi sesuatu maka anda hanya akan menimbulkan dendam baru yang tidak berguna."
"Berlebihan sekali tidak ada orang yang akan mati hanya karena penyumbatan tenaga dalam, mungkin mereka hanya akan menjadi cacat dan tidak bisa berlatih seumur hidup."
"Paman tidak tahu atau mungkin kurang pengetahuan, penyumbatan tenaga dalam saat berlatih bukan hanya menyebabkan cacat dalam berlatih. Tapi itu juga dapat berdampak pada kesehatannya, tenaga dalam yang menumpuk bisa memecahkan pembuluh darah.”
"Pembohong! Aku ahli ramuan mustahil bisa membohongi ku, pergilah dari sini jangan merusak bisnis orang lain!" Pria tua itu tetap menolak sementara Theron tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Anda akan menyesalinya," ucap Adeline lantas ia beralih pada Theron, "Di mana pasiennya? Bawa aku ke sana!"
"Memangnya kau bisa apa ini Bu ...."
"Bodoh! Jangan menunda lagi aku adalah ahli ramuan, cepat bawa aku ke sana!" Desak Adeline, Theron tidak punya pilihan lain dan terpaksa membawa Adeline menemui Glen yang terbaring di klinik kenalannya.
Adeline terkejut melihat kondisi Glen sangat buruk, bagian dada tempat tersumbatnya tenaga dalam perlahan mulai menghitam. Namun berkat penangan dokter klinik, saat ini masih belum terlambat untuk menyelamatkannya, Adeline akan berusaha untuk itu.
"Bawakan aku jarum perak dan handuk basah serta wadah berisi air hangat, cepat!" Perintah Adeline, tanpa membantah Theron bersama pegawai klinik langsung bergerak sementara dokter klinik membantu Adeline yang kurang ilmu medis.
Dokter membantu Adeline dengan menghentikan aliran tenaga dalam agar tidak menumpuk di dekat tempat tersumbat, keadaan Glen sedikit membaik walau itu tidak dapat membantu sekarang. Tapi Adeline sedang berusaha, ia meracik herbal yang tersedia di klinik untuk membuat ramuan itu. Pembuat ramuan ini sangat sulit karena membutuhkan konsentrasi tinggi agar ramuan memiliki efek murni jika salah sedikit atau terganggu maka ramuan ini akan berubah menjadi racun bagi penggunanya kesulitan pembuatannya setara dengan posion mengingat ini ramuan tingkat tinggi.
Theron terus menerus berdoa agar segalanya berjalan lancar, ia menyalahkan dirinya sendiri karena hanya bisa memberikan pelajaran melalui teori tanpa praktek atau bimbingan langsung Glen disebabkan terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai kesalahan besar ini terjadi.
*****
Bersambung ….
Silahkan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.
Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.
Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.
Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/